Share

Hasrat Terpendam Suamiku
Hasrat Terpendam Suamiku
Author: Asia July

01. Pesta

Author: Asia July
last update Last Updated: 2024-09-19 07:57:57

Sophia menatap nanar pada sekelilingnya. Di tengah hiru-pikuk pesta yang meriah, dia berdiri seorang diri di pojokan, berharap tidak seorang pun memperhatikannya berada di sana. Pakaian yang malam ini dikenakannya terasa menggelitik kulit, begitu pun dengan berlian yang menghiasi leher dan tangannya. Tidak ada hal lain yang ingin Sophia lakukan selain melepas semua itu dari tubuhnya dan keluar dari tempat ini.

Aku ingin pulang, batin Sophia berulang kali. Dia sudah muak berada di pesta semacam ini. Tidak ada satupun orang yang memperhatikannya, sekalipun itu yang ia inginkan, Sophia tidak bisa menampik perasaan sedih di dadanya.

Tatapan Sophia kemudian berlabuh pada sosok tinggi Albert Raymond, suaminya, yang saat ini berdiri dikelilingi oleh perempuan-perempuan cantik bak super model yang berlomba-lomba mencari perhatiannya. Sophia mendengus, lalu ketika tatapan Albert teralih padanya, Sophia mengalihkan pandang.

Cukup sudah! batinnya dengan muak. Dia berjalan ke arah meja yang dipenuhi suguhan makanan menggiurkan, lalu mengambil segenggam permen cokelat dari mangkuk dan melangkah pergi.

Sekalipun berita hangat mengenai pernikahannya sebelas bulan lalu sudah berlalu, Sophia masih sering mendengar gosip-gosip tidak mengenakkan dari banyak orang juga artikel-artikel berita di internet.

Hampir semua orang tahu bahwa kehidupan pernikahannya tidak baik, tidak pernah baik, hubungan ini sudah hancur bahkan sebelum dimulai.

Maka dari itu, Sophia memutuskan menghindar lebih jauh dari cahaya, ke sebuah balkon di koridor yang memiliki cahaya minim. Dia tidak punya teman, tidak ada satu pun orang yang dapat dipercayainya, dan tidak ada satupun dari mereka yang juga mau berteman dengannya.

Sophia terkenal sebagai perempuan dingin, ahli waris yang manja dan sombong. Tidak pernah ada satu pun orang yang benar-benar dekat dengannya untuk bisa mengungkapkan seperti apa Sophia sebenarnya. Namun, mereka cukup tahu dari kelakuan perempuan itu yang nyaris tidak pernah tersenyum, lebih suka sendiri, dan menatap lawan bicaranya dengan dingin.

Sophia juga pernah beberapa kali membaca tagline di salah satu majalah gosip, yang mengatakan kemalangan Albert Raymond menikahi perempuan sepertinya. Saat itu, Sophia hanya mendengus dan merobek majalah itu menjadi dua lalu membuangnya, karena jika ada yang malang dalam hubungan ini ... itu adalah dirinya sendiri. Albert telah mendapatkan apa yang pria itu inginkan, sedangkan ampasnya yang tidak berarti dia lemparkan pada Sophia.

Malam ini, batin Sophia pedih, Albert mungkin tidak akan pulang ke rumah lagi. Dia melihat wanita cantik berambut pirang, bertubuh seksi, menempeli Albert nyaris sepanjang pesta itu berlangsung, padahal sudah sangat jelas Albert datang bersama istrinya. Tapi karena rumor-rumor sialan itu, Sophia hanya dianggap sebagai serangga pengganggu oleh mereka, yang sangat tidak berarti.

Kau berarti bagi seseorang, kalimat Albert lima tahun lalu yang tiba-tiba saja terngiang di benak membuat Sophia ingin tertawa terbahak-bahak. Setiap perkataan yang Albert katakan pada malam di kapal itu, sekarang terdengar seperti omong kosong.

Aku tidak berarti bagi siapapun, batin Sophia. Bahkan bagi suaminya sendiri, keluarganya, teman-temannya, Sophia tidaklah berarti.

Sophia menggigit permen cokelatnya sambil mendengus, kapan memang hidupnya pernah berarti?

Sementara itu, Albert yang dikenal sebagai playboy, tetap dicap seperti itu dan diperlakukan seperti itu juga. Digilai oleh banyak wanita karena tampang dan hartanya yang melimpah. Wanita datang silih berganti di kehidupannya bahkan sebelum dan sesudah pernikahan ini berlangsung. Sophia tidak bisa menyalahkan Albert sepenuhnya, ini juga salahnya sendiri karena membiarkan sisi dirinya yang lemah terjun dalam kesengsaraan ini.

Orang-orang pernah berharap bahwa kehadiran Sophia di kehidupan Albert dapat merubah tabiat laki-laki itu. Namun, manusia tidak bisa berubah sebesar itu. Terlebih lelaki seperti Albert. Selamanya, dia akan menjadi dirinya yang sekarang, bermain-main dengan wanita dan bersenang-senang dengan uangnya.

Sophia menghela napas, menopang kedua tangannya pada birai balkon, menatap kemerlap lampu warna-warni di taman. Tinggal satu jam lagi pesta ini akan berakhir. Ya, Sophia menghitung dengan muak setiap menitnya. Hanya menunggu sesi dansa dimulai, setelah itu acara inti dan semua orang perlahan-lahan akan kembali ke dalam limusin mereka.

“Kau tidak mau berdansa denganku?” tanya sebuah suara di belakang Sophia.

Sophia tidak menjawab, menggigit satu lagi permen cokelatnya. Kata orang, cokelat dapat membuatmu merasa lebih baik, walau sampai sekarang Sophia belum bisa membuktikan kebenarannya. Dia menikmati cokelat karena rasanya, bukan karena pengaruh yang cokelat berikan padanya.

“Enyahlah, Albert,” cerca Sophia ketika Albert berdiri di sampingnya. Bahkan dengan sambutan yang sangat tidak baik itu, Albert tidak merasa tersinggung dan malah berdiri di dekat Sophia.

Sophia menjauh darinya karena aroma parfum menyengat Albert, tapi Albert justru mendekat padanya, sampai Sophia menghentikan lelaki itu dengan menahan dadanya. “Kenapa kau malah mendekat?!”

“Kenapa kau menjauh?”

“Karena parfum sialanmu!”

Albert mengerti, lalu berdiri sejauh mungkin dari Sophia. “Ini pasti karena si pirang bodoh itu,” gumam Albert, membaui tubuhnya sendiri.

Sophia mendelik padanya. “Jangan mengatai sembarang perempuan bodoh seperti itu. Kalau mereka bodoh, maka kau lebih bodoh karena telah meniduri orang bodoh.”

Albert menatapnya geli. “Sekarang kau tampak seperti istri pencemburu.”

Sophia mendengus dalam hati, karena kenyataannya memang benar, bahwa dia cemburu. Tapi, Albert tidak tahu apa pun. Sejauh yang Sophia ketahui, Albert membencinya, dan sedikit pun tidak peduli padanya. Dan Albert pun hanya tahu bahwa Sophia juga membencinya sebesar dia membenci lelaki itu.

“Kenapa kau di sini?” tanya Sophia. “Bukankah di sana lebih menyenangkan?”

Albert terkekeh. “Suami macam apa aku ini kalau meninggalkan istriku berpesta seorang diri?”

Sophia sedikit pun tidak merasa tersanjung oleh ucapannya. Hatinya semakin mengeras. Karena Sophia sangat mengetahui alasan mengapa Albert memilih mendatanginya ketimbang melanjutkan kesenangannya. Ada dua alasan; Pertama, tidak ada perempuan yang cukup menarik untuk diajaknya bersenang-senang. Kedua, formalitas.

Jadi kali ini, Sophia bertanya-tanya; yang mana?

Mungkin yang nomor dua.

“Aku ingin pulang,” kata Sophia, sebelum berbalik pergi.

Dan seperti dugaannya, Albert sama sekali tidak mencoba menghentikannya. Namun, ketika telah sampai di mobil yang siap membawanya pergi, Albert membuka pintu dan duduk di sebelahnya.

Sophia menatapnya dingin. Dia menambahkan satu lagi alasan, yaitu bosan.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Hasrat Terpendam Suamiku   02. Berita Panas

    “Mr. Raymond, Anda memiliki beberapa panggilan beruntun dari Miss Cecilia.”Albert menjatuhkan pena di tangannya dengan muak, lalu menatap bawahannya dingin. “Maurice, kau berani mengganggu pekerjaanku dengan alasan setidak penting itu.”Maurice, sekretarisnya, menunduk dalam. “Maafkan saya, Sir, tapi seperti yang saya katakan, panggilannya datang secara beruntun sedari tadi, jadi saya berpikir mungkin ada hal penting yang ingin Miss Cecilia bicarakan.”“Keluar!” titah Albert dengan dingin.“Ya, Sir.” Maurice langsung keluar dari ruang kerjanya.Setelah itu, Albert melepas kacamatanya, menghempaskannya ke meja, lalu memijat pangkal hidungnya sambil menahan rasa pening di kepala dan matanya yang terasa lelah.Dia baru saja memutuskan hubungan dengan kekasihnya yang telah menjalin hubungan dengannya selama lima hari. Lima hari yang sama sekali tidak berarti. Albert memutuskan wanita berambut pirang itu sesaat setelah dia menyinggung masalah keseriusan hubungan mereka.Albert tidak butuh

    Last Updated : 2024-09-19
  • Hasrat Terpendam Suamiku   03. Kalung

    Sophia mengernyitkan dahi. “Kau baik-baik saja?”“Ya. Dan kalau kau tidak ada kepentingan datang kemari, sebaiknya jangan menggangguku!” tukas Albert sebelum tangannya bergerak menutup pintu. Namun dengan cepat dicegah oleh Sophia dengan kakinya.“Aku membawakanmu sarapan,” kata Sophia.“Ah ya, bilang pada Dana bahwa hari ini aku sepertinya tidak akan turun untuk makan.”Sophia tidak mau kalah ketika Albert hendak menutup pintu kamarnya lagi. “Ini sarapanmu!” tegas Sophia.Albert menghela napas, menatap Sophia jengkel, lalu tangannya terangkat hendak mengambil alih nampan itu dari tangan Sophia, tapi Sophia malah menjauhkannya. Albert berdecak semakin kesal.“Berikan—”“Tanganmu,” Sophia memotong, menatap tangan Albert yang gemetaran, dia tidak akan mampu mengangkat nampan itu tanpa membuat isinya tumpah.Albert sekali lagi menghela napas pasrah dan membuka pintunya lebih lebar. “Bawa ke dalam.”Tanpa disuruh dua kali, Sophia masuk ke dalam kamar Albert dan sedikit terkesiap oleh aroma

    Last Updated : 2024-09-19
  • Hasrat Terpendam Suamiku   04. Makanan Enak (1)

    Sophia terbangun dari tidurnya dengan kesiap, seolah seseorang telah menyadarkannya dari alam mimpi, dia langsung bangkit dari posisinya dan mengedarkan pandang.Albert tengah bersandar di kepala ranjang, menatapnya datar. Dia tampak lebih baik dari sebelumnya. Sementara itu, Sophia berbaring di sampingnya. Padahal seingat Sophia dia tadi duduk di lantai dan bersandar pada pinggiran ranjang. Kapan dia tertidur dan pindah ke sini?Sophia berdeham, tidak ingin menerka-nerka kenapa dia bisa ada di atas ranjang ini, tidur di samping Albert.“Sudah merasa lebih baik?” tanya Sophia pada Albert sambil menurunkan kakinya ke lantai.Albert mengangguk singkat, menatap setiap pergerakan Sophia dengan raut datar.“Baguslah,” sahut Sophia, lalu melirik nampan di atas nakas yang entah sejak kapan isinya telah tandas. Dan tidak mungkin orang lain yang memakannya selain Albert, kan? Ketika Sophia menoleh ke belakang, Albert masih menatapnya, lalu dia tidak sengaja melihat buku di pangkuan Albert dan p

    Last Updated : 2024-09-19
  • Hasrat Terpendam Suamiku   05. Makanan Enak (2)

    Berendam, memang pilihan yang tepat.Sophia kembali ke dapur dengan perasaan lebih baik. Namun perasaan itu tidak bertahan terlalu lama. Wajah Sophia memberengut saat melihat Albert, yang sedetik kemudian berubah terkejut melihat apa yang ternyata sedang laki-laki itu lakukan. Dia tengah mengangkat sesendok penuh masakan Sophia ke mulutnya.“Jangan dimakan!” cegah Sophia dengan cepat.Gerakan Albert langsung terhenti. “Kenapa?”“Pokoknya jangan!”“Memang kenapa? Apa kau sekarang sudah tidak sudi berbagi makanan denganku?” tanya Albert dengan tatapan jengah lalu menyuap potongan daging itu masuk ke dalam mulutnya.Tepat pada kunyahan pertama, Albert langsung berhenti dan matanya membelalak.Sophia hanya bisa meringis. “Aku sudah memperingatimu,” gumamnya.Albert melanjutkan kunyahannya dan menelan gumpalan daging alot super pedas itu dengan susah payah, lalu meminum segelas air setelahnya dalam sekali tegukan. “Kau memasak ini?!” tanyanya tidak percaya.Sophia mengangguk perlahan.“Lain

    Last Updated : 2024-09-19
  • Hasrat Terpendam Suamiku   06. Ibu Mertua (1)

    Albert tidak pernah membawa teman wanitanya ke rumah. Atau yang lebih suka Sophia sebut secara gamblang, selingkuhannya.Sophia tahu Albert memiliki unit apartemen mewah di kota, dan Sophia yakin ke sanalah Albert membawa selingkuhan-selingkuhannya singgah. Sophia sama sekali tidak merasa diperlakukan spesial karena hanya dirinya seoranglah yang Albert bawa ke sini. Tentu saja, karena dia istri pria itu.Tapi sekali lagi, label istri itu tidak membuat Sophia merasa lebih.Momen makan malam kemarin telah rusak dari pikiran Sophia ketika paginya dia membaca gosip tentang kembalinya si Pirang alias Cecile, ke pelukan Albert Raymond.Sophia tidak tahu mengapa seseorang benar-benar dibayar untuk menulis sesuatu semacam itu. Tidakkah mereka memiliki topik lain yang lebih bermanfaat untuk disajikan? Apa bagusnya dari mengintili kehidupan hubungan gelap seseorang dan menghardik rumah tangganya?Well, untuk beberapa orang, atau mungkin banyak orang, hal itu memang menarik untuk diikuti.Tapi So

    Last Updated : 2024-09-23
  • Hasrat Terpendam Suamiku   07. Ibu Mertua (2)

    Tidak lama kemudian, Millie Raymond datang. Wanita itu mengenakan jeans panjang, tanktop ketat berkerah sangat rendah yang memberi pemandangan lebih jelas pada payudara besarnya. Wajahnya dipoles makeup berat yang menguatkan kecantikannya. Rambutnya yang lurus dan sangat panjang digerai dan diwarnai pirang terang.Millie tampak mencolok, dan dia berjalan berlenggak-lenggok dengan sepatu berhak tinggi hitam, mengundang beberapa pasang mata tertuju padanya. Atau pada bokongnya yang seksi?Untuk seorang wanita yang telah menyandang status sebagai istri dari seorang pria konglomerat kaya raya, Millie tentu saja tampak sangat muda dan modern. Wajahnya cantik dengan tubuh yang berbentuk sempurna. Sophia tidak ingin tahu apakah itu asli atau hanya hasil rekayasa tangan-tangan ahli para dokter kecantikan.Ketika Millie telah sampai di meja mereka, wanita itu menyapa Albert dengan sangat antusias, lalu merunduk dan memeluk Albert, tidak lupa juga mendaratkan kecupan menggoda di pipinya.Sophia

    Last Updated : 2024-09-23
  • Hasrat Terpendam Suamiku   08. Trik Tidak Berguna (1)

    “Aku sudah katakan padamu, trik ini tidak akan berhasil lagi. Percuma mengajakku ke pertemuan untuk menghindari godaan wanita-wanita itu. Di mata mereka, aku sudah tidak memiliki nilai apa pun sebagai istrimu.”Sophia menoleh pada Albert dan mendapati bahwa ternyata lelaki itu tengah menatapnya. Sophia mengalihkan pandang, menatap lalu lalang kendaraan yang lain dari balik kaca jendela.“Kenapa?” tanya Albert.Kenapa apanya? batin Sophia dengan enggan, kegetiran tersimpan di dalam.“Kenapa mereka akan berpikir seperti itu?”Sophia menatap Albert lagi, tatapannya dingin. “Tentu saja karena kau selingkuh dan tidur dengan wanita berbeda setiap minggunya. Apa kau pikir harga diriku sebagai seorang istri dan perempuan masih tersisa di mata mereka?” Sophia mencemooh.Tatapan Albert menajam dan dengan gerakan sangat cepat, dia mengukung Sophia ke jendela, memojokkannya.Mata Sophia melebar karena terkejut, jantungnya berdetak sangat cepat karena kedekatan wajah mereka.“Kalau kau keberatan, k

    Last Updated : 2024-09-23
  • Hasrat Terpendam Suamiku   09. Trik Tidak Berguna (2)

    Albert membawa Sophia masuk ke dalam mobil dan tidak membiarkannya duduk terlalu jauh dari sisinya.“Lepaskan aku!” pinta Sophia, mencoba menjauh dari kungkungan tangan Albert yang menahannya di tempat. Wajah Sophia merona, ini sama saja seolah Albert tengah memeluknya.“Kau memiliki potensi untuk kabur kapan saja, aku tidak akan membiarkan itu.”“Kenapa?! Kau tidak akan peduli ke mana pun aku pergi! Jadi lepaskan aku!”Albert menggeram dan serta merta mengangkat tubuh Sophia sehingga duduk di atas pangkuannya. Kedua tangan Albert kembali mengungkungnya, lebih intim. Sedangkan untuk menjaga keseimbangannya, dengan refleks tangan Sophia mendarat di bahu pria itu.Sophia terkesiap, merasakan detak jantungnya seolah naik ke tenggorokan, lalu berdetak sangat kencang. “A-apa?!”Albert terkekeh. “Kita akan membahas ini di rumah, Sophie.”“Sudah kubilang, tidak ada yang perlu dibahas lagi!”“Ya, ada.” tatapan Albert menajam, menatap Sophia dengan penuh kuasa. “Ini penting bagiku.”Kepalan tan

    Last Updated : 2024-09-23

Latest chapter

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Bab 6 - Family ( END)

    Matahari pagi menerpa wajahnya, memberikan ilusi seolah sinar suci keluar dari pori-porinya. Dan semua anak rambutnya yang berantakan di kepala dan sekitar wajah nya, berwarna keemasan alih-alih cokelat gelap.Albert tersenyum, menatap Sophia dengan mata teduh. Kebiasaan yang sudah dimilikinya sejak lama; bangun pagi-pagi supaya bisa menyisihkan waktu setidaknya setengah jam untuk berpuas diri menatap wajah istrinya itu.Anak pertama mereka sudah lahir, putra bermahkota yang membawa pesan baik; Istvanzino Raymond.Perhatian keduanya jadi terbagi antara satu sama lain dengan anak mereka yang baru berusia satu tahun. Tidak banyak waktu yang Albert habiskan bersama Sophia, begitu pun sebaliknya. Tapi itu tidak apa, karena dia menyayangi putranya lebih dari apapun, dia akan mengorbankan segalanya. Dan Albert tidak ragu bahwa Sophia juga pasti akan melakukan hal yang sama.Hanya pada waktu pagi hari, beberapa saat sebelum Istvanzino terbangun, Albert memiliki

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 5 - Something Very Valuable

    “Albert.”Albert yang tengah memusatkan tatapannya pada layar laptop menoleh pada Sophia yang berdiri di hadapannya sembari berkacak pinggang. Perutnya yang telah membesar mengintip keluar dari kaus polos yang dia kenakan, dan pemandangan itu benar-benar menggemaskan, sukses mengalihkan fokus Albert seketika.“Ada apa, Sophie?”Kening wanita itu berkerut-kerut dalam. Albert mengernyit, kemudian bertanya dengan nada cemas. “Kenapa? Apa perutmu sakit?”Sophia menggeleng.“Lalu?”“Apa kau ingat dengan kalung yang … dulu aku berikan padamu?”“Kalung yang mana?”Tatapan mata Sophia tampak gelisah. Dia mencoba untuk menjelaskan sesuatu yang tampaknya sulit untuk dia jelaskan.“Kalung … yang dulu sering aku kenakan,” ucapnya.Albert mencoba untuk mengingat-ingat, tidak butuh lama dia pun langsung teringat. Tapi keberadaan benda tersebut memang benar-benar telah Albert lupakan.“Ya, kenapa dengan kalung itu?” tanya

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 4 - In a Sunny Day

    Bulan-bulan berlalu begitu saja.Musim dingin telah berganti menjadi musim semi, kemudian matahari terasa semakin tinggi dan musim panas pun datang. Usia kandungan Sophia sudah menginjak minggu ke dua puluh enam, atau sekitar tujuh bulan.Semuanya masih terasa sama, kecuali tubuhnya yang membesar dan keposesifan suaminya yang semakin menjadi. Selain perut yang membuncit, Sophia tidak mengalami perubahan signifikan pada area tubuhnya yang lain, tapi justru Albert yang mengalami perubahan-perubahan itu.Selama tiga minggu terakhir, Albert merutinkan olahraga untuk menjaga kondisi tubuhnya dalam bentuk yang ideal. Dia telah memakan makanan yang seharusnya Sophia makan, dia melakukan hal-hal yang seharusnya Sophia ingin lakukan. Dia juga masih sangat sensitif pada aroma dan masing sering muntah-muntah.Sophia tidak mengerti kenapa justru Albert yang mengalami semua itu. Bukankah seharusnya dirinya sebagai ibu yang mengandung? Tapi Dokter mengatakan bahwa itu

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 3 - Sweet Honey (19)

    Siang yang mendung ini Sophia bangun dengan perasaan ringan di dadanya. Dia menggeliat sekaligus menguap untuk melemaskan otot-ototnya yang kaku. Saat melirik pada jendela yang gordennya telah terbuka, salju turun dari langit dan semuanya nyaris tampak berwarna putih.Sophia pun bangkit duduk sembari menahan selimut untuk menutupi dadanya. Dia mengusap leher ketika mengingat aktivitasnya semalam dengan sang suami, Sophia nyaris merasa bahwa sentuhan pria itu masih tertinggal di kulitnya.Saat menoleh ke samping, dia tidak menemukan Albert di sana, dan seprai terasa dingin yang artinya Albert sudah bangun cukup lama. Sophia lantas bangkit, lalu dilepasnya selimut yang tadi menutupi tubuhnya, kemudian berjalan tanpa sehelai benang pun menuju tempat lilin aroma terapi masih menyala, Sophia meniupnya.Dia membutuhkan benda itu, karena ada begitu banyak lukisan di kamarnya ini sekarang. Aroma cat minyak masih tercium dari lukisan-lukisan yang belum sepenuhnya kering,

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 2 - Unexpected Encounter

    Suara deburan ombak memecah kesunyian malam. Semilir angin kencang bertiup, membawa aroma laut yang khas, menerbangkan embun air asin ke bibir pantai. Paula yakin kalau dia berdiri lebih lama di sana dia mungkin akan kembali ke kamar hotelnya dengan pakaian basah.Di akhir tahun yang terasa dingin di Inggris, membuat Paula memutuskan untuk berlibur ke Miami. Dia tidak pernah menyukai musim dingin. Baginya fashion di musim dingin itu terlalu membosankan, dia punya segudang pakaian untuk dipadupadankan di lemarinya.Namun jauh di dalam, alasan mengapa Paula pergi adalah bukan karena itu. Melainkan sesuatu yang mengganggu sikap rasionalnya akhir-akhir ini.Alexander Harrison. Pria yang dia pikir akan benar-benar memberinya cincin pertunangan, pergi meninggalkannya, sama seperti pria-pria sebelumnya.Melihat bagaimana Sophia, adik bungsunya yang kaku itu, bahagia dengan curahan cinta dari seorang pria, membuat Paula iri. Terlebih, pria itu adalah Albert Raymo

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Extra Part 1 - Apologize

    Rasanya dingin.Sekujur tubuh dan ulu hatinya seolah membeku. Jalanan yang ramai tidak berhasil menepis rasa kesepian dan keputusasaan yang dia rasakan di dalam. Ucapan wanita itu terus terngiang dalam benaknya.Sophia Raymond.Apakah ini karma? pikir Cecilia.Sekarang, setelah dia tahu bahwa anak di dalam perutnya bukanlah anaknya bersama Albert, rasanya sedikit menyakitkan dan sulit dipercaya. Tapi kalau bukan Albert, siapa? Cecilia tahu bahwa dia telah bersikap seperti wanita murahan ketika memutuskan untuk mendekati Albert Raymond, namun pesona pria itu tidak bisa dia bantah, dan ayahnya saat itu begitu bangga ketika tahu Cecilia memiliki hubungan dekat dengan seorang seperti Albert.Cecilia merasa bahwa dia tidak bisa kehilangan lelaki itu, apapun alasannya, karena itu artinya dia akan kehilangan perhatian keluarganya juga. Sebab hanya dengan bersama Albert, dia akan dianggap berguna oleh ayahnya yang serakah.Namun kini, saat Cecilia s

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Alternative Ending 5

    Setelah menceritakannya pada Sophia, Albert bertanya, “Kenapa kau tidak mengangkat teleponku atau membaca pesanku?”Sophia menatap Albert dengan pelototan tajam dan juga balas bertanya, “Kenapa kau mematikan ponselmu?”“Baterainya habis.”Sophia lantas mengangguk paham. “Ponselku tertinggal di mobil Daniel saat tadi aku mencoba menghubungimu berulang kali. Mom jatuh sakit lagi jadi Daniel ingin aku datang menemaninya sementara dia memiliki urusan penting di kantor yang harus diurus. Aku mengobrol dengan Mom dan baru selesai satu jam lalu. Kemudian aku bangun karena pemanas di kamarku tidak berfungsi dengan baik.”Helaan napas lega menyahut penjelasannya.Tersenyum tenang, Albert menidurkan kepalanya lagi dan membawa Sophia bersamanya.Dia melirik setelan pakaian kerjanya yang teronggok di atas karpet. “Seharusnya kau melepas milikmu juga,” ucapnya berbisik.Sophia menggumam.

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Alternative Ending 4

    Sophia menarik selimut semakin rapat menutupi tubuhnya. Kamar ini memiliki penghangat ruangan yang buruk, mungkin karena sudah bertahun-tahun tidak digunakan. Sophia bersumpah bahwa dia akan berbicara pada Daniel mengenai hal ini besok. Dan oleh rasa dingin itulah Sophia terbangun dari tidurnya.Langsung diliriknya jam di atas nakas, ternyata dia baru terlelap selama satu jam. Setelah menemani ibunya di kamar sampai wanita itu terlelap, Sophia langsung ke kamarnya sendiri dan berbaring, tidak berniat untuk tidur, tapi kemudian jatuh tertidur.Sophia pun bangkit berdiri, dia butuh air hangat atau sesuatu yang mampu menepis rasa dingin itu. Sophia bangkit dan mencari ponselnya, lalu kemudian tersadar bahwa benda itu tertinggal di mobil Daniel.Dia belum memberi tahu Albert. Jadi Sophia memakai jubah tidurnya dan pergi ke luar kamar dengan tergesa, untuk pergi ke telepon rumah dan segera menghubungi suaminya itu. Albert pasti khawatir saat pulang ke apartemen dan t

  • Hasrat Terpendam Suamiku   Alternative Ending 3

    Kemudian, sebuah deringan membuyarkan lamunan Sophia. Wanita itu sejenak mengedarkan pandang dan sadar bahwa dirinya tengah duduk di sofa, di dalam apartemen yang sepi, seorang diri. Kejadian tadi pagi masih begitu lekat dalam ingatannya.Sophia pun menghela napas.Pagi tadi, Albert hanya memberikannya satu pelepasan dengan permainan jarinya, bersikeras bahwa mereka harus menemui dokter terlebih dahulu untuk melakukan lebih dari itu. Kemudian Albert melesat ke kamar mandi, berada di sana cukup lama dan berangkat kerja setelahnya.Sophia menatap langit yang kini sudah gelap, lalu mengambil ponselnya yang sedari tadi berdering dan melihat nama Daniel tertera di sana. Sophia mengangkatnya.“Daniel.”“Sophie, kau di mana?”“Aku masih di apartemen Albert,” jawab Sophia. Dia sudah memberi tahu Daniel dan Luke beberapa hari lalu mengenai akhir dari permasalahan rumah tangganya. Mereka terdengar lega, tapi sekalig

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status