Share

Bab 38 Kembali Membuat Perjanjian

Tanganku gemetaran saat memegang ponselnya. Emosiku serasa meluap. Rasanya tak ingin marah. Namun, istri mana yang suka melihat suaminya dengan perempuan lain. Apalagi masih dengan perempuan yang sama.

Nafasku serasa tersengal. Kucoba untuk menenangkan diri ini.

Mas Hakim masih tidur. Jika kubangunkan, ia akan sangat marah. Tapi hatiku serasa kacau. Pantas saja ia terus mengecek ponselnya. Tapi, ia seolah tak takut aku melihat ini. Apa dia terlalu sibuk, sampai lupa dengan foto. Dimana perasaannya menyakitiku seperti ini?

Aku seakan tak dianggapnya lagi. Entah alasan seperti apa lagi yang dia buat.

"Sudah bangun, Mas?"

Pagi itu mas Hakim sudah bangun. Aku tidur di atas sofa. Rasanya enggan aku tidur dekat dengannya. Perasaanku teramat kacau.

"Ya. Kenapa kau tidur disini?" Tanya Mas Hakim.

"Aku hanya ingin disini saja."

"Tumben. Tak biasanya kau tidur disini."

"Mas."

"Apa?"

"Ada yang ingin kutanyakan. Tapi nanti saja. Aku harus bersiap kerja pagi ini."

"Ya."

Setelah aku mempersiapk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status