Share

Bab 78

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:00:56
Olivia mengendarai mobilnya untuk diam-diam mengikuti mereka ke kantor polisi ....

...

Di kantor polisi.

Polisi mengembalikan barang pada Pamela sambil berkata, "Lihat dulu apa ini barang dan dompet yang kamu hilang. Kalau ya, periksa apa ada yang kurang atau hilang?"

Pamela pun memeriksa dompetnya, lalu melihat riwayat penggunaan teleponnya, baru berkata dengan yakin, "Ini barangku, juga nggak ada kekurangan apa pun."

Polisi menganggukkan kepala dengan serius. "Tanda tangan di tempat ini, lalu kamu bisa membawa barangmu pergi. Ingat, kelak kamu harus hati-hati. Kalau kehilangan barang lagi, mungkin nggak akan seperti hari ini bisa menemukan barang ini!"

Pamela dengan patuh mendengar nasihatnya, lalu tersenyum dengan sopan. "Ya, kelak aku akan perhatikan. Terima kasih, Pak!"

Saat ini, Nyonya Frida menemani di sampingnya, seperti seorang nenek yang baik dan berpendidikan. Dia bersama Pamela berterima kasih pada polisi, bahkan memuji mereka sangat serius dan bertanggung jawab pada pekerj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dian Agustina
dikin banget bab nya, cari koin susahnya minta ampun. hadeeh
goodnovel comment avatar
Just Rara
lah kok jadi makan nasi padang?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 79

    Olivia tidak berani mengatakan tujuannya datang ke kantor polisi, takut diadang kakak dan neneknya. Jadi, dia bergegas melewati mereka untuk masuk ke dalam dan berteriak."Pak, aku ingin tanya, apa hari ini ada sepasang kekasih yang melakukan hubungan intim ilegal di Hotel Dirgantara tertangkap?"Pak polisi menengadahkan kepala untuk melihatnya sambil menjawab dengan jujur, "Benar, ada kasus seperti itu, ada apa, ya?"Olivia bertanya lagi, "Bolehkah aku bertemu dengan wanita yang tertangkap itu? Aku merasa aku kenal dengannya!"Olivia benar-benar tidak mengerti wanita yang seharusnya ditangkap adalah Pamela, tetapi kenapa Pamela bisa pulang ke rumah dengan kondisi selamat?Jadi, Olivia harus memastikan kalau wanita itu bukan Pamela, baru dirinya bisa percaya!Namun, polisi menggelengkan kepalanya. "Sayang sekali, wanita yang melakukan pelanggaran itu menggunakan cara licik untuk kabur ketika ditangkap. Sekarang, rekan kami masih mencarinya untuk menangkapnya!"Hmmph! Memang benar kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 80

    Pamela terlihat tenang, bahkan tersenyum sinis pada Agam. "Ada apa? Apa Paman juga nggak percaya padaku?"Agam mencibir. "Apa yang kamu curigai? Apa mencurigaimu menghadiahi diri sendiri dengan cara mencari pria rendahan seperti itu dan menjual diri sendiri sebagai hadiah wisuda?"Pamela tercengang, lalu memelototinya. Bisa-bisanya di saat ini Paman bercanda dengannya?Namun, sikap menyindir balik ini seolah-olah menyatakan Agam tidak mencurigainya.Pamela mengabaikan Agam, hanya berkata pada polisi itu, "Pak, bagaimana aku harus bekerja sama dalam pemeriksaan kalian?"Pak polisi berkata dengan serius, "Kamu ikut aku dulu!""Pamela ...." Nyonya Frida merasa cemas, jadi menarik lengan cucu menantu dengan ekspresi khawatir.Pamela meminta maaf pada Nyonya Frida sambil tersenyum. "Nenek, aku sudah membuatmu kecewa. Hari ini, aku mungkin nggak bisa menemanimu makan malam."Nyonya Frida tercengang. "Pamela, apa kamu benar-benar ...."Pamela tidak menjelaskan, hanya mengikuti polisi ke ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 81

    Olivia menoleh lagi dan menunjuk Pamela sambil berseru, "Ini pasti rencanamu! Pasti kamu yang mencari wanita itu untuk dijadikan kambing hitam!"Pamela merentangkan kedua tangannya dengan ekspresi tidak bersalah dan berkata, "Olivia, apakah kamu hanya akan merasa puas kalau kamu berhasil memfitnahku sebagai pelacur?"Olivia berkata dengan kesal, "Memfitnah? Kamu memang pelacur!"Plak!Sebuah tamparan yang keras mendarat di wajah Olivia ....Nyonya Frida marah besar. Setelah menampar Olivia dengan keras, napasnya pun terengah-engah."Olivia! Sudah cukup, belum? Kamu sudah membuat keributan di rumah, tapi kamu masih mau membuat keributan di kantor polisi? Pamela adalah kakak iparmu. Kenapa kamu terus menghinanya?" seru Nyonya Frida.Olivia memegang pipinya dengan ekspresi tidak percaya sambil berkata dengan terisak tangis, "Nenek memukulku? Sejak kecil, Nenek nggak pernah memukulku. Tapi, hari ini Nenek malah menamparku demi Pamela yang baru saja menikah dengan Kakak?"Begitu cucunya men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 82

    Mendengar ucapan Olivia, Dikra tercengang. "Nyonya Dirgantara, bagaimana Nyonya bisa pura-pura nggak kenal denganku? Aku ditangkap karena membantu Nyonya!""Kamu salah kenal! Aku ... aku nggak kenal denganmu! Minggir sana! Jauh-jauh dariku!" seru Olivia.Olivia menghindari tarikan Dikra dengan kesal dan berkata pada beberapa polisi di sebelahnya, "Kenapa kalian diam saja? Cepat tahan penjahat ini! Kalian malah membiarkannya asal bicara di sini, menakutkan sekali!"Seusai berbicara, Olivia berlari ke depan dan menarik Nyonya Frida sambil berjalan cepat ke luar. "Nenek, ayo jalan! Di sini bising sekali, orang aneh macam apa pun ada!"Dikra yang diseret ke dalam oleh polisi seketika merasa murka. Dia meronta sambil berteriak, "Nyonya Dirgantara, kamu sedang mencelakai orang yang membantumu! Setelah kamu memanfaatkanku, kamu langsung pura-pura nggak kenal? Baiklah! Karena kamu sejahat ini, jangan salahkan aku kalau aku bertindak kejam!""Pak Polisi, aku mau lapor! Dialah orang yang menyuru

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 83

    Dari interaksi antara kedua orang ini, bisa terlihat bahwa hubungan antara mereka bukan hubungan biasa saja. Gerakan itu tidak terlalu akrab, tetapi membuat orang merasa bahwa mereka sangat akrab.Dikra berpikir sejenak dengan kebingungan, 'Apakah Pak Agam menyelamatkan Pamela?' Kemudian, dia berkata, "Kamu .... Apakah kamu sudah berhasil naik pangkat dari status selingkuhan?"Pamela menengadah dan menatap pria di sisinya dengan ekspresi manja sambil berkata, "Paman, katanya, aku selingkuhanmu! Coba kamu urus masalah ini!"Dia terlihat seperti seorang anak manja yang sedang mengadu pada orang tuanya, tetapi entah mengapa aksi ini terlihat sangat manis!Agam memicingkan matanya dan menatap Pamela sambil tersenyum.Kemudian, pria ini kembali menatap Dikra dengan tatapan dingin sambil berkata, "Siapa selingkuhanku? Coba katakan sekali lagi?"Dikra mundur selangkah dengan gugup dan berkata, "Emm ... dia. Bukan, ya?"Ervin berjalan maju dengan ekspresi serius dan berkata, "Maaf, Nona Pamela

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 84

    Olivia dibawa ke ruang interogasi selama lebih dari 20 menit.Saat polisi tersebut keluar dari ruang interogasi, Ervin pergi membicarakan hal ini dengannya untuk sesaat. Kemudian, Ervin kembali dan melaporkan hasil interogasi pada Agam dan Nyonya Frida dengan jujur."Tuan, Nyonya, pihak kepolisian sudah menyelidiki hal ini. Kejadian hari ini memang direncanakan oleh Nona Olivia dan pria bernama Dikra Sambada itu.""Dari alat komunikasi mereka, pihak kepolisian menemukan bukti kedua orang itu saling menghubungi. Awalnya, mereka bersepakat untuk membawa Nona Pamela ke pusat perbelanjaan itu, lalu membuat Nona Pamela jatuh pingsan dan membawanya ke hotel untuk menjebaknya.""Sedangkan Nona Pamela nggak sengaja kehilangan ponsel dan dompetnya, lalu dipungut oleh seorang wanita dengan pakaian yang sama dengan Nona Pamela. Tapi, Dikra salah kenal. Dikra menutupi kepala wanita itu dengan karung, lalu membuatnya pingsan dan membawanya ke hotel.""Satu-satunya hal yang harus disyukuri adalah ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 85

    Olivia seketika terdiam. Dia menggertakkan giginya dengan penuh amarah dan berkata, "Kalau begitu, kamu juga licik dan menjijikkan! Di hadapan Kakak dan Nenek, kamu berpura-pura polos, tapi di belakang, kamu ternyata selicik rubah, menyusun rencana selangkah demi selangkah!"Pamela tersenyum dan berkata, "Aku memang polos, tapi juga licik. Sifatku banyak, orang baik akan melihat sifat baikku dan orang jahat akan melihat sifatku yang jahat. Nona Olivia, sebelum kamu memarahiku, sebaiknya kamu pikirkan dulu perbuatanmu sendiri. Oke?"Gadis muda ini jelas-jelas memiliki wajah secantik bidadari, tetapi dia malah tersenyum dengan sangat kejam, layaknya iblis. Dia tidak akan melewatkan satu pun kejahatan yang dilakukan orang lain pada dirinya.Tanpa disadari, Olivia merinding ketakutan. "Dasar wanita jahat! Kamu ... kamu kejam sekali!"Dengan ekspresi heran, Pamela berkata, "Aku jahat atau nggak, semuanya tergantung perlakuanmu padaku. Sebelumnya, aku sudah pernah memperingatkanmu supaya ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 86

    Sekarang adalah saatnya untuk membahas inti masalahnya. Pamela menatap Olivia, ekspresinya yang malas menjadi lebih serius."Aku membicarakan hal-hal ini padamu hanya untuk memberitahumu bahwa kamu sama sekali nggak perlu melakukan hal-hal aneh hanya untuk mengusirku dari Keluarga Dirgantara. Pada saatnya, aku akan pergi sendiri. Walaupun kamu menyuruhku untuk tetap tinggal, aku tetap akan pergi!" kata Pamela.Olivia tercengang sesaat. Dia merasa kebingungan. "Pada saatnya? Kapan?"Pamela mengangkat alisnya dan berkata, "Kamu nggak tahu, ya? Kakakmu menikahiku hanya untuk meredakan kondisi kakekmu. Tiga bulan kemudian, saat kondisi kakekmu sudah menjadi stabil, aku dan kakakmu akan bercerai. Pada saat itu, aku akan menyingkir, kamu bisa membiarkan siapa pun yang kamu inginkan menjadi kakak iparmu!"Olivia mengernyit, dia tidak sepenuhnya memercayai ucapan Pamela. "Atas dasar apa aku percaya kalau kamu benar-benar akan pergi pada saatnya? Huh, jangan mencoba untuk menipuku! Semua wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status