Share

Bab 800

Penulis: Hargai
Pamela pun membalas dengan datar, "Aku datang bertamu."

Wajah Kalana terlihat agak jijik ketika mengatakan, "Bertamu? Siapa yang mengundangmu bertamu di rumah ini?"

Pamela pun menyunggingkan senyuman di wajahnya dan berkata, "Hari ini Tuan Johan dan Nyonya Anisa mengundangku makan. Karena aku nggak bisa menolak ajakan mereka, aku pun terpaksa datang."

Apa?

Kalana bertanya dengan kaget, "Kakek dan nenek yang sudah mengundangmu? Apakah kamu adalah orang yang sudah menyelamatkan kakekku?"

Nada bicara Pamela sangat tenang ketika mengatakan, "Bukan menyelamatkan. Tapi aku tamu yang diundang datang ke rumahmu."

Kalana kesulitan menerima kenyataan tersebut. Dia sengaja berdandan heboh untuk bertemu dengan tamu tersebut. Pada akhirnya, tamu yang harus ditemani oleh Kalana adalah wanita yang paling dibencinya, Pamela.

Kenapa Pamela bisa menjadi penyelamat kakeknya? Kenapa bisa begitu kebetulan?

Kalana pun berpikir dan menatap Pamela dengan curiga ketika mengatakan, "Pamela, apa kamu sudah meren
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Just Rara
tetap hati2 dgn sikap kalana ya pamela
goodnovel comment avatar
Veronica Wayono
bodoh klo masih menuruti kalana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 801

    "Nona Kalana, kalau kamu benar-benar tulus, tunggu aku di sini. Aku mau naik ke atas dan mengantarkan kue yang dibuat oleh Nenek pada Justin. Setelah itu, aku akan berkeliling bersamamu."Kalana melihat sepiring kue di tangan Pamela. "Oke, kalau begitu aku akan pergi menemui Justin bersamamu, Kak Pamela!"Pamela tidak memedulikannya. Dia membiarkan Kalana mengikutinya, tapi dia menolak kontak fisik dengan Kalana....Justin melihat kakaknya masuk bersama Pamela. Dia tertegun sejenak, lalu segera berdiri dan menarik kakaknya ke belakangnya. "Pamela, kalau kamu ada masalah, hadapi aku saja. Jangan menindas kakakku!"Pamela memandangnya dengan acuh tak acuh, kemudian dia berkata sambil meletakkan sepiring kue di atas meja, "Makanlah kue yang dipanggang oleh Nenek."Justin tertegun lagi. Justin memandang biskuit yang diantar oleh Pamela kepadanya sambil mengerutkan keningnya ....Kalana berkata sambil menarik adiknya, "Justin, jangan seperti ini! Kenapa kamu begitu kasar kepada tamu? Hari

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 802

    "Kak Pamela, ini adalah kamarku!"Kalana mengundang Pamela ke kamarnya dengan antusias.Dekorasi kamar putri Keluarga Yanuar itu sangat mewah, terdapat banyak perabotan edisi terbatas dari merek-merek ternama, serta tempat tidur besar yang dibuat khusus. Bahkan sprainya pun terlihat indah dan mahal.Hanya saja, ruangan ini memiliki bau parfum yang sama kuatnya dengan milik Kalana. Setelah mencium sejenak, Pamela merasa pusing.Pamela melihat sekeliling dengan sopan, lalu berkata sambil mengangguk, "Ya, sangat indah."Kalana berkata sambil menghela napas dengan kesal, "Kak Pamela, apakah kamarku terlalu mewah?"Pamela menjawab dengan tegas, "Sumber keuangan keluargamu memungkinkan, jadi itu nggak akan masalah."Kalana berkata, "Hei! Kakakku yang mencari seseorang untuk merancang ini khusus untukku!""Kakakku bilang, aku harus memakai semua yang produk terbaik di dunia, bahkan setiap ubin lantai di kamarku dibuat dari kristal asli. Aku bilang padanya nggak perlu mendesain terlalu mewah,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 803

    Meskipun ini benar-benar adalah kamar yang Pamela tinggali ketika dia masih kecil, kamar itu telah didekorasi ulang sepenuhnya oleh Jason!Saat melihat Pamela tidak bereaksi sama sekali, Kalana merasa tidak senang. Setelah memikirkannya, dia tersenyum dan berpura-pura antusias."Oh, ya! Kak Pamela, kelak aku bisa memberimu pakaian yang nggak aku pakai, jadi kamu nggak perlu mengeluarkan uang untuk membeli pakaian!"Kalimat ini membuat Pamela mengangkat alisnya dan menatap Kalana. Dia tidak berkata apa-apa dan membiarkannya Kalana memahami artinya sendiri.Kalana ditatap oleh Pamela hingga merinding. Kemudian, Kalana berpura-pura berkata seakan memahami sesuatu, "Oh! Aku lupa, Kak Pamela bukan anak-anak lagi. Sekarang, kamu adalah istrinya Agam. Ada Agam yang memberimu uang, kamu pasti nggak akan kekurangan uang untuk membeli barang-barang ini!"Saat berkata, Kalana memperhatikan Pamela dari atas ke bawah. "Tapi Kak Pamela, aku lihat pakaian yang biasa kamu kenakan sangat murahan dan ng

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 804

    Pamela tertarik dengan kamar Pak Marko dan istrinya.Pamela ingin melihat seperti apa kamar ayahnya yang bajingan dan sahabat baik ibunya itu!"Kak Pamela, ini kamar orang tuaku! Karena ayahku suka belajar sejarah, semua perabotan di ruangan itu adalah barang antik asli. Harganya lebih mahal daripada barang antik yang kamu lihat di museum!"Pamela melihat ke dalam ruangan. Ruangan itu memang merupakan ruangan dengan gaya yang sangat tenang dan elegan. Semua perabotannya terbuat dari kayu berharga dan sangat antik.Kalana tidak berbohong, tetapi kata-katanya terdengar sedang menyombongkan diri.Pamela tidak tertarik dengan barang antik. Hal yang menarik perhatian Pamela adalah rak buku besar yang ada di dinding barat ruangan.Rak buku besar itu dipenuhi buku-buku yang sangat padat.Siapa yang membaca buku-buku itu? Pak Marko atau istrinya?Pamela bertanya kepada Kalana dengan sopan, "Bolehkah aku pergi melihat buku-buku itu?"Akhirnya, ada sesuatu yang membuat Pamela iri, hati Kalana me

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 805

    Saat Pamela melihat Kalana hendak menjulurkan kepalanya untuk mencari tahu, dia segera mengeluarkan foto itu dari buku dan menyembunyikannya di lengan bajunya.Kalana tidak melihat foto itu, dia hanya melihat artikel dengan tulisan yang sangat kecil. Kemudian, dia berkata sambil mengerutkan kening, "Kak Pamela, apakah kamu memahami teks dalam bahasa kecil ini?"Pamela menutup buku itu, lalu mengembalikannya ke posisi semula. "Aku nggak mengerti, aku hanya asal baca! Ayo, ajak aku berkunjung ke tempat lain!"Namun, sebelum Kalana menjawab, dia disela oleh sebuah suara ....Tindakan Pamela mengembalikan buku ke tempatnya sepertinya telah memicu suatu mekanisme. Rak buku besar yang ada di dalamnya bergerak, lalu pintu tersembunyi di tengah rak buku yang menyatu dengan rak buku terbuka secara otomatis!Melihat ini, Pamela tercengang. "Apa ini?"Kalana mengerutkan kening sambil berkata dengan ekspresi canggung, "Bukan apa-apa! Itu adalah ruang kerja kecil ayahku. Saat mendekorasi, desainer

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 806

    Pamela mengikuti Kalana ke ruangan yang luas dan terang. Ruangan itu didekorasi dengan elegan dan memiliki gaya artistik yang unik.Segala sesuatu di ruangan itu terlihat mahal. Namun, dekorasi itu tidak terkesan norak karena terlalu banyak barang mahal.Menurut Pamela, ruangan itu adalah ruangan terindah dan nyaman yang pernah dia kunjungi sejauh ini. Pamela telah menebak pemilik ruangan itu di benaknya. Kemudian, dia bertanya kepada Kalana, "Kamar siapa ini?"Kalana masih tersenyum, tapi terlintas perasaan jijik di matanya. "Ini adalah ruangan tempat tinggal seorang wanita nakal di keluarga kami. Karena semua orang merasa tempat tinggal wanita itu nggak beruntung, jadi ruangan terus kosong. Nggak ada seorang pun yang tinggal di dalamnya!"Mendengar perkataan Kalana, Pamela semakin yakin dengan tebakannya.Ruangan ini pernah ditinggali oleh ibunya yang merupakan seorang pelukis dan berkecimpung di bidang seni. Dekorasi di sini mirip dengan gaya karya ibunya.Pamela menyipitkan matanya

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 807

    "Kak Pamela, kamu kenapa?"Kalana tiba-tiba mengulurkan tangan dan menampar kotak musik itu hingga terjauh ke lantai!Bang!Kotak musik itu terjatuh ke lantai hingga dua beruang kaca yang berputar jatuh dan pecah menjadi beberapa bagian. Saat ini, musik itu telah berhenti ....Setelah itu, Pamela tersadar kembali. Setelah melihat kotak musik yang rusak di lantai, Pamela merasa sangat sedih. Dia berjongkok untuk mengambil kotak musik itu.Kalana berdiri, lalu berkata sambil menyalahkan dirinya sendiri, "Oh! Ini semua salahku nggak sengaja menjatuhkan kotak musik tadi. Sayang sekali!"Pamela mengabaikannya. Dia mengambil kotak musik di lantai dan memasangnya beberapa kali. Kotak musik itu rusak dan tidak berbunyi lagi.Kalana berkata lagi, "Kak Pamela, hati-hati, jangan sentuh pecahan kacanya! Tunggu aku di sini, aku akan meminta para pelayan untuk datang dan membersihkannya!"Setelah berkata, Kalana berbalik dan berlari keluar dengan cepat.Pamela mengabaikan Kalana. Dia menatap kotak m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 808

    Setelah mendengar suara itu, Jason tersadar dari lamunannya. Dia melihat bahwa salah satu dari dua kamar yang dia daftarkan sebagai area terlarang di Kediaman Keluarga Yanuar, yakni pintu kamar tempat adiknya, Rembulan tinggal ketika dia masih kecil terbuka ....Dari luar pintu, Jason melihat Pamela tetap di dalam. Dia berjongkok di lantai sambil memegang kotak musik di tangannya dengan bingung. Jason tidak tahu apa yang Pamela pikirkan?Mendengar suara Kalana, Pamela mengangkat kepalanya dengan perlahan dan menatap kedua saudara itu ....Segera setelah itu, Kalana berteriak lagi, "Ah! Kak Pamela, kenapa kamu merusak kotak musik kakakku! Itu adalah kotak musik favorit kakakku ketika dia masih kecil!"Pamela tertegun. Dia tidak terkejut dengan perilaku Kalana yang berbohong itu. Dia hanya berdiri perlahan. Saat ini, ekspresinya kembali acuh tak acuh. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Aku nggak merusaknya."Kalana berjalan mendekat dengan ekspresi terkejut. Dia mengambil kotak musik

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status