Kalana mengerang kesakitan, matanya bahkan terlihat ketakutan dan sedih. "Kak Pamela ... kenapa mendorongku?"Stevi terpana begitu mendengar itu, lalu mendongak untuk memelototi Pamela dengan marah. "Pamela, kamu lagi! Dasar wanita kejam berhati busuk! Berkali-kali kamu sudah menyakiti Kalana!"Pamela otomatis mengangkat kedua tangan, dia kaget dan langsung tersenyum sinis saat menghadapi tuduhan Kalana dan Stevi.Haduh, ini terjadi lagi!'Kalana barusan gagal menjebaknya dengan alasan melihat hadiah ulang tahun, jadi sekarang sengaja melakukan ini lagi?Sungguh tidak kreatif sekali!Stevi secara perlahan membantu Kalana untuk duduk. "Kalana, kamu baik-baik saja? Ada yang terluka?"Kalana berlinang air mata dan terlihat lemah. "Stevi, kaki ... kakiku sakit ....""Kakimu sakit? Tulangmu nggak retak, 'kan? Apa yang harus kulakukan."Stevi buru-buru memeriksa kaki Kalana, tapi permukaan terlihat baik-baik, sementara sedang khawatir, dia memandang Pamela dengan tatapan sinis dan menemukan
"Baik, Tuan Muda!"Kalana masih enggan dan berjuang melepaskan diri dari pelukan kakaknya, bahkan air matanya hampir mengalir keluar. "Jangan ... Kak, aku baik-baik saja, masih ada acara teater yang harus kutampil ... aku sudah beri tahu kakek tentang hadiah yang kusiapkan ini, kakek pasti akan kecewa kalau aku nggak tampil! Kakak harusnya tahu seberapa lama aku mempersiapkan pertunjukan hari ini, 'kan?"Jason mengernyit dan menasihati, "Patuhlah Kalana! Aku akan jelaskan pada kakek, kondisi tubuhmu adalah yang terpenting sekarang, tolong jangan melawan lagi!"Kalana langsung menangis. "Aku nggak mau kak, sudah lama aku bersiap untuk acara hari ini, aku nggak mau menyerah begitu saja ... lepaskan aku, biarkan aku naik ke atas panggung, kondisiku beneran baik-baik saja ...."Jason menggendong Kalana yang lepas kendali dan sulit bergerak karena terus dilawan oleh Kalana, Kalana masih tidak bisa dibujuk sama sekali hingga Jason tidak tahu berbuat apa.Stevi yang melihat ini merasa khawati
Stevi memelototi Pamela sembari berkata, "Masih belum paham? Singkatnya kamu harus gantikan Kalana untuk menampilkan Teater Ketoprak di atas panggung!"Pamela langsung mengerutkan kening. "Aku menggantikannya? Apa gunanya?"Stevi memutar mata dengan percaya diri dan berkata, "Jelas berguna! Lagian harus berdandan dengan riasan yang sangat tebal untuk tampil, jadi nggak akan ada yang bisa mengenal secara langsung kecuali diperhatikan secara teliti! Jadi, kami hanya perlu mengaku kamu yang nyanyi di atas panggung itu adalah Kalana dan nggak akan ketahuan semudah itu!"Kalana yang mendengar ide itu langsung mengerti niat sahabatnya ....Stevi sengaja ingin Pamela mempermalukan diri sendiri di atas panggung!Setelah dipikir-pikir, memang mustahil bagi Pamela yang dari pedesaan miskin ini bisa tahu seni teater budaya lokal!Kondisi keluarga dan lingkungan didikan Pamela jelas tidak mampu menyekolahkan Pamela untuk belajar tentang seni teater profesional. Pamela yang tampil di atas panggung
Pamela tidak tertarik dan ingin menolak ....Saat ini, Jason juga berkata dengan tegas dan tidak sabar, "Sudah, jangan ribut lagi! Kalau Kalana nggak boleh naik ke panggung, orang lain juga nggak perlu naik! Kakek nggak bakal menyalahkan siapa pun. Aku akan menjelaskan kondisi Kalana kepadanya."Saat mendengar Jason berkata seperti ini, Pamela juga merasa senang.Kalana malah bersikeras dengan mata berkaca-kaca dan berkata, "Kak, selain opera ini, aku nggak ada hadiah lain untuk kakek .... Kalau aku nggak ada hadiah untuk Kakek, seandainya kali ini kakek nggak menyalahkanku, kelak juga punya kesan buruk padaku .... Jadi, aku nggak boleh ingkar janji sama kakek ...."Jason mengerutkan kening dan menatap adiknya yang keras kepala ini. "Kalana, dengarkan padaku, kondisi tubuhmu lebih penting! Kamu mau memainkan opera yang kamu persiapkan secara cermat untuk Kakek, tapi belum tentu harus hari ini. Lain kali masih banyak kesempatan untuk memainkannya!"Kalana mulai meronta-ronta, "Nggak! Ha
"Kenapa masih bengong mulu? Ayolah, aku bawa kamu pergi merias!"Stevi melirik Pamela dengan tatapan jijik dan nada bicaranya juga aneh.Pamela mengeluh, lalu terpaksa mengangguk dengan ekspresi tidak berdaya dan ikut Stevi ke ruang rias.Dengan begitu, Stevi membawa Pamela ke belakang panggung opera ....Di sisi lain, Jason menatap punggung kepergian Pamela dengan tatapan dingin dan mata sipit.Dia tidak peduli dengan bagaimana hasil pertunjukan Pamela di panggung, melainkan hanya samar-samar merasa respons Pamela agak mencurigakan.Tidak peduli di mana, setiap Pamela muncul pasti akan terjadi sesuatu dan membuat situasi berantakan ....Namun, semoga jamuan ulang tahun kakek hari ini tidak dirusak oleh Pamela!Jika bukan karena dapat menenangkan emosi Kalana untuk sementara waktu, biar Kalana pergi memeriksa cedera pada kakinya, dia tidak akan memperbolehkan Pamela tinggal lama di sini, apalagi suruh dia memainkan opera di panggung.Saat ini, Calvin membawa dokter dari Keluarga Maron
Setelah mendengar kata-kata dokter, Jason mengangguk dengan tenang. "Baiklah kalau begitu."Kalana melirik-lirik, lalu berkata, "Kak, dokter sudah periksa dan menyatakan kakiku nggak bermasalah. Kalau begitu, aku mau lihat pertunjukan Kak Pamela, karena aku merasa agak khawatir ...."Jason mengerutkan kening dengan tegas. "Kalana, kamu juga mendengarnya. Dokter sarankan kamu untuk sementara jangan berjalan. Kamu mesti mematuhinya.Kalana mengerutkan bibir dengan kasihan. "Tapi, aku benar-benar mau menonton .... Kak, kamu bawa aku ke sana saja, aku hanya mau melihatnya, oke?"Kening Jason makin mengerut. "Nggak boleh. Kalana, Pamela menggantikan kamu tampil di panggung. Kalau ada yang lihat kamu berada di bawah panggung, apa kamu nggak takut terbongkar?"Kalana tertegun sejenak. Dia tidak melupakan hal ini, tetapi dia ingin melihat secara langsung bagaimana Pamela mempermalukan dirinya. Setelah itu, dia akan muncul untuk membuktikan kepada penonton itu bukan dia dan memutuskan hubungan
Stevi tiba di bawah panggung. Setelah melihat para penonton di bawah panggung, lalu berjalan kursi belakang Tuan Eko dan Nyonya Febria yang duduk di barisan pertama.Kedua orang tua dari Keluarga Marko adalah kakek dan nenek kandung dari Kak Jason. Jika dia menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ini, akan bermanfaat bagi hubungan antara dia dan Kak Jason di masa depan ....Stevi menyapa kedua orang tua dengan sangat sopan, barulah mengambil tempat duduk. Setelah itu, dia mendongak ke panggung. Saat ini justru saat Pamela masuk panggung dengan seragam lengkap ....Heh, pertunjukannya akan segera dimulai!Pamela berjalan dengan mantap di panggung bersama delapan pelayannya. Sosoknya pas dan bernyanyi dengan suara tinggi,"Sejak aku mengikuti Sang Raja perang ke sana ke mari, aku telah menanggung kesulitan dan kerja keras tahun demi tahun. Aku hanya membenci kerajaan yang kejam, karena menghancurkan semua makhluk hidup dan menyebabkan semua orang menderita kesulitan ...."Tanpa nad
Mendengar kata-kata tuan besar, Nyonya Febria yang kondisi mentalnya kurang stabil, terkejut. Keinginan untuk memeluk putrinya di panggung pun tertekan. Dia mengangguk pelan. "Ya, Quenne bernyanyi dengan sangat serius, sehingga dia nggak boleh disela ... Quenne nggak suka diganggu ...."...Di akhir lagu, para aktor dan aktris meninggalkan panggung setelah membungkukkan badan.Nyonya Febria melihat putrinya berpaling dari pandangannya. Suasana hatinya menjadi tidak stabil. Dia bangkit dengan cemas untuk mengejar putrinya di panggung ....Tuan Eko telah menebaknya, sehingga segera menariknya. "Sayang, jangan ke mana-mana. Jangan khawatir, Quenne nggak akan pergi lagi."Setelah menghibur istrinya, lelaki tua itu menoleh dan memerintahkan pelayan di sampingnya, "Cepat, pergi undang aktris tadi ke sini!""Baik, Tuan!"Pelayan itu mengiakannya, lalu segera pergi.Melihat situasi ini, Stevi yang baru saja tersentak, tiba-tiba merasa ada sesuatu yang tidak baik!Padahal dia ingin Pamela mempe