author-banner
Ber
Author

Novels by Ber

Hijrah yang Tak Kau Hargai

Hijrah yang Tak Kau Hargai

Tazkiyah dulunya adalah wanita yang berpenampilan seksi. Ia tak menutup aurat seperti muslimah. Ia masih beribadah, namun tak mengenakan hijab. Suatu saat ia terjebak di dunia kelam. Sifatnya yang polos menjadi sasaran permainan pria. Ia salah mengenal pria. Sehingga itu membuat masa depannya hancur. Ia ditinggalkan dalam keadaan terpuruk. Tazkiyah akhirnya memutuskan untuk hijrah. Namun hijrahnya tak mendapat dukungan dari keluarganya. Calon suaminya pun tak menyukai ia yang coba bercadar.
Read
Chapter: Bab 60 Drop
Masa di rumah sakit ini hanya 3 hari berselang. Aku diizinkan dokter untuk pulang hari ini. Selama di rumah sakit, ayah tak lepas menjagaku. Sementara mas Hakim masih sibuk. Ia hanya libur satu hari pasca aku sesar. Itupun waktunya digunakan untuk mengubur ari-ari anak kami. Mas Hakim masih menyempatkan waktu luangnya malam hari saja. Kadang paginya ia mengunjungi kami. "Nanti kamu pulang naik taksi saja ya." "Kemana?" "Yah, pulang!"Mas Hakim menjawab dengan lugas. Ia seperti geram mendengar jawabanku. Yah, aku menjawabnya terkesan ketus. Selama berada di rumah sakit, aku merasa lebih nyaman. Aneh memang, biasanya pasien ingin cepat pulang. Sementara aku ingin tetap disini. "Kamu mau pulang tidak? Ayahmu suruh menginap di rumah saja. Kita tunggu dia selesai salat maghrib dulu. Baru setelah itu aku akan pesankan taksi online." Menyebalkan. Aku harus kembali hidup dengan dia. Lelaki yang selama pasca persalinanku hanya ada waktu malam saja. Itupun aku yang membersihkan pop
Last Updated: 2025-02-10
Chapter: Bab 59 Setelah Lahiran
Kurasakan ada sayatan yang menyentuh. Sekujur tubuhku seakan menggigil hingga aku sulit bicara. Mungkin ini pengaruh dari operasi. Keadaan di ruang operasi begitu dingin. Dokter pun memintaku untuk relax. Tak lama berselang, kudengar suara tangisan bayi. Bayiku mungkin telah lahir. "Bu, ini bayinya laki-laki." Disini aku masih terbaring. Kutatap bayiku tepat berada di sampingku. Seorang perawat yang menghantarkannya. Bayiku membuka matanya. Ketika didekatkan padaku, ia tak menangis. Ia tersenyum padaku. "Selamat yah, Bu Tazkiyah." "Ya." Dokter memberi ucapan selamat padaku. Aku bahagia anakku telah lahir. Lalu perawat membawa bayiku. Aku masih belum pulih dari bius dan operasi. Sementara bayiku dibawa perawat. Mungkin akan diperlihatkan pada mas Hakim juga. Aku mendengar tangisannya dari kejauhan. Setelah bayiku dibawa keluar ruang operasi. Kemudian setelah selesai operasi, aku keluar dari ruangan. Perawat mengiringiku keluar. "Ayo pindahkan. Loh suaminya mana? Ibu ini
Last Updated: 2024-07-26
Chapter: Bab 58 Menjelang Persalinan
Akhirnya tiba hari saat aku selesai mengajukan resign. Saat di kantor, aku memasang muka tak enak pada rekan kerjaku. Ketika bertemu mereka, wajahku langsung memerah. Aku merasa malu. Baru kerja satu bulan, aku harus berhenti. Tentu pula dengan alasan hamil. Aku bertemu pula dengan Ilmi. Sangat tersipu malu aku saat bertemu dia. Rasanya tak habis pikir harus berhenti secepat ini. Bahkan aku sendiri malu dengan diriku sendiri. Semua ini untuk menuruti suamiku. "Mbak Tazkiyah." "Eh, Ilmi!" "Kemana saja, Mbak? Sejak aku mencarimu sampai ke rumah." "Maafkan aku Ilmi. Ini permintaan suamiku. Aku juga sedang hamil." Ilmi menatap ke arah perutku. Entah mengapa risih saat ia mengarah menatap ke perutku. Lantas aku hendak pergi dari pandangannya. "Sudah, ya. Mbak mau menghadap pimpinan dulu. Jujur, gak enak rasanya berhenti kerja secepat ini." "Ya, Mbak." Aku pun meninggalkan Ilmi. Kemudian mengarah ke ruangan pimpinan perusahaan. Setelah beberapa menit aku hendak pulang. Ta
Last Updated: 2024-06-14
Chapter: Bab 57 Keinginan Setelah Melahirkan
Malam itu, mas Hakim tak hentinya memperingatkanku. Tingkahnya seolah tak segan mengajakku berdebat. Ia menganggap ku selalu melawan bicaranya. Namun ia tak hentinya mengajakku berdebat. Sementara ia yang selalu memancing pertengkaran. Ia terus memperingatkanku untuk tak ikut campur urusan pekerjaan. Ia terus berdalih. Akan tetapi aku minta janji darinya. Aku ingin dia mengosongkan waktu sehari untukku. "Baik, aku akan mengosongkan waktu sehari. Asal kamu jangan terus membuat masalah. Aku tadi sangat malu dengan murid dan orang tua mereka." "Maaf. Aku hanya meminta kepastian darimu, Mas. Aku hanya punya kamu disini. Setelah Allah, tak ada perantara selain kamu." "Kamu juga jangan gampang terbawa suasana. Menurutmu masih ada Tuhan untukmu kan? Maka buktikanlah, jangan bisanya minta tolong aku terus. Mandiri sana, aku juga mau kerja!" "Aku hanya minta waktu sehari saja. Kosongkanlah waktu untukku." "Aku bisa memberikannya asal kau menurutiku. Lagian aku juga pulang ke rumah
Last Updated: 2024-06-01
Chapter: Bab 56 Hasrat yang Keliru
"Suami saya selalu sibuk. Kamu tidak tahu saja." "Sudahlah. Apa-apaan sih, Kiah? Muridku datang kesini niatnya tulus mau bertemu denganmu." Tiba-tiba saja mas Hakim memotong pembicaraanku. Tampak sekali di raut wajahnya. Ia merasa sangat khawatir. Takut bila aku salah bicara. "Aku juga tanya baik-baik, Mas. Gak apa kan? Maaf yah murid-murid pak Hakim. Ibu hanya mau tanya saja. Maklum, keadaan Ibu sedang hamil. Jadi butuh support dari suami. Sangat butuh sekali ia ada di samping saya. Gak setiap hari kok." Saat aku bicara, ada orang tua murid hendak mengutarakan pendapatnya. Mungkin ia mau menjernihkan obrolan kami. "Saya orang tuanya, Bu. Sebagai orang tua, saya maklum. Benar, Pak Hakim. Kondisi Bu Tazkiyah ini harus diperhatikan. Perempuan hamil itu rentan dengan fisik dan batinnya. Kalau bisa dikurangi dulu mengajarnya. Luangkanlah banyak waktu untuk mengurusi istri Bapak." Alhamdulillah. Ibu ini mengerti juga. Memang sesama perempuan bisa mengerti. Saling pernah mengala
Last Updated: 2024-05-20
Chapter: Bab 55 Saat Bertemu Kembali dengannya
Rasa cemburuku ini meradang. Hingga aku coba menyadarkan diriku sendiri. Kuseka diriku dengan air wudhu. Bismillah, aku menyucikan diriku dari segala dosa. Kusucikan hingga dalam hatiku. Berharap imanku bisa kuperbaiki. Terus menahan diri dari perbuatan suamiku sendiri. Aku berharap ia segera mendapatkan hidayah. Muncul niat dalam hati ini. Ingin kutuntaskan semua. Namun sebesar apapun rencanaku, tak mampu menahan rencana Allah. Dia lah Maha Besar. Maha Mengetahui dari segala yang ada di dunia dan akhirat. Kendatipun aku masih tetap berusaha mencari perantaranya. Akankah bisa aku bicara langsung dengan perempuan itu? Mas Hakim pasti menolakku untuk bertemu dengannya. Namun, masih bisa kuputar siasat untuk bertemu dengannya. Aku masih mencari alasan yang tepat. "Mas gak ngajar?""Ngajar?""Biasanya privat.""Gak. Hari ini aku libur.""Tumben.""Untuk apa juga kamu tanyakan itu. Bukankah kamu sering sibuk. Bahkan hampir melarangku mengajar privat. Bawakanmu cemburuan terus. Dikit-dik
Last Updated: 2024-05-06
You may also like
DILEMA KARENA CINTA
DILEMA KARENA CINTA
Romansa · Aa Zigant
3.5K views
Cinta Dibalik Hukum Adat
Cinta Dibalik Hukum Adat
Romansa · Rahayu_NR
3.5K views
Terpaksa Menikahi
Terpaksa Menikahi
Romansa · Kay
3.5K views
My Veterinarian
My Veterinarian
Romansa · Anies Handari
3.5K views
Yang Terpilih
Yang Terpilih
Romansa · Yustini Setia Darma
3.5K views
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status