Share

Bab 1171

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-23 22:30:11
Justin berkata dengan sedih, "Tadi Marlon nggak membiarkanmu menjawab telepon dan aku sangat khawatir, jadi aku menyelinap keluar untuk mencarimu saat kakakku nggak memperhatikan. Aku nggak punya uang dan baterai ponselku hampir habis .... Kak Ariel, bisakah kamu datang dan menjemputku?"

Ariel merasa sangat kesal. "Aku nggak akan menjemputmu, pulang sendiri!"

Justin berkata, "Aku nggak berani pulang. Entah kenapa hari ini suasana hati kakakku sedang buruk dan aku pasti akan dihajar kalau pulang. Aku juga nggak punya uang untuk naik taksi pulang ...."

Ariel benar-benar ingin menendang bocah nakal ini. "Sekarang kamu di mana? Aku akan mengutus seseorang untuk mencarimu, memberimu uang dan pesankan kamar. Besok pagi kamu bisa pulang sendiri!"

Justin berkata dengan keras kepala, "Nggak mau! Aku nggak mau orang lain menjemputku! Aku mau kamu datang! Kalau kamu nggak datang, aku akan mati kedinginan di sini!"

Ariel mengerucutkan bibirnya. "Kalau begitu, kamu mati beku saja!"

Setelah mengatak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahaha si justin malah nangis gara2 si ariel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1172

    Penyanyi itu melihat komentar di ruang siaran langsungnya telah berubah. Dia berhenti bermain dan bernyanyi, kemudian menoleh ke arah pemuda yang menangis di siaran langsungnya. Dia meletakkan gitarnya dan berjalan mendekat untuk bertanya, "Dik, ada apa?"Justin tidak ingin terlihat menangis, jadi dia mengusap mata dengan lengannya. "Nggak apa-apa! A ... aku sedang menunggu seseorang!"Penyanyi itu agak tercengang. "Kenapa kamu menangis sambil menunggu seseorang? Apakah kamu dikecewakan oleh orang yang kamu tunggu?"Justin kesal saat mendengar ini. "Apa urusanmu? Pergi dan tinggalkan aku sendiri!"Penyanyi itu datang untuk menunjukkan kepeduliannya, tetapi malah menerima tanggapan buruk dari Justin. Penyanyi itu agak marah, tetapi dia tidak begitu memasukkannya ke dalam hati melihat Justin masih muda dan agak seperti anak kecil yang melarikan diri dari rumah."Kalau nggak punya tempat tujuan, bagaimana kalau kamu menginap di rumahku selama satu malam? Siaran langsungku akan segera bera

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1173

    Justin berkata, "Oke! Aku sudah tahu! Kamu pulang dan tunggulah, aku akan mengunjungi ruang siaran langsungmu saat ada waktu!"Setelah mengatakan itu, Justin melambaikan tangan kepada penyanyi itu dengan angkuh dan masuk ke dalam kursi penumpang Ariel.Ariel memandang penyanyi itu dengan datar, kemudian berbalik dan masuk ke dalam mobil. Setelah mengenakan sabuk pengaman, dia menyalakan mobil dan berangkat.Dalam perjalanan.Justin duduk di kursi penumpang dan menegakkan kepalanya dengan angkuh. "Heh! Wanita yang bermuka dua! Dia bilang nggak peduli padaku, tapi dia tetap datang! Kalau khawatir ya katakan saja. Aku juga nggak akan mentertawakanmu!"Ariel, "..."Bocah ini meracau lagi.Ariel juga tidak mau datang. Kalau Marlon tidak menonton siaran langsung penyanyi itu dan bilang dia melihat Justin menangis di lorong bawah tanah, Ariel tidak akan pernah keluar di tengah malam.Kalau sesuatu terjadi pada Justin dan Keluarga Yanuar datang meminta pertanggungjawaban darinya, itu akan menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1174

    Menyebutkan aliansi peretas anak-anaknya, Justin merasa malu dan menggaruk kepalanya. "Sebagian besar orang di aliansi kami adalah siswa SMA dan banyak teknik yang belum pernah kupelajari! Alangkah baiknya kalau aku cakap dalam hal ini! Kak Ariel, bantulah aku!"Ariel mencubit alisnya. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana dia bisa menarik seorang anak SMA seperti ini .......Hari sudah larut malam ketika Agam kembali ke rumah Keluarga Dirgantara. Hampir semua anggota keluarga sudah tertidur, kecuali beberapa pelayan yang bekerja jam malam.Pelayan itu melangkah maju dan mengambil jaket Agam. Mengetahui hari ini tuan muda baru saja kembali dari luar negeri dan mengalami jet-lag, dia bertanya, "Tuan Muda, sudah makan belum? Mau kusiapkan sesuatu untukmu?"Agam terlihat lelah. Dia melambaikan tangannya dan naik ke atas tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Memasuki ruangan, bau yang tidak asing membuat perasaan pria itu semakin rumit.Udara masih dipenuhi bau samar sampo yang biasa gadis i

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1175

    Agam mengerutkan kening dan wajahnya sangat dingin. "Dia nggak keberatan, tapi aku keberatan. Sekarang turun dari kasur ini dan keluar!"Sophia mengerutkan kening dan tidak punya pilihan selain bangun dan turun dari kasur, tetapi piama yang dikenakannya agak terlalu kecil membungkus tubuhnya yang bulat dan montok.Piyama itu milik Pamela dan longgar untuk Pamela, tetapi sangat kecil untuk Sophia yang merupakan setengah dari keturunan asing bertubuh besar. Konsepnya terlihat agak seksi ....Wajah Agam tetap muram dan dia menyipitkan mata dengan dingin. "Kenapa kamu memakai bajunya?"Sophia mengangkat bahu tak berdaya dan berkata sambil merentangkan tangannya dan berkata, "Karena barang bawaanku belum dikirim! Agam, apakah kamu lupa? Aku terburu-buru saat ikut denganmu dan nggak sempat mengemasi barang-barangku ke koper! Awalnya aku ingin meminjam beberapa pakaian dari Olivia, tapi sepertinya dia nggak terlalu menyukaiku dan menolak meminjamkanku apa pun, jadi aku nggak punya pilihan sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1176

    Sophia bersandar pada sisi balkon, lalu mengedipkan mata indahnya dan berkata, "Aku hanya mengatakan kalau! Kalau kamu nggak bisa menemukannya lagi, apa kamu akan menerima wanita lain?"Agam berkata, "Nggak ada istilah kalau."Sophia mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kamu ini benar-benar orang yang membosankan! Aku hanya mengatakan perumpamaan, apa kamu nggak bisa membayangkan situasi itu?"Agam melirik wanita itu dan berkata, "Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?"Sophia menyunggingkan seulas senyum hangat dan berkata, "Maksudku .... Kalau kamu nggak bisa menemukan Nona Pamela lagi, aku bisa menemanimu menjalani hari-harimu. Lagi pula, kita sudah pernah mendaftarkan pernikahan kita di luar negeri. Kita sudah nggak asing lagi pada satu sama lain!"Memang benar, mereka sudah pernah mendaftarkan pernikahan mereka di luar negeri.Kala itu, Tomi mendesak Agam untuk menikah dengan mengatakan bahwa kalau cucunya tidak menikah, dia tidak akan bersedia menjalani operasi. Demi membujuk kake

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1177

    Agam mendengus dingin dan berkata, "Menurutmu, apa sekarang aku masih bisa bercanda denganmu?"Sophia mengangkat bahunya dan berkata, "Kenapa nggak bisa? Mungkin saja Nona Pamela sudah menjalani hidupnya dengan baik bersama orang lain? Kenapa kamu perlu bersedih dan semuram ini?"Agam mengerutkan keningnya dan berkata, "Sudah, cukup! Sekarang sudah larut, kamu cari saja satu kamar dan tidur sana!"Sophia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu nggak mengizinkanku tidur di kamar ini, adikmu juga nggak bersedia menerimaku tidur di kamarnya, aku harus tidur di mana?! Dengan mempertimbangkan nasibku ke depannya, aku nggak akan tidur di kamar tamu rumahmu!"Kilatan jijik melintas di mata Agam. "Hanya kamu yang memercayai takhayul seperti itu!""Ya, benar! Aku memang memercayai hal ini! Jadi, aku nggak akan tidur di kamar tamu! Kulihat, malam ini kamu juga nggak akan bisa tidur karena memikirkan Nona Pamela, bagaimana kalau kamu membiarkanku tidur di kamarmu? Besok aku akan pergi dari sin

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1178

    "Kenapa kalian ribut-ribut di sini?!"Saat ini, pintu kamar terbuka, suara marah Agam pun terdengar.Begitu mendengar suara kakaknya, awalnya Olivia terkejut. Kemudian, tiba-tiba dia menyadari sesuatu hal dan berkata dengan ekspresi rumit, "Kak, Kakak sudah pulang, ya? Baru saja ... Kakak juga berada di dalam kamar? Apa yang kalian lakukan berduaan di dalam kamar saat Kak Pamela nggak ada?"Agam merasa tidak perlu memberi penjelasan kepada adiknya yang masih tidak mengerti membaca situasi itu. Dia hanya menegur adiknya dengan dingin, "Sudah jam berapa ini? Kenapa kamu masih berada di sini? Cepat kembali ke kamarmu dan tidur sana!"Olivia bergumam dengan kesal, "Pantas saja Pamela pergi meninggalkan rumah ini! Kak, nggak baik melakukan hal seperti ini!"Dia hanya berani bergumam, tidak berani membantah ucapan kakaknya. Setelah memelototi Sophia dengan tajam, dia baru pergi dengan kesal.Sophia mengangkat bahunya dan merentangkan kedua tangannya. "Agam, kamu juga sudah lihat sendiri, 'ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1179

    Gedung baru Perusahaan Dirgantara dirancang dan dibangun oleh Perusahaan Vasant. Pihak Perusahaan Vasant mengatakan bahwa arsitek mereka, Moon sedang ada urusan, jadi tidak bisa menghadiri acara pengguntingan pita. Saat itu tiba, presdir perusahaan mereka akan menghadiri acara tersebut secara pribadi untuk menunjukkan ketulusan mereka dalam kerja sama ini.Mengetahui hal itu, para pemegang saham Perusahaan Dirgantara sangat kesal. Mereka tidak setuju presdir Perusahaan Vasant mewakili sang arsitek untuk melakukan gunting pita. Mereka beranggapan Perusahaan Vasant sengaja melakukan pengaturan seperti itu untuk mengutuk Perusahaan Dirgantara.Agam tidak memercayai hal-hal takhayul seperti itu. Namun, sebagai presdir perusahaan, dia tidak bisa mengabaikan pandangan para pemegang saham begitu saja.Karena itulah, dia menghubungi Ariel, presdir Perusahaan Vasant secara pribadi. Dia juga memberi ancaman secara halus bahwa kalau Moon tidak hadir dalam acara pengguntingan pita, maka Perusahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status