Share

Bab 19 Pesan yang Salah

Author: Nyx Rai
Sudut pandang Valerie:

"Minum-minum," sahutku seraya mengangkat bahu. Aku ingin segera pergi karena malas berbicara dengan Marcel. Akhirnya aku bisa mengendalikan tubuhku yang gemetaran setelah bicara.

Tiba-tiba, Marcel menjepit daguku agar aku mendekatinya. Dia berkata seraya mengernyit, "Kamu melukai diri sendiri."

"Lepaskan aku," tegasku sambil berusaha menyingkirkan tangan Marcel. Namun, Marcel tidak melepaskanku.

Mungkin dulu aku akan merasa bahagia jika Marcel memperhatikanku. Akan tetapi, sekarang sudah berbeda. Aku tidak suka disentuh Marcel sesuka hatinya, seakan-akan aku ini masih miliknya.

Sepertinya tanganku bergetar saat aku menekan botol ke leherku. Aku tidak menyangka ujung botol itu begitu tajam. Akan tetapi, Marcel terlihat seperti memaksaku menatapnya, bukan memeriksa lukaku.

"Apa kamu mengungkit lukaku untuk membantuku atau hanya berniat melihatku mati karena kehabisan darah?" tanyaku seraya memelototi Marcel. Aku mencakar tangannya.

Marcel berdecak dan melepaskanku.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 20 Pemarah

    Sudut pandang Valerie:"Kecilkan suaramu!" tegur Marcel.Orang yang kaya raya pasti akan menjadi selebritas. Status pernikahan pesohor seperti Marcel bisa memengaruhi bisnisnya jika tidak dikendalikan dengan baik.Aku juga memikirkan hal ini dan tidak menganggapnya sebagai masalah besar. Namun, seharusnya aku tidak memberi tahu Adrian sebelum Marcel mengumumkannya.Aku mengingatkan Marcel sebelum pergi, "Maaf aku memberi tahu Adrian sebelum kamu mengumumkannya. Tapi, kamu nggak bisa menundanya lagi. Sepertinya kamu harus mendesak pengacaramu malam ini."Adrian adalah saingan Marcel, sedangkan Gerry sangat bodoh. Marcel pasti merasa takut setelah rahasianya diketahui kedua orang ini.Aku tidak tahu Marcel menunda perceraian karena meragukan syaratnya atau memang tidak menganggapnya serius. Mungkin sampai sekarang Marcel masih tidak memercayainya karena dia sudah lama mendambakan perceraian ini.Sama seperti kabar kehamilan yang kusembunyikan. Aku paham, tetapi aku tidak akan membicaraka

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 21 Kesayangan Gerry

    Sudut pandang Valerie:Aku langsung melirik Marcel dan Marcel memandang Liana seraya mengernyit. Liana membenci Marcel! Kenapa Liana ada di sini saat aku masih terjebak dengan Marcel?Jantungku berdegup kencang. Aku berbalik dengan perlahan.Aurel menghampiriku, lalu memeriksa keadaanku dan berujar, "Val, apa kamu baik-baik saja? Maaf, aku ada masalah. Kenapa rambutmu bau? Astaga, kamu terluka!"Aku terkekeh saat melihat Aurel yang panik. Aku tiba-tiba merasa seperti kembali ke masa lalu. Ketika Gerry menindasku, Aurel akan memperhatikanku dan Liana ....Aku melirik Liana dan dia menatapku dengan dingin. Liana juga menatapku seperti itu saat meninggalkan acara pernikahanku dengan Marcel. Aku segera menunduk dan tidak berani melihat Liana lagi.Aura Liana sangat mengintimidasi. Kakaknya yang merupakan polisi mengajarkannya banyak hal dan dia sangat berwibawa."Liana sayang, kenapa kamu datang ke sini?" seru Gerry. Suaranya mencairkan suasana yang tegang.Liana berdecak, lalu melirik Ger

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 22 Alisa yang Polos

    Sudut pandang Marcel:Valerie pergi bersama temannya. Aku tidak pernah melihat Valerie segembira ini. Valerie tidak pernah tertawa padaku, dia hanya tersenyum padaku.Terakhir kali Valerie tersenyum padaku beberapa bulan yang lalu. Hanya saja, ekspresinya terlihat lebih santai saat bersama teman-temannya. Senyum Valerie padaku tampak kaku, seperti takut terluka. Dia juga selalu berusaha menyanjungku.Aku tahu jelas Valerie tidak bahagia hidup bersamaku. Aku pikir aku tidak mencintai Valerie. Itulah sebabnya aku tidak peduli jika aku menyakitinya. Dia memaksaku dan aku memanfaatkan hal itu untuk membenarkan semua perbuatanku.Bagiku, tiga hari ini sangat sulit dijalani. Aku terus memikirkan Valerie yang menyalahkanku karena menyiksanya. Aku merasa mual setiap teringat kata "bank darah".Aku terus mencari alasan untuk membenarkan perbuatanku. Mungkin Valerie pantas merasakan akibatnya, mungkin dia yang mencari masalah sendiri, mungkin semuanya bisa berubah. Namun, tidak ada alasan yang b

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 23 Video Lengkap

    Sudut pandang Marcel:Aku merebut ponsel Gerry dan berujar, "Gerry, aku pikir kamu ingin Val pergi. Alisa ingin Val meninggalkan kota ini."Gerry berusaha mengambil ponselnya dariku dan menegaskan, "Aku mau dia tinggalkan kamu, bukan kota ini! Bagaimana kalau Alisa membutuhkan Valerie lagi?"Aku bergidik. Apa ini Gerry yang kukenal? Apa dia itu murid populer dan kakak baik yang selalu dipamerkan Alisa? Apa dia itu teman yang selalu mendukungku?Sekarang Gerry malah menganggap Valerie sebagai bank darah untuk Alisa. Aku menyerahkan ponsel pada Gerry, lalu berkata dengan dingin, "Tenang, itu kejadian 3 hari yang lalu dan itu memang penyebab masalahnya.""Ha?" sahut Gerry. Dia menenangkan dirinya dan mengerjap. Dia tampak terkejut saat melanjutkan, "Alisa memberitahuku itu karena ibuku ...."Aveline memang memancing Valerie untuk kembali. Gerry berucap, "Valerie nggak pernah mengungkit untuk meninggalkan kota lagi sejak ...."Gerry melirikku. Aku langsung tahu Gerry berniat mengatakan Val

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 24 Raja Sosial Media

    Sudut pandang Marcel:Adrian sangat menyebalkan. Dia bukan hanya mewarisi perusahaan media cetak terbesar di kota ini dari ayahnya, tetapi juga pandangan kelam ayahnya tentang dunia.Adrian tidak memercayai hukum. Dia hanya memercayai kekuasaan. Adrian tidak memedulikan keadilan dan hanya mementingkan narasi.Adrian bisa menyakiti siapa pun tanpa ragu meski mereka tidak bersalah. Namun, dia akan melindungi orang yang penting baginya tanpa syarat. Aku selalu bertentangan dengan Adrian sehingga dia selalu menargetkanku."Bagaimana, Mar?" tanya Adrian sembari tersenyum sinis. Sepertinya luka di wajahnya sama sekali tidak sakit.Aku tidak suka mendengar Adrian memanggilku seperti itu. Gerry maju dan menegur Adrian dengan aura mengintimidasi, "Adrian, pergi dari sini."Tinggi badan Adrian sama denganku, tetapi tinggi badan Gerry sekitar 195 sentimeter. Mungkin itu alasannya dia dianggap suka menindas orang. Padahal dia tidak pernah menindas siapa pun.Adrian tetap bergeming. Dia berkata pad

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 25 Rahasia Lima Tahun Lalu

    Sudut pandang Valerie:Aurel berseru, "Ew, itu kebenarannya? Kamu tidur dengannya? Serius?"Setelah bertemu dengan Gerry di Nolanza, kami pun meninggalkan tempat itu. Kemudian, kami pergi ke bar kecil yang lebih tenang. Bar ini lebih cocok untuk mengobrol.Liana yang putus asa memejamkan matanya. Dia tidak berani menatap Aurel lagi. Liana menegaskan, "Itu nggak disengaja!"Ternyata ini kebenarannya. Dulu Liana yang membereskan sebagian besar "kode merah" dariku. Aku tidak percaya Liana dan Gerry yang merupakan musuh bebuyutan bisa saling jatuh cinta. Namun, sepertinya Gerry jatuh cinta pada Liana.Aurel menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, lalu berujar, "Tapi, itu Gerry!"Liana juga terlihat frustrasi. Aku bertanya, "Kapan hal itu terjadi?"Jika hal itu baru terjadi, kami harus membeli alat tes kehamilan lagi. Kami tidak ingin melihat ada anak lain yang lahir tanpa cinta orang tua yang utuh.Liana melirikku sekilas sebelum melihat gelasnya. Aku dan Aurel bertatapan deng

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 26 Kesepakatan

    Sudut pandang Valerie:Setelah mendengar ucapan Liana, aku berhenti menangis karena kaget. Aku berujar, "Apa?"Liana bertanya, "Kamu tahu waktu itu Dylan bertugas di area vila, 'kan?"Aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Liana meneruskan, "Saat itu, Damon dipanggil ke kediaman Keluarga Tanzil. Sepertinya tetangga yang memanggilnya. Pokoknya Wanita Baja mengamuk dan Alisa itu penyebab masalahnya.""Apa?" sahutku sembari mengerjap. Aku masih kebingungan.Wanita Baja adalah nenek Marcel. Dia yang membesarkan Marcel setelah orang tua Marcel meninggal karena kecelakaan. Nenek Marcel yang melindungi bisnis keluarga dari orang-orang yang berniat jahat. Itulah sebabnya dia dijuluki Wanita Baja.Aurel menepuk punggungku. Dia lebih tenang daripada Liana. Aurel yang melanjutkan, "Biar aku saja. Saat itu, Marcel membawa Alisa untuk menemui neneknya karena dia ingin menikahi Alisa. Marcel ingin meminta persetujuan neneknya."Marcel bisa menyakiti siapa pun demi Alisa, kecuali neneknya. Marcel

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 27 Setiap Kali

    Sudut pandang Valerie:Mereka tahu aku punya sesuatu yang diinginkan Marcel sehingga aku bisa memaksanya. Aku memberi tahu Aurel kebenarannya karena masalah keluargaku tidak bisa ditutupi lagi.Aku mencegah Aurel menceritakannya pada Liana. Aku ragu. Aurel mencebik.Aku tidak ingin terlalu banyak orang tahu masalah transfusi darah karena tidak ingin dianggap sebagai korban. Itu adalah keahlian Alisa. Selain itu, Liana yang emosional pasti akan marah setelah tahu tentang kesepakatan Joshua.Liana melihat aku dan Aurel, lalu bertanya, "Kenapa? Apa aku nggak boleh tahu?"Seketika aku paham alasan Liana ragu-ragu memberitahuku rahasia itu. Terkadang kita menyembunyikan sesuatu dari orang-orang yang kita cintai untuk melindungi mereka."Val, seharusnya kamu beri tahu kami sejak awal," kata Aurel dengan lembut. Dia yang paling sensitif dan dewasa di antara kami bertiga. Aurel meneruskan, "Aku memahami kekhawatiranmu, tapi kami ini sahabatmu. Kami pasti mengerti."Seharusnya aku memberi tahu

Pinakabagong kabanata

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 230 Makhluk Berdarah Dingin

    Tentu ada cincin yang jauh lebih mahal, tetapi bukan cincin ini.Tentu, ini adalah hati dari Marcel Tanzil yang terhebat, tetapi dia bahkan masih remaja ketika merancang cincin itu. Dia memiliki sumber daya terbatas … baiklah, terbatas sebagai seorang Keluarga Tanzil. Tetap saja, desainer cincin itu adalah teman keluarganya, dan batu permata itu, meskipun langka, hanya sebanding dengan uang jajan Marcel pada waktu itu.Yang paling berharga dari cincin itu hanyalah emosi yang disimpannya.Val kesal dengan strategi licik Marcel, mengikuti tawarannya hanya dengan menaikkan 150 juta setiap kali, lalu tiba-tiba menggandakannya. Siapa pun, bahkan Nico sekalipun, andai dia ada di sini hari ini, pasti akan ragu setidaknya untuk sesaat.Sambil menatap Marcel dengan tajam, Val tidak mengangkat papannya. Baiklah! Marcel sangat menginginkan cincin sialan itu? Dia boleh mendapatkannya! Toh Val bukan kemari untuk cincin bodoh itu juga.Marcel melihat ke arahnya. Merasa menang? Val bertekad untuk tid

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 229 Hati Marcel

    Marcel mengajukan penawaran lagi.Val bahkan tidak mengalihkan pandangannya ke arah kedua pria yang menaikkan harga untuk cincin kecil itu. Dia bersandar ke kanan dengan sikunya di lengan kursi seperti kucing malas, mata ungunya yang dingin tampak acuh tak acuh, memancarkan aura ratu yang mematikan. Namun, hanya sedikit yang bisa melihat lengkungan halus di bibirnya.Dia tahu Marcel menginginkan cincin itu, sangat menginginkannya.Val datang untuk kalung ibunya, tetapi sesampainya di sana, dia tahu Marcel akan datang … karena cincin itu ada di daftar.Dia sudah tahu tentang cincin itu sejak lama. Sebenarnya, dia sudah tahu keberadaan cincin itu sepanjang hidupnya. Seperti remaja pada umumnya, dia ingin tahu segala sesuatu tentang pria yang disukainya, dan dia menemukan tentang cincin itu ketika itu masih sebuah gambar di buku catatan Marcel.Dia tahu bahwa Marcel sedang mendesain sebuah cincin, dia menyaksikan cincin itu menjadi nyata, disimpan oleh pria itu dalam kotak beludru kecil,

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 228 Z, X, V

    "Pria di lantai dua."Papan Marcel bahkan tidak memiliki nomor, hanya satu huruf, Z.Tidak mungkin Marcel bisa melihat dan memperhatikan Alisa dari jendela besar di lantai dua itu, tetapi Alisa merasa seolah-olah Marcel meliriknya dengan dingin ketika dia baru saja mengangkat papannya.Air mata akibat merasa teraniaya memenuhi mata Alisa.Alisa seharusnya ada di sana. Dia seharusnya menjadi ratu dari Keluarga Tanzil, dan dia mendapatkan gelarnya dengan sah. Namun, pria itu sekarang menyingkirkan semua kata dan janji manisnya, dan hanya menatapnya dengan dingin.[ Marcel, No. 86 adalah aku. ]Alisa mengetik di ponselnya, tetapi ragu ketika jarinya melayang di atas tombol "kirim".Kata demi kata, Alisa menghapus pesan itu, dan mengirimkan pesan lain sebagai gantinya. [ Marcel, aku di lelang hari ini. ]Tidak ada balasan.Sambil memegang ponselnya, Alisa menatap Marcel. Pria itu duduk di sana dengan wajah datar, matanya bahkan tidak beralih ke meja tempat ponselnya berkedip.Alisa menggi

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 227 Malam Beku

    "Mereka nggak datang!" desis Alisa kepada Joshua Salim, matanya melirik ke sekeliling dengan tergesa-gesa, tidak bisa tetap tenang lebih dari tiga detik.Alisa tidak sabar untuk menyingkirkan Valerie secara permanen dari hidupnya. Dia tidak tahu Valerie sedang hamil saat dia menjegalnya di tangga, tetapi itu tidak berarti dia tidak senang dengan hasilnya. Dia membuat Valerie masuk penjara. Dia mendapatkan Rumah Z, mesin pencetak uang. Dia juga mendapatkan gelar Nyonya Marcel.Dia dan Marcel memang tidak seperti dahulu lagi, tetapi hal itu sekarang tampaknya merupakan masalah yang jauh lebih sepele dibandingkan Valerie si psikopat yang datang mengejar dirinya.Sejak Valerie muncul di pesta reuni, Alisa tidak bisa tidur nyenyak sehari pun.Alisa tahu Valerie tidak akan melepaskannya begitu saja kali ini, dan dia tahu pasukan lamanya, yaitu ibunya, ayahnya, dan Marcel, tidak memiliki kekuatan atas Valerie sekarang. Bahkan kakak laki-lakinya yang hanya seorang penindas itu sedang bersembun

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 226 Harapan Terakhir

    "Aku akan menceraikannya dengan syarat," tambah Alisa sambil cemberut. "Dia berutang pernikahan itu kepadaku. Dia juga nggak pernah memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami.""Darah yang kita berikan kepadanya adalah darah Valerie sejak awal. Apa yang kamu harapkan saat kamu memaksanya menikahimu?" Joshua Salim menghela napas, menggelengkan kepala perlahan dengan kekecewaan di matanya.Joshua Salim telah melakukan hal-hal buruk demi istri dan putrinya. Dia pikir dirinya telah melakukan segala yang dia bisa untuk melindungi keluarganya, tetapi dia tidak pernah menduga putrinya hanya akan belajar trik kotor darinya."Ayah memaksa Ibu, tapi semuanya baik-baik saja," kata Alisa sambil mengangkat bahu dengan nada acuh tak acuh."Apa kamu bilang?" Joshua Salim mengangkat tangannya, dan Alisa membeku dengan air mata ketakutan. Pada akhirnya, tangan itu tidak mendarat.Joshua Salim menghela napas dalam-dalam dan panjang. Dia menggenggam tinjunya untuk menyembunyikan gemetar di tangannya.Aveli

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 225 Perceraian

    "Ini akan membuat Valerie marah!"Alisa menghela napas sambil menatap ayahnya dan memutar matanya saat mereka melewati lorong temaram bersama para peserta lelang.Bukan berarti Alisa bersedia menyerah kepada Val soal kalung itu, tetapi menjual kalung itu secara terbuka kepada Val hanya akan menjadi deklarasi perang, sesuatu yang tidak akan dilakukan oleh ayahnya yang berhati-hati. Namun, Joshua Salim tampaknya sudah bertekad untuk melanjutkannya.Lelang ini memperbolehkan topeng, toh sebuah topeng sederhana tidak bisa menyembunyikan identitas seseorang, terutama di kalangan orang-orang yang mampu berada di sini. Namun, tetap saja, Alisa mengenakan topeng. Bukan hanya itu, dia juga mengenakan gaun yang lebih menantang dengan punggung yang terbuka hingga ke pinggangnya, untuk mengelabui orang, seperti yang dia katakan.Namun, Joshua Salim tahu ini hanyalah cara Alisa untuk melampiaskan perasaannya setelah perselisihan dengan Marcel. Dia mengenal putrinya lebih baik daripada siapa pun. Se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 224 Lelang Pusaka

    "Apa ... apa kamu tahu tentang Keluarga Kumala?" Apa kamu tahu bahwa kamu baru saja memarahi pewaris dari salah satu keluarga paling berkuasa di negara ini? Inilah pertanyaan sebenarnya, yang tidak berani ditanyakan oleh Val.Val melirik ke arah Nico, dengan sedikit kecemasan terdengar dalam suaranya yang bahkan tidak dia sadari sendiri.Mereka menjemput Liana sebelum mengakhiri hari itu. Nico bermain dengan Jelita sepanjang perjalanan ke rumah Liana. Val tidak ingin membicarakan Diego di depan Liana atau Jelita, jadi dia hanya diam karena rasa bersalah yang terus menggerogotinya.Kesepakatan Val dengan Nico adalah tentang Keluarga Salim. Nico membutuhkan Val karena pria itu tidak ingin ada noda di namanya, jadi Val berpikir pria itu tidak akan senang jika harus bermusuhan dengan Keluarga Kumala.Nico menoleh, matanya yang dalam tertuju pada Val sebelum dia mengangguk. "Ya, aku tahu."Val menelan ludah tanpa disadari.Haruskah dia memberitahu pria itu siapa Diego sebenarnya? Nico membe

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 223 Ratu Kecilnya

    "Diego Kumala!" seru Val dengan marah. "Ini benar-benar nggak bisa dipercaya! Ini sudah sangat rendah, bahkan untukmu!"Di balik sudut jalan, berdiri pria yang dia marahi. Di wajah pria itu, ada rasa malu, terkejut, dan ... sedikit rasa marah, marah kepada adik iparnya yang baru saja mencampakkannya agar adik perempuannya tidak kehilangan kendali melihat si mantan suami menculik putri temannya.Betapa kacaunya keluarga asalmu."Liana menolakmu, 'kan?" Val menyilangkan tangan di depan dada, menatap Diego seperti induk kucing yang marah. "Itu sebabnya kamu bersembunyi di sini?""Ehh ... nggak juga ...." Pria itu menggaruk rambutnya dengan senyum meminta maaf. Liana tidak bilang "tidak". Wanita itu sama sekali tidak mengangkat teleponnya yang jutaan kali, begitu juga Val. "Ini murni kebetulan, tapi aku sangat senang bisa melihatmu, Jelita …."Val menyipitkan matanya. Diego cepat-cepat meminta maaf dan mengoreksi, "Maksudku, Valerie.""Namaku Val, dan aku lebih bahagia tanpa kamu, terima k

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 222 Papa Mala

    "Siapa yang mengajarimu memanggilnya Mama Val?" tanya Marcel, mengamati Val dengan hati-hati agar tidak terlihat oleh Val, tetapi juga tidak kehilangan jejak Val.Marcel tidak tahu Val ada di sini dan tidak mengira Jelita akan melompat dari komidi putar saat melihatnya. Dia tahu bahwa Liana membawa Jelita ke sini, jadi dia datang."Dia memang Mama Val .…" jawab Jelita dengan nada terluka dan merasa bingung."Apa dia tahu aku papamu?" tanya Marcel, sudah mengetahui jawabannya.Val tidak tahu. Kalau tahu, Val pasti sudah menghubungkan semuanya.Marcel perlu memberi tahu Val, tetapi dia tidak bisa, karena Nico.Sekeras apa pun Marcel berusaha menyelidiki pria itu, dia tidak menemukan hal yang aneh. Pria itu terlihat bersih. Adam Samid. Itu nama yang ditemukan Marcel. Nama yang sangat biasa, hampir membosankan.Marcel bahkan menemukan mengapa Nico membenci Keluarga Salim. Perusahaan kecil milik Joshua Salim yang sangat dia jaga selama bertahun-tahun itu dibeli dari seorang "Samid" dengan h

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status