Share

Bab 122

"Aku mau sendiri," kata Tsabi memberi jarak. Beringsut memutar tubuhnya menjauh dari Shaka sembari menyusut sudut matanya yang basah. Tidak menyalahkan Shaka, hanya saja sedang tidak ingin ditemani.

Pria itu tertegun, bingung hendak melakukan apa. Dia juga tak kunjung beranjak dari kamar. Mau menggendong Zayba, nampaknya tengah minum ASI pada ibunya.

"Oke, Mas di depan ya, kalau butuh sesuatu, panggil saja," katanya berpesan. Tangannya terulur hendak meraih puncak kepalanya. Namun, hanya berakhir menggantung di udara. Dia menarik kembali. Takut merasa Tsabi tidak nyaman.

Shaka meninggalkan Tsabi yang jelas sedang tidak baik-baik saja. Dia bingung hendak melakukan apa. Pria kaku yang sebelumnya tidak mempunyai pengalaman romantis apa pun dalam hal wanita. Sedang belajar meratukan kekasih halalnya, walau hasilnya masih selalu bikin istrinya nangis. Jadi, ketika mendapatkan hal semacam ini, Shaka ikut galau sendiri cara membujuknya.

Shaka kembali ke toko otomotif, dia menyibukan diri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ida Nur
sebaiknya berangkat.bareng suami Shabi,
goodnovel comment avatar
Duma Candrakasi Harahap
baru aja merasakan bahagia ny hidup berumah tangga,,eh malah datang badai besar ...
goodnovel comment avatar
Ian machmud
ada aja ya cobaan keluarga kalian baru aja bahagia uda di datangin perusuh, saling menguatkan dan berjuang bersama ngadepin orang-orang julid...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status