Share

Bab 33 Mendadak Pindah Kontrakan

Hidupku harus kuhadapi dengan sabar. Aku harus yakin. Perlahan ujian ini akan memudar. Tak ingin menjadi lebih buruk lagi. Aku berusaha untuk berubah. Mengalah itu lebih baik. Barangkali saja, mas Hakim mau melunak hatinya. Aku harus sabar. Kalau aku berubah, mas Hakim mungkin akan luluh.

Pagi itu aku hendak masuk ke kamar mandi. Aku coba cek pintunya. Tak ingin bila terulang lagi. Disini aku akan tinggal lebih lama lagi. Sudah sepantasnya kujaga diriku ini. Aku serumah dengan iparku Zulfi. Jangan sampai kejadian lagi.

Sret!

"Siapa?" Seruku.

Mas Hakim tiba-tiba masuk ke dalam.

"Untung aku belum buka pakaian. Kukira tadi siapa. Pintunya rusak lagi, Mas?"

"Sepertinya iya."

Saat bersamaan muncul Zulfi. Ia tampaknya ingin mandi juga.

"Oh, lagi mandi ya?" Tanya Zulfi.

"Kamu mau mandi, Zul?"

"Iya, Mas Hakim."

"Tunggu Tazkiyah dulu."

Kemudian kuurungkan niatku. Pikirku nanti saja aku mandi. Aku juga di rumah saja. Sedangkan Zulfi mau bekerja.

"Masuk saja dulu. Mbak mandinya nanti saja." Uj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status