Anisa memandang ke suatu arah dengan sorot mata dalam.Kalau bukan karena mempertimbangkan pemikiran Jason, dia pasti sudah lama mengusir wanita itu keluar dari rumah mereka!"Aku benar-benar nggak menyangka Nona Veren bisa menggunakan trik rendahan seperti itu.""Untung saja hanya obat tidur. Tapi sekarang, dia bahkan sudah berani bertindak seperti itu. Mungkin saja ke depannya, dia akan makin menjadi-jadi."Siti juga merasa sangat cemas. Walaupun mereka hanyalah pelayan Keluarga Yanuar, tetapi dia sudah melihat Jason tumbuh sejak kecil, tentu saja dia memiliki perasaan sayang pada tuan mudanya itu."Jangan khawatir. Kelak, kalian harus ingat, ya. Makanan dan minuman kami sekeluarga nggak boleh melewati tangan Nona Veren itu.""Aku akan berusaha mencari sebuah alasan yang tepat untuk mengeluarkannya dari rumah ini secepatnya."Setelah menanyakan hal ini dengan jelas, Anisa melambaikan tangannya, mengisyaratkan mereka semua untuk kembali beristirahat.Tepat pada saat ini, Johan baru me
"Jason, jangan lupa sekarang kamu adalah suami siapa! Saat kamu memedulikan wanita lain seperti ini, apa kamu pernah mempertimbangkan perasaan Aylin?! Jangan salahkan aku nggak pernah memperingatkanmu! Kalau Aylin sudah benar-benar kecewa padamu, kamu memohon padanya pun, dia nggak akan pernah kembali lagi ke sisimu!""Nenek, tolong jangan bicarakan hal seperti ini melalui panggilan telepon lagi. Aku sudah pernah mempertimbangkan apa yang Nenek katakan," kata Jason dengan nada sedikit tidak sabar.Karena kakek dan neneknya tidak suka Veren tinggal di kediaman Keluarga Yanuar, maka untuk sementara waktu dia akan menempatkan wanita itu di tempat tinggal yang lain.Kala itu, keluarga Veren telah kehilangan Viona karena wanita itu mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkannya. Jadi, dia tidak mungkin mencampakkan Veren yang sedang terluka sendirian seperti itu."Oh, sekarang kamu sudah hebat, ya. Kamu sudah nggak bersedia memberitahuku hal apa pun lagi.""Sepertinya sia-sia saja aku dan kake
Adapun mengenai perdebatan antara kedua orang itu yang didengar oleh netizen tersebut, itu adalah urusan pribadi mereka berdua, apa perlu sampai disebarkan di internet untuk dikomentari oleh semua orang?"Eh, bisa tolong jaga batasan sedikit nggak? Kamu diam-diam mengambil foto privasi orang lain, lalu malah menyebarkannya di internet .... Benar-benar kurang kerjaan.""Apa kamu tahu tindakanmu ini bisa dilaporkan oleh Aylin?"Namun, siapa sangka komentar ini malah menyulut amarah netizen itu. Dia langsung mengetikkan komentar berbunyi, "Siapa yang melaporkanku, itu artinya dia yang merasa bersalah!""Lagi pula, aku hanya berbicara sesuai dengan fakta. Kalian para penggemarnya benar-benar sudah dibutakan olehnya. Kalau kalian nggak percaya, ya sudah.""Saat itu, aku hanya kebetulan berada di lokasi. Aku hanya mengunggah apa yang kulihat dan apa yang kudengar.""Di kolom komentar, ada banyak orang yang sepertiku. Mereka juga nggak memercayai karakter aktris itu.""Kalau boleh tahu aktris
Sebelumnya, kebanyakan staf di lokasi syuting tidak memercayai Aylin dan berdiri di pihak Yulia. Namun, Aylin tidak pernah meragukan dirinya sendiri.Hal yang paling suka dilakukannya adalah menjalani syuting. Karena dia sudah memilih untuk menjadi seorang aktris, maka dia hanya perlu memenuhi kewajiban sebagai seorang aktris.Namun, sekarang, Aylin malah mengajukan pertanyaan seperti itu padanya. Maria bisa merasakan Aylin sangat berhati-hati saat mengajukan pertanyaan itu. Hal itu benar-benar membuatnya sangat sedih."Aylin, kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?""Tolong, jangan berpikiran seperti itu. Begitu kamu muncul di depan kamera dan menunjukkan kemampuan aktingmu saja, Pak Teguh dan yang lainnya sudah terpana melihatmu. Bagaimana mungkin ada orang yang benar-benar nggak menyukaimu?""Tahukah kamu saat kamu memerankan karaktermu, dirimu seakan-akan memancarkan cahaya tersendiri!""Aku hanya ingin memberitahumu satu hal. Selama orang-orang itu melihat hasil karyamu, hasil ke
Namun, di saat seperti ini, dia juga tidak ingin menghubungi pria itu. Sambil memeluk kakinya, dia meringkuk di atas ranjang.Kata-kata sindiran dan ejekan di kolom komentar itu seperti bisa bersuara, kata-kata itu terus-menerus melintas dalam benaknya.Apa dia tidak layak mendapat kepercayaan?Saat dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun, dia memang terlihat agak dingin. Namun, apa itu bisa menjadi alasan dia mencelakai orang lain?Aylin merasa sangat sedih.Pada saat bersamaan, grup obrolan penggemar Aylin juga sibuk mendiskusikan hal ini."Jujur saja, apa kalian merasa hal ini ada hubungannya dengan Aylin?" tanya seorang penggemar yang sudah mengganti foto profilnya."Apa maksudmu? Apa kamu nggak memercayai Aylin?""Kalau kamu nggak memercayainya, kamu nggak perlu bertahan di dalam grup obrolan ini lagi.""Aku adalah penggemarnya, aku pernah bertemu dengannya! Aku tahu dia adalah sosok yang sangat lembut dan hangat! Jadi, aku nggak akan memercayai orang-orang itu!""Eh, kamu juga ngg
Aylin paling mengkhawatirkan pandangan para penggemarnya terhadap permasalahan ini. Namun, kalau mereka tidak memercayainya, juga ada alasannya.Bagaimanapun juga, aktris pendatang baru mana yang diterpa isu miring secara beruntun?Terlebih lagi, kali ini dia tidak bisa menemukan bukti.Kalau mereka memercayainya, Aylin juga merasa sangat bersalah ....Dia tidak tahu harus bagaimana membalas kepercayaan dari mereka.Sekarang situasi yang dihadapinya benar-benar sudah kacau. Namun, sekelompok orang yang tidak mengenal dekat dirinya itu, malah bisa memercayainya dengan setulus hati.Aylin menghela napas dalam diam. Namun, sebuah panggilan telepon memecah keheningannya.Begitu dia melirik layar ponselnya, dia mendapati Jason yang meneleponnya. Bagaimana pria itu bisa meneleponnya di saat seperti ini?Setelah panggilan telepon terhubung, awalnya kedua orang itu diam saja.Aylin tidak bisa menebak apa yang ada dalam benak Jason, sedangkan Jason tidak tahu harus bagaimana memulai pembicaraan
Mendengar nada bicara kesal dalam ucapan Aylin, nada bicara Jason juga berubah menjadi tidak enak didengar."Hari itu, ucapanmu dengan Veren sangat berbeda. Aku percaya padamu. Tapi, sekarang kasus itu sudah menjadi makin besar, memerlukan bukti untuk dijadikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada semua orang.""Masih satu kalimat yang sama, hari itu aku sama sekali nggak menyentuhnya!"Melihat Aylin bereaksi seperti itu, Jason tahu dia tidak bisa berkomunikasi dengan wanita itu sekarang.Dia tidak ingin berdebat dengan Aylin lagi. Tidak peduli apa pun yang dikatakannya, juga tidak ada gunanya.Melihat pria itu tetap bersikeras memihak pada Veren, kesedihan yang mendalam menyelimuti hati Aylin.Setelah pembicaraan singkat itu, sepanjang perjalanan kembali ke kediaman Keluarga Yanuar, mereka berdua tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi.Mengetahui mereka akan pulang, Anisa dan Johan segera menunggu mereka di depan pintu. Begitu melihat Aylin sudah pulang, Anisa senang bukan main.Hany
Namun, dia tidak menyangka orang yang benar-benar tidak memercayai Aylin adalah cucunya!"Aku tanyakan padamu, apa kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri kejadian di dalam kamar kecil malam itu?"Sikap dan pandangan Anisa sudah sangat jelas, dia memilih untuk berdiri di pihak cucu menantunya. Setelah terdiam sejenak, Jason baru menjawab, "Nggak.""Kalau kamu nggak melihatnya dengan mata kepalamu sendiri, bagaimana kamu bisa memastikan ada orang yang mendorong Veren?""Ya, sekarang yang terlihat memang wanita itu terluka. Tapi, juga nggak menutup adanya kemungkinan dia yang 'menyutradarai' semua adegan itu sendiri. Kamu sudah berinteraksi dengannya selama bertahun-tahun, kenapa kamu masih nggak menyadari karakter asli orang itu?"Jason mengangkat kepalanya dan berkata pada Anisa dengan nada sedikit tidak terima, "Nenek, jangan hanya karena Nenek berprasangka pada Veren, maka Nenek menganggapnya sebagai orang jahat.""Mungkin hal-hal tertentu adalah salahnya, tapi nggak ada manusia ya