Share

Bab 104

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:01:02
Mendengar suara seruan terkejut Jovita, Darius dan Wulan langsung memandang ke luar jendela mobil ....

Wulan mencari-cari, lalu berkata, "Darius, coba lihat, itu benar-benar Pamela! Apakah pria itu pacarnya? Kenapa seorang gadis seperti Pamela masih bermain di luar dengan seorang pria selarut ini? Nggak patut!"

Darius mengernyit dengan tidak senang karena Pamela tidak terlihat baik berkeliaran berduaan dengan seorang pria semalam ini dan juga karena melihat Pamela berjalan memasuki stasiun MRT dengan pria itu.

Dari sudut pandang ketiga orang ini, mereka hanya bisa melihat punggung dan sisi samping pria itu, wajahnya sama sekali tidak terlihat.

Namun, mereka memiliki pandangan yang sama terhadap pria itu, yaitu bahwa pria itu miskin!

Jovita sengaja membuang napas dengan cemas sambil berkata, "Ayah, kenapa Pamela mencari seorang pacar yang mau naik MRT?! Dia benar-benar makin nggak berguna, deh. Pria-pria yang sebelumnya dikenalkan Ibu padanya setidaknya punya rumah dan mobil!"

Wulan men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 105

    Pria ini tidak marah, melainkan tertawa kecil sambil mengikuti Pamela berjalan ke dalam.Sesaat kemudian, Ervin menghubungi Agam kembali. "Tuan, sudah ketemu! Kamu seharusnya membeli ..." kata Ervin.Namun, Agam langsung menyela, "Nggak usah lagi."Sebelum Ervin bisa menyelesaikan ucapannya, panggilan ini sudah langsung dimatikan oleh Agam, meninggalkan Ervin yang kebingungan di ujung telepon lainnya .......Pamela membawa Agam berjalan secara perlahan ke area tunggu. Melihat Agam mematikan panggilan Ervin, Pamela tidak bisa menahan tawa.Mendengar suara tawa itu, Agam menatap Pamela dengan tatapan dingin dan bertanya, "Apa lagi yang kamu tertawakan?"Pamela terkikik sambil berkata, "Paman, aku sedang berpikir, kalau orang kaya seperti kalian jatuh bangkrut, apakah kalian juga akan kesusahan untuk bertahan hidup?"Agam mengernyit dan berkata, "Kamu mengejekku?"Pamela sama sekali tidak memedulikan harga diri Agam, dia menganggukkan kepalanya dengan jujur dan berkata, "Ya! Tadi, aku su

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 106

    Pamela menutup matanya, sepertinya dia sudah lelah. Tampaknya yang lelah membuat wajahnya yang cantik terlihat memesona.Lalu, Pamela berkata, "Paman, aku harap kelak kamu bisa percaya padaku, jangan selalu takut aku bisa selingkuh, juga memberiku sedikit waktu sendiri! Aku pernah bilang, kalau aku sudah setuju untuk bekerja sama denganmu selama tiga bulan, aku pasti nggak akan selingkuh sebelum kerja sama ini berakhir. Jadi, kamu tenang saja!"Agam melihatnya tanpa mengedipkan mata. "Apa kamu merasa masalah hari ini karena aku khawatir kamu selingkuh?"Pamela menolehkan kepalanya untuk melihat pria itu dengan mata membelalak. "Kalau nggak? Kalau kamu nggak khawatir padaku? Hari ini kamu nggak akan datang ke sini untuk memeriksa ruangan kami, karena itu nggak cocok dengan karakter CEO dominanmu. Perbuatanmu membuatku dan temanku merasa canggung!"Agam berkata dengan tenang, "Nona Pamela, meski kita punya hubungan kerja sama, selama tiga bulan ini, keamananmu akan menjadi tanggung jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 107

    Dia juga tidak memikirkan hal itu lagi, hanya merasa tidak nyaman karena masih mengenakan baju semalam dan tidak mandi.Jadi, dia turun dari tempat tidur, lalu mengambil baju ganti di lemari tanpa melihat jelas dan langsung masuk ke kamar mandi ....Ada uap di kamar mandi, juga ada suara air mengalir, bahkan masih terasa panas.Apa setelah dia pulang, dia mengisi bak mandi dengan air panas, lalu lupa menutup keran?Saat dia sedang berpikir, Pamela masuk ke dalam, lalu dia melihat tubuh pria yang kekar, bahu yang lebar, serta tubuh berotot ....Pria yang sedang mandi pun menolehkan kepalanya ketika mendengar ada suara. Mereka saling melihat, tatapan Agam sangat dingin, sedangkan tatapan Pamela sangat kaget dan malu ....Pamela tidak merasa ngantuk lagi, dia langsung sadar!Lalu, Pamela menarik napas dingin dan segera membalikkan tubuh. "Paman, ke ... kenapa kamu nggak kunci pintu ketika mandi?!"Agam terlihat masam, bahkan berkata dengan nada dingin, "Nona Pamela, sepertinya ini adalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 108

    Pembantu itu pun berhenti dan menjawab, "Nyonya Muda, Nyonya Frida sudah mau pulang."Nenek sudah mau pulang?Pamela sedang khawatir apa Nyonya Frida terkejut karena perbuatan Olivia semalam, tiba-tiba dia mendengar suara Nyonya Frida memanggil namanya dengan penuh kasih sayang."Pamela."Dia menengadahkan kepala untuk melihat, lalu melihat Nyonya Frida berjalan dari seberang."Nenek, kudengar Nenek mau pulang, ya?"Tatapan Nyonya Frida penuh dengan kasih sayang, lalu dia menghela napas dengan tak berdaya. "Ya, aku sudah harus pulang untuk menemani kakekmu. Pria tua yang baru melakukan operasi itu nggak patuh, nggak mau menuruti perintah dokter, jadi aku harus pulang untuk mengaturnya.""Ternyata seperti itu." Setelah mendengar alasan itu, Pamela juga sungkan menyuruh Nyonya Frida tinggal lebih lama. "Kalau begitu, Nenek juga harus jaga kesehatan dan hati-hati di jalan."Nyonya Frida menganggukkan kepalanya, juga memegang tangannya dengan pelan. "Pamela, aku tahu selama kamu menikah de

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 109

    Baru parkir mobil, Ervin sudah menerima telepon dan ekspresinya menjadi serius. "Aku akan segera tiba!"Setelah menutup telepon, Ervin berkata pada Pamela dengan nada meminta maaf, "Nona Pamela, sekarang ada urusan penting yang perlu aku urus, jadi nggak bisa menemanimu masuk. Kamu langsung masuk dan cari manajer bernama Pak Ikman, beri tahu dia kalau aku yang menyuruhmu datang. Nanti dia akan mengatur pekerjaan untukmu."Pamela menganggukkan kepalanya, lalu menggunakan tangan untuk membuat tanda "ok" dan turun dari mobil.Ervin pun pergi dengan buru-buru dan melaju cepat.Setelah Pamela melihat mobil itu menghilang, dia pun mengerutkan alis karena tidak tahu apa yang terjadi, apa terjadi sesuatu pada Agam?...Ini adalah perusahaan media milik Perusahaan Dirgantara. Pamela masuk ke lobi, lalu mengatakan tujuan dia datang di resepsionis.Karyawati di resepsionis mengamati dia sejenak, kemudian menelepon Pak Ikman untuk mengkonfirmasi hal ini."Nona Pamela, silakan ikut aku!"Karyawati

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 110

    Pamela hanya tersenyum. "Aku datang ke sini untuk bekerja.""Bekerja? Bukankah kamu menjadi pengasuh di rumah orang kaya?""Majikan itu jarang pulang, pekerjaan di rumahnya juga nggak banyak, jadi aku datang mencari pekerjaan paruh baya, biar bisa mendapatkan banyak uang."Jovita melirik Pamela dari atas hingga bawah dengan tatapan menghina. Melihat tampak dia demi mendapatkan uang, Jovita merasa dia sungguh miskin, jadi menghinanya, "Bisa-bisanya masih perlu melakukan pekerjaan paruh baya? Tampaknya gaji yang diberikan majikanmu nggak tinggi!"Pamela menganggukkan kepalanya. "Memang.""Apa masih ada masalah? Kenapa kamu masih berdiri di sini? Bukankah kamu perlu memotret sampul majalah?"Terdengar suara pria paruh baya yang sopan dari dalam kantor.Jovita menoleh untuk tersenyum manja pada pria paruh baya di dalam. "Paman Ikman, aku mau pergi, tapi ada yang mengadang jalanku!""Mengadangmu? Aku mau lihat siapa yang berani mengadang jalan aktris besar kita?"Pak Ikman keluar untuk meme

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 111

    Terpikir hal ini, Jovita langsung menyela sambil berjalan ke sana, "Paman Ikman, apa dia mau cari kerja? Biarkan dia ikut aku saja! Lagian aku kekurangan satu asisten!"Pak Ikman terlihat serbasalah. "Ini ...."Bagaimanapun, Pamela adalah orang yang diatur Asisten Ervin kemari, kalau membiarkan dia melakukan pekerjaan melayani aktris, pasti tidak cocok."Jovita, aku tahu ini adalah niat baikmu, tapi mungkin nggak bisa, karena Nona Pamela adalah ....""Bolehkah aku tahu berapa gaji asisten?" tanya Pamela untuk menyela perkataan Pak Ikman.Pak Ikman tercengang dan merasa Pamela memang wanita aneh.Dia bilang tidak tertarik dengan menjadi aktris, tetapi dia malah tertarik menjadi asisten aktris?Jovita melirik Pamela dengan sombong. "Gaji asistenku 6 sampai 8 juta! Tenang saja, kamu nggak akan rugi!"Setelah mendengar harga ini, Pamela pun bersandar lemas. "Gajinya terlalu rendah, aku nggak mau pekerjaan ini!"Dia tahu apa yang dikhawatirkan Jovita.Jovita mengerutkan alis dengan tidak pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 112

    Jovita memelototi Pamela, ketika mau memarahinya, tiba-tiba ponselnya berdering.Ini panggilan video dari ayahnya, Darius.Jovita memutar pupil matanya, lalu melambaikan ponselnya di depan Pamela dengan bangga sambil pamer, "Lihatlah, ini telepon dari Ayah! Biasanya kamu sangat jarang ditelepon Ayah, 'kan? Bisa dilihat, kalau Ayah sama sekali nggak peduli pada putri di luar nikah sepertimu!"Pamela hanya tersenyum acuh. "Kalau Kakak nggak angkat, ayah tercintamu akan menutup telepon."Jovita hanya mendengus, lalu menekan tombol speaker, tujuannya sengaja membiarkan Pamela mendengar percakapan mereka.Di ujung telepon sana terlihat Darius dan Wulan, mereka berdua dengan senang melihat putri aktris mereka.Darius bertanya dengan perhatian, "Jovita, bagaimana pekerjaan hari ini? Apa kamu sudah makan?"Jovita memanyunkan bibir, lalu menjawab dengan manja, "Belum makan! Ayah, aku sangat sibuk, mana ada waktu untuk makan!"Darius mengerutkan alis. "Mana boleh nggak makan! Meski sangat sibuk,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status