Share

BAB 25

SEMILIR angin malam memang selalu sukses menghantarkan dingin yang menusuk kulit, agak beberapa orang terkadang sampai terserang flu bahkan demam bila sering terpapar udara malam. Malam ini pengecualian. Sesuai niat awal Arzan membawa Rosa yang masih menangis ke taman rumah sakit. Taman tersebut tentu saja sudah sepi sebab gelap sudah merundung tanah yang mereka pijaki. Tadi Arzan sempat berpikir untuk membawa Rosa kembali ke kamarnya namun gadis itu menolak. Sementara Aryan juga memberikan izin bagi mereka untuk jalan-jalan sejenak.

Setelah beberapa menit terdiam dengan si gadis yang bergetar kecil sebab menangis, yang bisa Arzan lakukan hanyalah menyampirkan jaketnya di bahu Rosa. Agar perempuan chipmunk tersebut bisa merasa lebih hangat. Telapak tangan besar Arzan pun menepuk-nepuk bahu si gadis. Berharap Rosa bisa lebih tenang lagi.

Tiba-tiba Rosa menoleh cepat, matanya memerah berserta hidung, sorot matanya menampakkan rasa bersalah. Gadis itu semerta-merta menatap lamat-lamat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status