Share

Tetap Teguh Pada Pendiriannya

Winda masih diam sembari menatap wajah Thania yang tengah menyandar di sandaran bangsal sembari mengunyah buah anggur.

"Elo beneran, udah tahu perasaan Hans ke elo sebenarnya? Kok elo pura-pura nggak tahu soal itu?"

Thania menghela napasnya dengan panjang. "Yaa karena gue pengen dia nyari pengganti gue di hatinya. Karena sampai kapan pun gue dan dia nggak akan pernah bersama, Wind. Gue pernah dihina oleh mamanya Hans. Dan itu buat Ibu sakit hati.

"Andai dia tahu gue dan Hans masih bersama dan masih tukar kabar sampai sekarang, dia pasti akan marah besar ke gue. Tapi, gue nggak mau Ibu tahu soal ini. Biar aja. Selama ini Hans selalu bersikap baik sama gue.

"Gue nggak mau jauhin dia karena dia nggak punya salah apa-apa. Yang jadi pemisah kita adalah orang tua kita. Padahal saat itu kami belum punya hubungan yang jelas. Tapi, nggak tahu kalau ternyata Hans udah kasih tahu ke maminya."

Winda menghela napasnya dengan panjang. "Berat juga, halangannya. Kalau gitu, kasihan ke Hans-nya dong,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status