Share

Bab 389

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-19 16:00:39
Kalimat "halo dan selamat datang" yang cuek itu sangat jarang terdengar dari mulut pria tertinggi dan benar-benar terhormat ini.

Detak jantung Jovita semakin cepat dan dia hampir tersanjung.

Dia yakin Tuan Agam pasti memiliki kesan yang baik terhadapnya. Kalau tidak, bagaimana dia bisa begitu ramah dan sopan padanya!

Ternyata pria yang terlihat sangat dingin dan sombong itu mengatakan dia menyambut kedatangannya. Bukankah itu sudah memperjelas semuanya?

Dialah orang yang ingin dinikahi Tuan Agam dulu. Menurut wanita yang datang ke rumahnya kemarin, sepertinya Tuan Agam telah melihat serial TV-nya di TV dan langsung jatuh cinta padanya. Maka dari itu, dia langsung mengutus seseorang ke rumahnya untuk mempekerjakannya.

Lalu alasan mengapa dia berhasil disingkirkan oleh Pamela si wanita rendahan itu mungkin karena dia dan Pamela adalah teman, juga terlihat agak mirip. Meskipun dia sendiri tidak berpikir demikian, orang luar mungkin menganggapnya sangat mirip.

Terlebih lagi, Pamela si wani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
San Abibel
terlalu bertele-tele ceritanya,pantesan bab nya sampai duaribuan........
goodnovel comment avatar
Ruth Pabita
Tn.Agam, usir saja mereka dari rumahmi. Dari pada mengnganggu istri tersayangmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 390

    Darius menatap Agam yang jauh lebih tinggi darinya, kemudian menaiki tangga yang telah diberikan dan berkata dengan sikap orang tua yang penuh wibawa sambil menganggukkan kepala."Menantu yang baik, kamu sangat luar biasa. Mulai sekarang, kita akan saling menjaga!"Wulan juga berkata sambil tersenyum, "Menantuku, kamu pasti lelah setelah seharian bekerja, 'kan? Sebentar lagi Ibu akan memasakkan makanan istimewa untukmu!"Pak Dimas yang berdiri di dekatnya mengerutkan kening karena jijik dan hampir mengira dia salah dengar. Beraninya Nyonya Alister mengaku sebagai ibu tuan muda?Seorang ibu mertua sekalipun tidak boleh bersikap tidak sopan.Ketiga anggota Keluarga Alister benar-benar tidak sopan dan kurang beretika ....Agam menyipitkan matanya dengan raut wajah muram. Dia hanya memiringkan kepalanya dan berkata pada Pak Dimas, "Layani Paman dan Bibi dengan baik. Aku akan naik ke atas untuk menemuinya dulu.""Baik, Tuan." Pak Dimas menjawab sambil menundukkan kepala."Tuan Agam, tunggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 391

    "Menjelaskan?" Agam menyipitkan matanya. Dia bahkan tidak memperhatian ekspresi malu-malu Jovita. Matanya selalu tertuju pada Pamela.Agam mengulurkan tangannya yang besar untuk mengambil koper dari tangan Pamela, lalu menyerahkannya kepada Dimas yang berdiri di samping sambil bertanya pada Pamela, "Apa yang kamu lakukan?"Saat berbicara, Agam melingkarkan lengannya di pinggang Pamela, lalu menarik Pamela ke dalam pelukannya seolah dia khawatir Pamela benar-benar akan pergi.Pamela merasa tidak pantas berpelukan di depan orang-orang. Jadi, dia mendorong dada Agam dan mencoba untuk melepaskan diri, tapi dia tidak bisa melepaskan pelukan Agam. Pamela tidak punya pilihan selain mengangkat bahu, merentangkan tangannya sambil menjelaskan, "Paman, begini masalahnya. Saat kamu pergi ke Kediaman Keluarga Alister untuk menjemput pengantin wanita, kamu seharusnya masuk melalui pintu depan Kediaman Keluarga Alister dan menjemput Jovita! Tapi Paman, kamu malah melewati pintu belakang pintu dan mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 392

    Agam sudah lama mendengar bahwa Pamela menjalani kehidupan yang sulit di keluarganya. Namun, Agam tidak menyangka bahwa setiap anggota keluarga Pamela memperlakukannya seperti ini, termasuk ibu tiri dan saudara tirinya. Bahkan ayahnya pun tidak mencintai Pamela!Agam menunduk, lalu menatap gadis kecil yang acuh tak acuh di pelukannya. Hatinya diam-diam merasa kasihan. Agam tidak bisa membayangkan berapa banyak keluhan yang Pamela derita di Keluarga Alister sejak dia masih kecil sehingga Pamela bisa bersikap acuh tidak acuh seperti ini!Setelah mendengarkan kata-kata tidak masuk akal yang diucapkan oleh ketiga anggota Keluarga Alister, bibir tipis Agam tersenyum sinis. Kemudian, dia berkata, "Bertukar? Kenapa harus bertukar? Wanita yang ingin aku nikahi adalah Pamela yang berada di sampingku, bukan yang lain."Jovita tidak memercayainya!Jovita merasa karena campur tangan dan kata-kata manis Pamela telah membuat Agam menjadi seperti ini!"Tuan Agam, bagaimana mungkin kamu mau menikahi P

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 393

    Orang yang tertawa bukan Pamela atau Agam.Dimas-lah yang tidak bisa menahan tawanya.Meskipun usia Dimas sudah cukup tua, Dimas belum pernah melihat wanita biasa yang memiliki kepercayaan diri seperti itu. Hari ini Jovita telah menambah wawasannya!Dimas berdeham dengan canggung, lalu menahan senyum canggungnya dan berkata, "Ahem, maaf! Tuan, aku akan melihat apakah makan malammu dan Nyonya sudah siap ...."Setelah berkata, Dimas pergi dengan ekspresi serius.Agam menyipitkan matanya, lalu berkata sambil melirik ke arah Jovita, "Menurutmu, apa yang bisa membandingkan dirimu dengan istriku? Apakah karakter, pengetahuan dan penampilanmu bisa dibandingkan dengan istriku?"Kata-kata Agam sangat melukai harga diri Jovita. Meskipun dia tahu bahwa Pamela memiliki wajah yang cantik hingga membuatnya merasa iri, Jovita merasa bahwa dia tidak lebih buruk dari Pamela. Jika tidak, bagaimana mungkin Jovita bisa menjadi seorang selebriti?Atas dasar apa Agam tidak menyukai Jovita?Pamela selalu ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 394

    Agam menatap ekspresi jijik Darius, lalu aura dingin pun melintas di matanya.Apakah orang seperti itu layak menjadi seorang ayah?Lingkungan keluarga seperti apa tempat Pamela dibesarkan?Agam menyipitkan matanya dengan tidak ramah sambil berkata, "Paman Darius, pertama-tama, kamu harus layak dipanggil ayah oleh istriku, aku baru akan memanggilmu ayah mertua. Sementara kamu tampaknya nggak kompeten sebagai seorang ayah. Jadi di mataku, kamu bahkan bukan nggak pantas menjadi manusia."Darius merasa tertekan dan bersalah, tapi dia masih ingin membela diri. Saat dia melihat tatapan dingin Agam, dia tiba-tiba merasakan ketakutan yang belum pernah dirasakan sebelumnya, sehingga kata-katanya pun seakan tersangkut di tenggorokannya ....Saat ini, sikap Agam terhadap Darius benar-benar berbeda jauh!Ketika mereka pertama kali bertemu, Agam yang memiliki penampilan luar biasa dengan sikap mengesankan ini, menunjukkan rasa hormat dan sopan padanya.Namun, sekarang Darius hanya melihat ekspresi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 395

    Dimas memahami keinginan tuannya. Dia berbalik dan mengikuti para pelayan berjalan keluar untuk menjelaskan kepada orang-orang di luar.Setelah semua orang keluar, Pamela merasa tenang. Dia mendorong dada Agam sambil berkata, "Paman, bisakah kamu melepaskanku?"Agam menundukkan kepala untuk menatap Pamela. Bukannya melepaskan Pamela, Agam malah mengencangkan cengkeramannya sedikit lebih erat. "Melepaskanmu dan membiarkan kamu yang tidak berperasaan menyeret barang bawaanmu dan meninggalkanku?"Pamela berkata sambil mengerutkan kening dan menatap Agam, "Paman, apakah barusan kamu nggak merasa koperku sangat ringan? Nggak ada apa-apa di dalamnya. Aku nggak mengemas barangku sama sekali. Aku hanya berpura-pura!"Agam tentu menyadari bahwa koper itu tidak berat sama sekali, tetapi dia tetap merasa sedikit tidak senang. Ada sedikit ketegasan di matanya. "Seseorang datang ke rumah dan mengganggumu. Kenapa kamu nggak meneleponku?"Pamela berkata dengan tenang, "Bukankah kamu sedang bekerja? A

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 396

    Saat menunggu Agam berganti pakaian di lantai atas, Pamela yang duduk di lantai bawah merasa kebosanan. Dia pun mengeluarkan ponselnya dan memainkan permainan ponsel beberapa putaran untuk menghilangkan kejenuhannya ....Tak lama kemudian."Oke, ayo kita pergi."Suara pria itu terdengar.Saat Pamela mendongak, dia sedikit tercengang ....Berbeda seperti biasanya, Agam tidak mengenakan setelan jas, melainkan berpakaian kasual. Selesai mandi dan mencuci rambutnya, pria itu juga tidak menyisir rambutnya hingga sangat rapi seperti biasanya, melainkan membiarkan beberapa helai rambutnya jatuh mengarah ke depan. Wajah pria itu yang biasa tampak dingin dan tegas, hari ini terlihat lebih hangat.Agam berjalan menghampiri Pamela, lalu menjentikkan jarinya di kening wanita itu. "Apa kamu sudah puas melihatku?"Pamela tersadar kembali. Dia mengusap-usap keningnya yang terasa agak sakit, lalu menyimpan kembali ponselnya ke dalam sakunya dan berkata dengan ekspresi cemberut, "Memangnya aku nggak bo

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 397

    Situasi ini adalah situasi yang sangat canggung. Pamela mengerutkan keningnya, lalu menoleh dan menyalahkan pria di sampingnya. "Paman, semuanya karena kamu! Kenapa kamu nggak memberitahuku hari ini kita akan berpartisipasi dalam sebuah acara ulang tahun? Nggak baik datang dengan tangan kosong seperti ini!"Pria itu sama sekali tidak menganggap serius ucapan gadisnya. Dia mengulurkan lengannya dan mengambil setusuk daging dari perapian. Setelah mencicipi apakah daging itu sudah matang atau tidak, pria itu menyodorkan setusuk daging itu kepada gadisnya dan berkata, "Saat aku berulang tahun, kamu saja nggak memberiku hadiah ulang tahun. Apa kamu pikir aku akan membiarkanmu memberi hadiah kepada orang lain terlebih dahulu?"Pamela menerima setusuk daging itu tanpa bisa berkata-kata.Pria itu memang kelihatan sangat dewasa, tetapi terkadang dia benar-benar kekanak-kanakan dan suka memperhitungkan hal kecil!Memang benar, beberapa saat yang lalu, bertepatan pada hari ulang tahun Agam, karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status