Beranda / Pernikahan / Hati Wanita yang Tersakiti / Part 86; Racun Tersembunyi

Share

Part 86; Racun Tersembunyi

Penulis: Thearraaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 21:24:55

“Siapa yang memberikan ini?” tanya Rave yang ikut bertanya perihal kue pie yang baru saja dibuka oleh Levana.

Baik Eva maupun Damian terlihat saling berpandangan satu sama lain. Rave yang melihatnya kini menatap mereka curiga karena merasa ada yang tengah disembunyikan.

“Siapa yang mengirimkannya?” tegur Rave dengan suara yang sedikit meninggi.

“Nyonya Lilian, Tuan,” ujar Damian yang mengambil alih menjawab pertanyaan yang ditujukan pada Eva.

“Lilian?” tanya Rave yang mendadak bingung mendengarnya.

Levana yang berada di samping Rave pun kini memilih duduk setelah menerima air hangat yang diambilkan oleh Eva. Segera saja Levana meminum obat sakit kepala yang juga dibawakan oleh Eva.

“Ya, Tuan, pie ini dari Nyonya Lilian, tetapi Nyonya Lilian memberitahuku jika kue ini buatan Nyonya Maverick,” jelas Eva yang akhirnya bersuara setelah mengumpulkan keberanian.

Yang dilakukan oleh Levana sekarang adalah pura-pura tidak mendengar apa pun. Dirinya hanya fokus menenangkan dirinya. Ia juga mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 87; Bayang Kesedihan

    Saat dirinya sadar, Levana tahu jika dirinya tengah dirawat di dalam rumah sakit. Punggung tangan kirinya terasa nyeri karena selang infus, dan juga di beberapa bagian tubuhnya yang lain, tepatnya di bagian perut, dirinya juga merasakan rasa sakit yang begitu nyeri.Kepalanya masih terasa pusing saat dirinya berusaha melirik ke arah seseorang yang tengah menggenggam erat tangan kanannya. Tanpa melihat dengan jelas siapa yang tengah menjaganya pun Levana sudah tahu jika itu adalah Rave.“Rave.”Suara Levana terdengar begitu serak dan seolah tak mampu untuk bersuara lebih keras. Dirinya sudah pernah pingsan sebelumnya, tetapi entah kenapa kali ini dirinya benar-benar merasa tidak bisa melakukan apa pun.“Rave,” panggil Levana sekali lagi yang mana berhasil membuat Rave mengangkat kepalanya.“Levana!” seru Rave yang langsung bangkit dan lebih mendekat ke arah dirinya. “Kau sudah sadar?”Kepala Levana mengangguk pelan karena hanya itu yang bisa dilakukannya. Saat dirinya mencoba untuk ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 88; Trauma Mendalam

    Tangis Levana semakin terdengar begitu sakit saat dirinya mendengar sendiri fakta tentang anak yang di kandungannya tidak selamat. Dirinya benar-benar merasa sedih hingga tidak mampu menahan semua emosi yang sejak tadi coba ditahannya.“Levana, tenanglah, kau belum pulih sepenuhnya,” ucap Rave yang berusaha membujuk Levana, tetapi sang istri semakin histeris mendengarnya.Mata Levana terlihat begitu merah dan bengkak karena terus-terusan menangis. Tubuhnya bergetar hebat, walau saat ini Rave tengah berusaha membujuk dan menenangkan Levana. Tidak ada yang bisa menghentikan Levana untuk dirinya meluapkan emosi.Bibir Levana yang bergetar hendak mencoba mengatakan sesuatu. Namun, sampai Rave merasakan tubuh Levana yang mendadak lemas, dirinya tidak mendengar satu kata pun keluar dari mulut sang istri.“Astaga, Levana!”Rave mulai panik saat menyadari Levana kembali tak sadarkan diri. Dirinya dengan cepat memanggil perawat yang tengah berjaga dan membuat sang dokter kembali mendatanginya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 89; Mengubur Duka

    Pagi, siang maupun di malam hari yang bisa dilakukan oleh Levana hanya menangis. Dirinya juga menutup diri tidak ingin bertemu dengan siapa pun kecuali ibu dan dokter yang merawatnya.Sulit bagi Levana untuk menerima jika dirinya sudah kehilangan anak dalam kandungannya. Dirinya juga tidak bisa bertanya pada sang ibu karena ibunya tetap meminta jika Levana pulih dan jauh lebih kuat terlebih dahulu.“Dokter,” panggil Levana saat dirinya merasa sudah cukup baik.“Ya, ada yang Anda butuhkan, Nyonya?” respon dokter tersebut dengan suara yang sangat tenang.“Bisa aku bicara berdua saja denganmu?” pinta Levana yang mana membuat sang dokter menoleh ke arah perawat yang datang bersamanya.Seolah sang perawat paham dengan permintaan sang dokter, perawat tersebut pun tersenyum ke arah Levana dan meminta izin meninggalkan mereka berdua. Hanya ada Levana dan Dokter Winston sekarang di ruangan tersebut.“Jadi, apakah aku harus bersikap layaknya dokter untuk Anda, atau Anda ingin aku bersikap santa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 90; Saksi Malam

    “Levana, sebaiknya kau tidur, ini sudah larut malam,” tegur sang ibu yang mana tidak membuat Levana beralih sedikit pun dari jendela yang telah ditutupi tirai.“Di mana Mum biasa tidur saat aku tidur di malam hari?” tanya Levana yang pada akhirnya menoleh untuk melihat respon sang ibu.Ibunya terlihat cukup bingung hendak menjawab, tetapi setelahnya tersenyum hangat. “Tentu saja menemanimu di sini. Ke mana lagi Mum akan pergi?”Bohong. Levana tahu jika ibunya itu sedang berbohong.“Sebaiknya Mum pulang ke rumah. Sudah berapa hari Mum tidak pulang?” Tiba-tiba Levana tersadar akan sesuatu. “Ngomong-ngomong tanggal berapa ini? Bagaimana pekerjaan Mum saat menemaniku di sini?”Embusan napas pelan kini terdengar keluar dari mulut sang ibu. Tangan ibunya pun kembali membelai rambut Levana dengan lembut. “Kau tak perlu mengkhawatirkan pekerjaan Mum, Levana. Selagi ayahmu bekerja, kenapa Mum perlu khawatir? Lagi pula yang terpenting saat ini Mum ada untukmu.”Tangan Levana pun kini menggengga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 91; Permintaan Maaf

    Rasa gugup Levana semakin terasa ketika pintu ruangan kamar inapnya terbuka. Sama seperti dirinya, Rave juga terlihat gugup saat menghampiri Levana yang tengah menunggu kedatangannya.“Bagaimana kabarmu?” tanya Levana yang lebih dulu membuka suara.Kepala Rave menggeleng pelan. “Seharusnya aku yang bertanya padamu, bagaimana kabarmu, Levana?”Levana berusaha untuk tersenyum, menyembunyikan rasa sedihnya. “Bukankah hari ini acara kegiatan amal. Kenapa kau justru berada di rumah sakit?”Mata Rave terlihat terpejam dan kini mencoba untuk menggenggam tangan Levana. Levana sendiri membiarkan Rave menggenggam tangannya dengan begitu erat.“Tak ada yang lebih penting selain menemanimu di sini, Levana,” ungkap Rave yang mana suaranya terdengar begitu jujur.“Itu sebabnya kau setiap malam datang ke ruanganku?” tanya Levana yang justru membuat Rave terkejut.“Kau menyadarinya?” Rave berbalik tanya yang mana tidak dipedulikan oleh Levana.Levana kembali mengajukan pertanyaan baru. “Kenapa kau me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 92; Duka Mendalam

    “Jadi benar semuanya berawal dari pie itu?”Rave terdiam cukup lama mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Levana, membuat Levana kini memperhatikan gerak-gerik sang suami. Ia tahu jika ada yang coba disembunyikan oleh Rave dan dirinya berusaha untuk menunggu sampai waktunya tepat.“Lupakan soal pie, kita bahas nanti setelah aku cukup kuat dan keluar dari rumah sakit.” Wajah Levana terlihat begitu serius saat ini, walau di dalam hati dan pikirannya tetap merasa sedih. “Bisa kau atur rencana pemakaman untuk Orion besok?”Permintaan Levana barusan lagi-lagi membuat Rave tampak begitu terkejut. Sepertinya permintaan Levana barusan tidak pernah terbayangkan di pikiran sang suami.“Levana, tapi kau belum cukup kuat untuk itu,” ucap Rave seolah mengisyaratkan jika sebaiknya Levana memikirkan ulang pendapatnya.“Aku tahu tubuhku sendiri, Rave. Setelah apa yang terjadi di hidupku, aku tidak mungkin merasa cukup kuat dalam waktu yang singkat,” balas Levana.“Setidaknya kau pikirkan baik-baik,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 93; Jalan Berbeda

    “Apa maksudmu?” tegur Rave yang tidak suka mendengar ucapan Levana barusan.“Aku ingin kita bercerai, Rave. Semuanya sudah berakhir sekarang dan setelah ini, pastikan untuk tidak menemuiku lagi,” ucap Levana dengan tegas dan berusaha menggerakkan kursi rodanya sendiri.“Angkat tanganmu,” perintah Rave yang hendak dibalas oleh Levana, tetapi suaminya itu langsung mendorong kursi roda mereka.Para keluarga dan kerabat yang datang ke pemakaman Orion ternyata tengah menunggu Levana dan Rave. Tatapan iba dari mereka semua tidak dipedulikan Levana sampai dirinya mendengar Rave bersuara.“Terima kasih untuk semuanya yang menyempatkan hadir dan mendoakan putra kami. Maaf tidak bisa membersamai hingga akhir,” ujar Rave yang kini memberi hormat kepada semuanya.Kursi roda Levana pun kembali di dorong ke arah Audi putih yang sangat Levana kenal. Dengan cekatan, Rave pun langsung menggendong Levana masuk ke dalam mobil, duduk tepat di samping pengemudi.“Ke mana kau akan membawaku?” tanya Levana

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 94; Keputusan Sepihak

    Saat Levana bangun dari tidurnya, ia berusaha seorang diri untuk membersihkan dirinya. Tubuhnya masih cukup lemah dan bekas jahitan di perutnya masih terasa sakit. Jika dirinya tidak berusaha untuk bangkit, sampai kapan ia harus merepotkan banyak orang untuk membantunya.Terdengar suara Rave sedang berbicara dengan seseorang ketika dirinya hendak turun. Ia cukup penasaran dengan siapa Rave mengobrol sepagi ini dan dari suaranya terdengar begitu serius.“Dad, sungguh aku tidak ingin membahasnya sekarang. Levana belum pulih seutuhnya dan jujur saja aku masih ragu untuk mengungkap semuanya,” ujar Rave yang membuat langkah Levana terhenti.“Mengungkap semuanya? Apa yang sebenarnya dia bicarakan dengan Tuan Maverick,” gumam Levana bingung ketika mendapati Rave tengah melakukan panggilan video di dapur.“Levana wajib tahu yang sebenarnya, Rave. Kau tidak bisa terus-terusan membela Lilian dan mengorbankan ibumu sendiri!” tegur sang ayah mertua yang terlihat begitu marah dalam panggilan video

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 132; Terseret Gosip

    Sidang perceraian Rave Maverick dan Lilian Flynn menjadi topik pencarian teratas. Tak hanya di sosial media, beberapa stasiun televisi swasta pun menayangkan siaran langsung sidang perceraian tersebut.Tak ingin terganggu dengan apa yang terjadi, Levana memilih untuk tetap pergi ke kampus. Dirinya tidak ingin hanya diam di rumah dan tidak berbuat apa pun, karena ujungnya ia pasti akan penasaran dan menonton tayangan sidang perceraian sang suami.“Kau baik-baik saja, Levana?” tegur asisten lab yang lain.Tangan Levana pun seketika berhenti dan menoleh ke arah rekan kerja. “Ya? Aku baik-baik saja. Apa aku membuat kesalahan?” tanya Levana yang kebingungan karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.Kepala sang rekan kerja menggeleng cepat. “Kau … tidak terganggu dengan sidang perceraian Rave Maverick?” Kepala Levana langsung beralih kembali ke arah rekan kerja. “Oh, Levana, maafkan aku, tapi aku penasaran karena namamu terus dibawa oleh beberapa media.”Yang dikatakan oleh rekan ker

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 131; Kabar Mengejutkan

    Tiga hari setelah Freeya datang menemuinya, Levana merasakan kebahagiaan tersendiri. Dirinya seolah terlahir kembali dan semuanya berjalan dengan begitu lancarnya.Pagi ini dirinya hendak berangkat ke kampus, kebetulan ia memiliki jadwal untuk mendampingi para mahasiswa baru dalam meneliti hewan peliharaan. Namun, berita terhangat yang muncul di televisi membuat dirinya tidak bisa meninggalkan rumahnya barang sedikit pun, mengingat para wartawan kini memblokir jalanan menuju ke rumahnya.“Apa yang terjadi?”Tubuh Levana terasa begitu lemas ketika nama dirinya kembali terseret dalam berita terhangat pagi ini. Kedua orang tuanya langsung berusaha menenangkannya mengingat dirinya tengah hamil kembali.“Untuk beberapa hari ke depan, kau tidak boleh keluar dari rumah dahulu, Levana. Akan sangat berbahaya jika kau pergi keluar,” ujar sang ayah yang kini meminta ibunya mengantarkan Levana kembali ke kamar.“Dengar, Levana. Semua berita yang kau dengar pagi ini tidak ada hubungannya denganmu.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 130; Melepas Rindu

    Sebuah pelukan hangat langsung didapatkan oleh Levana begitu dirinya bertemu kembali dengan Freeya. Bukannya sengaja menghindarinya, Levana memang tidak memiliki alasan untuk bertemu dan bicara dengan sang sahabat.“Tidakkah kau merindukanku?” sapa Freeya sembari memegang erat kedua tangan Levana.“Tentu saja aku merindukanmu! Asal kau tahu Freeya, aku sangat merindukanmu,” sahut Levana yang membuat Freeya membuang muka.“Jika kau merindukanku, seharusnya kau menghubungiku, Levana. Setelah aku memberi informasi yang seharusnya tidak kau ketahui, kau langsung menghilang begitu saja tanpa kabar,” ujar Freeya yang berhasil membuat Levana merasa bersalah.“Tunggu sebentar.”Levana pun beralih kecil ke arah parkiran di mana Marcel tengah menunggunya. Ia memberikan pesan kepada Marcel untuk pulang sendiri, tetapi ditolak oleh sang sopir.“Pergilah, Nyonya, tetapi jangan menyruhku untuk pulang. Aku bisa mengikutimu dari belakang, jadi nantinya kau tak perlu meminta temanmu mengantarkan pulan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 129; Keseharian Hidup

    “Kau baik-baik saja, Ms. Sullivan?” tanya salah seorang mahasiswa yang sedang meneliti, menyadarkan Levana dari lamunannya.“Oh, ya, aku baik-baik saja. Jika kalian membutuhkan bantuanku, bisa panggil aku di dalam ruang kerjaku,” ujar Levana yang kini masuk ke dalam ruang pribadinya.Ia menyandarkan punggungnya di punggung kursi, sedangkan matanya fokus membaca berita yang tengah beredar. Saat ini namanya menjadi topik pencarian paling atas, membuat para dosen dan mahasiswa di kampus bertanya-tanya akan apa yang menimpa dirinya.[Selama setahun pernikahannya, Levana Sullivan mendapat ancaman dari kekasih gelap Lilian Flynn tanpa sepengetahuan Rave Maverick sama sekali.] Tawa pahit terlihat jelas di wajah Levana saat membaca berita yang lewat. Ia hanya menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya itu.“Sebenarnya apa yang tengah kau rencanakan? Membawa serta namaku dan bersikap seolah tidak tahu jika Toby Duggan mengancamku selama ini?”Levana meringi

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 128; Rahasia Baru

    Seminggu telah berlalu dan Levana tidak pernah merasa tenang saat malam datang. Dirinya selalu merasa gelisah entah apa yang membuat malamnya selalu tidak nyaman.Hubungan Levana dan sang ayah perlahan juga mulai membaik ketika dirinya memaksa untuk bicara empat mata dengan sang ayah. Dirinya baru menyadari jika ayahnya itu juga menyimpan rahasia besar seorang diri.“Maafkan ayahmu ini, Levana. Aku tidak pernah terpikirkan jika pengkhianatan Flynn Group juga berdampak besar untuk hidup kita,” ujar sang ayah saat Levana memaksa untuk bicara.“Kumohon jelaskan semuanya dengan perlahan karena aku tidak paham apa maksud ucapanmu itu, Dad.” Levana memprotes ayahnya sendiri.Terdengar embusan napas kasar keluar dari mulut sang ayah. Matanya terpejam sejenak dan saat terbuka, sang ayah menatapnya dengan tatapan sedih dan merasa bersalah.“Sebagai mantan reporter, aku memiliki banyak kenalan yang menjual berita para orang kaya, Levana. Aku bekerja sama dengan seorang paparazzi yang mana tidak

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 127; Puncak pengkhianatan

    “Oh, Levana! Mum tidak tahu jika kau sudah pulang,” sahut sang ibu yang kini melangkah mendekat ke arahnya.“Aku tidak ada hubungannya dengan mereka, Dad. Sungguh!” ucap Levana yang mengabaikan sang ibu dan mendekati ayahnya sendiri.Sang ayah terlihat frustasi sendiri saat ini dan memilih untuk duduk membelakangi Levana. “Ya, aku tahu itu. Aku tahu jika kau tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Levana. Aku hanya marah, marah pada semuanya yang selalu mengaitkanmu dan marah pada diriku sendiri.”Sejujurnya Levana tidak tahu apa yang tengah ayahnya bicarakan, tetapi jika ia mengaitkan dengan berita yang beredar, dirinya bisa paham dan mengerti apa yang membuat sang ayah terlihat begitu marah.Ibu Levana pun melangkah mendekati sang suami dan memeluknya erat dari belakang. “Sama seperti sebelumnya, kita juga bisa melewati ini semua bersama-sama.”Yang bisa Levana lakukan hanya diam saja di tempatnya berdiri. Rasa lelah yang semula menghampirinya kini seakan lenyap begitu saja.“Tuan

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 126; Pemutusan Sepihak

    Merasa bodoh dan kesal pada dirinya sendiri, Levana memilih bangkit dan berendam di dalam bath tub. Ia mencoba menghilangkan pikirannya tentang Rave dengan sebegitu kerasnya.“Bodoh. Lagi pula bisa-bisanya kau memikirkan pria yang tidak mungkin memikirkanmu?” keluh Levana yang kini memejamkan matanya.Dirinya berjanji akan memulai hidupnya yang baru dan melupakan semua masalah yang pernah menghampirinya. Ia akan hidup kembali menjadi Levana Sullivan, toh dari awal namanya tidak pernah berubah karena negara tidak pernah memberi restu pada pernikahannya.Keesokan harinya, Levana sudah mulai bekerja di laboratorium salah satu universitas di daerahnya. Saat itu proses belajar mengajar sudah selesai, tetapi para mahasiswa yang melakukan penelitian tetap meneliti di dalam lab, dan sudah menjadi tugas Levana untuk membantu mereka.“Ms. Sullivan, aku dengar Anda pernah bekerja di konservasi hewan milik Newall Group. Apa benar begitu?” tanya seorang mahasiswa yang sedang meneliti di dalam lab.

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 125; Kehidupan Baru

    Terakhir kali saat Levana bertemu dengan ayah mertuanya—Francis Maverick, dirinya sudah menekankan jika ia tidak ingin diganggu oleh Rave. Levana juga meminta jika Francis membantunya agar Rave mau menceraikan dirinya.Sebenarnya pernikahan Levana dan Rave tidak terikat hukum apa pun, pernikahan keduanya dianggap tidak sah di mata hukum karena memang peraturan negara yang tidak diperbolehkan memiliki lebih dari satu pasangan di saat yang bersamaan. Perceraian yang diinginkan Levana tidak lain hanya agar Rave melepaskan dirinya. Terkait masalah urusan di media, ia tidak peduli.“Anda bisa langsung bekerja mulai besok, Nona,” ujar seorang wanita yang kini mengantar Levana berkeliling.Pandangan Levana mulai memandangi area sekitar laboratorium yang mana tampak asri dan nyaman. Dirinya berharap dengan pekerjaan barunya ini, ia bisa memulai hidupnya kembali dan melupakan semua masa lalunya yang buruk.“Ngomong-ngomong, Nona, kenapa Anda berhenti bekerja dengan Newall Group? Bagi para lulu

  • Hati Wanita yang Tersakiti   Part 124; Akhir Kebersamaan

    Tidak ada pembicaraan di antara Levana dan Rave hingga keesokan paginya. Levana hanya meminta Rave memeluknya erat di pagi hari sebelum mereka terbang ke London.Begitu tiba di bandar udara Kota London, Levana dan Rave bagaikan orang yang tidak saling mengenal. Levana sudah meminta jika dirinya akan pulang sendiri dijemput oleh sopir pribadi ayahnya.Tidak ada kecurigaan apa pun di pikiran Rave tentang Levana, pria itu justru sibuk sendiri karena begitu melihat berita, dirinya pertama kali menemukan gosip tentangnya dan juga Levana. Berita lain yang membuatnya terkejut adalah kabar tentang Toby Duggan yang sudah dilaporkan dengan berbagai tindak pidana, salah satunya kasus suap yang dilakukan agar dirinya bisa menjadi model internasional.“Terima kasih untuk waktunya, aku harap kau sehat selalu,” bisik Levana sebelum kedua berpisah.“Aku akan menghubungimu nanti,” pesan Rave yang langsung masuk ke mobil lain bersama dengan Max.“Kita pulang sekarang, Nyonya?” tegur sopir pribadi kelua

DMCA.com Protection Status