PRAMESWARI
"Aku, nggak bisa menaklukkan hati Mas Giga? Ih, lebih baik jerawatan di sekujur tubuh. Kalau perlu, kalian jangan panggil aku dengan nama Prameswari lagi. Catat baik-baik ya, kalau sampai aku gagal mendapatkan cinta Mas Giga, kalian boleh memanggilku dengan nama Mytha, selama-lamanya."
(Prameswari)
"Jujur, aku mulai jatuh cinta sama Mytha. Tapi kan aku sudah punya Peony. Kami sudah menikah dan sekarang dia sedang mengandung anak pertama kami. Apa nggak dosa, kalau aku menuruti langkah cinta ini menuju hati Mytha?"
(Giga)
"Apa, Mytha? Jadi, itu yang namanya Mytha? Kok kayaknya aku nggak asing banget, ya? Siapapun dia, awas saja kalau sampai macam-macam sama Mas Giga. Aku nggak akan segan-segan untuk memberinya pelajaran berharga. Lagian, kenapa sih Mas Giga harus deket-deket sama dia? Sudah punya istri, juga. Nggak inget apa, kalau aku lagi hamil?"
(Peony)
PRAMESWARI, mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang puteri Kyai Sepuh di sebuah Pondok Pesantren yang kabur dari rumah, karena menolak untuk dijodohkan. Padahal, Abah menjodohkannya dengan Ustadz Rayyan yang mengajar Tahfidz Al-Qur'an di Pondok Pesantren abahnya. Ada apa dengan Ustadz Rayyan, mengapa Prameswari menolak perjodohan mereka? Apa karena Mas Eiden yang telah berhasil merenggut seluruh hatinya?
Kepada siapakah akhirnya cinta Prameswari berlabuh? Seberapa lama dia mampu bertahan dengan kehidupan kota Yogyakarta yang pahit-pahit manis? Bagaimana dengan Abah dan Ummi, apakah akhirnya mereka bisa menerima Prameswari kembali setelah dulu menyakiti hati mereka?
Bagaimana dengan Giga?
Apakah dia benar-benar jatuh cinta pada Mytha yang seorang Ladies Club? Jika benar, apa yang membuatnya jatuh cinta, sedangkan sudah ada Peony dalam hidupnya? Bukan hanya itu, bahkan mereka sedang menantikan kelahiran Sang Buah Hati. Apakah tidak membahayakan rumah tangga mereka?
Siapakah sebenarnya Peony?
Mengapa dia merasa pernah mengenal Mytha dan bagaimana tanggapannya setelah tahu siapa Mytha yang sebenarnya? Apakah akhirnya dia rela, Giga membagi separuh hatinya untuk Mytha?
Selamat membaca!
(Humairah Samudera)