Entah sampai kapan ujian berat dalam hidup Rahma ini akan berakhir. Tetapi dia kembali mendapatkan sebuah kabar yang kurang baik. Surat pemanggilan dari dirinya, datang ke hadapan Rahma dengan begitu cepatnya. Ini benar-benar di luar dugaan dari Rahma. Sehingga ia merasa hidupnya semakin hancur tidak karuan. Rahma enggan membaca surat pemanggilan yang datang pada dirinya. Ia takut untuk bertemu dengan awak media yang sudah pasti akan menyerbu saat berada di kantor polisi. Ketakutan yang membuat Rahma semakin khawatir akan nasib masa depannya. "Ahhhrrrhhh.... Kapan semua ini akan berakhir!!! Aku sudah lelah dengan semua kenyataan pahit ini. Aku capek!" ucap Rahma sembari merobek surat panggilan polisi. Rahma langsung duduk di atas sofa. Menangis dengan suara yang begitu kerasa, merasakan hidup yang semakin tidak adil untuk dirinya. Rahma rasakan sudah kehilangan semangat untuk hidup dengan semua kenyataan pahit yang harus diterima oleh dirinya. Ia semakin keras menangis, membayangk
Ada banyak nama yang mungkin bisa menjadi pilihan dari Rahma dalam menangani kasus yang sedang membelitnya saat ini. Nama-nama beken nan terkenal sudah Rahma kantongi sebagai pengacara yang mungkin akan membela dirinya. Tetapi satu hal yang membuat Rahma harus berpikir ulang. Di mana ia harus memikirkan bayaran untuk pengacara yang akan dia gunakan jasanya. Tentu tidak murah untuk membayar pengacara. Sebab mereka memiliki nama besar yang sudah pasti tidak murah saat akan membayarnya. Nama besar itu pun menjadikan mereka memiliki harga yang fantastis. Perampok di rumahnya sama sekali tidak terendus oleh pihak kepolisian. Rahma merasa panik untuk bertemu dengan pihak keamanan. Rahma pun tidak melaporkan kasus perampokan yang terjadi di apartemen miliknya. Semua uang Rahma terkuras habis, begitu juga dengan harta benda yang selama ini Rahma miliki. Hanya ada satu mobil mewah yang di miliki oleh Rahma. Sisanya, ia sama sekali tidak memiliki apapun lagi. Sehingga dia bingung untuk memba
Jordan terlihat tidak nyaman saat kerumunan wartawan mulai menghampiri dirinya. Ia sama sekali tidak pernah menyangka, akan ada banyak wartawan yang akan menghampiri dirinya dalam memenuhi panggilan dari pihak berwajib. Mereka pun langsung menyodorkan michrophone mereka pada Jordan. Dengan sedikit pertanyaan yang cukup mengganggu Jordan. "Bagaimana kabar, Mas Jordan?" "Apakah Mas Jordan siap dengan segala konsekwensinya?" "Bagaimana karier Mas Jordan saat ini?""Apakah Mas Jordan tahu siapa penyebar video mesum tersebut?" Pengacara yang diberikan Egi pada Jordan, mencoba membantu Jordan dalam melewati lautan pengacara yang menghalangi jalannya. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan momen yang tidak begitu baik. Di mana ada banyak pertanyaan yang seharusnya tidak ditanyakan oleh para pewarta itu pada Jordan. Dia pun begitu pengap dengan lautan wartawan yang datang mengerumuni dirinya. Untung saja Egi datang di waktu yang tepat. Sehingga dia bisa menolong Jordan dalam me
Jordan langsung menepuk pundak Egi berulang kali. Dia merasa beruntung bisa memiliki teman seperti Egi. Di kala semua orang mulai menjauh dari kehidupannya. Egi dengan senang hati datang untuk memberikan dukungan penuh pada Jordan. Sehingga Jordan tidak merasa sendiri dalam menghadapi semua kenyataan pahit yang harus diterima oleh dirinya. "Gue tidak tahu harus ngomong apa lagi sama loe. Tapi gue cuman bisa bilang terima kasih untuk bantuan yang Sudan loe berikan pada gue. Tidak bisa diganti oleh apapun. Terima kasih brother." ucap Jordan dengan wajah takjub. "Santia saja. Selama gue masih mampu, gue bakal tolong loe terus. Karena gue tahu, loe cuman jadi korban dari orang usil. Tentu melakukan tindakan yang seperti itu seharusnya tidak menjadi perkara yang besar. Sebab itu hanya koleksi pribadi. Bukan untuk dijual pada siapapun. Jadi tidak harus mendapatkan penghakiman seperti itu." balas Egi dengan santai. Jordan menatap wajah Egi dengan tatapan yang penuh rasa syukur. Sama sekal
Rahma langsung terhentak saat melihat Egi berdiri di depan pintu apartemen. Dia sama sekali tidak menyangka, pria yang semasa sekolah dia tolak mentah-mentah. Kini berada di depan apartemen untuk menolong dirinya. Tidak sendiri, Egi datang dengan seorang pengacara berpengalaman. Sehingga tidak harus ada ketakutan yang akan dirasakan oleh Rahma dalam menghadapi pemanggilan pihak kepolisian. Semuanya akan berjalan baik untuk keduanya. Rahma tidak mampu menatap kedua mata Egi. Ia masih cukup malu untuk bisa bertegur sapa dengan Egi. Sebab masih ada sedikit rasa malu yang dirasakan oleh Rahma dalam kenangan buruk yang tercipta antara keduanya. Begitu buruk untuk Rahma ingat, sehingga ia merasa sama sekali tidak pantas untuk bisa bertemu dengan Egi. "Apa kabar, Rahma?" tanya Egi dengan sedikit tertegun. "Baik, kamu sendiri?" jawab Rahma tertunduk. "Seperti yang kamu lihat. Aku baik-baik saja. Aku senang bisa bertemu kembali dengan kamu. Aku tidak pernah berpikir kita akan bertemu di w
Rima benar-benar hancur dengan keputusan yang diambil oleh Derry yang merupakan tunangannya. Di malam yang begitu sunyi itu, Derry mengatakan jika dirinya resmi membatalkan pertunangan antara dia dengan Rima. Tentu alasan dari Derry membatalkan pertunangan dengan Rima, video dari Rahma yang tersebar luas di internet. Secara tidak langsung, keluarga dari Derry khawatir akan terseret dalam kasus video tidak senonoh dari Rahma dan Jordan. Rima tentu tidak terima dengan keputusan yang diambil oleh Derry. Ia pun meminta Derry untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil. Sebab Rumah dan Derry akan segera menikah. Banyak hal yang sudah Rima persiapkan. Itu tentu tidak bisa dibatalkan sepihak saja oleh Derry. Hal yang tidak bisa di terima oleh Rima sepenuhnya. "Kamu mau menikah dengan aku. Bukan dengan adik aku. Tapi kenapa kamu mempersoalkan adik aku?" tanya Rima dengan suara lirih. "Aku pun berpikir seperti itu. Tapi kenyataannya, keluargaku tidak bisa menerima semuanya.
Rahma terlihat begitu percaya diri saat memenuhi panggilan polisi dalam kasus video porno 15 menit. Tidak terlihat wajah ketakutan dari dalam diri Rahma. Dia terlihat begitu siap dalam menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak kepolisian. Siti tetap setia mendampingi Rahma dalam proses pemanggilan tersebut. Dia berdiri kokoh di samping Rahma saat berjalan memasuki kantor polisi. Siti penuh percaya diri dalam mendukung Rahma. Dia yakin, Rahma bisa melewati semua persoalan yang saat ini sedang dihadapi olehnya. Ditemani oleh seorang pengacara yang berkompeten. Rahma semakin siap dalam menjawab setiap pertanyaan yang akan diajukan pihak kepolisian. Ia pun terlihat bisa mengontrol emosi saat berhadapan dengan pihak wartawan. "Saya akan menjalani proses ini sebaik mungkin. Saya tahu ini akan berat dan panjang. Tetapi saya akan melewati semuanya dengan baik. Itu yang akan saya lakukan." ucap Rahma. Mendengar jawaban dari Rahma, pengacara Rahma pun terlihat begitu senang. Di
Rima benar-benar tidak berdaya untuk menceritakan semua nasib buruk yang datang pada dirinya. Rima terus menangis hebat dipelukan ibunya. Di mana Rima menceritakan semua hal yang menurutnya begitu buruk dalam hidup. Ibu Rima pun terlihat begitu bingung dengan tangisan yang tidak berarah dari Rima. Di mana tangis itu semakin keras terdengar. Namun Rima tidak kunjung bercerita akan persoalan yang saat ini sedang dialami olehnya. "Apa yang membuatmu menangis seperti ini. Ada hal buruk yang terjadi denganmu?" tanya ibu Rima dengan wajah penasaran. Rima sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari ibunya sendiri. Dia tetap menangis dengan suara tangisan yang semakin kencang terdengar. Entah apa yang membuat dia menangis hebat. Tetapi ini benar-benar menjadi tanda tanya besar bagi ibunya sendiri.Ayah Rima yang sedang sakit, juga turut prihatin dengan apa yang dirasakan oleh Rima saat ini. Dia mendengar suara tangis dari Rima. Hingga ayah Rima keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi p