Share

Chapter 2 (hari baru)

Penulis: Suzy Wiryanty
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-27 21:30:28

Senja mulai menyusun buku-buku latihan anak didiknya.

Sudah enam bulan Senja menjadi tenaga pendidik di salah satu sekolah internasional favorit di kota ini.

Setelah meninggalkan rumah mantan suaminya malam itu juga,

Senja pun segera mencari Dayu sahabat oroknya, untuk menumpang tinggal sementara dirumahnya.

Dayu ini adalah segala tokoh idaman wanita masa kini. Cantik, kaya dan punya keluarga yang begitu harmonis. Saingan keluarga cemara kalau menurut istilah Senja. Dan kebetulan sekali, salah satu kerabat jauhnya menawarkan posisi sebagai tenaga pengajar di sekolah bonafid nya kepada Senja, yang tentu saja diterima olehnya dengan penuh suka cita. Seperti  mendapat durian runtuh! Itulah pepatah yang tepat untuk tawaran pekerjaan yang diterimanya.

Seolah semesta kembali mendukungnya, Senja pun mendapatkan tempat kost yang begitu stategis lokasinya dengan harga yang sesuai dengan kantongnya pula.

Setiap hari minggu dan hari libur nasional, Senja menjadi salah satu mekanik mesin handal di bengkel elit milik Pak Wijayakusuma ayah Dayu. Masalah bongkar membongkar motor atau mobil sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Senja kecil sampai sekarang. Dia terlalu mencintai dunia otomotif seperti alharhumah ibunya, dan mungkin juga ayahnya dimanapun dia berada.

Senja juga sangat suka melukis yang dia bahkan tidak tahu itu keturunan dari siapa. Mengingat ibunya yang bahkan cuma menggambar seekor burung saja lebih menyerupai seekor ayam jago pada akhir lukisannya.

Sifat ibunya yang begitu easy going membuat Senja kecil tetap berbahagia walau cuma hidup berdua saja dengan ibunya, tanpa pernah tahu siapa ayahnya dan keluarganya yang lain. Menurut ibunya, bahagia atau sedih itu hanyalah permainan perasaan belaka, itu semua kita yang mengontrolnya. Seperti setelah hujan akan muncul indahnya pelangi, yakinlah disetiap kesedihan akan ada kebahagian. Ibarat yin dan yang, kekuatan yang saling berlawanan namun saling melengkapi menjadi satu kesatuan.

Ibunya diperkosa pada usia tujuh belas tahun saat pulang dari kegiatan ektra kulikuler disekolahnya. Karena hari mulai gelap, ibunya memotong jalan dari arah gudang lama yang sudah tidak dipakai oleh pemiliknya. Dan disana jugalah dia diperkosa oleh seorang remaja berseragam SMA yang sepertinya sedang mabuk, dan kemudian ibunya ditinggalkan begitu saja digudang tua itu dalam keadaan pingsan. Tidak ada petunjuk apapun mengenai jati diri remaja itu kecuali sebuah kalung berukiran unik yang sempat ditarik oleh ibunya dari leher remaja itu saat dia menggagahi ibunya.

"Bu Senja koq tidak bersiap-siap buat menyambut kedatangan anak pemilik sekolah? Guru-guru yang lain malah sampai pada dandan kesalon pagi-pagi, eh ini Bu Senja malah sibuk memeriksa tugas anak-anak."

Bu Zahra, guru bidang studi bahasa indonesia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kecuekan Senja.

"Nah justru itu Bu Zahra, yang menyambutkan sudah cukup banyak, jadi Saya disini jaga gawang saja sambil mengoreksi tugas anak-anak, Bu."

"Nggak nyesel nih Bu Senja tidak ikutan? Pak Sabda itu wajahnya gantengable dan bodynya itu lho keker banget, pelukable deh pokoknya."

Promosi Bu Zahra. Senja cuma tersenyum saja mendengarnya. Dia malah sebenarnya menjauhi laki-laki yang wajahnya adonis, karena pasti bakal makan hati plus berdarah-darah setiap hari, mempertahankan pasangan yang ditatap beringas oleh wanita lain. Misalnya saja Mas Abi, kemana pun kakinya bergerak, kaum hawa pasti memandanginya karena kerupawanan wajahnya. Begitu juga dengan dirinya sebenarnya. Bukannya bermaksud sombong, kecantikan luar biasa warisan genetika ibunya, menjadikan Senja wanita cantik dengan pesona luar biasa. Kadang Senja pun jengah sendiri kalau dipandangi dengan penuh kekaguman maupun kedengkian oleh orang lain.

"Bu Senja, Saya bisa minta tolong sebentar tidak Bu? Ini mobil yang mau dipakai anak-anak untuk ikut lomba karya ilmiah, mogok di parkiran. Ibu kan terkenal hebat kalau menangani mesin-mesin. Mohon bantuannya, ya Bu?"

Pak Tatang supir sekolah tergopoh-gopoh menghampiri Senja.

Keahliannya dalam menangani mesin sudah tidak perlu diragukan lagi.

Senja pun bergegas mengekori langkah Pak Tatang menuju parkiran.

Sesampainya diparkiran, Senja mulai membuka kap mobil.

Memeriksa aki,

mengecek radiator dengan teliti.

"Ini aki nya tekor Mang,

harus segera di ganti akinya baru mobil bisa hidup kembali saat di stater.

Tapi ini bisa Saya akali untuk sementara ya Mang?

Terus mamang bilang kolong mobilnya suka bunyi-bunyi ya Mang? Saya periksa kolongnya dulu ya Mang?"

Senja segera meletakkan tiga lembar koran dikolong mobil dan mulai masuk ke bawahnya,

meninggalkan separuh tungkai indahnya yang tampak menggiurkan dikolong mobil. Tidak lama kemudian, bel tanda istirahat pun terdengar. Suit-suit nakal para pelajar pria terdengar saat mereka menatapi kaki indah Senja yang begitu memprovokasi dikolong mobil.

Tiba-tiba saja Senja merasakan kakinya ditutupi oleh kain berbahan parasut. Setelah hampir lima menit Senja pun akhirnya menyelesaikan pekerjaannya.

"Suara mendengung dikolong mobil itu karena komponen-komponen di kaki mobilnya mulai rusak ini Pak. Bushing arm, ball joint, tie rock, shock breakernya sudah pada aus semua ini Pak, harus segera diganti ya?"

Senja pun kemudian keluar dari kolong mobil dan mulai berdiri sambil mengibas-ngibaskan kotoran yang menempel ditubuhnya.

"Ibu ngapain sih masuk-masuk kolong mobil segala, ngecheck ini itu? Kalau mobilnya sudah hidup, ya sudah Bu. Ini disekolah Bu, bukan dibengkel, Ibu tidak sadar ya sudah memamerkan kaki indah Ibu untuk dinikmati semua laki-laki yang ada disini?"

Revan Aditama Perkasa,

murid kelas dua belas,

anak didiknya tampak kesal melihat aksinya. Rupanya kain yang menutupi kalinya tadi itu adalah jaket Revan.

"Ini lagi,

wajah ibu sampai cemong-cemong belepotan oli."

Sambil mengomeli Senja,

Revan mengeluarkan selembar tissue basah dan mulai mengelap ujung hidung dan kening Senja yang terkena oli sampai bersih.

"Ibu cuma ingin menolong Pak Tatang,

Revan."

Akhirnya Senja menjawab juga setelah kaget karena diomeli muridnya sendiri.

"Ya, tapi tidak harus sampai sehebat itu juga aksi ibu kali, cukup sampai mobilnya bisa nyala aja."

Revan menjawab sewot.

"Kamu ini murid saya tapi malah mengomeli saya terus dari tadi, Revan.

Tidak sopan kamu dengan guru sendiri."

Senja memelototi Revan. Karena Revan bertubuh tinggi kekar, Senja cuma sampai sedadanya saja. Sulit memang mengintimidasi orang yang fisiknya jauh lebih besar daripada kita sendiri.

"Ya, itu karena ibu memang pantas diomeli."

Revan menjawab kalem. Tepat pada saat suara bel masuk berkumandang, Revan pun ngeloyor pergi sebelum mengusap sekilas puncak kepala Senja yang terkena kotoran. Senja melotot kesal melihat Revan yang berjalan santai seperti tidak melihat kekesalan dimata bulatnya.

"Ibu ini ternyata multi talenta ya? Serba bisa."

Karena diomeli muridnya Senja sampai tidak sadar kalau saat ini didepannya sudah berdiri sesosok pria tampan yang seperti baru saja keluar dari majalah bisnis.

Senja menatap dalam-dalam mata onyx itu,

dan dibalas dengan sama tajamnya oleh sipemilik mata tersebut.

"Kamu!"

Mereka berdua berseru secara bersamaan saat mengenali satu sama lain.

Ya Pria tampan itu adalah Halilintar Sabda Alam, kakak laki-laki dari Mega Mentari, istri Mas Abimanyu saat ini. Dunia ini benar-benar terasa sempit seketika dalam pandangan Senja.

"Kamu jadi guru disini, Senja? Kenapa saat pernikahan Kakakmu  dengan Adik Saya, Kamu nya malah tidak datang? Kata keluargamu, Kamu sedang diluar kota dan dalam keadaan sakit ya?"

Senja cuma menganggukkan kepalanya dan segera berusaha mencari-cari cara agar bisa segera terbebas dari wawancara dadakan Sabda. Dia sudah malas sekali membahas masalah Mas Abi sekeluarga. Tapi kenapa Mas Sabda ada disini ya? Senja pun kembali menggeplak kepalanya sendiri. Yang dimaksud dengan anak pemilik sekolah oleh Bu Zahra tadi pastilah Mas Sabda! kepala Senja mendadak jadi pusing seketika.

"Dan sepertinya Ibu juga sangat dicintai oleh murid-murid ibu ya? Istimewa yang bernama Revan tadi, dia tampak begitu kesal saat orang-orang menatapi kaki ibu tadi."

Sabda tampak semakin senang menggoda Senja saat melihat pipi mulusnya memerah karena sindiran nya.

Duh, gemesin sekali ini adik iparnya. Pantas saja si Revan Revan itu tadi tampak begitu posesif terhadap gurunya sendiri.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mardiati Badri
revan suaminya embun masih sma. aq bacanya mundur, dr gerhana, ke embun, kluarga mafia, balik lg ke sini. xixixixixi...
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
wiiihhhh sepertinya Sabda juga mulai jatuh sama pesona Senja nih ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 3 (pertemuan)

    Setelah insiden kolong mobil, Senja segera kembali memeriksa tugas murid-muridnya. Sebenarnya kelasnya sudah lama selesai dan dia sudah bisa pulang. Tapi Senja adalah type orang yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan, sehingga dia memutuskan untuk menyelesaikan dahulu perkerjaannya baru dia pulang.Diam-diam Sabda membuka ruang guru dan mendapati ipar cantiknya sedang tenggelam dalam keasikannya memeriksa lembaran LKS siswa-siswanya. Kadang-kadang keningnya berkerut bila mendapati siswanya menjawab salah dalam tugasnya. Sabda tersenyum kecil mengamati Senja yang sama sekali tidak menyadari bahwa dirinya kini berada tepat dihadapannya. Senja seolah-olah tenggelam didalam dunianya sendiri."Mau sampai kapan Bu Senja ada disini? Ini malam minggu lho, Ibu tidak bersiap-siap berdandan cantik untuk menyambut kedatangan pacar?""Tidak punya pacar Saya Mang. Pernah punya dulu, tapi udah ditinggalin Saya nya. Hahahaha..lebih enak

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-30
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 4(pertemuan)

    "Njaaa! Senja! Bangun Nja!!" Senja yang sedang tertidur lelap mendadak terduduk saat merasakan tubuhnya ditarik paksa oleh tangan-tangan yang memaksakan dirinya untuk terjaga seketika."Hah! Kenapa? Ada apa?!" Senja yang nyawanya bahkan belum terkumpul semua kebingungan saat melihat Tita, Gading dan Marta tampak panik dan berkumpul dikamarnya."Itu Bude Yanti jatuh di kamar mandi Nja. Kepalanya luka dan badannya mendadak lemas Nja. Ayo kita bawa ke rumah sakit, kamu yang nyetir ya Nja?""Hoiii, cepetan dong geraknya, keburu kolaps ntar ini si Bude!" Rini dan lima penghuni kost yang lain tampak menggotong Bude Yanti yang sudah dimasukkan dan bersandar dikursi penumpang. Senja langsung melesat ke kursi pengemudi disusul tiga teman kost lainnya menjaga Bu Yanti di jok belakang. Senja pun mengebut pada pukul empat dini hari. Saking bingungnya melihat keadaan ibu kost mereka, empat gadis penghuni kost Bude Yanti sampai melupakan p

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 5(kesalahpahaman)

    "Begitu? Baiklah kalau kamu tidak mau ikut Mas secara baik-baik, jangan salahin kalau Mas pakai cara ini."Dan Abimanyu pun langsung saja memanggul tubuh mungil Senja seperti sekarung beras di bahunya.Tapi satu hal yang di lupakan oleh Abimanyu adalah bomber jacket Sabda cuma menutupi tubuh Senja sebatas paha. Keadaan Senja yang dipanggul di bahu sukses mengekspose bokong seksinya yang cuma di balut panty putih berenda. Elang yang kaget melihat keadaan Senja, langsung melepaskan jaket kulitnya untuk menutupi bokong mulusnya.Jeritan ngeri Senja dan ketiga temannya sontak menyadarkan Abimanyu yang sedang marah tingkat dewa pada Senja. Dia sungguh berterima kasih pada jaket kulit Elang yang menutupi asset berharga Senja sebelum menimbulkan keributan berjamaah disana."Mas Abi apa-apain sih!turunin Senja nggak? Pagi-pagi sudah membuat Senja malu aja sih Mas!""Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 6(kembali)

    Dan pada akhirnya Abimanyu lah yang mengantarkan Senja mengajar keesokan paginya. Bayangkan jam enam pagi Abi sudahngetemdi depan rumahnya. Mau marah juga bagaimana, karena ini kan juga rumahnya. Disepanjang perjalanan, Senja terus saja menekuk mukanya karena kesal diintilin terus oleh Abi. Senja baru bereaksi saat tiba-tiba Abi mengambil rute yang berbeda dari arah yang seharusnya."Lho..lho Mas, Kita mau kemana ini? Perasaan kalau mau ke tempat Senja mengajar nggak lewat sini deh Mas. Mas nggak salah jalan?""Lho mana Mas tahu lokasi kamu mengajar itu dimana, orang kamu gak bilang, diem aja dari tadi. Ya Mas pikir kali aja Kamu mau ikut Mas ke kantor karena rindu banget sama Mas." Abi menjawab santai."Kalau nggak tahu ya tanya dong Mas. Itu punya mulut buat apa coba?" Senja rasanya pengen bangetngegetokkepala Abi dengan dongkrak mobil."Selain buat nyium kamu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 7(tawuran)

    Setibanya dikantor polisi, mereka semua dikumpulkan pada satu ruangan yang cukup besar sebenarnya. Tetapi karena jumlah mereka yang sangat banyak, ruangan itu menjadi langsung sesak dengan banyaknya manusia dan berkuranganya pasokan O2 diruangan yang sekarang rasanya perlu tambahan oksigen itu.Baru sebentar begini aja di kantor polisi Senja sudah merasa sesak nafas. Apa kabar yang dipenjara seumur hidup ya?"Aduhhh!!"Senja kesakitan saat secara tidak sengaja bahunya bersinggungan dengan siswa SMA lawan yang sedang mencoba meregangkan tubuhnya."Maaf ya Sis, Gue nggak sengaja. Habisnya sempit banget nih ruangan. Pegel semua badan Gue nggak digerakin dari tadi."Seorang remaja belia seumuran Revan meminta maaf singkat sambil kembali memiringkan badannya ke kiri, agar muat diruangan yang rasanya semakin lama semakin mirip dengan ruangan sauna ini."Hati-hati lo Nyet!! Ni

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 8(terpaksa)

    "Mas nggak habis pikir, bagaimana Kamu yangnotabenenya adalah sebagai seorang guru, bisa-bisanya ikutan tawuran sepertiabegekurang kerjaan begitu, Nja!! Otak kamu itu di taruh dimana hah?!!"Abi langsung menyalak saat tiba diruang tahanan yang penuh dengan murid-murid nya sendiri maupun siswa -siswa sekolah sebelah.Selebar wajah Senja sudah memerah menahan malu dan kesal karena di bentak-bentak didepan mata para anak didiknya. Senja lelah, lapar, kesal dan yang terlebih diatas segalanya dia MALU!!Bagaimana dia bisa menasehati siswa-siswa nya dengan dagu terangkat lagi, kalau saat ini saja dia sudah di maki-maki tanpa diberi kesempatan membela diri."Bu Senja gak ikut tawuran Mas. Tadi ojek Bu Senja pas melewati lokasi tawuran. Karena Bu Senja melihat kami dalam kesulitan, maka nya beliau berhenti Mas. Ibu Senja sama sekali tidak bersalah Mas, jangan dimarah-marahin

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 9(kesalahpahaman)

    Abimanyu terus menerus melirik jam dipergelangan tangannya. Waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 10.40 WIB, itu berarti dia sudah meninggalkan Senja selama 3 jam 40 menit. Dia tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan Senja saat ini. Mau menelepon tidak enak dengan para pesertameetingyang merupakan pentolan-pentolan penanam saham besar di JagaKarsa Group ini. Mau meninggalkan pesan? itu berarti dia juga harus mengeluarkan ponsel ditengah-tengah rapat penting begini. Karena perasaannya terus saja tidak enak,bkursi empuk begini pun rasa-rasanya seperti penuhi duri.Segala kegelisahan Abimanyu pun ternyata tidak luput dari pandangan Sabda. Dia tahu sedari dia masuk tadipun, Abi sebenarnya sudah tidak fokus untuk mendengarkan semua poin poin penting selamameetingkali ini. Selama Abi bekerja pada perusahaan mereka, tidak pernah satu kalipun dia gagal fokus. Tetapi kali ini, dia bahkan sampai kehilangan orientasi. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02
  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 10(keseruan)

    Senja melipat rapi jaket pinjaman dari ayah Cakra ke dalampaper bag. Rencananya setelah pulang mengajar, dia akan singgah ke sekolah sebelah untuk menitipkan jaket kepada Cakra.GadingCute :Njaaa,ntar malem jadi kita ikutan galang dana buat gempa di Lombok?SenjaSetrong:Jadi Bu,Lolangsung aja ke TKP,kita ketemuan disana aja ya?MarthaSitumorang :Guentar disana ikut stand live music aja ya Nja?!!TitaImoet :Gue ikutan stand jualan aja,biar bisa sekalian ngemil hahahaha...teutep makan.SenjaSetrong :Apa aja deh yang pentingLo Lop

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02

Bab terbaru

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 48(extra part)

    Bintang sedang menekuri tugas kuliahnya yang sepertinya tidak akan pernah ada habisnya itu. Matanya sampai sepet karena terus menerus dipaksa memelototi laptop yang juga balas memelototi nya galak.Saolohhh... tugas oh tugas, kapanlah engkau menjauhi diriku!TOK!!! TOK!!! TOK!!!"Masuk aja, Bu. Tidak di kunci."Bintang menyahut lemas dari dalam kamar. Perlahan seraut wajah teduh ibunya muncul dibalik pintu. Ibu nya Senjahari, masih tampak cantik di usia pertengahan empat puluhan."Bi, itu ada Kak Tian di depan. Sana temani dulu ya, Nak. Langit masih dalam perjalanan pulang. Katanya macet banget dijalan. Ayo Bi, sana temani dulu Nak Tian. Perasaan dulu waktu kecil Kamu malah bilang mau jadi istrinya Tian kan ya?"Hahahahaha...Senja tertawa menggoda putri bungsunya ini. Walau pun Langit lahir hanya lima menit lebih dulu dari Binta

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 47(hari-hari bahagia/end)

    Sabda melenguh penuh kepuasaan saat meraih puncak asmara tertingginya. Begini ini nikmatnya rasa bercinta setelah berpuasa cukup lama akibat puerperium atau masa nifas setelah Senja melahirkan. Hari-harinya yang gelap penuh penyiksaan akibat junior yang kebingungan mencari pelampiasan usai sudah terhitung sejak hari ini.Senja yang terlihat kelelahan setelah di mesrainya habis-habisan tampak mulai mengantuk. Bukan hal mudah mengurus dua orang bayi kembar yang kalau sudah menangis, bisa membuat kelabakan seluruh penghuni rumah."Selamat malam jummat Sayang. Mau tidur atau mau lagi?" Bisik Sabda sambil menggigit mesra telinga Senja."Astaghfirullahaladzim..Emangnya Abang nggak capek udah berkali-kali begituan masih aja nggak puas-puas?" Senja sampai ngeri melihat nafsu Sabda yang tidak puas-puas juga. Balas dendamnya niat banget sepertinya."Abang kan nunggunya ud

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 46(kelahiran si kembar)

    Senja sedang dilanda kebosanan yang luar biasa saat menanti kelahiran putra putrinya. Hasil USG bulan lalu memperlihatkan kalau ternyata dirinya mengandung anak kembar. Sejak kabar itu diketahui Sabda, suaminya yang memang posesif akut itu pun naik level menjadi suami paranoid pangkat tiga.Bagaimana tidak, suami galaknya itu bahkan sama sekali tidak memperbolehkannya melakukan kegiatan apapun, catat apapun. Ke bengkel hanya sekedar untuk bercengkrama dengan Pak Wijayakesuma atau Bang Abyaz, tidak boleh. Ngemall bareng si Lily somplak tidak diizinkan. Pengen sekedar nyamperin Tita ke kost-an, tidak ridho katanya. Bahkan saat dia ingin ke rumah Ayahnya saja, harus bersama dengan dirinya. Padahal kalau Sabda ke sana, ayahnya selalu melihatnya sebagai mahkluk tak kasat mata, alias tidak terlihat dan tidak dianggap.Hari ini Senja ingin sekali memberi kejutan pada suami kulkasnya itu dengan cara membawakan makan siang untuknya. Sedari

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 45(malam pertama)

    Perhelatan akbar pun akhirnya usai sudah. Senja yang tengah duduk di kursi rias, merasa kakinya seperti hendak patah karena terus berdiri dalam waktu yang lama. Ia harus menyalami beberapa ribu tamu yang ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya. Ketika akhirnya semua usai, barulah ia bisa bernafas lega.Sebenarnya sewaktu di gedung tadi pun diam-diam ia telah mengganti highheelsnya dengan sendal hotel yang dibawakan Sabda. Karena menurut Sabda, dirinya sedang hamil, jadi tidak boleh berlama-lama memakai sepatu hak tinggi. Namun kendati pun telah memakai sendal yang nyaman, tetap saja kakinya kram karena berdiri diselingi duduk selama berjam-jam.Pintu kamar mandi terbuka. Menghadirkan sosok suaminya yang baru saja selesai mandi. Titik-titik air masih tampak menghiasi ujung-ujung rambutnya yang sedikit basah. Tubuh pelukable suaminya hanya ditutup oleh lilitan handuk putih yang menggantung seksi di pinggang ra

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 44(pernikahan)

    "Saya terima nikah dan kawinnya Senjahari Semesta Alam binti Aryasatya Wisesa dengan mas kawin 100 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"Sabda dengan suara tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul dalam satu tarikan nafas."Bagaimana saksi? Sah?" tanya Pak Penghulu."Sahhhh!"Koor dari para saksi dan semua tamu undangan yang menyaksikan ijab kabul terdengar lantang."Alhamdullilahhhh."Setelah acara ijab kabul selesai, penghulu meminta Senja untuk keluar dan duduk di samping suaminya. Saat mata keduanya bertemu pada satu titik, Senja melihat sorot mata Sabda begitu mesra sekaligus lega. Akhirnya seperti inilah akhir kisah cintanya. Senja yang seumur hidup hanya mengenal seorang pria yang sedekat nadi di sepanjang usian

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 43(harapan baru)

    Begitu mobil Abi memasuki pekarangan rumah dan terus lurus memasuki garasi, Sabda mengejar dan membuka paksa pintu pengemudi. Abi bahkan belum sempat mematikan mesin mobil, saat Sabda sudah menyeretnya keluar. Sabda menghempaskan tubuh Abi ke tanah dan memukulinya habis-habisan."Udah! Udahh! Bang Sabda. Jangan saling berkelahi lagi. Senja sudah capek seharian ini. Senja jadi berasa sedang shooting film The Raid2nya Iko Uwais, sejak dari bengkel tadi. Udah dong semuanya!"Sabda yang sedang menarik kerah baju Abi, seketika melepaskan Abi begitu saja. Ia segera memeluk erat Senja."Kamu nggak apa-apa Sayang? Ada yang sakit?" Dan saat pandang mata Sabda menemukan pipi Senja yang membengkak dan mulai membiru, ia kembali menerjang Abimanyu yang baru saja duduk."Banci Lo, bangsat! Lo mukul Senja hah? Kalo lo emang laki-la-""Bukan, Bang. Bukan Mas Abi yang mukul Senja. Tapi pr

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 42(keikhlasan)

    Senja duduk diam dalam mobil Abi yang melaju gila-gilaan. Sesekali ia memegang sisi mobil sembari memejamkan matan. Ia merasa begitu ngeri dengan cara mengemudi Abi yang begitu emosional.Perutnya mulai mual karena terus terguncang-guncang setiap kali Abi membelokkan mobilnya. Karena Abi berbelok tanpa sedikitpun mengurangi kecepatannya. Keringat dingin kini bermanik di kening Senja. Ditambah dengan pipi bengkak dan membiru di sekitar rahangnya, membuat penampilannya mirip seperti korban KDRT."Mmm... Mas. Bisa berhenti sebentar? Senja mu-mual Mas..."Senja pun mencoba mengambil nafas pendek-pendek dan berusaha sekuat tenaga, menahan rasa mual yang sepertinya sudah mencapai tenggorokannya.Mobil pun seketika terhenti. Senja dengan segera berlari ke sudut jalan yang agak sepi. Di sana ia mengeluarkan semua isi makan siangnya di sisi jalan.Suara muntahnya yang berusaha di tahan sebenarnya s

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 41(pemaksaan)

    @HallilintarSabdaAI can't wait to marry the love of my life@Senjahari#ILoveYou#couplegoals#holdinghands#theloveofmylife#TheoneandonlyDisukai oleh @DayuWijayaKesuma@BadaiPutraAlam@AbyazWijayaKesuma@CakraWisesa@ZahraZulfa@PrastithaLasmana@MarthaSitumorang@GadingPermana@ElangPramudya dan 697.632 lainnya.@ZahraZulfa Akhirnyaaaaa...kesampaian juga ya Pak, tekadnya untuk menikahi Bu @Senjahari, semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah ya?Aamin.@AbyazWijayaKesuma Wohooooo...ada yang nggak sabar pengen belah duren jilid II ini?hahaha#tertawamesum@PrastithaLaksmanaSelamat ya Pak Sabda, semoga langgeng sampai kakek ne

  • Hati Seorang Perempuan (Indonesia)   Chapter 40(pikiran jahat)

    Badai sedang duduk termenung di kebun belakang, saat menyaksikan Sabda mengantarkan Senja pulang ke kos-annya. Dalam hati, Badai malu sendiri karena mempunyai perasaan-perasaan yang mulai tumbuh terhadap 'milik' abangnya lagi. Padahal baru beberapa hari lalu ia berjanji untuk tidak lagi 'mengambil' apa yang sudah menjadi milik abangnya seperti dulu. Dalam kediamannya itu, Badai tidak menyadari kalau sang ibu menyusulnya."Dai, ibu boleh bicara?" Bu Ajeng perlahan mendekati kursi malas yang sedang diduduki Badai. Menyadari kehadiran sang ibu, Badai menegakkan tubuh. Ia mengangguk dan menggeser duduknya. Memberikan tempat agar sang ibu bisa menempatkan diri di sana."Boleh dong, Bu. Ibu mau bicara apa?" Badai mencoba bersikap santai. Padahal ia tau, pasti ada hal penting yang ingin disampaikan sang ibu. Tidak biasanya ibunya bersikap serius seperti ini."Ibu mau bicara dari hati ke hati denganmu. Bisa 'kan Nak?" Badai terdia

DMCA.com Protection Status