Home / Romansa / Hasrat Liar Hot Duda / Apa Kamu Ingin Menggodaku?

Share

Apa Kamu Ingin Menggodaku?

Author: Rein Azahra
last update Last Updated: 2025-01-24 15:06:18

Amber membuka matanya. Ia terlonjak kaget saat melihat sosok pria yang baru saja ia kutuk. Gadis itu mengatupkan bibirnya. Sesekali matanya mengerjap tertimpa air hujan.

"Dave?!" Amber ketakutan. Beberapa detik kemudian tubuhnya terasa ringan melayang dan hangat. Saat ini ia berada dalam dekapan Dave yang menggendongnya masuk ke dalam rumah.

Amber tak sanggup berkata apa-apa lagi saat Dave membawanya masuk ke dalam kamar.

"Air hangatnya sudah siap, Tuan." Seorang pelayan menunggu di depan pintu kamar mandi.

"Bagus, bantu Nona Amber membersihkan diri." Dave masuk ke dalam kamar mandi dan menurunkan tubuh Amber di tepi bathtub berisi air hangat.

Amber masih terdiam. Ia masih syok dengan sikap berbeda seratus delapan puluh derajat yang ditunjukkan Dave setelah dia menindasnya sebelum ini.

"Bersihkan dirimu setelah itu turun dan temani aku makan malam." Dave berkata sebelum pergi.

Amber hanya mengangguk dan menatap kepergian Dave dengan bingung. Tadi adalah kali pertama melihat wajah Dave yang begitu tenang tanpa emosi. Berbeda dengan ekspresi dingin yang selalu ia tunjukkan. Apakah Dave mempunyai kepribadian ganda?

"Nona, mari saya bantu melepaskan pakaian Nona." Suara pelayan yang menemani Amber mandi membuyarkan lamunan gadis itu.

Amber mengalihkan pandangannya pada sang pelayan yang mengulurkan tangan hendak melucuti pakaiannya.

"Tidak usah, aku bisa mandi sendiri. Tolong tunggu saja di luar." Amber menolak. Ia merasa risih kalau harus dibantu orang lain yang baru ia kenal.

"Baiklah Nona. Saya akan menunggu di luar kamar. Panggil saja saya jika Nona membutuhkan sesuatu." Pelayan itu undur diri dari hadapan Amber.

Amber mengerutkan dahinya. Sikap Dave benar-benar membuatnya bingung. Sebentar sadis dan sesaat kemudian berubah jadi hangat. Malah memperlakukannya seperti seorang ratu.

Amber menahan gejolak di dalam hatinya. Ia masih menduga-duga sebenarnya pria seperti apa Dave sebenarnya? Apa benar dia seorang penyuka sesama jenis seperti rumor yang beredar, atau itu hanya sebatas rumor belaka. Apapun itu Amber tak bisa lagi mengelak kalau sekarang dia adalah istri sah dari Dave Oliver.

"Benar-benar tidak bisa dipercaya. Sebenarnya pria seperti apa yang aku nikahi ini?" gumam Amber lirih.

Amber masuk ke dalam bathtub dan merasakan sensasi hangat yang perlahan menggantikan rasa dingin di tubuhnya.

Amber menghela napas dan mulai memejamkan matanya menikmati kenyamaan ini.

*

*

Sudah satu jam Amber belum juga turun, Dave sudah tidak sabar. Raut wajah yang nampak kesal membuat Dave mengepalkan tangannya.

Alfred tahu apa yang dipikirkan oleh majikannya. Dia segera menyuruh pelayan lain naik dan memanggil Amber.

"Panggil Nona Amber sekarang juga!"

"Tidak usah, biar aku sendiri yang memanggilnya." Dave melarang dan langsung berdiri dari duduknya.

Dave berjalan menaiki tangga. Langkah kaki panjangnya melewati dua anak tangga sekaligus menandakan kalau ia sangat terburu-buru.

"Nona Amber masih berada di kamar mandi Tuan." Pelayan membungkuk hormat saat Dave memasuki kamar dan langsung menuju kamar mandi.

"Amber, buka pintunya!" Dave berteriak dan berusaha membuka pintu yang terkunci dari dalam.

Dave mengetuk pintu dengan keras. Tapi tidak ada jawaban dari dalam.

"Shit, Amber kenapa kamu menguncinya?" Dave berdecak. Di wajahnya kini tersirat kekhawatirannya. Dave terus mengetuk dengan keras berulang kali.

"Amber, buka pintunya aku bilang!" Dave berteriak lagi.

Namun tak ada sahutan sedikitpun dari dalam sana. Dave semakin khawatir. Di mengambil jarak beberapa langkah ke belakang sebelum berhambur untuk mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

BRAK!

Pintu akhirnya terbuka. Pandangan Dave langsung tertuju pada tubuh Amber yang berendam di dalam bathtub.

Kepalanya terkulai lemas dengan wajah pucat dan bibir membiru.

"Amber... Amber bangun!" Dave menepuk pipi gadis itu. Terlihat sekali kekhawatiran di wajah Dave.

Pria itu mengangkat tubuh telanjang Amber dari dalam air.

"Keluar semuanya!" Dave memberi perintah sebelum ia melangkah membawa Amber keluar dari kamar mandi.

Semua pelayan pun keluar dengan cepat. Kamar telah kosong dan Dave segera membaringkan tubuh polos Amber di atas tempat tidur.

Tubuh polos Amber terpampang nyata di depannya. Membuat darah pria itu berdesir. Naluri kelelakiannya terbangun dari tidur panjangnya selama ini.

"Amber apa kamu sengaja ingin menggodaku?" Dave menyugar rambutnya dengan gelisah.

Related chapters

  • Hasrat Liar Hot Duda   Apa Perlu Aku Bercinta di Depan Kalian?

    Suara kicau burung membangunkan Amber dari tidurnya yang nyenyak. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali menghalau silaunya matahari yang menerobos masuk melalui celah gordeng.Amber memijat kepalanya yang terasa pening. Ia heran kenapa ia bisa berada di tempat tidur. Padahal ingatan terakhir yang berada di otaknya adalah dia sedang berendam di dalam bathtub tadi malam."Kenapa aku bisa ada di sini? Dan siapa yang memakaikan pakaian tidur ini?" Amber meraba gaun tidur berwarna peach yang ia kenakan saat itu."Selamat Pagi Nona." Suara Alfred yang baru masuk mengejutkan Amber. "Pagi Alfred!" Amber bangun dan duduk di tepian tempat tidur. "Nana apa Anda sudah merasa lebih baik?" tanya Alfred membuat Amber mengerutkan keningnya. "Memangnya aku kenapa?""Anda pingsan Nona. Beruntung Tuan Dave segera mengeluarkan Nona dari bathtub. Dan semalaman Anda demam sampai Tuan Dave merawat Anda dengan telaten," jawab Alfred. "A—apa benar begitu?" Amber terbengong. Jadi Dave merawatnya? "Iya No

    Last Updated : 2025-01-24
  • Hasrat Liar Hot Duda   Aku Bukan Pelacur

    "Dave apa benar ka—kamu tidak suka perempuan?" Dengan sangat hati-hati Amber bertanya. "Itu lagi yang kamu tanyakan? Apa kamu masih meragukanku Amber?" Kemarahan makin terlihat di wajah tampan Dave. "Bu—bukan maksudku begitu." Tubuh Amber gemetar ketakutan saat Dave kembali mendekat. Cup. Satu kecupan kasar Amber rasakan di bibirnya. Dave menjarah bibirnya dengan rakus. Tak ada kelembutan di sana. Amber terpaku. Tak berani melawan. Hanya kedua tangannya yang berusaha menahan dada bidang Dave. Bibir Amber sudah terasa kebas dan bengkak saat akhirnya Dave melepaskan tautannya. Amber tertunduk. Dave begitu mengerikan. Apakah ia akan sanggup bertahan hidup dengan pria seperti dia? "Apa itu masih membuatmu ragu, Amber? Kalau memang kamu masih ragu, aku akan melakukan hal yang lebih gila lagi padamu." Dave menyeringai tipis tapi begitu mengerikan di mata Amber. "Tidak... tidak... aku percaya Dave." Amber menggeleng dengan cepat. Raut ketakutan masih tergambar jelas di ma

    Last Updated : 2025-01-30
  • Hasrat Liar Hot Duda   Penari Striptis

    "Pertunangan kita batal Amber, aku tidak sudi menikah dengan wanita miskin sepertimu," ucap Jeff dengan menyakitkan. Pria tampan di depan Amber itu nyaris tanpa beban saat mengatakan hal itu. Wajahnya terlihat datar dan tak peduli pada Amber yang kini mendapat tatapan penuh cemooh dari orang-orang yang ada di pesta ulang tahun Jeff saat itu. "Tapi Jeff..." Amber berusaha menahan jatuhnya air mata yang sudah bergelayut di pelupuk matanya. "Tidak ada kata tapi, Amber. Keputusanku sudah aku pikirkan baik-baik dan keluargaku juga sudah setuju. Memangnya hal baik apa yang bisa kamu banggakan di depanku sekarang? Perusahaan keluargamu bangkrut dan kamu sudah tidak punya apa-apa lagi. Apa berniat memanfaatkanku untuk membayar semua hutang-hutang ayahmu, hah?" Jeff menatap kesal ke arah Amber. Amber menggigit bibirnya. Jeff sudah keterlaluan. Keluarganya memang terlilit hutang tapi ia tidak pernah berpikir untuk memanfaatkan Jeff sama sekali. "Satu juta dolar itu jumlah yang sangat

    Last Updated : 2025-01-24
  • Hasrat Liar Hot Duda   Pria Menyebalkan

    "Nona, cepatlah, jangan sampai Tuan Dave menunggu terlalu lama." Seorang lelaki yang menjemput Amber melayangkan tatapan dinginnya pada gadis yang masih memeluk tubuh ibunya itu. "Amber pergi dulu ya Bu, secepatnya akan Amber kasih kabar ke Ibu." Amber dengan terpaksa mengurai pelukannya dan menatap sendu wajah ibunya yang menyimpan kesedihan. "Selalu berhati-hati ya Nak. Semoga Tuhan melindungi dimanapun kamu berada." Sepasang tangan keriput itu membingkai wajah kecil Amber yang berurai air mata. Tak ada lagi kata yang keluar dari mulut Amber. Ia hanya bisa melambaikan tangannya ke arah ibunya yang masih bediri di teras rumah untuk menyaksikan mobil mewah itu membawanya pergi. Mobil yang membawa Amber tiba di sebuah rumah mewah bergaya Eropa yang semalam ia datangi. Ia memutuskan untuk menerima tawaran Dave untuk menjadi pelayan sekaligus kekasih gelapnya. "Silakan masuk Nona." Seorang pelayan menyambut kedatangannya. Dengan langkah sedikit ragu, Amber melangkahkan kaki m

    Last Updated : 2025-01-24
  • Hasrat Liar Hot Duda   Mendadak Nikah

    Amber melongo saat Dave mengajaknya pergi ke kantor catatan sipil. "Kita akan menikah." Begitu kata Dave saat Amber bertanya. Ini gila. Apa dia kira menikah adalah hal yang bisa dilakukan dadakan seperti ini? "Tidak Tuan Dave yang terhormat, perjanjian kita hanya sebatas menjadi menjadi kekasih pura-pura. Bukan untuk menikah seperti ini." Amber menghentikan laju langkahnya. Gadis itu memasang wajah marah. "Oh, ayolah Amber,. pernikahan inipun hanya pura-pura. Kalau bukan karena terpaksa akupun tidak ingin menikah denganmu." Dave memutar bola matanya. "Tapi Tuan..." Amber kehabisan kata-kata untuk membantah Dave. "Jangan membantah Amber aku sudah membayarmu dengan sangat mahal. Satu juta dolar sudah lebih dari cukup untuk melakukan sandiwara ini." Dave kini memutar badannya menatap Amber yang masih belum terima dengan permintaan Dave tersebut. Amber mengerutkan keningnya. Dave sudah gila. Seburuk apapun, dia tidak pernah berpikir untuk menjadikan pernikahan sebagai sebuah

    Last Updated : 2025-01-24

Latest chapter

  • Hasrat Liar Hot Duda   Aku Bukan Pelacur

    "Dave apa benar ka—kamu tidak suka perempuan?" Dengan sangat hati-hati Amber bertanya. "Itu lagi yang kamu tanyakan? Apa kamu masih meragukanku Amber?" Kemarahan makin terlihat di wajah tampan Dave. "Bu—bukan maksudku begitu." Tubuh Amber gemetar ketakutan saat Dave kembali mendekat. Cup. Satu kecupan kasar Amber rasakan di bibirnya. Dave menjarah bibirnya dengan rakus. Tak ada kelembutan di sana. Amber terpaku. Tak berani melawan. Hanya kedua tangannya yang berusaha menahan dada bidang Dave. Bibir Amber sudah terasa kebas dan bengkak saat akhirnya Dave melepaskan tautannya. Amber tertunduk. Dave begitu mengerikan. Apakah ia akan sanggup bertahan hidup dengan pria seperti dia? "Apa itu masih membuatmu ragu, Amber? Kalau memang kamu masih ragu, aku akan melakukan hal yang lebih gila lagi padamu." Dave menyeringai tipis tapi begitu mengerikan di mata Amber. "Tidak... tidak... aku percaya Dave." Amber menggeleng dengan cepat. Raut ketakutan masih tergambar jelas di ma

  • Hasrat Liar Hot Duda   Apa Perlu Aku Bercinta di Depan Kalian?

    Suara kicau burung membangunkan Amber dari tidurnya yang nyenyak. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali menghalau silaunya matahari yang menerobos masuk melalui celah gordeng.Amber memijat kepalanya yang terasa pening. Ia heran kenapa ia bisa berada di tempat tidur. Padahal ingatan terakhir yang berada di otaknya adalah dia sedang berendam di dalam bathtub tadi malam."Kenapa aku bisa ada di sini? Dan siapa yang memakaikan pakaian tidur ini?" Amber meraba gaun tidur berwarna peach yang ia kenakan saat itu."Selamat Pagi Nona." Suara Alfred yang baru masuk mengejutkan Amber. "Pagi Alfred!" Amber bangun dan duduk di tepian tempat tidur. "Nana apa Anda sudah merasa lebih baik?" tanya Alfred membuat Amber mengerutkan keningnya. "Memangnya aku kenapa?""Anda pingsan Nona. Beruntung Tuan Dave segera mengeluarkan Nona dari bathtub. Dan semalaman Anda demam sampai Tuan Dave merawat Anda dengan telaten," jawab Alfred. "A—apa benar begitu?" Amber terbengong. Jadi Dave merawatnya? "Iya No

  • Hasrat Liar Hot Duda   Apa Kamu Ingin Menggodaku?

    Amber membuka matanya. Ia terlonjak kaget saat melihat sosok pria yang baru saja ia kutuk. Gadis itu mengatupkan bibirnya. Sesekali matanya mengerjap tertimpa air hujan. "Dave?!" Amber ketakutan. Beberapa detik kemudian tubuhnya terasa ringan melayang dan hangat. Saat ini ia berada dalam dekapan Dave yang menggendongnya masuk ke dalam rumah. Amber tak sanggup berkata apa-apa lagi saat Dave membawanya masuk ke dalam kamar. "Air hangatnya sudah siap, Tuan." Seorang pelayan menunggu di depan pintu kamar mandi. "Bagus, bantu Nona Amber membersihkan diri." Dave masuk ke dalam kamar mandi dan menurunkan tubuh Amber di tepi bathtub berisi air hangat. Amber masih terdiam. Ia masih syok dengan sikap berbeda seratus delapan puluh derajat yang ditunjukkan Dave setelah dia menindasnya sebelum ini. "Bersihkan dirimu setelah itu turun dan temani aku makan malam." Dave berkata sebelum pergi. Amber hanya mengangguk dan menatap kepergian Dave dengan bingung. Tadi adalah kali pertama meli

  • Hasrat Liar Hot Duda   Mendadak Nikah

    Amber melongo saat Dave mengajaknya pergi ke kantor catatan sipil. "Kita akan menikah." Begitu kata Dave saat Amber bertanya. Ini gila. Apa dia kira menikah adalah hal yang bisa dilakukan dadakan seperti ini? "Tidak Tuan Dave yang terhormat, perjanjian kita hanya sebatas menjadi menjadi kekasih pura-pura. Bukan untuk menikah seperti ini." Amber menghentikan laju langkahnya. Gadis itu memasang wajah marah. "Oh, ayolah Amber,. pernikahan inipun hanya pura-pura. Kalau bukan karena terpaksa akupun tidak ingin menikah denganmu." Dave memutar bola matanya. "Tapi Tuan..." Amber kehabisan kata-kata untuk membantah Dave. "Jangan membantah Amber aku sudah membayarmu dengan sangat mahal. Satu juta dolar sudah lebih dari cukup untuk melakukan sandiwara ini." Dave kini memutar badannya menatap Amber yang masih belum terima dengan permintaan Dave tersebut. Amber mengerutkan keningnya. Dave sudah gila. Seburuk apapun, dia tidak pernah berpikir untuk menjadikan pernikahan sebagai sebuah

  • Hasrat Liar Hot Duda   Pria Menyebalkan

    "Nona, cepatlah, jangan sampai Tuan Dave menunggu terlalu lama." Seorang lelaki yang menjemput Amber melayangkan tatapan dinginnya pada gadis yang masih memeluk tubuh ibunya itu. "Amber pergi dulu ya Bu, secepatnya akan Amber kasih kabar ke Ibu." Amber dengan terpaksa mengurai pelukannya dan menatap sendu wajah ibunya yang menyimpan kesedihan. "Selalu berhati-hati ya Nak. Semoga Tuhan melindungi dimanapun kamu berada." Sepasang tangan keriput itu membingkai wajah kecil Amber yang berurai air mata. Tak ada lagi kata yang keluar dari mulut Amber. Ia hanya bisa melambaikan tangannya ke arah ibunya yang masih bediri di teras rumah untuk menyaksikan mobil mewah itu membawanya pergi. Mobil yang membawa Amber tiba di sebuah rumah mewah bergaya Eropa yang semalam ia datangi. Ia memutuskan untuk menerima tawaran Dave untuk menjadi pelayan sekaligus kekasih gelapnya. "Silakan masuk Nona." Seorang pelayan menyambut kedatangannya. Dengan langkah sedikit ragu, Amber melangkahkan kaki m

  • Hasrat Liar Hot Duda   Penari Striptis

    "Pertunangan kita batal Amber, aku tidak sudi menikah dengan wanita miskin sepertimu," ucap Jeff dengan menyakitkan. Pria tampan di depan Amber itu nyaris tanpa beban saat mengatakan hal itu. Wajahnya terlihat datar dan tak peduli pada Amber yang kini mendapat tatapan penuh cemooh dari orang-orang yang ada di pesta ulang tahun Jeff saat itu. "Tapi Jeff..." Amber berusaha menahan jatuhnya air mata yang sudah bergelayut di pelupuk matanya. "Tidak ada kata tapi, Amber. Keputusanku sudah aku pikirkan baik-baik dan keluargaku juga sudah setuju. Memangnya hal baik apa yang bisa kamu banggakan di depanku sekarang? Perusahaan keluargamu bangkrut dan kamu sudah tidak punya apa-apa lagi. Apa berniat memanfaatkanku untuk membayar semua hutang-hutang ayahmu, hah?" Jeff menatap kesal ke arah Amber. Amber menggigit bibirnya. Jeff sudah keterlaluan. Keluarganya memang terlilit hutang tapi ia tidak pernah berpikir untuk memanfaatkan Jeff sama sekali. "Satu juta dolar itu jumlah yang sangat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status