Share

Bab 394

Hati Hazel juga penuh dengan ketidak berdayaan. Dia tidak menyangka Yudhis akan bersikap sekejam ini.

Dia berpikir sejenak, lalu bertanya, "Winda, apa kamu akan mempertahankan anak ini?"

Winda memejamkan mata dan terdiam, dengan air mata yang masih menggantung di sudut matanya. Dia seperti terperangkap dalam belenggu emosi negatif dan tidak bisa melepaskan diri.

Dia yang seperti ini membuat Hazel khawatir.

Hazel menyentuh wajahnya dan mengulangi pertanyaannya tadi, "Winda, apa yang akan kamu lakukan dengan anak ini?"

Winda kembali tersadar dari lamunannya dan menatap Hazel. Kemarahan dan keputusasaan yang dia rasakan masih tersisa di mata indahnya.

Ketika dia bereaksi terhadap apa yang ditanyakan Hazel, bibirnya tertarik membentuk senyuman pahit. "Entahlah, sekarang pikiranku sangat berantakan. Aku nggak tahu harus berbuat apa."

"Ya, jangan dipikirkan kalau memang kamu sendiri masih belum memutuskan. Bukankah kamu lagi cari kerjaan? Malam ini kita jangan bicarakan masalah percintaan, b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status