Share

Belikan Tiket Nonton

“Apa-apaan dia, menuliskan namanya begini?!”

Sebuah kalimat protes langsung Lalita lontarkan tanpa bisa dicegah.

Sadar suaranya cukup kencang ketika berkata demikian, dia pun celingukan, memastikan sekitarnya aman, sebelum mengangkat panggilan itu.

“Iya, Pak–”

“Kenapa lama sekali mengangkat teleponnya?!”

Baru saja diangkat suara dingin pria itu menusuk telinganya.

Lalita sampai menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga.

“M-maaf Pak, saya tidak tahu,” jawabnya tidak memperpanjang omelan Arga. “Ada apa, Pak?” tanyanya lagi.

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya mengecek, kalau kamu mengerti cara menggunakan ponsel baru itu.”

Dua bola mata Lalita berputar. Dia langsung membatin, kesal, karena dengan kata lain Arga pikir dia terlalu bodoh dan gaptek.

“Tapi, Pak, sebetulnya tidak perlu membelikan kartu baru. Saya–”

“Buang saja kartu lamamu, dan pakai kartu yang aku berikan.” Arga memotong kalimat Lalita dengan cepat.

Lalita mengangguk, meski Arga tak bisa melihat. Teringat nama yang tertulis di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Shanum Eka
novel kamu ini sempurna, bagus bagt thoe
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
yess...semangat bang Arga...jadi gemes sama Arga...karna g bisa ungkapin perasaan...lucu...
goodnovel comment avatar
Lano
mau diajak nonton si Lalita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status