Share

Bab 125

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:01:06
Setelah mendengar dirinya dipuji, Jovita merasa sangat senang, tetapi dia tidak berani menengadahkan kepalanya, jadi tidak tahu pria yang memujinya bertampang seperti apa.

Sebelum masuk, ayah angkat bilang dia harus berpenampilan polos, dengan begitu akan membuat para tuan muda ini suka padanya.

Rudi menepuk bahu putri angkatnya dan berkata, "Jovita, ini adalah Tuan Muda Derry. Cepat, sapa Tuan Muda Derry!"

"Halo, Tuan Muda Derry!" Jovita baru menengadahkan kepalanya untuk tersenyum manja.

Dia melihat tuan muda yang anggun dengan sikap tidak serius, tetapi dia sangat ganteng.

Ganteng sekali!

Bahkan lebih ganteng dan sempurna daripada aktor yang pernah bekerja sama dengannya!

Rudi terus memperkenalkannya pada tuan muda lainnya, "Jovita, ini adalah CEO Perusahaan Ganendra, namanya Eric Ganendra."

"Halo, Tuan Muda Eric."

Eric mengangguk sambil minum teh.

"Ini adalah pembuat acara hari ini, Andra Bratajaya."

"Halo, Tuan Muda Andra."

Andra membalas dengan senyum.

Ayah angkatnya memperkenalk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sis Nurtiwanti
koinny terlalu banyak utk 1 episode yg sedikit aja bacaanny. ga imbang sg koin 14 satu episode.
goodnovel comment avatar
Just Rara
pasti si derry duluan nanti ni yg mengenali pamela dan buka suara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 126

    Setelah Rudi duduk, dia mulai memperkenalkan naskah film barunya, berencana untuk membuat keempat CEO terhormat ini bersedia menginvestasi filmnya.Sementara Jovita hanya duduk di sampingnya dengan centil, bahkan terkadang akan diam-diam melihat Agam ....Makin dilihat, dia makin suka pada pria tampan dan elegan itu. Karena makin menyukai pria itu, dia pun makin menyesal.Beberapa saat yang lalu, dia hampir saja bisa menikah dengan tuan muda Keluarga Dirgantara selaku keluarga kelas satu itu, bahkan iringan pengantin Keluarga Dirgantara sudah tiba di depan kediaman Keluarga Alister, sayangnya itu hanya sebuah kesalahpahaman saja.Sampai hari ini, mahar mahal dari Keluarga Dirgantara masih tergeletak di rumahnya!Coba pikir, kalau waktu itu dia benar-benar menikah ke Keluarga Dirgantara, sekarang statusnya pasti menjadi istrinya Agam, dengan begitu dia bisa duduk di samping Agam dan ditatap iri oleh semua wanita ....Saat berpikir, Jovita pun melamun, bahkan tak sengaja menjatuhkan teh

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 127

    "Ya, dia adalah asistenku!" jawab Jovita dengan manja, bahkan sangat senang.Astaga! Agam sudah berbicara dengannya, suaranya sangat magnetis dan enak didengar ....Hanya saja dia berbicara pada dirinya karena Pamela, ini adalah hal yang membuatnya sebal!Setelah mendengar Jovita berkata "ya", Agam mengerutkan alisnya, lalu menatap ke arah Pamela dengan tatapan rumit.Derry menolehkan kepala untuk melihat teman baiknya, Agam dengan tatapan penasaran.Meskipun tidak tahu apa yang dilakukan mereka, bagaimana dia akan melewatkan kesempatan untuk mengganggu adik ipar ini. Jadi, Derry tersenyum jahat sambil bertanya, "Asisten, apa kamu pandai menyeduh teh?"Pamela tetap menundukkan kepalanya, lalu menggelengkan kepalanya.Jovita mengerutkan alis karena dia merasa para pria kaya itu hanya fokus pada Pamela. Jadi, Jovita menyela dengan senyum."Tuan Muda Derry, asistenku ini datang dari kampung! Kamu lihat saja pakaiannya, sudah tahu seleranya gimana, jadi mana mungkin dia pandai menyeduh teh

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 128

    "Nggak kenal! Bagaimana aku bisa kenal dengan orang hebat seperti Pak Agam, lagian aku nggak pantas kenal dengan orang hebat seperti itu!"Pamela duluan menjawab, pada saat yang sama menarik tangannya dengan kuat.Namun, karena dia menarik tangannya dengan kuat, gelas teh pun miring sehingga setengah teh itu tumpah ke tangan pria itu dan membuat tangannya merah ...."Aduh! Pamela, apa yang kamu lakukan? Kasih teh pun nggak becus!"Jovita berteriak sambil mendorong Pamela, lalu pergi memperhatikan Agam yang terkena luka bakar ...."Pak Agam, apa kamu sakit? Maaf, asistenku yang dari kampung ini memang bodoh, nanti aku pasti menghukumnya!"Agam hanya menarik tangannya dengan dingin, tak membiarkan Jovita menyentuhnya, bahkan melambaikan air teh di tangannya. Baru menerima tisu yang diberi pelayan dan mengelap tangannya dengan santai.Tatapan tajamnya yang dingin masih menatap Pamela. Perihal terkena teh panas, Agam tak merasa sakit, dia hanya diam dua detik, baru berkata dengan penuh mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 129

    "Lala, lama nggak berjumpa."Pamela menoleh melihat Agam secara naluriah dulu, dia menyadari Agam sedang menghadap ke arah lain sambil minum teh dan tidak melihat ke arahnya.Sedangkan Pak Rudi dan Jovita sedang membicarakan film mereka dengan sikap sanjung dan mentel ....Dia tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka katakan, jadi mereka yang duduk di sana juga tak bisa mendengar apa yang dikatakan di sini.Pamela menarik tatapannya, baru menganggukkan kepalanya pada Andra, tetapi dia tidak menerima jus jeruk itu. "Terima kasih, aku nggak ingin minum."Andra hanya tersenyum, juga tidak merasa canggung, melainkan meletakkan jus jeruk di depannya dengan anggun, baru duduk di sampingnya.Setelah merasakan Andra duduk di sampingnya, Pamela pun melihatnya dari samping sambil mengerutkan alis. "Apa ada urusan sehingga mencariku?"Andra berkata dengan senyum, "Nggak apa-apa, aku hanya nggak tertarik dengan investasi film, jadi datang ke sini untuk mencari ketenangan.""Oh, silakan." Pamela

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 130

    Andra menyesap teh sambil berpikir. Setelah diam sejenak, dia bertanya pada Pamela lagi, "Bisa-bisanya seorang Nyonya Dirgantara menjadi asisten aktris? Apa Agam nggak kasih kamu uang jajan?"Pamela hanya memainkan gamenya dengan bosan sambil menjawab, "Ini hobiku, nggak ada hubungannya dengan uang."Wajah ganteng Andra menjadi serius. "Lala, aku ini perhatian padamu, baru tanya padamu. Kalau kehidupanmu bertemu dengan masalah yang sulit diatasi, kamu bisa memberitahuku, mungkin aku bisa membantumu."Membantunya?Sepertinya Andra sangat suka mengajak orang berbincang dengan alasan "kalau ada kesulitan, aku bisa membantumu!"Pamela mengerutkan alis, bahkan terlihat tatapan licik di matanya.Pamela keluar dari game, lalu menyimpan ponselnya, baru dia menengadahkan kepala untuk menatap Andra dengan serius, bahkan mengedipkan mata cantiknya. "Andra yang baik hati, kalau aku benaran ada kesulitan, apa kamu benaran bisa membantuku atau hanya bilang saja?!"Andra yang baik hati?Andra merasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 131

    Kalau Pamela dengan pria ini minum bir dengan cara semesra itu, sama saja melanggar peraturan Agam dan akibatnya pasti fatal!Jadi, tidak boleh!Setelah dipikir, Pamela berencana tawar menawar dengan Andra. "Bagaimana kalau pilih waktu lain? Saat itu aku akan menemanimu minum sepuluh gelas!"Andra menolak, "Nggak boleh, harus sekarang, lewat hari ini, aku nggak terima lagi."Orang ini sungguh keterlaluan!Pamela merasa serbasalah, dia menoleh untuk melihat Agam yang di sana. Paman masih menghadap ke arah orang lain sambil minum teh, sama sekali tidak memperhatikannya ....Pamela melihat ke arah Andra, lalu berkata dengan yakin, "Apa setelah aku minum bir dengan tangan yang saling dikaitkan, kamu akan memberiku tiga lukisan Berenice?"Andra langsung menganggukkan kepalanya tanpa ragu dan tersenyum. "Kalau kamu bisa melakukannya, aku akan segera menyuruh orang mengantar lukisan itu kemari."Pamela menoleh untuk melihat ke arah Agam. Agam masih menghadap ke sisi lain dengan santai, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 132

    Setelah Pamela keluar, suasana ruang teh kembali ke semula.Rudi merasa tidak senang karena perkataannya disela, bahkan tidak menganggap asisten kampungan itu sangat penting. Jadi, dia menoleh untuk terus memperkenalkan filmnya pada Pak Agam, Tuan Muda Derry dan Tuan Muda Eric.Sementara Jovita mendekat dengan sikap memesona untuk menuangkan teh pada ketiga CEO, ketika mau menuangkan teh untuk Agam, dia pun sengaja mendekatinya ....Pria itu tiba-tiba berdiri dengan dingin. "Maaf, aku pamit dulu."...Agam keluar dari ruang teh, lalu melihat sekeliling, hanya saja tak menemukan Pamela, jadi ekspresinya menjadi dingin.Terdapat toilet untuk tamu VIP di depan ruang teh, tetapi kamar mandi itu boleh dimasuki pria dan wanita.Tiba-tiba pintu dibuka sedikit celah, Pamela pun mengulurkan kepalanya dan berkata, "Paman, aku ada di sini!"Selesai berbicara, dia langsung masuk ke dalam, tetapi tidak mengunci pintunya.Agam menyipitkan mata untuk berjalan ke kamar mandi ....Plak! Pintu kamar man

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 133

    Ckckck, dia benaran melihatnya ....Sebelum Pamela memberi penjelasan, pria sudah membungkuk untuk mendekatinya, bahkan berbicara dengan nada yang menekan, "Bukankah aku pernah bilang jangan asal minum minuman yang diberi oleh orang asing, apa kamu anggap perkataanku hanya angin lalu?"Karena perbedaan tinggi badan, jadi Pamela hanya bisa menengadahkan kepalanya sehingga dia merasa tak nyaman. "Nggak kok, aku ingat apa yang kamu katakan ...."Wajahnya diangkat oleh Agam lagi. Jari tangan pria itu mencubit pipinya dengan lembut, lalu memegang dagunya dengan kuat sambil berkata, "Kalau sudah tahu, kenapa kamu melakukannya? Hah?"Pamela menjelaskan dengan sedih, "Paman, bukan seperti yang kamu pikir ...."Ekspresi pria itu tenang seperti biasa, tetapi dari tatapannya bisa terlihat dia marah. "Sekarang statusmu adalah istriku, tapi kamu malah minum bersilang dengan pria lain. Menurutmu, aku harus berpikir seperti apa?"Pamela merasa katanya benar, juga merasa tak berdaya, jadi hanya bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status