Share

BAB 19

PEMUDA jangkung tersebut menarik selimut yang membungkus tubuh Rosa hingga leher. Tangannya yang bebas menyelipkan anak rambut si gadis ke belakang telinga. Arzan menatap lamat-lamat wajah si gadis yang sudah terlelap dan tenang. Diusapnya lembut pipi Rosa yang masih ada bekas sisa air mata. Tatapan cowok itu menatap Rosa lamat-lamat sementara memori baru kembali menyentak kepala. Di mana gadis itu berteriak histeris dan Arzan tak bisa untuk mengingatnya lagi.

Cukup menyakitkan baginya.

Apalagi bagi Rosa.

Arzan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Setahu yang ia ingat adalah kemarin adalah hari terbahagianya dan sekarang adalah hari terburuknya. Penyebabnya adalah orang yang sama, Rosa. Gadis itu sumber segala emosionalnya, Arzan akui itu. Bahagia kalau gadis itu tersenyum. Kesal kalau gadis itu lebih dekat dengan laki-laki lain. Geram kalau ada orang yang menjelek-jelekkan si gadis. Dan sekarang, sedih melihat Rosa begini.

Pandangan Arzan turun menatap tautan tangan mereka. Gadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status