Share

Bab 793

Author: Hargai
Kelly berpura-pura sakit dan meminta Kalana mencarikan Marko. Kalana tidak mengecewakan Kelly dan berhasil.

Marko memang datang, tetapi begitu masuk, Marko menanyakan apa gejala Kelly dan ingin memanggil mobil ambulans.

Kelly hanya berpura-pura sakit. Gawat jika mobil ambulans datang dan tidak dapat mendiagnosis apa penyakitnya.

Jadi, Kelly mengatakan dirinya hanya pusing.

Kemudian, Marko duduk di samping ranjang dan membaca alkitab tebal dengan penuh konsentrasi.

Terkadang, Kelly curiga apakah Marko ingin menjadi petapa. Marko lebih memiliki untuk membaca buku daripada melihat istrinya yang cantik!

Kelly pun berhenti berpura-pura. Kelly mengatakan dirinya sudah merasa lebih baik dan ingin pergi ke luar untuk menghirup udara segar.

Marko tidak pernah memberi perhatian pada Kelly.

Pernikahan mereka sama seperti kehidupan wanita janda!

Akan tetapi, Kelly tidak dapat menceritakan kehampaan dan kebutuhan fisiologisnya pada Kalana. Kelly menggelengkan kepala dengan sedih. "Nggak ada apa-apa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 794

    Kelly berusaha keras memikirkan solusi untuk Kalana. "Kalana, apa kamu punya foto Pamela? Coba Ibu lihat seberapa cantik gadis itu."Tebersit kedengkian dalam tatapan Kalana saat membicarakan kecantikan Pamela. Kalana menjawab, "Ibu, aku sangat benci dia, mana mungkin aku punya fotonya? Tapi, dia memang cantik sekali, tanpa dandan saja sudah cantik. Mungkin saja dia diam-diam operasi plastik!"Kelly tidak terkejut. "Gadis yang disukai Tuan Muda Agam pasti cantik. Kalana, sekarang Tuan Muda Agam terkecoh oleh Pamela dan sedang mesra-mesranya. Kamu jangan cari masalah dengan Pamela dulu, jangan sampai Tuan Muda Agam jengkel padamu."Kalana mengernyit dan merasa jengkel. "Ibu! Ibu suruh aku berdiam diri begitu saja? Aku suka Agam dan hanya mau nikah dengan Agam. Di dunia ini, hanya pria unggul dan kaya seperti Agam yang sepadan denganku! Aku nggak akan menyerah!"Kelly menasihati Kalana, "Kalana, tenang dulu! Bukannya Ibu menegurmu, tapi kenapa kamu jadi gampang emosi?"Kalana berucap, "K

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 795

    Pamela mengambil tugas Justin dan melihat jawabannya, lalu berkata, "Bagus! Kamu sudah menjawabnya dengan baik. Lanjutkan! Setelah kamu menyelesaikannya, serahkan padaku biar aku bisa memeriksanya!"Justin lantas mengerutkan dahinya. Wajahnya kelihatan tidak senang ketika mengatakan, "Pamela, aku menyuruh kamu melihat soal ini untuk membuktikan bahwa aku memang bisa mengerjakannya. Bukan berarti kamu boleh memeriksa tugasku. Tolong sadar diri! Huh!"Pamela memperhatikan pria itu, lalu melipat lengannya. Bibir tipis wanita itu menukik ke atas ketika mengatakan, "Aku sudah tahu siapa diriku. Sekarang, kamu harus menyerahkan tugasmu itu untuk kuperiksa.""Harus?" Justin langsung mendelik dan membalas, "Cih! Kamu pikir kamu siapa?""Tuan Justin, tadi aku memang nggak memiliki status yang pantas untuk ikut campur dalam urusanmu. Tapi sekarang situasinya sudah berbeda. Sekarang aku sudah resmi menjadi gurumu. Semua tugasmu dan setiap soal yang kamu kerjakan sudah menjadi tanggung jawabku unt

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 796

    Pamela langsung menoleh setelah mendengar suara panggilan pria itu. Wanita itu menemukan Paman Heru berdiri dengan sangat sopan di depan pintu kamar melalui celah pintu.Setelah dia kembali, supaya tidak menimbulkan kecurigaan, Pamela sengaja tidak menutup pintu dengan dan menyisakan sedikit celah.Meskipun Justin masih sangat belia, dia tetap adalah seorang laki-laki. Lalu kediaman Keluarga Yanuar adalah tempat yang sulit diprediksi. Selain itu, Nona Kalana yang bisa tiba-tiba membuat masalah juga berada di sini. Lebih baik Pamela lebih berhati-hati supaya tidak kena masalah.Pamela berjalan ke arah pintu dan membuka pintu tersebut. Selanjutnya, dia pun membalas Paman Heru dengan sopan, "Ya, tadi ada soal yang nggak bisa dikerjakan oleh Tuan Justin dan dia menyuruhku untuk mengajarinya. Aku sudah menjelaskannya."Justin yang ada di belakang lantas mendengus dan mengomel, "Siapa yang menyuruhmu mengajariku?"Paman Heru pun tersenyum ramah dan membalas, "Rupanya begitu! Kalau begitu Non

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 797

    Saat ini, Pamela juga sudah lapar. Apalagi, di perutnya juga ada sesosok janin. Hari demi hari, anak ini terus tumbuh. Sebagai ibunya, Pamela jelas makan lebih banyak dari sebelumnya. Dia juga lebih cepat lapar.Sepertinya, seluruh orang tua yang ada di dunia memang lebih menyukai anak-anak yang memiliki selera makan bagus. Melihat Pamela makan dengan lahap, Tuan Johan dan Nyonya Anisa juga terus tersenyum. Mereka juga bergantian mengambilkan makanan untuk Pamela.Nyonya Anisa mengambilkan sayap ayam untuk Pamela. Saat itu, dia menyadari cara Pamela memegang alat makannya. Wanita tua itu langsung tertegun dan mengangkat wajahnya untuk melihat sisi wajah Pamela. Matanya tiba-tiba saja terlihat kaget.Jempol anak ini ketika memegang alat makan benar-benar persis seperti jempol Rembulan, cucu perempuan mereka, ketika masih kecil.Dia masih ingat bahwa untuk mengubah kebiasaan Rembulan, mereka sekeluarga sudah berusaha sangat keras. Akan tetapi, mereka akhirnya tidak berhasil.Wanita tua i

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 798

    Johan langsung mengerutkan dahinya. Pria itu tahu bahwa orang yang dicintai Pamela adalah bocah tengik dari Keluarga Dirgantara.Kenapa gadis sebaik ini bisa begitu ceroboh sampai menjadi bagian dari Keluarga Dirgantara? Sungguh sangat disayangkan!"Pamela, kalau begitu ibumu sebenarnya sudah pergi ke mana?" Nyonya Anisa kembali melontarkan pertanyaan yang sangat pribadi.Pertanyaan tersebut membuat hati Pamela menjadi muram. Wajahnya juga menunjukkan sedikit penolakan.Tuan Johan sudah menyadari ketidaknyamanan Pamela. Jadi, dia pun menegur pasangannya itu, "Sudahlah istriku! Kenapa hari ini kamu aneh sekali? Kamu jangan menanyakan masa lalu Pamela yang menyedihkan. Hari ini, kita menyuruh Pamela datang untuk berterima kasih karena dia sudah menyelamatkan nyawaku. Lihatlah! Kamu sudah membuatnya menjadi murung."Nyonya Anisa juga sudah menyadari ekspresi tidak natural Pamela. Dia pun merasa tidak enak hati dan berkata, "Pamela, Nenek minta maaf sekali karena sudah mengungkit sesuatu y

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 799

    Tuan Johan langsung tertegun, "..."Kenapa ini? Kenapa malah jadi dirinya?Nyonya Anisa tersenyum dan melirik suaminya dan bertanya, "Kurasa dia juga ingin keluar supaya punya lebih banyak pilihan. Laki-laki hanya akan berhenti setelah foto terakhirnya digantung di dinding."Kakek Johan lantas mengerutkan dahinya dan membalas, "Bukan! Istriku, apa yang kamu katakan ini? Kita sudah hidup bersama lama sekali. Aku sama sekali bukan pria seperti itu."Nyonya Anisa tersenyum sinis dan membalas, "Kalau kamu memang bukan orang seperti itu, kenapa kamu mengajari hal-hal seperti itu pada Pamela?"Johan, "..."Jelas karena dia tidak suka melihat Pamela yang sangat baik malah menikah dengan orang Keluarga Dirgantara yang sangat buruk. Jadi, dia bermaksud untuk menyelamatkan Pamela.Tuan Johan pun menghela napas. Pria itu memalingkan wajahnya dan memberikan nasihat tulus kepada Pamela."Pamela, Kakek dan Nenek Anisa berbeda. Kami tumbuh bersama dan usia kami juga mendekati. Kami sudah saling memah

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 800

    Pamela pun membalas dengan datar, "Aku datang bertamu."Wajah Kalana terlihat agak jijik ketika mengatakan, "Bertamu? Siapa yang mengundangmu bertamu di rumah ini?"Pamela pun menyunggingkan senyuman di wajahnya dan berkata, "Hari ini Tuan Johan dan Nyonya Anisa mengundangku makan. Karena aku nggak bisa menolak ajakan mereka, aku pun terpaksa datang."Apa?Kalana bertanya dengan kaget, "Kakek dan nenek yang sudah mengundangmu? Apakah kamu adalah orang yang sudah menyelamatkan kakekku?"Nada bicara Pamela sangat tenang ketika mengatakan, "Bukan menyelamatkan. Tapi aku tamu yang diundang datang ke rumahmu."Kalana kesulitan menerima kenyataan tersebut. Dia sengaja berdandan heboh untuk bertemu dengan tamu tersebut. Pada akhirnya, tamu yang harus ditemani oleh Kalana adalah wanita yang paling dibencinya, Pamela.Kenapa Pamela bisa menjadi penyelamat kakeknya? Kenapa bisa begitu kebetulan?Kalana pun berpikir dan menatap Pamela dengan curiga ketika mengatakan, "Pamela, apa kamu sudah meren

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 801

    "Nona Kalana, kalau kamu benar-benar tulus, tunggu aku di sini. Aku mau naik ke atas dan mengantarkan kue yang dibuat oleh Nenek pada Justin. Setelah itu, aku akan berkeliling bersamamu."Kalana melihat sepiring kue di tangan Pamela. "Oke, kalau begitu aku akan pergi menemui Justin bersamamu, Kak Pamela!"Pamela tidak memedulikannya. Dia membiarkan Kalana mengikutinya, tapi dia menolak kontak fisik dengan Kalana....Justin melihat kakaknya masuk bersama Pamela. Dia tertegun sejenak, lalu segera berdiri dan menarik kakaknya ke belakangnya. "Pamela, kalau kamu ada masalah, hadapi aku saja. Jangan menindas kakakku!"Pamela memandangnya dengan acuh tak acuh, kemudian dia berkata sambil meletakkan sepiring kue di atas meja, "Makanlah kue yang dipanggang oleh Nenek."Justin tertegun lagi. Justin memandang biskuit yang diantar oleh Pamela kepadanya sambil mengerutkan keningnya ....Kalana berkata sambil menarik adiknya, "Justin, jangan seperti ini! Kenapa kamu begitu kasar kepada tamu? Hari

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status