Share

Bab 414

Author: Hargai
last update Last Updated: 2024-01-22 16:30:16
Kalana sama sekali tidak pernah melihat kakaknya dan adiknya bertengkar seperti ini. Untuk sesaat, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan ....

Hampir semua orang mengetahui bahwa Justin paling takut pada Jason.

Apa pun yang kakaknya katakan, Justin sama sekali tidak berani membantah ucapan kakaknya. Hari ini, demi Pamela, Justin malah berani menentang kakaknya, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Orang-orang di sekitar menonton keramaian ini dari kejauhan. Kalana tidak ingin Keluarga Yanuar menjadi bahan tawaan, jadi dia menarik baju Jason sambil berkata, "Sudahlah, Kak! Ucapan Justin benar. Mungkin saja aku salah paham terhadap Kak Pamela. Kak Pamela mungkin benar-benar nggak sengaja menendangku! Kak, jangan salahkan Justin lagi. Dia masih kecil, dia belum bijaksana ...."

Sambil berbicara, Kalana berdiri dengan lemah. Dia membuang napas dan berkata dengan gaya memelas, "Sekarang, aku akan pergi ke lantai atas untuk membicarakan hal ini dengan Kak Pamela dan Agam. Jangan ungkit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 415

    "Siapa Pamela yang dikatakan Tuan Jason dan Tuan Justin?""Putri dari keluarga mana?""Nggak tahu, aku nggak pernah dengar namanya!""Siapa pun dia, dia bukan orang biasa! Dia bisa membuat dua tuan muda dari Keluarga Yanuar bertengkar karena dirinya, dia pasti orang penting!"Mendengar gosip yang tidak benar itu, Jason hanya berdeham dan menatap orang-orang itu dengan tatapan cuek.Semua orang langsung merasa sangat tertekan, sehingga mereka hanya bisa membungkam ....Dari ucapan orang-orang yang asal bergosip itu, ada satu hal yang memang benar, yaitu bahwa Pamela bukan orang biasa!Justin, bocah yang tidak pernah tertarik pada wanita itu, malah ditaklukkan oleh Pamela. Apa yang sebenarnya ingin Pamela lakukan? Sudah ada Agam, dia masih merasa tidak cukup, jadi dia mau mendekati mereka dari Keluarga Yanuar?Sambil memikirkan hal ini, Jason memicingkan matanya. Sekarang, dia bahkan mencurigai apakah bantuan yang Pamela berikan pada kakeknya di tepi sungai itu sudah direncanakan terlebi

    Last Updated : 2024-01-22
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 416

    Saat Pamela membuka pintu, dia malah melihat Kalana dan Justin yang berdiri di depan pintu.Anggota Keluarga Yanuar sungguh menyebalkan.Sekarang, Pamela tidak punya waktu luang untuk menghadapi kakak beradik yang suka mencari masalah dengannya ini. Dia pun menatap mereka dengan tatapan cuek dan bertanya, "Ada apa?"Kalana melihat Pamela, lalu melirik ke dalam ruangan di belakang Pamela. Kemudian, dia berkata dengan lembut, "Kak Pamela, maaf, ya ....""Aku sudah memikirkannya. Tadi, di halaman itu, aku pasti salah paham. Kukira kamu menyuruhku untuk berlutut dan minta maaf, jadi aku baru berlutut padamu.""Kamu juga pasti bukan sengaja mau menendangku. Pada saat itu, mungkin kamu kebetulan mau mengangkat kaki untuk berjalan, tapi nggak sengaja menyentuhku dengan kakimu ....""Kak Pamela, maaf, ya. Akulah yang membuatmu disalahpahami oleh kakakku sebagai orang jahat, sehingga kamu didorong dan jatuh ke kolam .... Aku minta maaf, ya. Apakah kamu bersedia memaafkanku?"Pamela memicingkan

    Last Updated : 2024-01-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 417

    "Kak, aku mengerti! Pasti begini, setelah kamu berlutut karena salah paham dengan maksud Pamela, kamu nggak berlutut dengan baik, jadi kamu terjatuh. Sementara Kak Jason kebetulan melihat adegan itu, jadi dia kira Kak Pamela memaksamu untuk berlutut dan menendangmu!" kata Justin pada Kalana.Kalana seketika kehabisan kata-kata.Apakah bocah yang membela orang luar ini Justin, adik kandungnya?Mendengar ucapan Justin, Pamela juga merasa agak terkejut.Justin yang biasanya terobsesi dengan melindungi kakaknya ini malah memercayai ucapan Pamela dan membela Pamela.Kalana tertawa dengan canggung, lalu menyetujui kesimpulan yang Justin ambil. "Seharusnya, sih, begitu. Pada saat itu, mungkin karena tiupan angin malam, kepalaku agak pusing, jadi aku merasakan ilusi ...."Biasanya, di hadapan orang lain, Kalana selalu bersikap baik hati dan lemah lembut. Oleh karena itu, meskipun dia merasa tidak senang dengan ucapan adiknya, dia juga tidak langsung berkomentar untuk membela dirinya sendiri.S

    Last Updated : 2024-01-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 418

    Mendengar pertanyaan Justin, ekspresi Pamela menjadi agak canggung. Tanpa disadari, dia menyentuh handuk yang melilit lehernya dan berkata, "Nggak apa-apa, aku hanya kedinginan!"Justin seketika mengernyit. Dia berkata dengan kebingungan, "Kalau kamu kedinginan, handuk itu juga nggak bisa membuatmu merasa hangat. Sini, pakai bajuku saja!"Kemudian, Justin menoleh dan menatap Kalana sambil bertanya, "Kak, sekarang kamu nggak merasa dingin, 'kan?"Kalana langsung tercengang. "Emm ... iya, Kakak nggak kedinginan lagi!" jawab Kalana.Justin langsung berkata dengan serius, "Kak, kalau begitu, lepaskanlah jaketmu, biar Pamela bisa memakainya. Tadi, dia jatuh ke kolam, jadi dia bisa masuk angin!"Kalana baru menyadari bahwa dia mengenakan jaket yang Justin berikan padanya, sedangkan perlakuan Justin meminta kembali jaket itu darinya pun membuat senyuman di wajahnya menjadi kaku. "Baiklah! Benar juga, Kak Pamela jatuh ke kolam, jadi gampang masuk angin!" kata Kalana.Kalana pun hanya bisa mele

    Last Updated : 2024-01-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 419

    "Apa yang kalian lakukan di sini?" Pada saat ini, terdengar suara seorang pria yang rendah dan berwibawa.Pamela dan Justin yang sedang berdebat tentang pemanggilan ambulans memandang ke arah datangnya suara secara bersamaan ....Dengan ekspresi datar, Agam berdiri di dekat pintu kamar sambil menatap mereka dengan tatapan dingin."Agam!"Saat Kalana tersadar, kegelapan di tatapannya seketika menghilang. Dengan gaya polos, dia berlari kecil ke arah pria itu dan membuang napas dengan tidak berdaya, lalu berkata, "Agam, aku datang untuk minta maaf pada Kak Pamela. Menurutku, ada kesalahpahaman antara kami, tapi sepertinya dia nggak mau memaafkanku ...."Agam melirik Kalana sekilas, lalu menatap Justin dan akhirnya menatap jaket pria yang menutupi tubuh Pamela itu. Dia memicingkan matanya dengan kesal dan bertanya, "Baju siapa itu?"Pamela tidak bisa menjawab pertanyaan ini.Justin langsung merinding ketakutan. Dia bergegas menjawab, "Kak Agam, kata Pamela, dia kedinginan, jadi aku membiar

    Last Updated : 2024-01-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 420

    "Apa yang sedang kamu pikirkan?"Pamela seketika tersadar dari lamunannya karena sentuhan jari tangan Agam yang dingin di hidung Pamela.Pria itu membungkukkan badannya untuk menyetarakan tatapannya dengan Pamela yang sedang duduk di atas ranjang dan berkata dengan lembut, "Nggak ada yang memperhatikan panggangannya, jadi panggangannya gosong. Aku menyuruh seseorang untuk memanggang sedikit lagi untukmu. Nanti, akan ada yang mengantarkannya untukmu."Sekarang, Pamela tidak lagi memedulikan panggangan itu. Dengan sayap ayam panggang yang Justin bawakan untuknya, dia juga sudah lumayan kenyang.Dengan alis terangkat dan tatapan licik, Pamela bertanya, "Paman, apakah ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?"Agam terdiam sesaat. Kemudian, dia berlutut di hadapan Pamela sambil menatap Pamela dengan tatapan tulus. Dia menggeleng dan menjawab, "Nggak ada.""Baguslah kalau begitu!" kata Pamela. Dia juga tidak lagi banyak tanya.Dia tidak menganggap serius ucapan Kalana yang tidak penting itu

    Last Updated : 2024-01-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 421

    Desain yang sebelumnya dikembalikan oleh Agam, katanya Pamela tidak merancangnya dengan sepenuh hati.Kali ini, Pamela sudah memutar otaknya untuk memikirkan sebuah ide kreatif. Akhirnya, sebelum Agam pulang, dia memutuskan sebuah rancangan dan mengirimkan versi terbarunya pada Agam, lalu menunggu balasan Agam.Kali ini, seharusnya tidak ada masalah lain lagi.Setelah Pamela menyelesaikan desain ini, dia pun bisa mengistirahatkan otaknya.Pamela ingin memainkan permainan di ponselnya untuk bersantai, tetapi dia tidak sengaja melihat tanggal hari ini ....Hari ini adalah hari berakhirnya kerja sama antara Pamela dengan Agam, tepat tiga bulan sudah berlalu!Tak disangka, waktu berlalu sangat cepat.Hubungan antara Pamela dengan Agam agak rumit ....Jika Agam tidak menyatakan bahwa dia ingin berpacaran dengan serius dengan Pamela dan Pamela juga tidak berjanji untuk mempertimbangkan hal tersebut ....Sekarang, Pamela seharusnya sudah bisa mengemas barangnya, lalu meninggalkan Kediaman Dir

    Last Updated : 2024-01-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 422

    Pamela hanya melihat Jovita melampiaskan amarahnya dalam diam. Dia merasa bosan, jadi dia menguap, lalu tetap tersenyum kecil sambil berkata, "Maaf, baik Keluarga Alister menyambutku maupun nggak, hari ini, aku harus mengambil maharku."Mendengar ucapan Pamela, ekspresi Jovita seketika menjadi kaku. Kemudian, dia langsung mengernyit dan berkata dengan sangat kesal, "Kamu ... atas dasar apa kamu mengambil mahar itu?!"Dengan alis terangkat, Pamela bertanya, "Menurutmu? Kalau aku nggak salah ingat, sepertinya itu mahar yang diberikan suamiku padaku, 'kan? Jadi, kenapa aku nggak bisa mengambilnya?"Suamiku? Panggilan ini membuat Jovita naik darah. Pamela tidak layak memanggil Agam dengan panggilan itu! Agam jelas-jelas seharusnya adalah suami Jovita. Namun, sayangnya, pria itu direbut oleh Pamela ....Makin dipikirkan, Jovita merasa makin marah. Dia pun menunjuk Pamela sambil berseru, "Pamela, jangan asal bicara! Diberikan suamimu?! Jelas-jelas itu milikku, itu mahar pemberian Keluarga Di

    Last Updated : 2024-01-23

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status