Beranda / Romansa / Harta, Tahta, Obsesi Gila / Bab 76-Arkana yang mulai gila

Share

Bab 76-Arkana yang mulai gila

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-21 15:51:53

*Happy Reading*

"Mas Arkan, awas!"

Arletta sontak berseru lantang. Saat tiba-tiba saja melihat Arkana hampir menabrak seorang pengendara yang menyalip kendaraan mereka. Arkana pun sontak menginjak rem kuat-kuat. Membuat mobil di belakang mereka memaki kasar karena terkejut dengan aksi Arkana.

"Bangsat! Kalau gak bisa nyetir, gak usah sok ngebut!"

Bukannya minta maaf dan segera menghindar. Arkana malah membalas pengemudi tadi tak kalah garang.

"Bacot! Lo tuh yang bangsat!" Seraya menunjukan jari tengahnya. Membuat si pengendara tadi semakin meradang.

Astaga! Ada apa sebenarnya dengan pria itu.

Tentu saja pengemudi tadi memaki lagi. Namun, baru saja Arkana hendak membalas lagi. Arletta pun segera menghentikan pria itu dan berinisiatif minta maaf duluan pada pengemudi tadi.

Beruntung, pria itu tak memperpanjang masalah. Setelah Arletta menyerukan permohonan maaf dan menyatukan kedua tangannya di dada sebagai kode. Pria tadi hanya berdecih kesal, lalu melewati mereka begitu saja. Namun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rara Ararya
smp sgitunya krn tkt di tggl...
goodnovel comment avatar
dwi...
serah kang photo aja deh
goodnovel comment avatar
Malind Kondang
extra sabar ini nungguin momen penting ale ktemu camer
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 77-Tercyduk

    *Happy Reading*Arletta berlari kecil ketika kembali dari toilet. Langit yang tadi terlihat cerah, tiba-tiba saja jadi gerimis ketika dia menyelesaikan urusannya di toilet tadi. Membuat Arletta terpaksa berlarian menghindari hujan di musim pancaroba ini. Benar-benar tidak bagus untuk kesehatan.Saat Arletta masuk mobil, dia melihat Arkana tengah memejamkan mata dengan ponsel di atas pangkuan. Pria itu sepertinya ketiduran saat main hp tadi. Huh, dasar ceroboh!Tadinya, Arletta ingin membangunkan pria itu. Namun, niatnya segera urung ketika melihat wajah Arkana yang terpejam dalam tidur pulasnya. Lelah yang membayang di wajah pria itu membuat Arletta tidak tega mengganggu tidurnya. Lebih dari itu, Arkana juga sepertinya kurang tidur beberapa hari ini. Lihat saja, kantung matanya sudah agak menghitam. Bahkan, jika diperhatikan lebih seksama lagi. Wajah pria ini juga nampak kurus dan kurang terawat. Dia pasti mengalami hari berat sejak mengikuti Arletta."Dasar pria bodoh!" Arletta mende

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 78-Akhirnya ...

    *Happy Reading*Rasanya Arletta sudah bosan sekali dalam perjalanan ini. Kerjanya dari tadi hanya tidur, bangun, ngemil, tidur lagi, bangun lagi, ngemil lagi, dan ... begitu saja terus. Tetapi, gak nyampe-nyampe. Kan, Arletta jadi pegel sendiri, ya?Mana, Arkana juga gak mau buka mulut tentang tujuan mereka. Arletta jadi semakin jenuh jadinya. Rasanya kek diajakin pdkt lamaaa banget, tapi gak di tembak-tembak. Nah, gimana coba itu rasanya?"Mas ... ini kita sebenernya mau ke mana, sih? Kok gak nyampe-nyampe, sih? Aku bosen tahu!" Arletta mulai mengeluh kesal. "Sabar. Bentar lagi nyampe, kok."'Halah, kentut! Hoax! Bulshit! Omdo! Penipu! Palsu! Bacotmu licik kek belut. Gak bisa dipegang!' Ingin sekali Arletta menjawab begitu. Tetapi, udah malas ngegas rasanya. Saking boringnya, gadis itu sampai malas ribut sekarang. Tumben sekali, kan?"Dari tiga jam lalu kamu udah bilang begitu loh, Mas. Tapi nyatanya? Sampai hari udah sore begini pun, kita belum sampe-sampe. Ini kamu mau bawa aku k

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-22
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 79-Sambutan tak terduga

    *Happy Reading*Arkana menarik tengkuk Arletta lebih mendekat demi memperdalam ciuman mereka. Melumat bibir ranum berwarna cerry itu dengan rakus dan penuh tuntutan. Membelai, mengulum, dan mencecap dengan penuh hasrat. Tak lupa memberikan gigitan-gigitan kecil agar bibir itu mau terbuka. Setelah terbuka, lidah Arkana pun dengan senang hati langsung menerobos dan membelit lidah Arletta dengan mesra. Meski keintiman ini bukan hal baru untuk seorang Arkana. Tetapi entah kenapa, melakukannya dengan Arletta terasa lebih luar biasa. Arkana merasa akan gila hanya dengan ciuman ini saja.Saat desah Arletta lolos. Hasrat lelaki Arkana pun meninggi. Ciumannya makin dalam dan sesuatu dalam diri Arkana pun mulai menuntut untuk di penuhi. Arkana mulai hilang kendali. Lalu ...."MAS ARKAAANNNN!!!""Anjrit!" Pria itu pun seketika terlonjak kaget, ketika suara lantang Arletta menembus pendengarannya. "Astaga, Sayang? Kamu ngapain, sih? Sampai berdenging loh, telinga aku?" omelnya kemudian. Arletta

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 80-Siapa mereka sebenarnya?

    *Happy Reading*Paska mendengar nama Sumito, Arletta jadi seperti orang linglung. Di saat semua orang tengah panik dan berusaha memberi pertolongan ada si Nenek yang jadi korban. Gadis itu hanya terus terdiam di tempatnya, dengan kedua tangan yang sudah mengepal kuat di kedua sisi tubuhnya. Sumito. Apakah itu adalah nama yang sama seperti dalam ingatan Arletta?"Gina, tolong ambil tas kerja ayah dan kotak P3K di rumah.""Baik, Yah.""Bun, cepat telepon ambulan.""Baik, Yah.""Wa, tolong tekan kuat-kuat di sini untuk menghambat pendarahan.""Baik, Yah."Mereka semua terlihat sibuk sekali. Berusaha memberikan pertolongan pertama pada si nenek yang kini napasnya sudah tersengal-sengal. Sementara si Kakek, kakinya menjadi bantalan untuk si nenek. Sesungguhnya, selain Arkana. Arletta tak mengenal orang-orang di sana. Jangankan wajah, nama mereka pun Arletta tak tahu. Hanya saja dari sebutan-sebutan yang terdengar. Sepertinya mereka adalah keluarga Arkana. Orang tua, adik dan ... mungkin k

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 81-Orang Tua Arkana

    Arletta 81*Happy Reading*"Mom?"Tidak ada jawaban. "Mom?"Masih tidak ada jawaban. "Mbak, Mommy di mana?" Malas berseru lagi mencari sang ibu. Arletta pun memilih bertanya pada seorang pekerja rumahnya. Dan dari sana, Arletta akhirnya tahu jika sang ibu sedang bersantai di teras belakang rumah. Huft ... pantas saja dari tadi gak nyahut."Mom?" Arletta kembali memanggil setelah menyusul dan melihat sosok sang ibu di tempat tadi."Ya? Hei, Princess. Sudah pulang?" Sambut Ibunya, seraya merentangkan tangan.Arletta pun masuk ke dalam pelukan sang ibu dengan senang hati. Kemudian mencium kedua pipi wanita cantik itu. "Bagaimana hari ini? Ada hal menarik apa di sekolah?" tanya ibunya kemudian. "Nothing. Tidak ada hal yang luar biasa di sana, kecuali Karmilla yang mengganti warna rambut lagi." Arletta menjawab malas, sambil mengambil duduk di samping ibunya."Oh, ya? Warna apa kali ini?" tanyanya antusias. Padahal, hal itu sebenarnya sudah sangat umum dilakukan Karmilla."Ombre, dark

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-25
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 82-Keluarga yang lain

    *Happy Reading*"Mas, kamu, ya? Resek banget, sumpah! Kenapa sih, gak bilang dari awal kalau orang tua kita sahabatan? Maksud kamu apa? Mau ngerjain aku, ya?" Arletta langsung mencecar Arkana dengan nada tak terima. Pria itu yang tadi masih ikut tersenyum haru melihat pertemuan Bundanya dan Arletta. Seketika kebingungan dengan pertanyaan beruntun gadis itu."Heem ... pantas ya, kamu ngeyel banget selama ini. Sok-so'an bisa nerima aku apa adanya lagi. Ternyata? Emang kamu udah tahu dari awal siapa aku sebenarnya, kan?" Arletta lanjut memberikan tuduhan."Eh, kok? Gak gitu, Sayang. Mas juga baru tahu hal ini kok, barusan." Arkana membela diri."Bohong!" Namun, Arletta tak percaya sama sekali."Beneran, Sayang. Berani sumpah, Dah. Mas beneran gak tahu kalau orang tua kita sahabatan selama ini! Baru tadi. Serius! Itu pun dari cerita Bunda barusan." Arkana menegaskan."Aku gak percaya!"Waduh? Cilaka dua belas ini mah."Beneran, Sayang. Mas gak boong." Arkana pun panik. Sayangnya, Arlett

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-26
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 83-Sakit

    *Happy Reading*Ternyata, Arletta kalau sudah kecewa memang sadis. Tak perduli dalam keadaan genting dan ada nyawa yang sedang di ujung tanduk. Gadis itu tetap tak perduli. Dibujuk seperti apa pun, Arletta yang keras kepala tetap pada pendiriannya. Tidak mau dan tidak akan pernah mendonorkan darahnya setetes pun. Begitulah orang kalau sudah benar-benar kecewa. Hatinya seakan mati. Bunda Reen yang seorang psikiater saja sampai menghela napas berkali-kali saat membujuk Arletta. Beruntung masih ada Yudistira, ayahnya Arkana yang punya golongan darah 'O'. Hingga beliaulah yang akhirnya memberikan darahnya untuk si nenek. Kecewa, jelas di rasakan keluarga Arkana terhadap sikap keras kepala Arletta. Namun, di sisi lain gadis itu pun tidak bisa di salahkan seenaknya. Karena Arletta punya alasan sendiri kenapa sampai begitu membenci keluarga Sumito."Tidak masalah kalau setelah ini kalian semua jadi membenciku bahkan meninggalkanku. Bagiku, itu sudah jadi hal biasa. Yang penting, aku tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 84-Sakit part 2

    *Happy Reading*"Sudah?""Hm ..." Arletta hanya mampu bergumam sebagai jawaban pada tanya Arkana yang baru saja kembali dari kamarnya. Tadi, pria itu memang ijin ke kamarnya untuk sekedar cuci muka dan ganti baju. Tak lama, Arkana sudah kembali lagi dengan tampikan agak fresh, disertai titik-titik air yang masih menghiasi ujung rambut gondrongnya. "Ini aja?" Arkana bertanya lagi, seraya melihat tulisan Arletta. Meski, sebenarnya dia pun tak bisa membaca tulisan itu dengan jelas. Di mana-mana tulisan dokter emang kayak gini, ya? Terlihat seperti coretan asal dan hanya apoteker yang ngerti. Berhubung Arkana bukan apoteker, jadi dia tidak ngerti."Ya." Arletta membalas dengan suara lemah sambil memejam. Kepalanya terasa berputar jika matanya dibuka. Sepertinya, vertigonya kambuh. Melihat itu, Arkana mendesah panjang lalu memberikan usapan lembut pada kepala gadisnya. Sambil, sesekali memberikan pijatan yang lumayan meredakan pening di kepala Arletta. "Mau titip sesuatu gak? Sarapan

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01

Bab terbaru

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 6

    *Happy Reading*"Mas, bagaimana kondisi Arletta?" Satu jam berselang, Bunda dan Ayah sudah hadir di sana. Bersama Gina yang membawa serta koper yang memang sudah disediakan, persiapan kelahiran Arletta. "Masih di dalam, Yah. Sedang bersiap melakukan operasi." Arkana menjawab singkat. Raut khawatir masih tampak jelas di wajahnya. "Akhirnya operasi secar, ya?" tanya Bunda Reen lagi. "Gak ada pilihan lain, Bun. Usia kandungan Arletta belum sempurna dan bayi kami juga salah satunya ada yang terlilit pusar. Jadinya mau tak mau harus operasi."Sebenarnya, Dokter sudah berusaha memberi induksi pada Arletta agar pembukaannya cepat dan bisa lahiran normal. Hanya saja, karena posisi salah satu bayi sepertinya tak memungkinkan bertahan. Maka dari itu, akhirnya operasi secar pun mau tak mau menjadi pilihan saat ini. "Ya sudah tidak apa-apa. Yang penting Ale dan bayi kalian selamat." Bunda Reen tak ambil pusing. "Iya benar. Mau sc atau normal. Itu tidaklah masalah. Seorang ibu tetap akan menj

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 5

    *Happy Reading*"Mas, ayo buruan!" seru Arletta tak sabaran. Melambai pada Arkana. "Iya, iya. Ini juga udah jalan, kok," sahut Arkana santai."Ih, lama, deh!" Gemas pada Arkana, Arletta pun menarik lengan sang suami dan sedikit menyeretnya agar jalan lebih cepat. "Sabar, Sayang. Milla juga gak akan ke mana-mana, kok. Inget, kamu tuh lagi hamil. Gak boleh--""Ck, bawel, deh!" kesal Arletta. "Gak ngerti banget, sih. Namanya juga gak sabar pengen liat anaknya Milla. Kira-kira mirip siapa, ya?"Kemarin malam, Arletta memang baru mendapat kabar kalau Milla sudah melahirkan. Wanita itu pun langsung saja heboh dan meminta pulang ke Jogja malam itu juga. Tak perduli saat itu sudah menjelang subuh. Arletta tetap memaksa suaminya untuk mengantarkan pulang saat itu juga. Namun, karena kondisi Arletta juga sudah hamil tua. Arkana pun tak langsung menurutinya. Bahaya kan melakukan bepergian pada kondisi Arletta saat ini. Makanya, pria itu meminta Arletta berkonsultasi terlebih dahulu kepada dok

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Ekstra part 4

    *Happy Reading*Arkana memperhatikan Arletta dalam diam. Wanita itu saat ini tengah asik membaca buku yang tebal sekali. Entah buku bertema apa, yang jelas ketebalan buku tersebut bisa mengalahkan al-qur'an atau kitab-kitab sejenis. Okeh, mari lupakan tentang buku tersebut. Karena kini bukan itu yang sedang Arkana pikirkan. Pria itu sebenarnya tengah memikirkan Arletta dan kehamilannya yang sudah menginjak usia kandungan enam bulan. Khususnya kebiasaan yang umumnya terjadi pada ibu hamil. Orang bilang, wanita yang sedang hamil itu sensitif dan kadang memiliki keinginan aneh. Atau sebut saja ngidam. Nah! Masalahnya Arkana tidak menemukan hal itu pada Arletta sepanjang usia kehamilannya.Iya, wanita itu memang sempat mengalami morning sick beberapa minggu saat awal kehamilan. Namun hanya itu saja. Sisanya, Arletta itu tampak biasa saja. Tidak sensitif apalagi ngidam yang aneh-aneh. Kan, Arkana jadi curiga, ya? Ini Arkananya yang kurang perhatian atau Arlettanya yang menahan ngidamnya

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 3

    *Happy Reading*"Dia mencoba bunuh diri lagi?"Pria di hadapannya mengangguk."Lalu?""Sesuai perintah anda, Bos. Kami menyelamatkannya kembali."Pria bule di balik meja itu tersenyum mendengar hal barusan. Mengangguk-angguk mengerti sambil mengusap dakunya perlahan. "Bagus," pujinya kemudian. "Pantau terus keadannya. Jangan sampai kecolongan. Mengerti?" "Mengerti, Bos!" sahut pria itu patuh. Setelah pria bule di hadapannya menyuruh pergi, dia pun lalu beranjak dari termpat tersebut. "Sampai kapan kau akan menyiksanya?" Pria lain di sana berbicara selepas kepergian si anak buah. "Bukankah, semakin cepat dia mati, semakin cepat pula tugasmu selesai?""Aku hanya menjalankan amanat dari putrinya," sahut pria bule bernetra hijau itu dengan santai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raid Anderson. "Dia tidak ingin bajingan itu mati dengan mudah."Lawan bicaranya terdiam. Lalu mengangguk faham. "Lalu kapan tugasmu akan berakhir jika bajingan itu tidak kau ijinkan mati?" Pria tadi ber

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 2

    *Happy Reading*Cring! Cring!"Selamat dat--eh, elo Let?"Arletta hanya mengangkat tangan membalas Devi yang menyapa saat melewati pintu. Kemudian menunjuk sebuah meja yang letaknya agak pojok, di mana Arkana tengah berada bersama dua pria dan dua wanita. Devi pun mengangguk faham. "Duduk, deh. Gue bawain minuman nanti." Devi lalu berlalu, melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Sementara itu, Arletta pun mencari tempat duduk yang tak jauh darinya."Nih!" Tak berselang lama. Devi kembali dengan segelas coklat hangat yang langsung di serahkannya pada Arletta. "Kok? Kayaknya gue belum pesen, deh?" Arletta heran. "Laki lo yang pesenin," jawab Devi menunjuk meja Arkana dengan dagunya. Arletta melirik ke arah sana juga. Tetapi Arkana terlihat masih fokus mendengarkan kliennya berbicara."Iyakah?""Iya!" Devi meyakinkan. "Tadi pas laki lo datang, dia langsung bilang begini." Devi menegakkan tubuh sejenak, lalu berdehem. "Kamu kenal istri saya, kan? Nanti kalau dia datang, terus pesen

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Extra part 1

    Short story of Ka-Cha"Menikahlah dengan saya."Cangkir yang sudah menyentuh bibirnya seketika terhenti mendengar ucapan tersebut. Ia terkejut sekaligus bingung mendengar tawaran tadi. Lebih dari itu, ia merasa tiba-tiba ada rasa sakit yang menjalar dari sudut hatinya mendengar kalimat barusan. Membuatnya teringat kembali pada pria-nya yang telah tiada. Mengerjap perlahan beberapa saat, wanita itu pun meletakan kembali cangkir pada tatakannya. Lalu menghela napas panjang diam-diam demi menenangkan hatinya yang tiba-tiba bergemuruh perih. Matanya melirik perutnya yang semakin membesar sekilas."Apa ... Arletta yang menyuruh anda?" tanya balik wanita itu. Dia adalah Karmilla. Sahabat Arletta. "Ini tidak ada hubungannya dengan Arletta," jawab Pria itu tegas. Yang entah kenapa justru semakin membuat Milla makin curiga. "Kalau begitu siapa yang menyuruh anda melakukan ini?" tuntut Milla kemudian. Pria itu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Chakra. Menghela nafas berat pendengar pe

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 196-Milla yang luar biasa

    *Happy reading*Setelah mengatur nafas sekali lagi dan membulatkan tekad kembali. Arletta pun mulai melangkah ke arah Milla. Langkah kakinya terasa berat sekali, Arletta rasanya harus bersusah payah hanya demi mengambil langkah satu demi satu. Saat jarak antara mereka sudah menipis. Arletta mengangguk sedikit pada perawat yang berjaga sebagai bentuk salam. Nampaknya perawat itu tahu perihal maksud kedatangan Arletta. Buktinya, setelah membalas salam Arletta dengan anggukan dan senyum. Perawat tersebut pun mengambil jarak agak jauh dari Milla. Seolah mempersilahkan mereka bicara. Awalnya Milla masih belum menyadari keberadaan Arletta. Wanita itu masih tampak sibuk mengusap perutnya dengan sayang dan senyum manis. Tidak ada ucapan atau pun celotehan. Hanya tersenyum dan terus tersenyum sambil mengusap perutnya yang sudah agak membuncit. Kata Bunda Reen, usia kandungan Milla hampir memasuki empat bulan. Berarti beda sekitar dua bulan dengannya. Berarti juga, saat kejadian di Villa. Mi

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 195-Meet Karmilla

    *Happy Reading*Arkana sebenarnya kurang suka jika Arletta berdekatan dengan Chakra lagi. Alasannya tentu saja karena pria itu pernah ada hati pada istrinya. Bukan tidak percaya pada kesetiaan sang istri. Namun, waspada itu wajib, kan?Hanya saja, jika dihadapkan pilihan antara Chakra dan Frans. Jelas Arkana akan pilih Chakra. Meski terpaksa, setidaknya Chakra itu masih tahu diri. Pria itu tahu Arletta sudah jadi milik Arkana sepenuhnya. Baik itu raga ataupun hatinya. Bahkan, kini sudah hadir buah cinta mereka di rahim Arletta, kan? Jadi, meski katanya sepupu juga masih boleh menikah. Jelas, Chakra sudah kalah telak darinya. Sementara Frans? Melihat dari sifat dan karakternya. Arkana tidak yakin pria itu bisa tahu diri. Atau lebih tepatnya mau tahu diri untuk tak merebut miliknya. Meski Frans memang tak pernah terdengar menyukai Arletta. Namun masalahnya adalah, Arletta itu terlalu istimewa sebagai seorang wanita. Pria mana pula yang rela melewatkannya. Jadi, daripada kecolongan. Le

  • Harta, Tahta, Obsesi Gila   Bab 194-Lembaran baru

    *Happy Reading*"Ba-bayi ... kita?" beo Arletta dengan bingung setelah beberapa saat tertegun di tempatnya. Senyum Arkana semakin melebar seraya mengangguk pasti. Lalu pria itu mengusap perut Arletta lagi yang sebenarnya masih rata."Iya, sayang. Bayi kita." Arkana meyakinkan. "Di sini, ternyata sudah ada bayi kita."Arletta makin tertegun. Perlahan melirik perutnya sendiri yang sedang di usap lembut Arkana dengan tatap tak percaya. Benarkah ia hamil? Kenapa ia tak merasakan apa-apa?"Wajar jika kamu tidak menyadarinya. Dokter bilang, usianya baru enam minggu," ucap Arkana lagi seakan tahu apa yang Arletta fikirkan. Degh!Benarkah? Kalau begitu saat kejadian di villa waktu itu, ia sebenarnya sudah mengandung. Bahkan saat bertarung melawan anak buah Joshua dan pria itu pun, Arletta sudah dalam keadaan .....Tangis Arletta kembali pecah. Dia merasa bodoh dan jahat sekali. Bagaimana mungkin dia tak menyadari keberadaan janinnya sendiri. Abai dan bahkan hampir membunuh anaknya juga saat

DMCA.com Protection Status