Share

Bab 1228

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-27 22:30:12
Sophia memasukkan kembali lipstiknya ke dalam tas, lalu mendongak menatap Pamela dengan wajah kebingungan, kemudian tersenyum lagi dan bertanya, "Kenapa? Nona Pamela nggak percaya dengan ucapanku?"

Pamela meremas tisu yang dia gunakan untuk mengeringkan tangan, kemudian membuangnya ke tong sampah, "Apa menurutmu aku akan percaya? Nggak ada istri sah yang senang melihat suaminya kembali dengan wanita lain, bukan begitu?" jawabnya.

Sophia mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, lalu mengangguk setuju sambil berkata, "Sejujurnya, sedikit keberatan sih."

"Tapi, aku orangnya berpandangan jauh," tambahnya.

"Nona Pamela, kalau kamu selamanya nggak muncul, di hati Agam akan selalu ada tempat untukmu, selamanya dia akan memikirkan keberadaanmu, aku nggak bisa membuatnya melupakanmu," lanjutnya.

"Tapi, kalau kalian bertemu, palingan nanti kalian akan bosan, lalu saling menyakiti, masing-masing dari kalian akan merasa lelah. Saat itu aku nggak perlu melakukan apa-apa, Agam nggak akan menyukaimu lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Suria
kenapa agam pandang jijik pd pamela? agam fikir pamela hidup berdua dgn andra? agam sendiri x tau malu. cisss pegi jauh la agam! menyampah! #team pamela
goodnovel comment avatar
Just Rara
duh sophia ni mainnya halus juga,tp sifatnya gak jauh beda dgn kalana
goodnovel comment avatar
Eka Septiya Ummu Khadijah
setelah Kak ana terbitlah wanita lain haduhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1229

    Melihat Pamela menepis tangannya dengan jijik, Agam menyipitkan mata, kemudian berkata, "Pamela, kamu tahu nggak, aku ....""Agam, kamu juga mau cuci tangan?" tanya Sophia yang baru keluar dari toilet dengan riang.Ucapan Agam yang belum selesai terpotong olehnya.Sophia berjalan ke samping Pamela, lalu tiba-tiba meraih lengan Pamela sembari berkata, "Agam, barusan aku dan Nona Pamela sudah berkenalan di toilet. Jangan khawatir, aku akan memapahnya menemui Nenek, kamu cuci tangan saja dulu."Agam menatap sekilas wajah Sophia, lalu berbalik ke toilet tanpa mengatakan apa-apa.Setelah Agam memasuki toilet, Pamela langsung menarik kembali lengannya dari Sophia, menepuk lengan bajunya, kemudian berjalan ke depan.Sophia mengikutinya sambil berkata, "Pamela, sepertinya Agam masih peduli padamu?"Pamela menjawab dengan nada dingin, "Oh, ya?"Sophia menjawab, "Tentu saja! Aku sudah mengenalnya lebih dari dua puluh tahun, aku bisa melihat wanita mana yang dia sukai dalam sekejap mata. Jadi kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1230

    Hormon dalam tubuh Pamela yang sedang hamil besar pada dasarnya sedang tidak stabil, ditambah lagi bertemu dengan Agam, dia jadi mudah tersinggung, sekarang Sophia malah terus berbicara konyol di hadapannya dan menghalanginya pergi ....Dia tidak bisa bersabar lagi, dengan sekali hempasan tangan, dia bermaksud membuat Sophia menyingkir. Siapa sangka, tangan Pamela baru menyentuh tepi bajunya, Sophia justru terbang keluar seolah-olah mengenai pukulan keras dan langsung menghantam meja kasir, darah mengalir dari keningnya, disertai teriakan.Pamela mengerutkan kening melihat akting jelek Sophia. Beberapa menit lalu dia masih diam-diam salut pada Sophia yang sikapnya lebih terang-terangan dibandingkan Kalana, tapi sekarang, sepertinya mereka sama saja.Pamela sama sekali tidak mengerahkan tenaga, Sophia malah terjatuh sendiri, tentu saja Pamela tidak merasa bersalah, kebetulan tidak ada lagi yang menghalangi jalannya, sekarang dia bisa pergi ....Namun, baru berjalan dua langkah, suara ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1231

    Dia tidak menyangka, setelah sekian lama, ketidakpercayaan pria ini padanya masih sangat menyakitinya."Nggak."Dia tidak akan minta maaf atas perbuatan yang tidak dia lakukan.Minta maaf artinya mengaku bersalah.Menyaksikan konflik di antara tamu terhormat yang terjadi di dekat pintu restoran, para pelayan tidak berani melerainya, mereka pun memanggil manajer restoran ....Kehadiran manajer restoran menarik perhatian tamu lainnya, banyak di antara mereka ikut menyaksikan keributan yang terjadi!Frida dan lainnya juga mendengar keributan tersebut, mendengar kabar adanya perselisihan antara Agam dan dua wanita, Frida tidak bisa tinggal diam, dia segera meminta Olivia memapahnya ke sana!Frida berjalan melewati kerumunan dan melihat Agam sedang memegang kerah Pamela, memintanya untuk minta maaf kepada Sophia yang kepalanya berdarah.Sedangkan Pamela dengan mata memerah dan ekspresi keras kepala menolak untuk meminta maaf.Sementara Sophia mencoba membujuk, mengatakan dirinya baik-baik s

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1232

    Pamela tersenyum sambil berkata, "Oke, aku akan minta maaf pada Sophia!"Frida menunjukkan senyum bahagia, "Baguslah Pamela, Nenek tahu kamu orang yang bijaksana," katanya.Pamela menghampiri Sophia.Tatapan Sophia jelas dipenuhi rasa bangga, tapi dia berpura-pura murah hati dan melambaikan tangan sambil berkata, "Nggak perlu, Pamela, aku tahu kamu pasti nggak .... Ah!"Sebelum selesai bicara, Pamela menjambak rambut Sophia, menarik dan membenturkan kepalanya ke meja kasir!Semuanya terjadi begitu cepat, Sophia secara tiba-tiba merasakan sakit dan menjerit sebelum sempat bereaksi.Semua orang terkejut, tak ada yang menyangka situasi akan menjadi seperti ini.Saat Agam hendak menghentikannya, Pamela sudah selesai membenturkan kepala Sophia.Agam melihat luka baru di kening Sophia, dengan tatapan marah dia bertanya dengan suara dingin, "Sebenarnya apa maumu?"Pamela mendorong Sophia ke pelukan Agam, lalu mengambil tisu di meja kasir dan menyeka tangannya. "Aku ini orangnya paling benci d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1233

    Selesai bicara, Pamela hendak melewati Frida dan pergi."Pamela ..." panggil Frida. Dia tak berdaya, tetapi masih khawatir dan ingin menghentikan Pamela."Biarkan dia pergi!" kata Agam, nadanya begitu tenang hingga tidak ada emosi yang terdengar.Frida tertegun, kemudian menoleh menatap Agam sambil mengerutkan kening dengan cemas ....Pamela berhenti sejenak, lalu berjalan keluar tanpa menoleh.Di tengah kekacauan, Olivia mengejarnya, "Pamela! Tunggu!" teriaknya.Pamela tidak bisa berjalan cepat dengan perutnya yang besar, mendengar teriakan Olivia, dia tidak menghentikan langkahnya, tapi tetap tersusul dengan mudah.Olivia merentangkan tangannya, menghalangi jalan Pamela, kemudian berkata dengan ekspresi tidak senang, "Pamela, kenapa tadi kamu bicara seperti itu pada Nenek? Kamu tahu nggak, selama ini Nenek sangat mengkhawatirkanmu!"Pamela mengerutkan bibirnya, kemudian bertanya, "Mengkhawatirkanku atau anak dalam kandunganku?"Olivia mengerutkan kening dan menjawab, "Tentu saja kedu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1234

    Menyadari menyebut Revan juga tidak berhasil, Olivia mulai bermain curang, dia memeluk lengan Pamela erat-erat sembari berkata, "Nggak! Pokoknya aku nggak akan membiarkanmu pergi!"Kesabaran Pamela hampir habis, dia memperingatkan Olivia, "Lepaskan, jangan sampai aku memukulmu!Meskipun tidak leluasa bergerak karena hamil, mengusir gadis manja seperti Olivia bukanlah masalah bagi Pamela.Olivia bersikap seolah tak takut mati, "Pukul saja aku! Pukul! Mati pun aku nggak akan membiarkanmu pergi!" katanya.Melihatnya seperti itu, Pamela tidak tega memukulnya, "Semua anggota Keluarga Dirgantara sakit, ya? Kalian anggap apa aku?"Saat ini, Adsila dan Albert ikut keluar.Melihat Olivia yang bertingkah tidak rasional, Adsila menghela napas tak berdaya, kemudian berkata dengan cemas, "Bibi, Olivia seperti ini karena nggak ingin kamu pergi .... Bagaimana kalau kamu kembali dulu dan bicara dengan Paman? Aku rasa ada kesalahpahaman di antara kalian ...."Pamela mendongak menatap Adsila, lalu merai

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1235

    Tak lama kemudian, mereka tiba di apartemen tempat Pamela, Marlon dan Ariel tinggal bersama.Begitu memasuki ruangan, Pamela langsung duduk di sofa. Enam bulan tidak pulang, kucing peliharaannya sangat bersemangat, terus-menerus mengelilinginya.Marlon pergi ke dapur besar yang terbuka untuk memanaskan segelas susu dan membawanya keluar, "Bos, mau minum yang hangat?" tanyanya.Pamela mengiakan, tapi tidak menyentuh gelas susu itu, dia hanya memeluk kucingnya, entah apa yang dia pikirkan ....Adsila datang untuk pertama kalinya, dia melihat sekeliling, kemudian melihat Pamela memeluk seekor kucing, dia sedikit khawatir, "Bibi, kamu sedang hamil, bukankah sebaiknya jangan sedekat itu dengan binatang?"Pamela melirik Adsila sambil berkata, "Terserah aku."Adsila terdiam.Sebelumnya Pamela tidak pernah bersikap seperti itu padanya, sekarang Pamela pasti menganggapnya berpihak pada Agam, sehingga ikut marah padanya.Marlon mencuci buah dan meletakkannya di atas meja, kemudian berkata sambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1236

    Adsila tidak ingin Marlon mengetahui kondisi mentalnya, jadi dia ingin segera keluar dari kamar ini ....Akan tetapi, ketika dia berbalik dan pintu baru terbuka sedikit, sebuah tangan besar menariknya dan menutup kembali pintu itu.Adsila kaget, dia mengerutkan kening, tapi tidak berani menoleh, "Pak Marlon, kamu ... kamu mau apa?"Marlon berdiri di belakangnya, mengembuskan napas hangat ke telinganya disertai aroma bir, "Nggak mau apa-apa," jawabnya.Jantung Adsila berdegap kencang, bunyinya sekeras suara gendang, "Kalau begitu biarkan aku keluar! Aku ... aku mau ke toilet!"Marlon tersenyum sambil berkata, "Kamar mandi ada di sebelah kirimu, pergilah!"Adsila melihat ke sebelah kiri, benar saja ada kamar mandi di sana, tapi ini kamar mandi dalam kamarnya Marlon, dia tidak pantas memakainya!Lagipula, tujuan utamanya bukan mau ke kamar mandi, melainkan keluar dari sini."Pak Marlon, aku nggak suka menggunakan kamar mandi di kamar pria, tolong biarkan aku keluar!" pinta Adsila.Marlon

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status