Beranda / CEO / Hamil Anak CEO / Sebuah Titik Terang

Share

Sebuah Titik Terang

Penulis: Putri_Lotus
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-20 01:00:34

Namun sepertinya lelaki itu enggan untuk membuka mulutnya. Dia tetap bungkam demi melindungi identitas orang yang sudah menyuruhnya.

“Sepertinya dia punya jasa yang sangat besar padamu hingga kau begitu loyal melindungi identitas pelaku,” ucap Hendra lagi.

“Sampai kapan pun aku tidak akan memberi tahu siapa saja yang terlibat dalam kasus ini, walau aku harus mati sekalipun!” ucap lelaki itu.

“Baiklah kalau itu maumu. Kudengar kau punya istri dan seorang anak gadis di kampung. Bagaimana kalau aku beritahu mereka kalau kepala rumah tangga dan ayah yang selalu anakmu banggakan itu mendekam di jeruji besi karena kasus percobaan pembunuhan berencana? Atau aku culik saja mereka dan kubuang di tempat yang jauh agar kalian tidak bisa berkumpul lagi? Kau sendiri juga lebih memilih Tuanmu itu kan ketimbang keluargamu?” tanya Agung sambil tersenyum misterius.

“Dari mana kau mengetahui tentang keluargaku? Jangan macam-macam dengan mereka!” jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hamil Anak CEO   Rina Bersimpuh Di Kaki Revan

    Melihat perubahan ekspresi wajah suaminya membuat Anjani yakin jika orang yang datang kali ini pasti punya masalah dengan suaminya di masa lalu. Dia mengelus lengan Revan agar suaminya meredam emosinya."Mas, sabar ya jangan marah dulu," kata Anjani menenangkan.Tak berselang lama pemilik mobil itu ke luar dan semakin mendekat ke arah Anjani dan Revan. Melihat itu Anjani langsung paham akan kemarahan Revan.'Pantas saja Mas Revan, ternyata mereka yang datang!' batin Anjani sambil menatap kedua orang yang terus melangkah mendekat itu."Revan, bagaimana keadaanmu saat ini?" tanya Alex berusaha seramah mungkin."Untuk apa lagi Anda datang? Apa masih belum cukup Anda menoreh luka di keluarga saya?" tanya Revan dengan amarah yang tertahan.Tanpa aba-aba Rina langsung bersimpuh di kaki Revan dan Anjani."Nak, maafkan segala kesalahan Dika, Nak. Maafkan semua kekhilafan yang sud

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Hamil Anak CEO   POV Revan (Memancing Om Alex Agar Mengaku)

    Aku tersenyum sinis ketika Papa datang dan melemparkan pertanyaan yang sangat menjatuhkan harga diri lelaki congkak di depanku ini. Jika tidak ingat kalau aku sedang sakit dan ada Anjani di sampingku mungkin aku sudah melayangkan bogem mentah pada lelaki ini."Hendra, tahu apa kau tentang rumah tanggaku? Sebaiknya kau diam saja. Lihatlah, setelah menceraikan Linda kau bahkan langsung menikahi Mila. Perbuatanmu itu sungguh tidak pantas untuk ditiru. Apa kau sendiri tidak malu dengan kelakuanmu?" Akan tetapi aku melihat Papa tetap terlihat tenang saat Om Alex membalas pertanyaan yang diajukan Papa pada Tante Rina."Kenapa aku harus malu? Aku tidak berbuat serong selama pernikahanku dengan Linda. Aku malah dengan bodohnya terus memberi kesempatan pada Linda dan menahan semua rasa sakit ini sendirian padahal berulang kali dia mengkhianatiku dari belakang, dan semua kulakukan demi Revan. Sekarang Revan sudah dewasa, dia sudah bisa memilih jalan hidupnya sendiri. Jadi untuk apa aku harus t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Hamil Anak CEO   Keharuan di Ruang Tamu

    Rina yang kepalang geram dengan sikap suaminya langsung menyeretnya menjauh dari Revan. Di saat yang bersamaan, Valdi dan Ira datang ke rumah Agung. Mereka yang sudah dipersilahkan masuk oleh mbok Nem berhenti sejenak kala melihat keributan di rumah Agung."Valdi, Tante Ira, sejak kapan kalian di situ?" tanya Anjani kala dia melihat Valdi dan kedua orang tuanya mematung di sana.Anjani segera menghampiri keduanya dan mempersilahkan duduk. Akhirnya semua kembali kondusif setelah kedatangan Valdi sekeluarga."Kalian kok sampai repot-repot ke sini sih?" tanya Anjani pada Valdi."Kami dengar Nak Revan baru saja mengalami kecelakaan, Nak. Jadi Tante Ira mengajak Valdi buat menjenguknya," jelas Ira."Itu benar, Anjani.""Keadaanmu sendiri bagaimana? Apa sudah benar-benar sembuh?" tanya Anjani lagi."Alhamdulillah berkat bantuan donor darah dari Om Agung sekarang aku sudah sembuh. Terima kasih Om atas bantuannya saat itu. Aku tidak tahu bagaimana nasibku jika tidak Om tolong.""Sama-sama Nak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Hamil Anak CEO   Rencana Tujuh Bulan

    Sementara itu, Rina dan Alex yang sudah sampai di rumah langsung terlibat pertengkaran hebat. Rina mengamuk karena Alex masih terus membahas Linda."Aku benar-benar kecewa denganmu, Lex. Bisa-bisanya kamu masih membawa nama Linda di sana tadi. Apa sebegitu pentingnya Linda di hidupmu sampai kamu begitu membelanya saat dia dibuang Hendra?" "Rina, kenapa kamu selalu merasa cemburu jika aku menyebut Linda? Harusnya kamu bisa berpikir kenapa aku selalu membela Linda selama ini!" ujar Alex tak kalah garang."Oh apa karena selama ini dia selalu bisa memuaskanmu di atas ranjang lalu kau selalu membelanya?" "Selalu saja itu yang kamu bahas saat kita bertengkar. Tidak bisakah kita berdamai dengan masa lalu? Apa kamu kira aku nggak bosan dan jika lelah setiap hari kamu selalu membahas tentang hubunganku dan Linda di masa lalu?""Kenyataannya memang seperti itu kan, Lex? Kau menghianati dan membodohiku bertahun-tahun lamanya. Kau tidak mau menceraikanku karena kau takut akan kehilangan semua h

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Hamil Anak CEO   Mendadak Cucok

    Anjani semakin merajuk dan enggan mengajak bicara Revan hingga malam tiba. Kedua orang tua Anjani heran melihat tingkah anak-anaknya yang saling diamkan."Kalian kenapa kok tumben diam? Biasanya kalian berdua berisik terus?" tanya Nurma penasaran."Tanya aja sama orang ini," jawab Anjani ketus. Nurma langsung melihat ke arah Revan untuk mencari jawaban. Revan menghela nafasnya. "Masa iya Anjani suruh Revan dandan cantik terus pakai dres, Revan nggak mau Ma. Revan malu, bisa jatuh harga diri Revan kalau begini caranya!" ujar Revan.Nurma dan Agung saling lempar tatapan setelahnya mereka tertawa terbahak-bahak. Revan semakin malu dibuatnya."Udahlah Van ikutin juga kenapa sih? Dari pada kalian saling mendiamkan seperti ini kan nggak enak," tutur Nurma menasehati. Revan mengangguk lemas. Dia akhirnya mengabulkan keinginan Anjani meski dengan berat hati. Tanpa pikir panjang, Anjani langsung mengeluarkan kotak make up dan mendandani Revan. “Wahh kamu cantik sekali Mas,” ujar Anjani set

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Hamil Anak CEO   Sebuah Kabar

    Melihat raut wajah terkejut Revan membuat Anjani menjadi penasaran. Apa lagi sepertinya akan segera pergi.“Kamu mau ke mana, Mas?” tanya Anjani juga ikut berdiri."Tante Linda pingsan Sayang, dan aku harus secepatnya ke sana karena tidak ada keluarga lain yang menunggunya," jawab Revan."Mohon maaf semuanya, sepertinya saya harus pergi sebentar, sekarang. Ada urusan mendadak yang harus segera saya selesaikan," kata Revan sambil menatap seluruh keluarga.Mila segera menahan Revan agar tidak pergi dari situ. Perasaannya mengatakan jika akan terjadi sesuatu dengan Revan. Sebaliknya, dia memerintahkan orang untuk mengurus Linda."Kamu tidak perlu repot mengurusi Linda, Van. Mama sudah mengatasinya!" "Tapi, Ma-" "Sudahlah jangan membantah Mama. Jangan merusak hari bahagia kalian dengan masalah kecil seperti ini," sanggah Mila.Akhirnya Revan menurut kembali duduk. Mereka melanjutkan percakapan yang sempat terjeda tanpa memedulikan keadaan Linda.***Sementara di tempat lain, Linda sedan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Hamil Anak CEO   Sadarnya Linda

    Linda terdiam, perkataan Vina barusan seperti menyadarkannya pada kekeliruan yang selama ini dia lakukan. Ya, putrinya benar. Selama ini dia terlalu memaksakan kehendak pada Revan dan dia selalu merasa jika Revan punya tanggung jawab untuk membalas budi padanya."Apa aku telah menyia-nyiakan Revan? Vin katakan pada Mama, apa Mama telah menyia-nyiakan Kakakmu selama ini?" tanya Linda mengguncang tangan Vina.Vina hanya mengangguk lemah. Linda tergugu dalam tangisnya. Dia sangat menyesali perbuatannya selama ini. Belum terlambat, semua belum terlambat."Vin, antar Mama ke kediaman Kakakmu Vin. Mama mau meminta maaf pada Revan dan Anjani. Mama sudah salah dalam menilai mereka," ucap Linda tergugu. "Vina akan mengantar Mama ke sana, tapi tidak sekarang Ma. Mama harus sembuh dulu," ujar Vina menasihati.***Pagi harinya, karena keadaan Linda sudah membaik dia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Vina tidak mengantarkan Linda ke apartemen Alex."Vin, kita ke mana? Sepertinya ini bukan j

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Hamil Anak CEO   Pergi ke Apartemen Linda

    Alex memutar otak berusaha meluluhkan hati Rina kembali. Dia tak mungkin menduda di usianya yang menjelang senja. "Rin, apa kamu sudah lupa dengan janji kita dulu? Janji untuk menua bersama dan tidak akan saling meninggalkan apa pun keadaannya?" tanya Alex berusaha mempengaruhi Rina. "Iya aku memang melupakan semua janji itu setelah aku tahu kamu bermain gila di belakangku. Persetan dengan janji, nyatanya kamu mencari kehangatan lain di saat aku masih berjuang bertahan demi melanjutkan hidup bersamamu. Lalu sekarang untuk apa aku harus kapal yang sudah hampir karam? Lebih baik aku menyelamatkan diriku sendiri sebelum tenggelam terlalu dalam ke dasar penyesalan!" tukas Rina menohok. "Baik, silahkan lanjutkan gugatan perceraian itu. Bukankah masih ada mediasi? Aku akan menggunakan kesempatan itu mempertahankan rumah tanggah kita," sanggah Alex. "Sudahlah Lex, jangan berusaha mempengaruhi putriku lagi. Andai dia bersedia kembali denganmu pun aku tidak akan pernah membiarkan itu terjad

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23

Bab terbaru

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status