Share

Bab 2704

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-01 22:00:24
Air mata Lesti langsung mengalir. Dia menatap lurus ke arah Dian sambil berkata dengan air mata berlinang, "Dian, kenapa kamu melakukan ini?"

"Gelang ini nggak terlalu berharga di matamu, tapi ini adalah peninggalan terakhir yang ditinggalkan oleh ibuku ...."

"Kalau aku pernah melakukan kesalahan di masa lalu, aku minta maaf padamu. Tapi, gelang ini sangat penting bagiku, bisakah kamu berhenti bercanda?"

"Kembalikan padaku."

Dian belum sempat bereaksi. Dia meremas gelas anggur di tangannya dan menunjukkan senyuman panik. "Bibi, apa yang kamu bicarakan? Gelang apa itu? Aku nggak melihatnya."

Ririn mengompori di samping, "Kak, apakah aku menyinggung perasaanmu?"

"Kalau kami melakukan kesalahan, aku bersedia meminta maaf padamu. Tapi, gelang ini sangat penting. Sebaiknya kamu berhenti bercanda dan mengembalikannya pada ibuku."

"Kita semua adalah satu keluarga. Kita bisa duduk dan mendiskusikan masalah ini. Kamu nggak perlu bercanda seperti ini."

Jika tidak ada banyak tamu, Dian akan terta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2705

    Resa tidak pernah menyangka setelah dia membela Dian seperti ini, pria itu tetap diam. Lagi pula, tidak ada yang bisa yakin tentang pasar saham. Tidak ada seorang pun yang memiliki kepercayaan diri sebesar Keluarga Pratami."Fabian, kita sudah saling kenal selama bertahun-tahun.""Kamu harus melihat hubungan kita selama ini. Biarkan masalah hari ini berlalu. Bagaimanapun, putrimu nggak akan pernah melakukan hal seperti itu. Kamu juga harus memberi sedikit kepercayaan pada putrimu."Fabian tahu Resa adalah sahabat karib istrinya. Resa mengingatkannya akan cinta indah yang mereka miliki di masa lalu.Namun, Lesti tidak bisa berhenti menangis. Mungkinkah itu benar-benar adalah peninggalan ibu mertuanya itu?Fabian memandang Dian dengan ragu-ragu. "Dian, beri tahu Ayah apakah kamu mengambilnya atau nggak. Ayah pasti akan memercayaimu."Dian memandang ayahnya dengan tidak percaya. Fabian bilang dia memercayainya, tapi dia menanyakan hal ini di depan umum.Setelah beberapa lama, Dian berkata

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2706

    Ririn menunjukkan sikap murah hati dan penuh perhatian. Saat mendengarnya, Dian merasa semakin jijik."Aku hanya akan mengatakannya sekali, aku nggak melakukannya.""Nggak peduli bagaimana kamu dan ibumu menuduhku, aku nggak pernah melakukannya. Aku nggak tahu metode apa yang kamu gunakan untuk mendapatkan video pengawasan ini. Tapi Ayah, aku hanya bisa memberitahumu aku nggak pernah melakukannya.""Kalau kamu benar-benar ingin meragukan aku, aku nggak punya pilihan lain."Dian memandang Fabian dengan ekspresi datar. Dia memberi ayahnya kesempatan terakhir.Dian telah berkata seperti itu, jadi Fabian hanya bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Lagi pula, masih banyak orang yang memperhatikan lelucon keluarga mereka."Baiklah, apakah kamu nggak sengaja menghilangkan gelang itu? Mungkinkah kamu nggak sengaja menjatuhkannya di bawah meja?""Cepat minta pelayan mencarinya. Semuanya nggak perlu tinggal lebih lama lagi. Ini adalah lelucon yang dibuat oleh istri dan putriku. Bubarlah."

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2707

    Orang-orang ini sedikit terkejut. Mereka tidak menyangka setelah mengalami hal seperti ini, Dian masih tersenyum di depan mereka. Apalagi dia masih berbicara dengan tenang.Mereka tanpa sadar merasa bahwa putri sulung Keluarga Sandiga memang memiliki sifat seorang putri sulung.Namun, Ririn yang berada di belakang malah merasa marah. Atas dasar apa Dian menjadi pusat perhatian?Dasar perempuan jalang yang tidak tahu malu. Dian dituduh mencuri gelang ibunya, tapi dia masih tersenyum. Psikologis perempuan jalang ini memang berbeda."Kak, apakah kamu ingin mengelak dari masalah ini? Kamu belum memberikan penjelasan kepada ibuku."Setelah melihat Ririn lagi, mereka tidak heran bahwa Ririn hanyalah pengganti.Mungkinkah orang luar seperti mereka harus tetap tinggal dan menunggu sampai mereka benar-benar menyelesaikan poin penting dari hal ini?Memangnya kenapa jika Dian benar-benar menghancurkan gelangnya?Apa hubungannya hal itu dengan tamu-tamu ini?Mereka memilih tinggal di sini sebelumn

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2708

    "Grace, bagaimana kamu bisa mengatakan itu? Dian punya ibu yang cerdas. Sekalipun dia tak dibesarkan oleh Keluarga Sandiga, dia tetap menjadi anggota Keluarga Sandiga."Mereka sangat berani. Tidak peduli berapa usia mereka, mereka mampu menyinggung Keluarga Sandiga. Namun, Dian tidak menyangka segalanya akan berkembang hingga saat ini. Sementara Grace malah terdiam."Sudahlah, mau sampai kapan lelucon ini berlanjut? Semua orang bisa kembalilah ke rumah masing-masing."Fabian menunjukkan wajah cemberut dan tetap diam. Dian menjamu tamu terakhir, sementara Lesti tidak bisa mengangkat kepalanya karena kata-kata sebelumnya. Bahkan air mata yang sengaja dia siapkan pun mengering di wajahnya.Lesti telah bersama dengan Fabian selama bertahun-tahun. Jadi, dia secara alami tahu bahwa yang paling dipedulikan Fabian adalah reputasi.Saat Fabian pertama kali membawa Lesti dan putrinya kembali, dia tenggelam dalam cinta barunya. Sekarang setelah bertahun-tahun, dia juga telah memahaminya. Fabian t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2709

    "Huh? Apakah Ayah membesarkanmu hanya agar kamu membalasku seperti ini? Pekerjaan macam apa yang cocok untukmu di luar? Apa gunanya menghabiskan lima hingga enam jam dengan gaji bulanan kurang dari enam juta!""Aku sudah bilang kamu kembali ke perusahaan dan membantu Ayah, tapi kamu nggak mau.""Sekarang, mereka juga tahu aku membiarkan putriku bekerja di luar.""Apa kamu tahu apa yang dikatakan temanku saat aku minum teh bersamanya terakhir kali? Dia bilang sesibuk apa pun karierku, aku harus merawat putriku. Aku nggak boleh membiarkanmu bekerja di luar.""Aku bahkan nggak tahu bagaimana menjawabnya. Apakah aku harus bilang putriku sendiri yang memilih pekerjaan melelahkan itu?"Dian mengetahui status ayahnya. Dia tidak terlalu menghargai pekerjaan reporter seperti mereka. Namun, dia tidak pernah menyangka ayahnya benar-benar menganggapnya seperti itu."Aku bekerja sebagai reporter, ini pekerjaan yang serius. Kalau kamu nggak dapat berbicara, kamu diamlah. Aku nggak berharap kamu mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2710

    "Aku selalu merasa bahwa setiap keputusan yang aku ambil sejak kamu pergi adalah salah. Tapi bagaimanapun juga, aku nggak bisa kembali ke masa lalu. Alangkah baiknya kalau kamu masih di sini.""Nggak peduli berapa banyak wanita yang aku temui, mereka akan selalu lebih rendah darimu ... Nadin."Awalnya, Lesti mengikuti Fabian ke lantai atas. Dia ingin menjelaskan beberapa kata lagi, tapi dia tidak menyangka pria ini merindukan istrinya di ruang kerja.Putrinya mengikuti dengan tatapan cemas dan bertanya, "Tindakan Ibu malam ini terlalu berbahaya. Kalau bukan karena hubungan di antara kalian, Ayah mungkin akan sangat marah. Kenapa kamu nggak berdiskusi denganku?""Masalah gelang itu nggak sepele. Sayangnya, Dian berhasil menjauh dari masalah ini!""Itu terjadi secara tiba-tiba. Apakah kamu nggak melihat Phillip dan Dian berbincang untuk waktu lama?""Fabian memandang Phillip dengan ekspresi puas. Bagaimana kalau dia bertekad untuk menyatukan mereka berdua?"Ririn bertanya dengan curiga,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2711

    Setelah dia berbaring di tempat tidur dan menyelimuti sekujur tubuhnya, Dian baru merasakan sedikit kehangatan."Semangat, Dian. Masih banyak tantangan yang menunggumu besok."Saat dia bangun keesokan harinya, Dian mendapatkan kembali energinya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Setelah bertahun-tahun, Dian sudah lama terbiasa dengan hal-hal tersebut. Apalagi sekarang dia tidak perlu menghadapi orang-orang itu setiap hari. Hal ini merupakan peristiwa membahagiakan yang jarang terjadi.Namun, suasana hatinya yang baik dan langka tidak bertahan lama. Begitu dia tiba di kantor surat kabar, Dian dipermalukan oleh rekannya."Hei, Nona Dian datang sangat awal. Kamu nggak bisa mendapatkan orang yang akan diwawancarai. Apa gunanya kamu datang sepagi ini?""Kamu nggak mengerti. Meski kamu nggak bisa mendapatkan orang yang akan diwawancarai, semua itu akan datang dengan sendirinya. Kalau nggak, kenapa atasan menahanmu? Apakah karena kamu kaya?"Kedua rekan pria yang menyebalkan itu saling memand

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2712

    Wartawan lain juga menjawab dengan pusing, "Yah, aku benar-benar nggak mengerti apa yang dia dan timnya pikirkan. Menerima wawancara kita dan ditambah dengan reputasinya, bukankah dia akan menjadi terkenal di negara ini?""Sekarang, dia telah membuat namanya terkenal secara internasional. Tapi, ketika dia kembali ke sini, selain para penggemar beratnya dan orang-orang di industri ini, siapa yang tahu dia adalah seorang penari?""Siapa yang bisa mengerti? Mungkin artis berbeda dengan orang biasa. Mereka nggak ingin menghasilkan banyak uang, mereka hanya ingin menari dengan cara mereka sendiri.""Aku masih belum mengerti. Mungkinkah dia nggak bisa menari dengan baik setelah kita mewawancarainya?""Aku sudah bilang dia seniman, bagaimana dia bisa begitu mudah dipahami oleh orang biasa seperti kita?"Dian menunggu sepanjang hari sampai dia pulang kerja. Dia masih tidak mendengar kabar dari Yessy. Dian merasa sangat kesal. Apakah cara yang dia gunakan benar-benar salah?Namun, setelah menon

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status