Setelah kembali ke kediaman Keluarga Alister."Ayah, aku sudah pulang!"Selesai Pamela berbicara, ibu tirinya, Wulan langsung berlari untuk mengadang di dekat pintu, lalu berkata dengan prihatin yang pura-pura, "Pamela, kamu sebaiknya jangan masuk dulu, ayahmu sedang marah!"Pamela mengerutkan alisnya. "Tante Wulan, apa yang terjadi? Kenapa ayah marah padaku?"Wulan sengaja berkata dengan keras, "Semalam kamu telah menyinggung investor film baru kakakmu, ayahmu sudah mengetahui hal itu! Pamela, menurutku kamu jangan pulang dulu, kamu sembunyi di luar sana dulu! Tante Wulan berbuat begini juga demi kebaikanmu, takut ayahmu yang masih marah bisa memukulmu hingga mati!"Pamela menatap Wulan yang berakting dengan tenang dan senyum.Kalau wanita tua ini demi kebaikanmu, dia bisa duluan menelepon dirinya untuk jangan pulang dulu. Ngapain sampai depan rumah, baru mengatakan omong kosong ini!Trik Wulan yang pura-pura baik ini hanya berguna pada Darius saja!Saat ini, terdengar suara marah dan
Jovita menengadahkan kepalanya sambil menangis, lalu berkata dengan sedih, "Pamela, aku sangat baik padamu! Aku berniat baik membiarkanmu menjadi asistenku, bahkan duluan membayar gaji 20 juta untukmu. Kalau kamu jadi asisten orang lain, mana ada gaji setinggi ini! Tapi kenapa kamu mau mencelakaiku? Huhuhu ...."Wulan segera membujuk putrinya, "Jovita, jangan nangis lagi! Ayahmu dan aku tahu kamu sedih! Aduh, adikmu hanya iri padamu, jadi merusak kariermu. Tapi kita adalah sekeluarga, kamu anggap saja dia ceroboh, jangan keberatan padanya lagi!"Perkataan itu membuat Darius makin sakit hati, bahkan melihat Pamela dengan tatapan marah dan kecewa. "Lihatlah! Lihatlah, betapa baiknya Tante Wulan padamu, masalah sudah begini, tapi dia masih membujuk kakakmu untuk jangan keberatan denganmu! Bagaimana denganmu?"Pamela mencibir. "Hmm ...."Darius mengangkat tinggi sapunya, lalu ingin memukulnya, tapi seolah-olah teringat sesuatu yang dicemaskan, jadi dia tidak berani memukulnya. Hanya bisa m
Jovita merasa dia sedang membual, jadi berkata sambil memelototinya, "Siapa orangnya? Coba kamu bilang namanya!"Pamela berkata dengan tenang, "Ariel Yitara, CEO Perusahaan Vasant.""Perusahaan Vasant?" Jovita tercengang, lalu melihat ibunya, Wulan tanpa sadar, bahkan merasa sangat kaget.Darius bertanya dengan ekspresi penasaran, "Apa Perusahaan Vasant yang baru berdiri selama tiga tahun, tapi perkembangannya sangat pesat, bahkan akan menyaingi empat perusahaan besar itu?"Pamela menganggukkan kepalanya. "Benar, Perusahaan Vasant itu!"Darius bertanya lagi, "Kudengar CEO Perusahaan Vasant adalah wanita muda."Pamela menganggukkan kepalanya lagi. "Ya, dia adalah wanita cantik!"Jovita mendengus sambil menangis. "Pamela, kamu jangan membual di sini, bagaimana kamu bisa kenal dengan CEO Perusahaan Vasant! Menurutku, kamu itu nggak mau bertanggung jawab, jadi membohongi kami!"Setelah mendengar Jovita berkata seperti itu, ekspresi Darius menjadi serius, bahkan berkata dengan tak yakin, "P
"Halo, Nona Jovita."Suara wanita yang lembut dan sungkan terdengar dari telepon, wanita itu berkata dengan anggun, dari suaranya sudah bisa diketahui kalau dia adalah wanita muda yang sukses.Jovita menjadi gugup, bahkan nada bicaranya menjadi sopan dan menjawab perihal film dengan sungkan ....Tak lama kemudian, Jovita mengangguk dengan senyum sambil mengucapkan terima kasih dan sampai jumpa, baru menutup telepon.Darius dan Wulan bertanya dengan buru-buru di saat yang sama, "Bagaimana Jovita? Apa yang dia katakan?"Jovita berkata dengan senang, "Ayah, Ibu, Bu Ariel bilang dia akan mempertimbangkan masalah investasi film, tapi sekarang perusahaan mereka ada satu produk baru yang membutuhkan ambasador, dia tanya padaku apa aku tertarik menjadi ambasador mereka atau nggak?"Darius tertawa. "Jovita, ini adalah hal baik!"Wulan juga tertawa. "Semua produk Perusahaan Vasant sangat populer dan memiliki reputasi yang baik di kalangan masyarakat. Kalau kamu bisa menjadi ambasador produk mere
Marlon tersenyum sambil berkata dengan pelan, "Bos, lama tak berjumpa, aku sangat merindukanmu!"Pamela belum sempat menjawab, sudah terdengar suara Jovita dari belakang ...."Siapa yang datang?"Marlon langsung menyimpan senyum akrab di wajah, lalu berkata dengan anggun dan serius, "Halo, aku adalah wakil CEO Perusahaan Vasant, Marlon."Melihat pria tampan di luar, Jovita sudah melihat sampai bengong, ditambah dia dengar orang itu adalah wakil CEO Perusahaan Vasant. Jovita yang antusias mendorong Pamela ke samping sambil berkata, "Aduh! Aku mana berani membiarkan wakil CEO menjemputku!"Marlon tersenyum. "Aku datang untuk menjemput penyelamat Bu Ariel serta kakaknya penyelamat, jadi mana mungkin membiarkan orang biasa menjemput kalian."Setelah mendengar ini, ekspresi Jovita langsung berubah.Jovita tidak ingin mengungkit Pamela, tapi dia juga tidak ada cara lain, karena Pamela yang mendapatkan ponsel Bu Ariel. Sekarang Pamela juga perantara dirinya dan Bu Ariel ....Jadi, Jovita meng
Sedangkan sopir dan Pak Marlon yang di depan juga orangnya.Jovita memelototinya dengan sinis, kalau bukan budi Pamela mengembalikan ponsel pada Bu Ariel. Sekarang, dia tidak akan membawa adik kampungan ini ke Perusahaan Vasant!Pamela hanya orang kampungan yang rendahan!Tak lama kemudian, mobil sudah tiba di pusat kota dan berhenti di depan gedung Perusahaan Vasant!Marlon turun dari mobil, lalu berjalan ke sisi Pamela untuk membukakan pintu dengan hormat. "Nona Pamela, silakan."Pamela berdiri dan turun dari mobil tanpa ekspresi apa pun, seperti sudah biasa dilayani seperti ini.Jovita tidak puas dengan perlakukan seperti ini, tapi merasa Pak Marlon dekat dengan pintu mobil Pamela, bukan memperlakukan Pamela dengan istimewa.Jovita tidak bisa menerima dirinya diperlakukan lebih buruk daripada Pamela si wanita jalang itu, jadi dia tidak turun dari mobil, melainkan geser ke posisi Pamela untuk turun dari sana. Hanya saja, sebelum dia turun, Marlon sudah menutup pintu.Akhirnya, Jovita
Pamela memejamkan matanya untuk menikmati pijatan Ariel sambil menjawab dengan tenang, "Beberapa saat ini, aku diganggu seorang serigala, jadi ada banyak masalah repot yang mau diatasi. Bisa dibilang, diriku nggak ada kebebasan."Di balik kacamata berbingkai emas Ariel ada sepasang mata bijak yang disipitkan. "Apa serigala yang dimaksud Anda adalah tuan muda Perusahaan Dirgantara itu?"Teringat dengan Paman itu ....Pamela mengerutkan alisnya, lalu bersenandung dengan kesal.Pamela tidak secara spesifik memberi tahu Ariel apa yang terjadi baru-baru ini, tetapi dia juga tidak kaget kalau Ariel tahu akan hal Agam, karena di sisinya ada Marlon si tukang gosip.Marlon mengambil beberapa camilan untuk Pamela, lalu menarik celana dengan anggun untuk berlutut di samping Pamela dan memijat kakinya, baru bergosip dengan senyum, "Bagaimana dengan kehidupan pernikahan Bos? Hal itu akur atau nggak, ya?"Pamela baru membuka sebungkus kentang dan hendak makan, tetapi wajahnya sudah menjadi merah kar
"Perusahaan Dirgantara yang berinisiatif mencari kami untuk membahas pesanan ini. CEO mereka yaitu Pak Agam yang kamu kenal suka dengan gaya desain bangunan Perusahaan Vasant. Jadi, dia meminta harus desainer Moon dari Perusahaan Vasant untuk mendesain bangunan baru Perusahaan Dirgantara."Pamela mengerutkan alisnya, Moon adalah nama kerjanya.Saat Pamela mendengar pesanan ini ada kaitan dengan Agam, Pamela tidak lagi ragu. "Nggak terima!""Tapi, Bos, biaya desain Perusahaan Dirgantara senilai ini!" Marlon di samping mengulurkan dua jarinya dan membuat huruf "T" dengan tangan.Dua triliun?!Pamela hampir saja tersedak kopi ....Paman benar-benar kaya!Perusahaan Vasant baru berdiri beberapa tahun, sekarang masih dalam tahap ekspansi bisnis. Meski nilai pasar perusahaan terus meningkat, uang yang bisa mereka gunakan tak banyak.Dua triliun ....Pamela benar-benar tidak bisa menolak godaan ini!Marlon dan Ariel saling menatap, merasa bos pasti tidak bisa menerima godaan begitu ....Marlo