Pamela hanya tersenyum dan mengabaikan Agam.Pamela melewati pria itu untuk melihat beruang cokelat yang sudah babak belur, lalu mengamatinya dengan cermat ....Beruang cokelat itu sudah dipukul hingga babak belur, juga terluka, jadi tak ada tenaga untuk kabur. Ketika melihat ada manusia mendekat, ia pun merasa bahaya, jadi ia menggertakkan giginya untuk menakuti lawan supaya tidak mendekat!Pamela memegang dagunya sambil berpikir. Melihat tampak ia yang kasihan, Pamela menggelengkan kepalanya dengan kasihan. "Ckckck! Jangan lihat ia begitu besar, tapi ia belum dewasa, jadi kegalakannya sangat lucu!"Agam menghampirinya, lalu menatap beruang cokelat perkasa itu dengan dingin. Agam juga mencurigai kalau penglihatan Pamela tidak tepat, karena dia tidak merasa beruang ini lucu."Paman, beruang cokelat sejenis ini biasanya nggak akan memilih hidup di lingkungan buruk. Kurasa ia seharusnya jatuh dari atas, karena kita sama-sama kasihan, kita lepaskan ia saja!""Kamu saja yang putuskan!"Aga
Agam melihatnya. "Kalau kamu mau, ya bawa saja."Pamela menganggukkan kepalanya.Kemudian, pria itu berbalik dan mengikat beruang cokelat itu dengan tanaman merambat, baru mengangkatnya dan selangkah demi selangkah mengikuti Pamela ....Mereka berdua dan seekor beruang cokelat berjalan sangat lama, baru menemukan sebuah gua kecil di dasar lembah yang gelap dan lembap untuk istirahat sementara waktu.Namun, ada banyak rumput di dalam gua, jadi mereka perlu mencabut rumput itu.Agam meletakkan beruang cokelat itu ke samping, lalu menggulung lengan bajunya dengan anggun, baru membungkukkan tubuh untuk mencabut rumput sepanjang setengah meter yang ada di pintu masuk gua ....Awalnya Pamela ingin membantunya, tetapi dia baru mengulurkan tangan, tangannya sudah dipukul oleh paman, bahkan menggunakan tatapan tajam untuk menyuruhnya berdiri diam di samping.Pamela hanya bisa berdiri di samping sambil melihat dengan perasaan rumit.Jarang sekali bisa melihat pria terhormat sepertinya mencabut r
Pamela mengangkat bahunya dengan acuh. "Nggak keberatan, aku juga bisa memberitahumu tentang sejarah cintaku!"Tatapan Agam menjadi dingin. "Kamu ada kisah cinta apaan? Seingatku Nona Pamela nggak pernah pacaran, 'kan?"Pamela mengangguk dengan tenang. "Benar, aku memang nggak pernah pacaran, tapi itu nggak bisa menghalangiku pernah menyukai banyak pria!"Ekspresi Agam makin masam, bahkan tersenyum dengan dingin. "Benarkah? Kalau begitu, Nona Pamela katakan sejarah cintamu, aku akan mendengarnya dengan cermat."Pamela tidak melihat ekspresi masam Agam, jadi tidak tahu kalau Agam tidak senang.Pamela mulai mengatakan nama-nama bintang pria dalam dan luar negeri yang dia sukai ....Pria kolot seperti Agam yang tidak pernah memperhatikan dunia hiburan merasa semua nama pria itu adalah orang-orang yang pernah muncul di dalam kehidupan Pamela!Tampak Pamela yang tergila-gila dengan idol masih berkata dengan senang, "Saat aku berusia 18 tahun, aku suka pria yang bernama Ferdi Salim, saat itu
Namun, sayangnya tidak ada wadah untuk menampung air ....Pamela melihat sekeliling, lalu mencabut beberapa daun alang-alang yang agak besar dari semak belukar dan segera melipatnya menjadi bentuk gelas dengan terampil.Gelas yang terbuat dari daun tetap akan bocor, tapi selama dia bisa berjalan cepat, paman masih bisa minum lumayan banyak!Setelah memenuhi gelas dengan air, Pamela segera berjalan kembali ke gua .......Di dalam gua, pria itu masih memejamkan mata dan tidak sadarkan diri seperti tadi.Pamela membawa air ke depannya, berjongkok dan menepuk pundaknya dengan pelan. "Paman bangun, minum airnya!"Pria itu tidak bangun.Pamela menepuknya lebih kencang. "Paman? Bangun!"Pria itu tetap tidak bangun.Pamela mengernyit dan menyadari ada yang tidak beres!Berdasarkan pemahamannya terhadap pria ini, Paman orang yang sangat waspada dan kemampuan investigasi yang kuat. Dia biasanya tidak akan tidur pulas seperti ini, apalagi sedang berada di luar!Maka hanya tersisa satu kemungkina
Pamela meraih lengan pria itu dan menggoyangnya. "Paman! Hei, bangunlah, jangan menakutiku ...."Pria itu memejamkan mata untuk istirahat. Setelah terdiam satu menit, dia baru berkata dengan datar, "Kenapa nggak melanjutkan aksimu tadi?""..."Aksinya tadi adalah ....Apa maksud paman? Pamela paham setelah berpikir sejenak. Sudut mulutnya bergerak dan mencibir. "Hmm, pria, jangan coba mengambil keuntungan dariku!"Ketika sadar dirinya dikerjai paman, Pamela merasa sangat kesal, alu menyodorkan air yang tersisa ke depannya sambil berkata dengan marah, "Minum sendiri! Ini air yang susah payah aku bawa kembali untukmu, akan bocor semua kalau masih nggak diminum!"Pria itu tidak haus.Namun, jarang-jarang gadis ini bersikap baik dan mengambilkan air untuknya, tentu saja dia harus meminumnya.Agam membuka mata indahnya dan mengambil gelas daun alang-alang yang diberikan gadis itu, lalu mengangkat kepala dan menghabisi air yang tersisa dalam satu tegukan.Namun, pria itu tiba-tiba seperti me
Namun, gelas alang-alang layu serta tidak berbentuk lagi tidak lama kemudian dan dibuang pembantu yang membersihkan kamarnya.Pamela kebetulan bisa membuat gelas dari daun alang-alang ...."Paman, ada yang datang!"Suara Pamela membangunkan lamunan Agam dan dia mengangkat mata tajamnya. Dia menemukan sinar senter masuk ke pintu gua serta suara baling-baling helikopter yang mendekat dari kejauhan ....Agam bangun dan menggandeng tangan Pamela untuk melihat situasinya di depan pintu gua.Sebuah helikopter terbang rendah dan melayang di lembah dan orang di atasnya melihat sekeliling dengan senter ....Itu seharusnya orang yang datang menyelamatkan mereka!Pamela mengangkat ponsel yang menyalakan fungsi senter, melambaikan ke arah helikopter untuk memberikan tanda mereka ada di sini.Orang di atas helikopter melihat cahaya yang digoyangkan di bawah, lalu berbalik dan perlahan mendarat.Pintu kabin terbuka, Derry dan Eric melompat dari helikopter."Agam, Pamela, bagaimana kondisi kalian? Ap
Pamela tidak berdaya dan menepuk pundak Adsila. "Sudah, semuanya baik-baik saja!"Justin datang dengan wajah masam dan bertanya, "Ehem, Pamela, bagaimana ... kondisimu?"Pamela masih dipeluk Adsila, jadi hanya membiarkannya menangis dan melihat Justin sambil tersenyum. "Aku baik-baik saja, kamu pasti sangat kecewa, 'kan?"Justin mengenyit. "Kenapa aku harus kecewa?"Pamela mengangkat alis. "Kalau aku mati, kamu nggak perlu memikirkan cara menyingkirkan saingan cinta kakakmu?"Justin mendengus kesal. "Aku nggak berharap kamu mati! Aku hanya ...."Pada saat ini, Jojo si kuda putih yang berjalan di tebing tiba-tiba meringkik penuh semangat dan berlari ke arah Pamela ....Semua orang mulai waspada!Kuda ganas inilah yang menjatuhkan Pamela hari ini. Alasannya tidak diketahui, tapi saat ini ia kemungkinan besar akan menyerang Pamela lagi ....Mata Agam tampak suram dan segera berjalan ke depan Pamela untuk melindungi Pamela dan Adsila yang sedang berpelukan di belakang.Derry, Eric dan Andr
Pamela mengabaikannya dan berjalan ke sisi kuda.Agam sedikit tersenyum saat melihat Derry yang biasanya bermulut tajam tidak berkutik di depan gadis ini.Pamela melepas pelana Jojo dan memberikannya pada paman, lalu menyenteri badan kuda. Dia menarik bulu kuda dengan hati-hati dan mencari sesuatu dengan serius ....Saat mengenai senter, tiba-tiba ada benda kecil yang memantulkan cahaya!Pamela segera mendekatkan senter dan melihatnya dengan teliti. Itu adalah anting berlian yang menancap ke daging kuda ....Anting itu sama persis dengan anting yang menancap di kaki Stevi siang ini!Agam memicingkan mata saat melihat anting ini.Pamela alergi dengan barang perak, jadi tidak menyentuh antingnya, tapi menoleh ke arah semua orang sembari berkata, "Semuanya lihatlah, ini alasan Jojo tiba-tiba lepas kendali hari ini."Semua orang sangat penasaran dan terkejut saat melihatnya dari dekat.Kemudian, semua orang serempak melihat ke arah Stevi yang barusan masih pura-pura mengkhawatirkan Pamela.