Sebelumnya, kebanyakan staf di lokasi syuting tidak memercayai Aylin dan berdiri di pihak Yulia. Namun, Aylin tidak pernah meragukan dirinya sendiri.Hal yang paling suka dilakukannya adalah menjalani syuting. Karena dia sudah memilih untuk menjadi seorang aktris, maka dia hanya perlu memenuhi kewajiban sebagai seorang aktris.Namun, sekarang, Aylin malah mengajukan pertanyaan seperti itu padanya. Maria bisa merasakan Aylin sangat berhati-hati saat mengajukan pertanyaan itu. Hal itu benar-benar membuatnya sangat sedih."Aylin, kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?""Tolong, jangan berpikiran seperti itu. Begitu kamu muncul di depan kamera dan menunjukkan kemampuan aktingmu saja, Pak Teguh dan yang lainnya sudah terpana melihatmu. Bagaimana mungkin ada orang yang benar-benar nggak menyukaimu?""Tahukah kamu saat kamu memerankan karaktermu, dirimu seakan-akan memancarkan cahaya tersendiri!""Aku hanya ingin memberitahumu satu hal. Selama orang-orang itu melihat hasil karyamu, hasil ke
Namun, di saat seperti ini, dia juga tidak ingin menghubungi pria itu. Sambil memeluk kakinya, dia meringkuk di atas ranjang.Kata-kata sindiran dan ejekan di kolom komentar itu seperti bisa bersuara, kata-kata itu terus-menerus melintas dalam benaknya.Apa dia tidak layak mendapat kepercayaan?Saat dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun, dia memang terlihat agak dingin. Namun, apa itu bisa menjadi alasan dia mencelakai orang lain?Aylin merasa sangat sedih.Pada saat bersamaan, grup obrolan penggemar Aylin juga sibuk mendiskusikan hal ini."Jujur saja, apa kalian merasa hal ini ada hubungannya dengan Aylin?" tanya seorang penggemar yang sudah mengganti foto profilnya."Apa maksudmu? Apa kamu nggak memercayai Aylin?""Kalau kamu nggak memercayainya, kamu nggak perlu bertahan di dalam grup obrolan ini lagi.""Aku adalah penggemarnya, aku pernah bertemu dengannya! Aku tahu dia adalah sosok yang sangat lembut dan hangat! Jadi, aku nggak akan memercayai orang-orang itu!""Eh, kamu juga ngg
Aylin paling mengkhawatirkan pandangan para penggemarnya terhadap permasalahan ini. Namun, kalau mereka tidak memercayainya, juga ada alasannya.Bagaimanapun juga, aktris pendatang baru mana yang diterpa isu miring secara beruntun?Terlebih lagi, kali ini dia tidak bisa menemukan bukti.Kalau mereka memercayainya, Aylin juga merasa sangat bersalah ....Dia tidak tahu harus bagaimana membalas kepercayaan dari mereka.Sekarang situasi yang dihadapinya benar-benar sudah kacau. Namun, sekelompok orang yang tidak mengenal dekat dirinya itu, malah bisa memercayainya dengan setulus hati.Aylin menghela napas dalam diam. Namun, sebuah panggilan telepon memecah keheningannya.Begitu dia melirik layar ponselnya, dia mendapati Jason yang meneleponnya. Bagaimana pria itu bisa meneleponnya di saat seperti ini?Setelah panggilan telepon terhubung, awalnya kedua orang itu diam saja.Aylin tidak bisa menebak apa yang ada dalam benak Jason, sedangkan Jason tidak tahu harus bagaimana memulai pembicaraan
Mendengar nada bicara kesal dalam ucapan Aylin, nada bicara Jason juga berubah menjadi tidak enak didengar."Hari itu, ucapanmu dengan Veren sangat berbeda. Aku percaya padamu. Tapi, sekarang kasus itu sudah menjadi makin besar, memerlukan bukti untuk dijadikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada semua orang.""Masih satu kalimat yang sama, hari itu aku sama sekali nggak menyentuhnya!"Melihat Aylin bereaksi seperti itu, Jason tahu dia tidak bisa berkomunikasi dengan wanita itu sekarang.Dia tidak ingin berdebat dengan Aylin lagi. Tidak peduli apa pun yang dikatakannya, juga tidak ada gunanya.Melihat pria itu tetap bersikeras memihak pada Veren, kesedihan yang mendalam menyelimuti hati Aylin.Setelah pembicaraan singkat itu, sepanjang perjalanan kembali ke kediaman Keluarga Yanuar, mereka berdua tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.Mengetahui mereka akan pulang, Anisa dan Johan segera menunggu mereka di depan pintu. Begitu melihat Aylin sudah pulang, Anisa senang bukan main.Hany
Namun, dia tidak menyangka orang yang benar-benar tidak memercayai Aylin adalah cucunya!"Aku tanyakan padamu, apa kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri kejadian di dalam kamar kecil malam itu?"Sikap dan pandangan Anisa sudah sangat jelas, dia memilih untuk berdiri di pihak cucu menantunya. Setelah terdiam sejenak, Jason baru menjawab, "Nggak.""Kalau kamu nggak melihatnya dengan mata kepalamu sendiri, bagaimana kamu bisa memastikan ada orang yang mendorong Veren?""Ya, sekarang yang terlihat memang wanita itu terluka. Tapi, juga nggak menutup adanya kemungkinan dia yang 'menyutradarai' semua adegan itu sendiri. Kamu sudah berinteraksi dengannya selama bertahun-tahun, kenapa kamu masih nggak menyadari karakter asli orang itu?"Jason mengangkat kepalanya dan berkata pada Anisa dengan nada sedikit tidak terima, "Nenek, jangan hanya karena Nenek berprasangka pada Veren, maka Nenek menganggapnya sebagai orang jahat.""Mungkin hal-hal tertentu adalah salahnya, tapi nggak ada manusia ya
"Apa kamu berpikir aku akan menjalin hubungan nggak jelas dengan wanita lain tanpa sepengetahuanmu?"Dia tidak hanya merasa hal itu sangat sulit diterimanya, dia benar-benar kecewa melihat sikap Aylin.Ternyata terlepas dari apa pun yang dilakukannya, Aylin sama sekali tidak peduli?Wanita itu bahkan tidak cemburu dan sedih karena melihat fotonya dengan wanita lain?Sebenarnya apa hubungan di antara mereka ini?Apa wanita itu sama sekali tidak menaruh sedikit pun perasaan padanya?Aylin terkejut melihat reaksi Jason."Kamu yang mengambil foto-foto mesra itu dengan wanita lain, bukan aku yang memaksamu untuk mengambil foto-foto itu. Seharusnya kamu yang memberi penjelasan!"Jason menghilangkan ekspresi rentan yang sempat muncul di wajahnya tanpa dia sadari. Kemudian, dia kembali menunjukkan sosok arogan layaknya seorang presdir."Sepertinya kamu sama sekali nggak punya perasaan padaku. Karena itulah, kamu menanggapi hal itu dengan dingin."Anisa sama sekali tidak menyangka sebelum dia s
Karena dia menyukai Aylin, bukankah seharusnya dia tidak membuat wanita itu bersedih? Mengapa dia tidak bisa memahami hal sederhana seperti itu?"Aku bukan nggak memercayai kalian. Tapi, Nenek, segala sesuatu harus ada buktinya ...."Anisa menghela napas lagi dan berkata, "Kami tahu kamu adalah orang yang keras kepala.""Kalau begitu, apa kamu masih ingat hari itu bukan Siti yang mengantarkan susu kepadamu, tapi Veren?""Dia sudah memasukkan obat tidur di dalam susu itu.""Kalau nggak, sejak kapan kamu akan tidur di sofa ruang baca?"Nada bicara Anisa sangat tegas.Jason terdiam, dia juga mengerti.Sejak Aylin meninggalkan kediaman Keluarga Yanuar, dia memang enggan menghabiskan waktu sendirian di dalam kamar mereka.Namun, setiap kali sudah jam tidur, dia pasti akan kembali ke kamar karena tempat tidur itu masih ada aroma tubuh Aylin."Aku sudah mengerti. Aku akan menyelidiki hal ini dan menyelesaikannya dengan baik."Jason mengepalkan tangannya dengan erat. Dia sendiri juga tahu Vere
"Kamu nggak tahu betapa rumitnya dunia hiburan, sedikit banyak pasti ada hal-hal yang kotor.""Aku sudah mengalami banyak hal, sudah cukup berpengalaman untuk menangani masalah itu dengan cara yang paling efektif. Kamu serahkan saja masalah ini padaku dengan tenang, ya."Seketika itu pula, mata Aylin langsung memerah.Kehangatan dan dukungan yang tidak pernah diperolehnya, kini diperolehnya tanpa syarat dari dua lansia itu.Setelah ragu sejenak, pada akhirnya dia bertanya, "Nenek, Kakek, apa kalian sama sekali nggak curiga kalau aku yang telah mendorong Nona Veren?"Jawaban yang diberikan oleh Anisa dan Johan bagaikan sebuah tamparan keras bagi Jason."Dasar gadis bodoh! Kami sudah memakan jauh lebih banyak asam garam dibandingkan kamu, kami sudah bisa menilai orang dengan lebih tepat.""Tentu saja kami sudah tahu jelas orang seperti apa yang melakukan tindakan seperti itu.""Mungkin hingga sekarang kamu masih bingung menghadapi masalah itu, bukan?""Jelas-jelas masalah itu hanya antar