Share

Bab 1029

Kalana menatap Johan dengan wajah memelas sembari berkata, "Kakek, aku nggak begitu .... Pamela yang menjebakku ...."

Johan yang kecewa pun membuang muka, dia tidak ingin melihat manusia seperti itu di keluarga yang dia banggakan.

Kalana yang tidak lagi mendapat simpati dari keluarga maupun teman-temannya, benar-benar hancur.

Begitu diambang kehancuran, seseorang akan menggila. Kalana menunjuk Pamela yang dengan tenang memapah Anisa.

"Dia! Dia yang merencanakan semua ini! Kalau nggak, untuk apa dia memalsukan kematiannya sendiri dan berdiri di sini tanpa luka sedikit pun?" teriak Kalana.

Johan dan Anisa mengerutkan kening melihat Kalana yang masih juga keras kepala.

Pamela menatapnya, kemudian tersenyum kecil, "Tanpa luka sedikit pun? Kalana, di mana matamu? Kamu nggak lihat aku terluka?" balasnya.

Sambil berbicara, Pamela menunjuk kain kasa yang melingkari dahinya.

Alis Kalana berkerut erat, sayangnya tatapan mata tidak bisa membunuh!

"Pamela, kamu hanya cedera ringan, kenapa malah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status