Sedangkan di sebuah rumah putih yang begitu megah. Seperti sebuah istana klasik. Terletak jauh dari pusat keramaian kota.Namun, sebenarnya di dalam kastil tersebut begitu banyak orang dengan kesibukan mereka masing-masing."LEPASKAN AKU!!!!" teriak Joy dengan histeris.Dirinya kini di tarik dengan kasar oleh Fergo dan Fergi, pria kembar yang sudah bertahun-tahun menjadi bodyguard dan asistent kepercayaan Madam Hana.Hana sudah mendengar cerita dari Max tentang Joy yang sudah mengganggu Tuan Austin.Walaupun Hana adalah seorang pemilik rumah bordir yang paling kejam dan tidak pandang bulu kepada siapapun. Dia selalu memandang hormat kepada Austin. Tidak pernah sekalipun dia melewati batas kepada Austin.Meskipun Austin yang dulunya seorang cassanova, tidak pernah sekalipun Hana berani menggoda Austin untuk naik keatas ranjangnya. Karena Hana mengetahui kisah Austin, mengapa pria yang sempurna seperti ini menjadi seorang cassanova. Hal itulah yang membuat Hana respect dan menghormati A
Bugh !Badan Joy terhempas di tepi ranjang yang empuk. Dibiarkannya Joy menangkupkan tubuhnya yang gemetar ketakutan. Dimana melihat pria yang terlihat sangat mirip ini sedang membuka semua pakaian yang mereka kenakan. Hingga tidak ada sehelai benang pun yang terlihat di tubuh mereka.Srat... BughFergo menarik kaki Joy hingga tubuhnya terempas. Di angkatnya kedua kaki Joy dan ditekuknya lalu di buka kedua paha Joy dengan lebar membuat Joy meringis kesakitan. Sedangkan Fergi sudah naik ke atas ranjang dan menarik tangan Joy hingga membuat dirinya bangun terduduk dengan paksa.Fergi menarik rambut belakang Joy hingga wajahnya menengadah ke atas melihat Fergi. Hingga mulutnya terbuka karena mengerang kesakitan."Eughhkk.. Ukhh.. Eugkk.." Sesak Joy ketika mulutnya sudah penuh mengulum milik Fergi yang belum tegap sempurna sampai membesar di dalam mulutnya. Kepalanya di maju mundurkan dengan kasar."Ahkk !!!" Desah tertahan Joy menyusul ketika merasakan inti tubuhnya bertemu dengan sesuat
"Let's Play Bro!!" seru Fergo dengan tengilnya."Hmm..."Gumam Fergi dan kembali memainkan jemarinya yang belum dia keluarkann dengan cara keluar masuk dan sesekali mengaduk inti tubuhnya yang bagian dalam. Mencari titik G-Spot yang akan menjadi hukuman untuk Joy sebentar lagi."Euhmmm... Ahhh...!" Desah Joy tidak dapat menahan jemari tebal dari Fergi yang menggesek-gesek dengan nikmat di dalam inti tubuhnya."Lakukan tugasmu jalang!" seringai Fergo dan langsung memasukkan miliknya ke dalam mulut Joy. Sambil memegang rambut belakang Joy."Jangan sampai gigimu melukai milikku!" Titah Fergo dengan suara beratnya.Kemudian Fergo menggerakkan maju mundur kepala Joy."Eukk.. Eukkk..." Joy tercekik, tongkat besar Fergo mengisi penuh mulutnya. Joy menahan tubuhnya dengan memegang kedua pinggang kuat Fergo karena kakinya terasa begitu lemas dengan permainan pria yang kini bisa Joy ingat."Ahhh..." jerit Joy yang tidak dapat dia tahan karena permainan liar jemari Fergi di bawah sana sehingga me
Joy dengan cepat mengangguk dan dengan langkah tertatih naik ke atas ranjang. Dirinya duduk di atas kasur dengan cara berlutut. Menunggu perintah selanjutnya dari si kembar."Hahh! Dia lumayan seksi bro!" tutur Fergo."Ckkk! Semua wanita di sini kau katakan seksi, berengsek..!!" balas Fergi kepada saudaranya."Heheheheh... Karena itu sudah tugas mereka...! Dari pada mereka di luar sana hanya berkeliaran sebagai hama..." imbuh Fergo.Fergo berjalan mendekati ujung ranjang dan berkata, "Berbaring... Buka !! Dan bersihkan untukku!"Joy melihat ke arah Fergo tidak mengerti. Membuat Fergo menyeringai dan ikut naik ke atas ranjang.Srett...Fergo menarik kaki Joy hingga tubuh Joy terbanting ke atas kasur. Dan membuka kedua paha Joy dengan lebar."Tanganmu!" perintah Fergo dan menarik tangan Joy dan meletakkan tangan Joy ke liang intinyanya."Keluarkan semua cairan Fergi dan bersihkan menggunakan mulutmu..." titah Fergo sambil tersenyum puas.Deg!"Lakukan !!" Titah Fergo dan memeras payuda
"Hahh !! Ini adalah pertama kalinya Max dan Tuan Austin menyerahkan seorang wanita kepadaku secara langsung! Kau telah salah membuat Tuan Austin murka !!" Gumam Hana dan mencuci tangannya di westafel luar.Setelah itu dirinya meraih ponsel dari kantong long dress nya untuk menghubungi seseorang.Tuut.. tuuutt... tuuttt"Hmm, Halo ?" Sapa suara berat seorang pria di balik layar ponselnya."Apakah begitu caramu menyapaku Max! Dan kenapa kau tidak masuk menemuiku setelah mengantarkan wanita itu?" cecar manja Hana kepada Max."Aku hanya tidak ingin mengganggu pekerjaanmu!" Jawab Max santai."Ckk !! Selalu saja seperti itu alasanmu !" kesal Hana kepada Max."Apa kamu sudah selesai ?" Suara berat Max yang terdengar begitu seksi di telinga Hana."Hmm iya, kamu di mana Max — ?" Tanya Hana terhenti.TuuutttttBukannya menjawab pertanyaan Hana, Max malah mematikan ponselnya."Hah! Setidaknya kamu menjawabku!!" Gumam Hana tertunduk dan menyandarkan punggungnya di daun pintu depan ruangannya.Perl
"Maaf.. Hmmm..?" gumam Max yang mulai turun menciumi pusar Hana, dan tangannya melepaskan kain terakhir yang berada ditubuh Hana."Buka untukku Hana!" titah Max dengan suara berat dan seksinya.Hana dengan anggun membuka kedua pahanya dengan lebar untuk dinikmati oleh Max.GlekTerlihat kewanitaan Hana yang sangat bersih. Tidak ada sehelai pun rambut yang ada di area intinya.Max memasukkan kepalanya di antara paha Hana hingga terdengar lenguhan panjang dari Hana."Ough Max... !! Ahhh... Ini sangat enak sayang !! More please !! Aku bisa gila Max !!" Racau Hana tidak terbendung. Tubuhnya terus menggeliat dan mengangkat pinggulnya setiap Max memainkan liyang kewanitaannya dan menyesap klitnya.Mendengar suara seksi yang dikeluarkan Hana membuat Max tidak berhenti hingga wanitanya itu mencapai puncak kenikmatan."Ahh.. ahh.. Max.. A—aku. .mau keluar Max..! Sayang !! Yah.. disitu please ! More faster...!!" Racau Hana sambil meremas-remas kedua bukitnya sendiri dan mengangkat pinggulnya ti
"Thank you sayang.." Ucap Austin lembut kemudian menciumi bibir Bella.Bella memeluk erat tubuh Austin yang baru saja melepaskan lava hangat yang ketiga untuk hari ini ke dalam tubuhnya."Euhm..You’re welcome sayang..." Balas Bella yang juga membalas ciuman yang begitu dalam oleh pria tampan bermanik indah itu.Austin melepaskan ciumannya dan memasukkan tubuh Bella yang kelelahan itu ke dalam pelukannya.Dirinya juga merasa begitu lelah menghabiskan sepanjang hari bercinta bersama wanita tercintanya. Entah saat ini sudah menunjukkan jam berapa. Entah berapa lama mereka menghabiskan ronde ketiga mereka yang begitu indah dan terasa begitu berbeda.Perasaan cinta yang begitu meluap di setiap sentuhan mereka. Seolah tidak ingin saling menyudahi satu sama lain.Austin yang melihat Bella ingin kembali terlelap langsung mengecup pipinya."Sayang..." Ucap manja Bella dengan pipi meronanya."Ayo mandi!" Seru Austin yang memaksa tubuhnya untuk bangun. Dia ingin agar Bella bisa beristirahat denga
Ken yang baru saja tiba di kantor Orion Corporation melihat Austin, Bella, Max dan Ethan sedang berjalan menuju ke arah parkiran mobil.Suasana parkiran terlihat begitu sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dimana sudah tidak ada lagi aktifitas di area perkantoran.Tiba-tiba pandangan Ken teralihkan ke sosok pria yang dia kenali dan perlahan mendekat ke arah Austin, Bella, Max dan Ethan barada. Dengan cepat Ken turun dari mobil dan berlari ke arah mereka.Namun pria tersebut mempercepat langkahnya sambil memegang sebilah pisau. Pria tersebut terus berlari kencang sambil menatap tajam punggung Austin."Tuaannn! Awasss!!" Teriak Ken yang langsung menerjang pria bertubuh besar tersebut. Hingga tubuh mereka berdua terhempas ke lantai.Sontak semua orang berbalik dan melihat apa yang terjadi.Srett"Ackk!" Pekik Ken terkena tusukan di bagian lengannya.Sedangkan Austin langsung memeluk tubuh Bella dan menghalangi apa yang baru saja dia lihat."Dooorrr!" menyusul suara tembakan
“Oh my! Love! Aku mau keluar!” geram Austin. Bella semakin mempercepat gerakan kepalanya dan lidahnya bermain semakin liar di dalam sana. Hingga suara geraman suaminya dan hentakan pinggul suaminya yang membuat boa Austin semakin masuk ke dalam tenggorokannya. Cairan hangat dan putih kental itu memenuhi mulut Bella. Wanita cantik itu tersenyum, menyambut semua cairan cinta suaminya itu, ia tak melepaskan milik Austin, ia bahkan menghisap ujung lobang mister p suaminya itu, mengeluarkan semua cairannya dan menelannya tanpa sisa. Kemudian ia melepaskan milik suaminya dan berkata dengan erotis, “Ini sudah bersih sayang.” “Oh my! Love!” suara berat Austin yang langsung membaringkan tubuh istrinya, membuat posisi mereka berbalik. Ia menindih Bella dan melumat bibir istrinya itu. Menatap sang istri penuh cinta. “Enak?” tanya Bella lembut dengan napas berat. “Sangat… dalam sekejap kamu membuatku keluar…” jawab Austin tersenyum puas kepada sang istri, kemudian ia menjilati tengkuk lehe
Ini adalah bab spesial buat kalian semua sayang-sayangkuh ~~~ Semoga kalian suka ya ^^ ----Sebelum baca part ini, ada baiknya kalian lihat video di i9 @ma2.zan >,
Vladimir melihat putranya dan mengangguk setuju.“Terima kasih Ayah,” ucapnya dan melihat ke arah Bryan. “Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan Bryan,”“Tentu saja Paman,” jawab Bryan dengan senyuman yang begitu dingin.Pria itu kemudian undur diri dan pamit dari semuanya untuk menghubungi pasukan salju merah untuk mencari keberadaan keluarga Drake hingga tujuh turunan.“Basmi semuanya dan sisakan pria yang bernama Drake,” ujar Austin kepada Bryan. Bryan pun menyetujuinya.Dan hanya dalam beberapa hari semua keturunan keluarga pengusaha Drake tidak ada lagi di daftar penduduk. Kecuali tersisa Drake yang kini berada di Gudang yang begitu gelap.Austin dan Ludwig masuk ke dalam Gudang tersebut, bersama Max dan tentu saja beberapa bawahan Austin dan keluarga Vladislav.Begitu ikatan mata Drake di buka, betapa terkejutnya pria itu melihat pria yang ada di depannya. “Ka… kauuu…kauuu…?” gumamnya tergugu. Suaranya terdengar gemetar.Ludwig menyeringai, “Kenapa ? Apa kau terkejut melihat mayat
Waktu pun berlalu, keesokan paginya Bella bangun dengan masih berpelukan dengan Elle. Setelah menghabiskan waktu sampai jam satu malam, Ibu dan ana kini benar – benar bercerita tentang kehidupan mereka.Bella dengan jujur bercerita tentang rumah tangga nya yang pernah gagal bersama suami pertamanya, namun sekarang dia hidup dengan penuh cinta dalam keluarga suaminya. Serta orang – orang di sekelilingnya yang begitu mencintainya.Elle yang akhirnya bangun tersenyum lembut menatap wajah cantik putri kesayangannya itu. Putrinya yang membuat hidupnya bagaikan di neraka. Tiada hari tanpa ia memikirkan Bella di setiap helaan nafasnya. Kini ia bisa melihat, bahkan menyentuh wajah cantik Bella.“Kamu tumbuh menjadi wanita yang hebat, nak.” Ucap Elle lembut sambil membelai wajah putrinya.“Mom ?” gumam Bella dengan suara serak manjanya kepada Elle. Menandakan wanita cantik itu juga baru terbangun.“Kamu sudah bangun sayang?” tanya Elle lembut.Bella mengangguk pelan.Dan tiba – tiba pintu terb
Austin, Bryan, Ludwig, Arthur, dan Edelmiro duduk di halaman belakang mansion milik Austin dan Bella yang begitu luas. Di sekitar mereka, terdapat kolam renang yang begitu indah dan taman yang indah dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur.Kolam renang yang sangat besar terletak tepat di tengah-tengah halaman belakang, berwarna biru kehijauan dan dipenuhi dengan air yang jernih. Air di kolam renang tersebut mengalir secara perlahan, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan. Di sekitar kolam renang, terdapat beberapa kursi mewah yang didesain khusus untuk bersantai di sekitar kolam renang.Di sekeliling kolam renang, terdapat taman yang dipenuhi dengan berbagai macam tanaman dan bunga yang tumbuh subur. Ada beberapa jenis pohon besar yang menghasilkan naungan yang lebat, memberikan kesan sejuk dan menenangkan. Taman juga dilengkapi dengan beberapa patung dan ornamen dekoratif yang menambah kesan elegan dan artistik.Di satu sudut taman, terdapat sebuah teras kayu
Hidangan pun mulai di sajikan satu per satu. Kepiawaian Elle dan Laras di dapur membuat mereka menyajikan makanan yang begitu lezat.“Lalu aku dengar dari Bryan kalau kau sekarang menjabat sebagai direktur utama di rumah sakit besar di Irlandia ? Dan Elle adalah pemilik Galeri terbesar di sana?”“Benar, kedua mertuaku yang begitu shock mendengar cerita kami dan melihat keadaan kami merasa sangat bersedih. Mereka memberikan support yang begitu besar kepada kami berdua. Aku di bangunkan sebuah rumah sakit dan akhirnya berkembang seperti saat ini. Dan Elle diberikan Galeri seni agar anak perempuannya itu tidak bersedih dan larut memikirkan Bella.” Jelas Ludwig.Arthur mengangguk dan kemudian menyeringai, “Dan katanya kau adalah keturunan –“Ting tongBel pintu kembali berbunyi. Austin kembali berdiri untuk membuka pintu menyambut tamu yang datang. Arthur dan Ludwig menhentikan percakapan merekaTerlihat Edelmiro dan Agatha berdiri di depan pintu dengan membawa begitu banyak tentengan kan
“Jadi bagaimana sampai Daddy dan Mommy hidup di Irlandia ?” tanya Bella.Elle tertunduk sedih, “Setelah kondisi kami sudah membaik, Grandpa dan Grandma mu membantu kami untuk pulang. Sedangkan sahabat Daddy dan Mommy juga pergi berpencar ke negara yang berbeda dengan identitas baru kami.”“Grandpa dan Grandma mu di Irlandia memberikan dukungan luar biasa kepada kami berdua.”“Dan begitu kami tiba di Irlandia, kami berdua langsung mencari keberadaan kamu di Swiss, rumah Grandpa Gaston dan Grandma Beatrice. Tetapi yang kami dapatkan adalah berita mengejutkan dari para tetangga yang mengatakan jika mereka pergi dengan tergesa-gesa bersama seorang gadis kecil.” Sambung Elle.“Daddy minta maaf karena tidak bisa menemukan keberadaan kamu Bella, Daddy dan Mommy merasa sangat bersalah.” Ucap Ludwig dengan mata berkaca-kaca.Air mata jatuh di pipi Bella mendengar cerita yang begitu menyedihkan dari kedua orang tua. Bagaimana bisa ia menyalahkan kedua orang tuanya karena kejadiaan naas seperti
Wanita paruh baya itu mengusap lembut punggung Bella, sedangkan pria paruh baya yang berada di sisinya matanya ikut berkaca-kaca menahan embun yang menumpuk di sudut matanya.Bella terlihat semakin kebingungan. Dua orang asing yang tiba-tiba datang memeluknya dan menangis di depannya.Terdengar suara langkah dari dalam. Bella yang masih dalam pelukan wanita asing itu pun menoleh ke suaminya, “Sayang?”Austin tersenyum lembut dan menghampiri istrinya yang terlihat sangat kebingungan itu. Dan hal itu membuat Bella semakin bingung dan bertanya-tanya. Austin memegang pundak istrinya.“Daddy, Mommy… Selamat datang di rumah kami.” ucap Austin kepada pria dan wanita paruh baya di depannya.Bella menekuk keningnya, “Sayang,” perkataan suaminya benar – benar membuatnya sangat bingung.“Apa maksud kamu sayang? Daddy, Mommy?” gumam Bella.Wanita paruh baya itu melepaskan pelukannya, diusapnya air matanya dan menatap Bella dengan senyuman manis di sudut matanya. “Iya sayang, aku mommy mu Elle,
Dan di sinilah keluarga kecil ini berada. Sebelum Arion pindah ke kamarnya. Dia bermanja dengan Bella dan twins.“Hoamss….” Arion menguap dengan besar.“Sudah waktunya tidur ya sayang, besok Arion mau ke sekolah ‘kan?”“Ok mom!”“Cup! Goodnight sayang!” Bella mengecup bibir Arion dan mengusap lembut pipi putranya itu dengan gemas.“Cup ! Goodnight Boy!” ucap Austin dan mengecup pipi Arion.Cup ! Cup! Cup! Sebelum turun dari tempat tidur, Arion memberikan kecupan kepada twins dan Bella.Kemudian pria kecil itu berlari kecil masuk ke dalam kamarnya.Tinggallah Austin dan Bella di atas tempat tidur. Bella bersandar di dada sang suami, memanjakan dirinya.Austin dengan lembut mengusap punggung istrinya. Kemudian dia bergeser dan memperbaiki posisi Bella agar bersandar di headboard dengan nyaman.Pria tampan berhazel biru itu lalu mengambil tempat dan memijit dengan lembut kaki Bella dengan lembut.“Terima kasih sayang…” ucap Bella dengan senyuman bahagianya.Wanita cantik itu menikmati p