Beranda / Pernikahan / Hasrat Liar Pernikahan / 155 || (21+) Mendisiplinkan Joy

Share

155 || (21+) Mendisiplinkan Joy

Penulis: MAMAZAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-12 22:23:27

Bugh !

Badan Joy terhempas di tepi ranjang yang empuk. Dibiarkannya Joy menangkupkan tubuhnya yang gemetar ketakutan. Dimana melihat pria yang terlihat sangat mirip ini sedang membuka semua pakaian yang mereka kenakan. Hingga tidak ada sehelai benang pun yang terlihat di tubuh mereka.

Srat... Bugh

Fergo menarik kaki Joy hingga tubuhnya terempas. Di angkatnya kedua kaki Joy dan ditekuknya lalu di buka kedua paha Joy dengan lebar membuat Joy meringis kesakitan. Sedangkan Fergi sudah naik ke atas ranjang dan menarik tangan Joy hingga membuat dirinya bangun terduduk dengan paksa.

Fergi menarik rambut belakang Joy hingga wajahnya menengadah ke atas melihat Fergi. Hingga mulutnya terbuka karena mengerang kesakitan.

"Eughhkk.. Ukhh.. Eugkk.." Sesak Joy ketika mulutnya sudah penuh mengulum milik Fergi yang belum tegap sempurna sampai membesar di dalam mulutnya. Kepalanya di maju mundurkan dengan kasar.

"Ahkk !!!" Desah tertahan Joy menyusul ketika merasakan inti tubuhnya bertemu dengan sesuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hasrat Liar Pernikahan   156 || (21+) Joy dan Twins

    "Let's Play Bro!!" seru Fergo dengan tengilnya."Hmm..."Gumam Fergi dan kembali memainkan jemarinya yang belum dia keluarkann dengan cara keluar masuk dan sesekali mengaduk inti tubuhnya yang bagian dalam. Mencari titik G-Spot yang akan menjadi hukuman untuk Joy sebentar lagi."Euhmmm... Ahhh...!" Desah Joy tidak dapat menahan jemari tebal dari Fergi yang menggesek-gesek dengan nikmat di dalam inti tubuhnya."Lakukan tugasmu jalang!" seringai Fergo dan langsung memasukkan miliknya ke dalam mulut Joy. Sambil memegang rambut belakang Joy."Jangan sampai gigimu melukai milikku!" Titah Fergo dengan suara beratnya.Kemudian Fergo menggerakkan maju mundur kepala Joy."Eukk.. Eukkk..." Joy tercekik, tongkat besar Fergo mengisi penuh mulutnya. Joy menahan tubuhnya dengan memegang kedua pinggang kuat Fergo karena kakinya terasa begitu lemas dengan permainan pria yang kini bisa Joy ingat."Ahhh..." jerit Joy yang tidak dapat dia tahan karena permainan liar jemari Fergi di bawah sana sehingga me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Hasrat Liar Pernikahan   157 || (21+) Welcome To Madam Hana

    Joy dengan cepat mengangguk dan dengan langkah tertatih naik ke atas ranjang. Dirinya duduk di atas kasur dengan cara berlutut. Menunggu perintah selanjutnya dari si kembar."Hahh! Dia lumayan seksi bro!" tutur Fergo."Ckkk! Semua wanita di sini kau katakan seksi, berengsek..!!" balas Fergi kepada saudaranya."Heheheheh... Karena itu sudah tugas mereka...! Dari pada mereka di luar sana hanya berkeliaran sebagai hama..." imbuh Fergo.Fergo berjalan mendekati ujung ranjang dan berkata, "Berbaring... Buka !! Dan bersihkan untukku!"Joy melihat ke arah Fergo tidak mengerti. Membuat Fergo menyeringai dan ikut naik ke atas ranjang.Srett...Fergo menarik kaki Joy hingga tubuh Joy terbanting ke atas kasur. Dan membuka kedua paha Joy dengan lebar."Tanganmu!" perintah Fergo dan menarik tangan Joy dan meletakkan tangan Joy ke liang intinyanya."Keluarkan semua cairan Fergi dan bersihkan menggunakan mulutmu..." titah Fergo sambil tersenyum puas.Deg!"Lakukan !!" Titah Fergo dan memeras payuda

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Hasrat Liar Pernikahan   158 || (21+) Madam Hana?

    "Hahh !! Ini adalah pertama kalinya Max dan Tuan Austin menyerahkan seorang wanita kepadaku secara langsung! Kau telah salah membuat Tuan Austin murka !!" Gumam Hana dan mencuci tangannya di westafel luar.Setelah itu dirinya meraih ponsel dari kantong long dress nya untuk menghubungi seseorang.Tuut.. tuuutt... tuuttt"Hmm, Halo ?" Sapa suara berat seorang pria di balik layar ponselnya."Apakah begitu caramu menyapaku Max! Dan kenapa kau tidak masuk menemuiku setelah mengantarkan wanita itu?" cecar manja Hana kepada Max."Aku hanya tidak ingin mengganggu pekerjaanmu!" Jawab Max santai."Ckk !! Selalu saja seperti itu alasanmu !" kesal Hana kepada Max."Apa kamu sudah selesai ?" Suara berat Max yang terdengar begitu seksi di telinga Hana."Hmm iya, kamu di mana Max — ?" Tanya Hana terhenti.TuuutttttBukannya menjawab pertanyaan Hana, Max malah mematikan ponselnya."Hah! Setidaknya kamu menjawabku!!" Gumam Hana tertunduk dan menyandarkan punggungnya di daun pintu depan ruangannya.Perl

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Hasrat Liar Pernikahan   159 || (21+) My Only One

    "Maaf.. Hmmm..?" gumam Max yang mulai turun menciumi pusar Hana, dan tangannya melepaskan kain terakhir yang berada ditubuh Hana."Buka untukku Hana!" titah Max dengan suara berat dan seksinya.Hana dengan anggun membuka kedua pahanya dengan lebar untuk dinikmati oleh Max.GlekTerlihat kewanitaan Hana yang sangat bersih. Tidak ada sehelai pun rambut yang ada di area intinya.Max memasukkan kepalanya di antara paha Hana hingga terdengar lenguhan panjang dari Hana."Ough Max... !! Ahhh... Ini sangat enak sayang !! More please !! Aku bisa gila Max !!" Racau Hana tidak terbendung. Tubuhnya terus menggeliat dan mengangkat pinggulnya setiap Max memainkan liyang kewanitaannya dan menyesap klitnya.Mendengar suara seksi yang dikeluarkan Hana membuat Max tidak berhenti hingga wanitanya itu mencapai puncak kenikmatan."Ahh.. ahh.. Max.. A—aku. .mau keluar Max..! Sayang !! Yah.. disitu please ! More faster...!!" Racau Hana sambil meremas-remas kedua bukitnya sendiri dan mengangkat pinggulnya ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Hasrat Liar Pernikahan   160 || Tragedi

    "Thank you sayang.." Ucap Austin lembut kemudian menciumi bibir Bella.Bella memeluk erat tubuh Austin yang baru saja melepaskan lava hangat yang ketiga untuk hari ini ke dalam tubuhnya."Euhm..You’re welcome sayang..." Balas Bella yang juga membalas ciuman yang begitu dalam oleh pria tampan bermanik indah itu.Austin melepaskan ciumannya dan memasukkan tubuh Bella yang kelelahan itu ke dalam pelukannya.Dirinya juga merasa begitu lelah menghabiskan sepanjang hari bercinta bersama wanita tercintanya. Entah saat ini sudah menunjukkan jam berapa. Entah berapa lama mereka menghabiskan ronde ketiga mereka yang begitu indah dan terasa begitu berbeda.Perasaan cinta yang begitu meluap di setiap sentuhan mereka. Seolah tidak ingin saling menyudahi satu sama lain.Austin yang melihat Bella ingin kembali terlelap langsung mengecup pipinya."Sayang..." Ucap manja Bella dengan pipi meronanya."Ayo mandi!" Seru Austin yang memaksa tubuhnya untuk bangun. Dia ingin agar Bella bisa beristirahat denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Hasrat Liar Pernikahan   161 | Kematian

    Ken yang baru saja tiba di kantor Orion Corporation melihat Austin, Bella, Max dan Ethan sedang berjalan menuju ke arah parkiran mobil.Suasana parkiran terlihat begitu sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dimana sudah tidak ada lagi aktifitas di area perkantoran.Tiba-tiba pandangan Ken teralihkan ke sosok pria yang dia kenali dan perlahan mendekat ke arah Austin, Bella, Max dan Ethan barada. Dengan cepat Ken turun dari mobil dan berlari ke arah mereka.Namun pria tersebut mempercepat langkahnya sambil memegang sebilah pisau. Pria tersebut terus berlari kencang sambil menatap tajam punggung Austin."Tuaannn! Awasss!!" Teriak Ken yang langsung menerjang pria bertubuh besar tersebut. Hingga tubuh mereka berdua terhempas ke lantai.Sontak semua orang berbalik dan melihat apa yang terjadi.Srett"Ackk!" Pekik Ken terkena tusukan di bagian lengannya.Sedangkan Austin langsung memeluk tubuh Bella dan menghalangi apa yang baru saja dia lihat."Dooorrr!" menyusul suara tembakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Hasrat Liar Pernikahan   162 || Siapa Yang Ingin Menjelaskan?

    Setengah jam Max melajukan kendaraan, hingga kini akhirnya mereka bertiga tiba di Apartment.Max membuka seatbelt dan turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu untuk Austin. Kemudian dirinya berlari cepat membuka bagian untuk Bella."Ayo sayang," ucap Austin lembut.Bella tidak berani melihat ke arah Max, mengingat tadi dengan mudahnya Max menarik pelatuk senjata api kepada Dom. Bukan karena takut dengan Max. Dirinya lebih kepada shock dengan kejadian tadi.Max yang sadar akan hal itu, mengambil jarak dari Nyonya Bella nya. Dirinya mengerti mengapa Bella sedari tadi tidak berbicara kepadanya di dalam mobil. Biasanya Bella melontarkan candaan atau ikut berbicara ketika Austin berbicara dengan dirinya."Maafkan aku Nyonya sudah membuatmu melihat hal seperti itu, hanya ini yang bisa aku lakukan agar nyawa Anda dan Tuan bisa selamat.." Batin Max yang sedikit menyesal mengambil tindakan gegabah karena langsung menembak di titik vital yang membuat nyawa Dom tidak dapat tertolong.TapAus

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Hasrat Liar Pernikahan   163 || Merasa Di Jebak

    "Dasar pria berengsek! Apa dia melakukan hal itu kepada semua wanita!!!" Murka Max mengingat pertama kali dia menyelamatkan Bella dari tindak kekerasaan seksual dari Nick.Mendengar hal tersebut, Ken dan Fin saling melihat dan menaikkan bahu mereka. Karena Fin dan Ken tidak mengetahui kejadian naas tersebut. Hanya Max, Austin, Bella dan pelayan hotel yang di bayar oleh Max yang mengetahui kejadian tersebut.Dengan tatapan menyalang Max berkata, "Bukankah Dom seharusnya berterima kasih kepada kalian karena sudah menyelamatkan istrinya??!""Maafkan aku Tuan... Setelah istri Dom mendengar semua tentang suaminya. Siska memutuskan untuk berpisah dengan Dom. Karena khawatir, aku memutuskan untuk mengikuti wanita itu. Dan bersyukur, tepat pada waktu aku datang ke tempat Gym milik Dom, aku melihat mereka berdua sedang beradu argumen. Lalu tiba-tiba saja Dom mencekik leher istrinya... Tanpa pikir panjang aku menyelamatkan istri dan anaknya saat itu. Dan memukuli pria berengsek itu tanpa ampun.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14

Bab terbaru

  • Hasrat Liar Pernikahan   526 || Pauline

    “Hai salam kenal,” sapa Elle ramah kepada Pauline.Pauline tidak menyangka kalau Ludwig terang – terangan seperti itu. “Oh hai, aku Pauline. Salam kenal. Kebetulan aku kenalan lama dari Ludwig.”Elle tersenyum, “Oh ya? Senang berkenalan denganmu Pauline. Ini aku ada bawakan sarapa untukmu. Semoga kamu menyukainya.” Ucap Elle sambil menyodorkan satu box wadah makanan kepada Pauline.Pauline menerimanya, “Terima kasih Elle, aku pasti akan menyukainya.”“Ok kalau begitu, kamu nanti bicarakan dengan kepala desa tentang apa yang ingin kamu lakukan di sini.” Ujar Ludwig kepada Pauline lalu menengok ke Elle. “Ayo sayang, mereka pasti sudah menunggu kita.” Sambung Ludwig berbicara dengan lembut kepada Elle.“Iya sayang,”“Kami duluan ya Pauline…” pamit Elle kepada Ella. Namun baru tiga langkah, Pauline memanggil Ludwig.“Lud!”Langkah kaki Ludwig dan Elle berhenti lalu menengok ke belakang.“Ya?”“Uhm, apa bisa kamu yang bimbing aku selama aku di sini?” ujar Pauline yang langsung membuat Ludw

  • Hasrat Liar Pernikahan   525 || Mantan

    “Ada apa?” tanyanya berusaha tenang.“Aku mau mandi, tapi tidak ada air.” Ucap Pauline sambil memegang handuknya di depan dadanya.“Oh iya maaf, aku lupa bilang. Kalau kamu mau air. Kamu harus memompa air disini.” Jelas Ludwig sambil menunjukka pompa yang ada di dekat kamar mandi. Tanpa Ludwig tahu ternyata Pauline sudah menyusulnya.Begitu Ludwing berbalik betapa terkejutnya, Pauline sudah ada di belakangnya. “Hmm, iya. Tapi apa bisa kamu ajar aku caranya memompa.”“Damn! Kenapa dia hanya mengenakan handuk seperti ini.” Seru Ludwig dalam hati.“Hmm, baiklah…” ujar Ludwig. Dan memberikan contoh cara memompa air.“Ok, biar aku coba!” seru Pauline dengan bersemangat. Wanita manis, mungil tapi menonjol di beberapa area itu terlihat begitu bersemangat mengikuti tutorial cara memompa air.Pauline kemudian memompa air seperti yang di lakukan Ludwig, tapi hal tersebut sangat berbahaya dengan jantung dan boa Ludwig. Bagaimana tidak. Setiak Pauline mengangkat tangannya, handuk tersebut akan i

  • Hasrat Liar Pernikahan   524 || Sukarelawan Baru

    Satu minggu berlalu, karena orang tua Elle menggunakan pengiriman ekspress. Hari ini semua barang pesanannya tiba tanpa kekurangan. Bahkan kedua orang tua Elle memberikan perlengkapan yang mendukung untuk perkebunan nantinya.“Hufftt… Akhirnya selesai juga…” seru Elle begitu merapikan pupuk dan bibit di dalam ruang penyimpanan.Sedangkan Ludwig dan rekan - rekannya bertugas mengangkat barang - barang berat. Mereka juga di bantu oleh beberapa warga lokal.“Pak Dokter…!” seru kepala desa tiba – tiba.“Iya?”“Maaf, apa saya bisa minta waktu anda sebentar? Ada tamu yang baru saja tiba. Dan saya sedikit kesulitan untuk berkomunikasi.” Ujar Kepala Desa dengan tidak enak hati karena harus menyusahkan Ludwig kembali.“Tentu saja Pak, tunggu aku di sana. Aku akan membersihkan tangan terlebih dahulu.”“Baik Pak Dokter,” Kepala desa pun berlalu menemui tamu yang di maksud.Ludwig segera membersihkan tangannya. Menengok kiri dan kanan mencari Elle.“Hanz, kamu lihat Elle?”“Sepertinya masih di Gu

  • Hasrat Liar Pernikahan   523 || Jiwa Sosial

    Satu bulan pun berlalu. Ludwig dan Elle sudah hidup bersama. Mereka sudah seperti selayaknya pasangan yang tidak terpisahkan. Para warga lokal juga sangat menyayangi Elle dan Ludwig.“Sayang, sudah dulu… Besok lagi kamu lanjut ya…?” ucap Ludwig lembut menghampiri Elle yang saat ini melukis hanya dengan menggunakan gaun tidur yang begitu tipis.“Hmm… dikit lagi sayang, tinggal satu arsiran lagi.” Balas Elle dengan manja.Ludwig menghampiri kekasihnya itu dan memeluknya dari belakang lalu menyandarkan dagunya di pundak Elle. Mencumbu dan menghirup aroma manis dari tubuh kekasihnya.“Sayang, geli….” Rengek manja Elle di ganggu oleh Ludwig.“Lanjut saja, aku temanin.” Ujar Ludwig.Elle mengerecutkan bibirnya, “Bagaimana bisa lanjut kalau kamu seperti ini?”Ludwig tertawa kecil. “Iyah.. iyah… Kamu lanjutkan dulu, aku siapkan air minum dan vitamin.” Sebelum keluar Ludwig mengecup puncak kepala Elle. Pria itu keluar mangambil segelas air dan vitamin untuk mereka berdua.Dan di saat Ludwig m

  • Hasrat Liar Pernikahan   522 || Seperti Suami Istri

    “Hmm, kamu benar. Takdir kembali mempertemukan kita berdua.”Ludwig mengambil tangan Elle. Menggenggamnya dengan lembut. Elle tersenyum dan ikut menggenggam tangan nya. Mereka berdua berjalan dalam diam menikmati hamparan bintang di atas langit. Hingga mereka tiba di depan rumah.Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Ludwig mengantar Elle sampai di depan pintu kamar wanita cantik itu. Jantung Elle berdebar begitu cepat.Elle membuka pintu kamarnya, namun Ludwig masih enggan melepaskan wanita cantik itu. Rasa rindunya belum rela berpisah dengan Elle.Begitu Elle melangkah kakinya masuk, Ludwig menarik tangan Elle. “El…”Jantung Elle berdegup semakin cepat, “Ya?”Ludwig tersenyum lembut, “Bukan hanya karena takdir seperti yang kamu katakan. Aku mengatakan ini karena aku sungguh mencintaimu, sampai detik ini. Perasaanku padamu tidak pernah berkurang. Yang ada aku semakin merindukanmu di setiap helaan nafasku.”“Maukah kamu mau menjadi kekasihku El?” tanya Ludwig menatap lurus manik indah

  • Hasrat Liar Pernikahan   521 || Senyum Bahagia

    Elle keluar dari kamarnya setelah berpakaian dan menyusul Ludwig yang ada di dapur.“Mau makan apa? Pizza, Burger, Spaghetti, atau Steak?” tanya Ludwig sambil tersenyum.Wanita berhazel itu seketika terbengong, “Apa semuanya ada di sini?” gumamnya dalam hati.“Tapi karena kamu pertama kali ke desa ini, aku akan perkenalkan kamu dengan makanan yang ada di sini.” Sambung Ludwig sambil mengeluarkan dua piring sayur lengkap dengan ubi rebus sebagai asupan karbohidrat mereka sambil tersenyum dan mengedipkan satu matanya, menggoda Elle.Elle akhirnya sadar kalau saat ini Ludwig sedang menggodanya, Kemudian wanita cantik itu berdiri dan meninggalkan Ludwig begitu saja.Ludwig dapat mendengar suara ribut – ribut dari dalam kamar Elle. Dan tidak lama kemudian Elle keluar dengan membawa beberapa kotak makanan yang cukup besar.Wanita cantik itu menatanya di atas meja dengan rapi. Elle mengeluarkan empat macam lauk yang membuat Ludwig terkejut.Elle duduk dan tersenyum, “Malam ini kita makan in

  • Hasrat Liar Pernikahan   520 || Wanita Yang Tidak Waspada

    Elle sontak menoleh ke asal suara dan blush… Wajahnya kembali memerah karena tepat di depannya ada Ludwig dengan senyuman manisnya tengah melihatnya. Jarak wajah mereka begitu dekat.“Ludwig? Kamu sudah selesai?”“Iya, dan kenapa kamu ada di sini bukannya beristirahat?” balas Ludwig lalu berdiri terlebih dahulu, sambil membantu Elle untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya.Elle menerima bantuan Ludwig dan meraih tangan pria tampan di depannya.“Terima kasih,” Elle berdiri. Dengan sigap Ludwid mengambil lukisan yang ada di tangan Elle.“Aku kesini karena aku sempat berpikir kenapa orang yang mengatakan suka padaku tidak kunjung datang setelah aku ada di sini padahal sudah lebih 3 jam sejak dia meninggalkan aku.”“Hmm, aku jadi ragu kalau dia sungguh menyukaiku,” sambung Elle menggoda Ludwig.Ludwig seketika panik, “Bu… bukan begitu… Maaf… bukan mak – ““Hahahhaa…” Elle tertawa melihat wajah panik Ludwig.“Kamu menggodaku?”Wanita cantik berhazel biru itu mengangkat bahunya, “Hmm…”“

  • Hasrat Liar Pernikahan   519 || Tinggal Bersama

    Ludwig langsung menghampiri Elle begitu melihat wanita pujaannya itu. Pria itu benar – benar di buat shock tapi juga bahagia.“Kamu di sini Elle?” tanya pria itu masih tidak percaya.Elle tersenyum dan mengangguk.Kepala desa bingung melihat Pak Dokter terlihat akrab dengan tamunya.“Ehm, Pak Dokter.” Imbuh Kepala Desa.“Ah iya Pak. Maaf. Lalu bagaimana Pak?” tanya Ludwig begitu sadar. Membuat Elle tertawa kecil.“Begini Pak, saya mau menjelaskan rumah tinggal untuk Nona Elle, beliau akan tinggal di rumah yang – ““Tidak perlu Pak, Nona Elle akan tinggal bersamaku.” Potong Ludwig dengan cepat.Tentu saja Elle terkejut, begitu juga dengan Kepala Desa.“Ludwig? Kenapa aku tinggal denganmu?” seru Elle.“Iya, aku sangat sibuk setiap harinya. Setidaknya kalau kamu di rumah singgahku. Aku akan merasa jauh lebih tenang menjagamu dari para kawanan serigala seperti mereka.” Jelas Ludwig sambil menunjuk ke arah tiga pria yang tengah melihat mereka dengan wajah penuh tawa.Elle menoleh ke arah

  • Hasrat Liar Pernikahan   518 || Takdir

    Begitu Elle tiba di rumah Cath. Wanita cantik itu mulai mengurus dokumen – dokumen yang ia perlukan untuk bisa berkeliling dengan bebas di Afrika. Setidaknya butuh waktu seminggu baru ia bisa mulai beraktifitas. Selama satu minggu ini pula Elle terlihat akrab dengan anak – anak di sekitar lingkungan tempat tinggal Cath.Elle setiap hari duduk di depan rumah dan melukis suasana yang ada di depan matanya. Baik tawa polos anak – anak yang tidak paham dengan kondisi mereka saat ini dan raut muram dari beberapa anak yang merasa kelaparan.Hal inilah yang membuat dada Elle merasa miris akan kemiskinan di negara yang ia pijak sekarang.“Huftt seandainya semua orang kaya di dunia ini menyisihkan kekayaan mereka untuk berinvestasi atau memperbaiki system kehidupan di negara ini, aku pikir mereka semua bisa berkembang.” Gumam Elle menghela nafas di suatu sore. Tapi entahlah. Apa memang ini adalah solusinya atau memang tidak ada solusi sama sekali.“Hei Elle, kamu di luar?”“Hai Cath, iya nih la

DMCA.com Protection Status