Share

Bab 713

Penulis: Hargai
Tok, tok!

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu, diikuti dengan suara Calvin.

"Tuan, ini saya," kata Calvin.

"Masuklah," jawab Jason.

Setelah mendapatkan izin dari Jason, Calvin baru berani mendorong pintu dan berjalan memasuki kamarnya Rembulan yang sudah menghilang selama bertahun-tahun ....

Jason mengurut keningnya dengan lelah dan bertanya, "Bagaimana kondisi anak itu?"

Calvin melaporkan keadaannya apa adanya. "Kata dokter, luka di kepala Revan lumayan parah, ada juga gejala gegar otak. Sekarang, dokter sudah menjahit luka di belakang kepala anak itu, juga sudah memberikan obat padanya. Tapi, karena suasana hati Revan nggak bagus, dokter menganjurkan agar dia dirawat di rumah. Yang penting, suasana hatinya harus ditenangkan. Kemudian, dia harus dibawa ke rumah sakit setiap hari untuk ganti obat. Selain itu, lukanya nggak boleh kena air."

Jason memicingkan matanya. Harus dikatakan bahwa anak itu benar-benar tidak beruntung. Sejak diadopsi, dia sering sekali terluka dan lukanya ju
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
ayo calvin selidiki terus,maka km dan jason akan menemukan sebuah kebenaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 714

    Tatapan Jason menjadi tajam, ekspresinya juga seketika menjadi serius. "Mereka mengambil sampel darahku?" tanya Jason.Calvin mengangguk dan menjawab, "Iya, Tuan. Saya merasa bahwa hal ini bukan hal sepele, jadi saya sudah mengirimkan seseorang untuk menangkap kedua perawat itu ke Kota Marila."Jason berdiri dan merapikan jasnya sambil bertanya, "Di mana kedua orang itu sekarang?""Di ruang bawah tanah, saya menyuruh seseorang untuk mengawasi mereka," jawab Calvin."Bawa aku ke sana!" kata Jason."Baik!" seru Calvin....Di ruang bawah tanah Kediaman Yanuar.Meskipun katanya ini ruang bawah tanah, tempat ini sudah didekorasi dengan mewah, perabotannya juga lengkap.Hanya saja, karena ruang bawah tanah terlalu teduh, anggota Keluarga Yanuar biasanya tidak akan beraktivitas di ruang bawah tanah.Pada saat ini, dua perawat yang dibawa dari Kota Kesawan itu sedang dikurung di dalam satu kamar.Mereka tidak mengerti apa yang terjadi. Karena ketakutan, mereka hanya terus menangis sambil berp

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 715

    Perawat yang berada di sebelah kanan mengangguk dan menimpali ucapan temannya. "Benar, benar! Jelas-jelas Tuan Jason orang baik!"Jason tersenyum dengan tenang dan berkata, "Aku orang baik atau bukan, semuanya tergantung pada apakah kalian akan menjelaskan dengan jujur atau nggak."Kedua perawat ini tidak memahami arti ucapan Jason, mereka saling bertatapan dengan kebingungan.Baik mengerti maupun tidak, supaya mereka bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup, mereka berusaha keras untuk bersikap kooperatif ...."Tuan Jason, tanyakan saja apa pun itu pada kami! Kami pasti akan menjawab dengan jujur semuanya yang kami ketahui!""Benar, benar! Asalkan kami mengetahuinya, kami pasti akan menjawab dengan baik!"Jason menyesap seteguk kopi lagi dan bertanya, "Dengar-dengar kalian berdua mengambil sampel darahku, ya?"Mendengar pertanyaan Jason, ekspresi kedua perawat ini langsung menjadi kaku ....Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa mereka diculik karena hal itu!Karena hal itu bukan han

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 716

    "Kalian berdua, sebagai tenaga kesehatan, menggali privasi pendonor darah dengan pekerjaan kalian. Apakah ini etika profesi kalian? Kalian merasa kalian masih layak bekerja dalam bidang ini?" tanya Jason dengan sinis, membuat kedua perawat itu menundukkan kepala mereka dengan perasaan bersalah ...."Tuan Jason, kami sudah tahu salah! Sebenarnya, kami berdua hanya magang dan belum menjadi perawat yang sesungguhnya ....""Jadi, semoga Anda bisa berlapang dada dan nggak menyebarkan hal ini ke luar. Jangan karena perbuatan kedua pekerja magang seperti kami, pandangan semua orang terhadap pekerja rumah sakit kami dan bahkan seluruh industri medis terpengaruh. Rekan kerja kami di rumah sakit bekerja sangat keras dan sangat berdedikasi, jangan sampai perbuatan kami berdua memengaruhi mereka.""Saya tahu saya sudah nggak lagi berkualifikasi untuk menekuni pekerjaan suci ini. Nanti, saya akan mengundurkan diri dari rumah sakit!"Jason mendengarkan ucapan ini dengan ekspresi acuh tak acuh. Denga

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 717

    Perawat itu menjelaskan dengan gemetaran. "Karena kami melanggar aturan, setelah kami melihatnya, kami langsung menghancurkannya .... Tuan Jason, ada ... ada apa dengan Anda?"Pada saat ini, wajah Jason yang tampan terlihat sangat tegang. "Biar kutanya sekali lagi! Kamu yakin kamu nggak salah ingat? Tes DNA itu membuktikan kalau aku berhubungan kakak adik dengan Pamela?""Iya, saya nggak salah ingat ... karena taruhannya berkaitan dengan apakah saya bisa menjadi pekerja penuh waktu atau nggak, jadi saya yakin saya nggak salah ingat. Hasil tes DNA membuktikan bahwa Anda adalah saudara kandungnya Nona Pamela!" jawab perawat itu.Mendengar perawat itu berbicara dengan sangat tegas, Jason pun tercengang untuk sekian lama, sebelum dia melepaskan perawat itu.Sedangkan perawat yang mendapatkan kebebasan itu langsung menangis ketakutan ....Tangan Jason gemetaran. Informasi yang baru saja dia dapatkan ini adalah serangan yang sangat besar baginya!Selama ini, dia tidak tega bertindak terlalu

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 718

    Mengapa bisa ada kebetulan seperti ini?!Apakah Tuhan sedang mempermainkannya?Pamela adalah Rembulan Yanuar, adiknya Jason yang terus Jason cari selama bertahun-tahun. Rembulan adalah Pamela!Dengan kedua matanya yang merah dan perasaan menyesal dalam hatinya, Jason berkata, "Artinya, aku, sebagai kakak kandungnya, berulang kali memfitnah adik kandungku sendiri, memihak pada orang lain dan menindasnya, bersikap kejam padanya, menyiramkan kopi di kepalanya dan bahkan hampir membuatnya menggugurkan keponakanku sendiri?"Dengan ekspresi kaku, Calvin juga berkata dengan serbasalah, "Emm ... Tuan, sebelumnya, Anda juga nggak tahu kalau Pamela adalah Nona Rembulan ...."Kakak adik ini akhirnya bertemu lagi, tetapi Jason malah bersikap sejahat itu pada Rembulan. Bagaimana mungkin Rembulan masih bersedia untuk mengakui kakaknya ini?Jason memegang keningnya sambil menarik napas dalam-dalam dengan lemas. "Pamela ... sekarang di mana?" tanya Jason.Calvin menjawab, "Nona Rembulan sudah pulang k

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 719

    Agam pun tertawa karena dia berhasil menggoda gadis ini. Dia mengelus hidung gadis ini sambil berkata, "Baiklah, Paman nggak akan bicara lagi! Paman akan pergi kerja, mendapatkan uang untuk anak kita!"Pamela menjulingkan matanya dan berkata, "Huh, baguslah kalau begitu!"Pria ini mengelus rambut Pamela yang berantakan, lalu menyingkirkan selimutnya dan turun dari ranjang. Dia mengambil baju dari lemarinya dan berkata, "Jangan malas, pergi sarapan. Siang nanti, beri tahu Pak Dimas kamu mau makan apa. Dia akan menyuruh seseorang untuk menyiapkannya untukmu. Kalau makan malam, ayo makan bareng saat aku pulang nanti."Setelah pria setinggi 190 cm itu pergi, ranjangnya seketika terasa jauh makin lebar. Pamela berbaring kembali dan meregangkan tubuhnya dengan malas di dalam selimut, layaknya seekor kucing, lalu menjawab dengan tidak fokus, "Baiklah, aku mengerti!"Agam berulang kali menyuruhnya untuk tidak makan sembarangan di rumah, terutama makanan yang terlalu dingin ....Saat mereka bar

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 720

    Setelah keluar dari kamar, Agam melihat jam tangannya, lalu memberi perintah pada Dimas, pengurus rumah yang berada tidak jauh darinya. "Jangan bangunkan dia dulu. Lewat jam 10, kalau dia belum bangun dan sarapan, baru pergi bangunkan dia," kata Agam.Dimas menundukkan kepalanya dengan penuh hormat dan berkata, "Tenang saja, Tuan. Saya pasti akan menjaga Nyonya dengan baik.""Baiklah," kata Agam.Kemudian, saat Agam berjalan sampai ke tangga, dia menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan berkata lagi, "Jangan biarkan dia makan terlalu banyak makanan ringan dan minum air es."Dimas tidak pernah melihat Agam begitu perhatian pada orang lain, jadi dia tercengang sesaat, lalu berkata, "Baik! Saya mengerti!"Sebelum pria ini pergi, dia sudah mulai merindukan gadis itu lagi.Dalam seumur hidupnya, dia tidak pernah begitu merindukan seseorang. Ternyata inilah rasanya jika hatinya terikat pada seseorang.Sebelumnya, saat dia pulang dari perjalanan bisnisnya, gadis itu sudah menghilang. Hal ini

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 721

    Sungguh menyebalkan!Olivia berkacak pinggang sambil berkata, "Hei! Pamela, cepat ganti baju!""Kenapa?" tanya Pamela dengan alis terangkat. Dia melirik Olivia sekilas, lalu kembali melihat ponselnya.Dia tidak merasa heran dengan kedatangan Olivia tanpa izin. Tadi, Olivia berbicara dengan suara yang sangat keras dengan Dimas di depan pintu. Pamela tidak memiliki gangguan pendengaran, jadi tentu saja dia mendengar semuanya."Kenapa? Kamu tanya kenapa?! Kamu sudah menikah ke Keluarga Dirgantara, jadi kamu harus menuruti aturan Keluarga Dirgantara. Keluarga Dirgantara nggak menoleransi kemalasan! Kamu kira kami seperti orang miskin, bisa terus berbaring sesuka kami?!" seru Olivia.Pamela terkekeh dan berkata, "Di Keluarga Dirgantara, sepertinya aku menikah dengan kakakmu, bukan kamu. Kakakmu saja nggak mengatur aku, memangnya kamu bisa mengaturku?"Dengan gaya seorang nona dari keluarga kaya, Olivia membelalakkan matanya dan berkata, "Kenapa aku nggak bisa mengaturmu? Kamu benar-benar ki

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status