Share

BAB 19

Penulis: shalunace
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-12 09:31:02
PEMUDA jangkung tersebut meraih selimut dan menariknya guna menutupi tubuh Rosa sampai bagian leher. Tangannya yang bebas lantas menyelipkan anak rambut gadis serupa tupai itu menuju ke belakang daun telinga. Sejenak ia terhenyak, iris Arzan menatap lamat-lamat wajah perempuan nan telah terlelap dan tenang. Kemudian usapan hinggap pada pipi lembut Rosa yang mana terdapat jejak-jejak bekas air mata. Memori baru sontak kembali menyentak kepala. Bagian di mana teriakan penuh histeria keluar dari belah bibir mungil itu bersama surat duka nan tidak tertahankan.

Hanya dengan mendengarnya saja sudah begitu menyakitkan.

Apalagi bagi Rosa.

Entah luka apa yang tertoreh di hatinya sampai ia sebegitu tersakitinya.

Jujur saja, datang kemari alih-alih mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, nan justru Arzan dapatkan ialah begitu banyak tanda tanya besar dalam kepala. Sebenarnya apa yang terjadi dalam semalam? Arzan tidak dapat menemukan ujung untuk menguraikannya. Setahu nan benaknya ingat kemarin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 20

    BARANGKALI dalam malam-malam terpanjangnya, Arzan pernah bermimpi buruk. Sangat-sangat buruk. Membekas bukan main dalam benak serta relung hatinya bahkan ketika ia terjaga dari alam bawah sadarnya. Butuh waktu cukup lama bagi sang pemuda berlesung pipi untuk mengenyahkannya. Di mana di sana, ia berusaha keras ingin memperbaiki, membetulkan dan setidaknya mengikis sedikit rasa bersalah di dada, namun semua keringat dan darah yang keluar berakhir dengan sia-sia. Sesuatu nan ia usahakan dan coba perbaiki telah terlalu lama pergi dari kehidupan ini. Eksistensinya telah cukup lama memudar dari peradaban manusia. Lantaran hari itu, Tuhan menjemputnya.Tuhan membawanya pulang tanpa bisa di cegah.Tuhan mengambilnya tanpa perpisahan yang layak. Tuhan mengambilnya dari Arzan. Mengambil senyuman manis nan sering kali terbit dengan sarat tulus luar biasa. Mengambil tawa bahagianya nan selalu indah mengetuk gendang telinga. Mengambil tindak-tanduk lucu nan menggemaskannya yang selama ini telah h

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 21

    TEPAT pada pukul sore lebih sedikit, selepas Arzan berpamitan pulang bersama Alvin dan Revin sekaligus. Suasana nan mengitari kamar ruang inap 3018 rasa-rasanya langsung berubah sunyi begitu hanya tinggal ada empat gadis tersebut. Di sofa sana, Jessica tengah menyilangkan kakinya dengan wajah di tekuk; auranya juga semakin tidak bersahabat dengan sorot mata tanpa minat itu. Sementara itu gadis kucing, Jenna, sedang menyandarkan dirinya senyaman mungkin di dinding seraya melipat tangan. Pada sisi yang lainnya, Chelsie mau tak mau mulai merasa was-was sendiri saat memperhatikan ketiga sahabatnya ini. Takut-takut terjadi perdebatan nan tidak di inginkan. Terakhir, masih berada di atas ranjang pasiennya, Rosa sibuk sekali dengan isi pikirannya sendiri sembari bertukar posisi menjadi bersandar pada kepala ranjang. Di luar jendela sana, angkasa perlahan-lahan mulai berubah. Warna jingga masih kentara pekatnya namun akibat mendung, warna hangat itu tidak bertahan lama dan lambat laun di gant

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 22

    JIKA ingin menghitung, sudah lebih dari dua hari Rosa di rawat di rumah sakitㅡyah, lebih tepatnya tiga hari dua malam. Lewat pemeriksaan terakhir, kondisi gadis tupai tersebut telah mulai membaik kian kemari, tentu saja berkat penanganan dokter dan suster yang kompeten. Lukanya pun sudah mulai mengering di bandingkan kemarin hingga saat mengganti perban dan di obati, rasa pering nan membuat pening kepala itu pun tidak sesakit ketika pertama kali ia menukar perban. Yang ini jelas merupakan pertanda baik. Jam di dinding sekarang sudah menunjukkan pukul lima sore. Kamarnya kosong, tidak ada tiga gadis nan berisik itu. Sebelumnya, beberapa jam lalu, Jessica sempat mampir kemari tadi pagi sekaligus ingin melakukan niat busuknya untuk membolos sekolah. Namun sialnya, Chelsie juga ikut mampir kemari dan alhasil gadis berponi tersebut di seret paksa ke sekolah. Sementara yang satunya lagi, Jenna tidak dapat mampir hari ini lantaran ada jadwal bertemu dengan guru lukisnya dan jadwal les sepulan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 23

    PEMUDA dengan lesung pipi tersebut berderap mendekati meja dan meletakkan tas punggungnya di atas sana. Sang empu masih mengenakan seragam sekolah dan datang kemari bersama raut wajah nan terlihat cukup kelelahan. Kendati demikian ia masih menyempatkan diri untuk datang mampir ke sini sekaligus membawa banyak ragam makanan manis untuk Rosa. Nona Mawarnya. Walau ekspresinya tidak ramah dan justru terkesan pahit, tidak mau munafik, gadis tersebut merasa terharu, jelas saja. Akan tetapi cuma sedikit, ya. Hanya sedikit saja, sebagai bentuk apresiasi. Tidak usah banyak-banyak juga soalnya Arzan merupakan tipe anak yang di kasih hati malah minta jantung.Jadi, cukup sekadarnya saja sebagai formalitas. “Gue ganggu nggak?” tanya Arzan dan meringis dalam hati bersama senyuman tipis terpatri pada wajah. Tentu, diam-diam tatkala tadi dia membuka pintu kamar dan menjumpai seorang laki-laki asing tengah berdua bersama sang pujaan hati. Mana mungkin Arzan tidak merasa cemburu. Sudah pasti ia sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 24

    "KEMANA?"Gadis tupai itu tidak langsung menjawab pertanyaan nan di layangkan, ia justru menarik dua sudut bibirnya selebar mungkin ke atas, kemudian menyibak selimutnya cepat dan berniat untuk segera turun dari atas ranjang. Menyadari hal tersebut pun membuat Arzan dengan sigap langsung berdiri, mendekatkan diri sembari menjadikan lengannya penyangga bagi Rosa agar dapat turun dengan senyaman mungkin. Ia menuntun pelan-pelan gadis mawarnya ini untuk turun dari ranjang, ketika berhasil turun dan mendarat dengan baikㅡmeski tentu saja Rosa mengeluarkan ringisan tatkala memijakkan kaki, ia secara spontan menarik lengannya dari genggaman Arzan akibat rasa nyeri pada sepasang kaki. Pemuda berlesung pipi itu ingin melesatkan protes lantaran takut-takut Rosa limbung lalu berujung jatuh. Namun belum sempat selesai dengan isi kepalanya, ia justru mendapati Rosa malah melingkarkan tangan pada lengannya. Sorot mata bingung langsung berpendar lurus kepada Rosa. Arzan membeo sendiri menatap leng

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 25

    SEMILIR angin malam memang selalu berhasil dalam menghantarkan dingin nan mampu menusuk kulit bahkan sampai masuk menyapu tulang. Karena itu terkadang beberapa orang sampai-sampai terserang flu, sakit kepala, meriang dan juga demam apabila terlalu terpapar udara malam untuk waktu yang lama. Namun pengecualian untuk malam ini. Sesuai rencana awal mereka, Arzan membawa gadis serupa tupai tersebut menuju taman rumah sakit. Sisa-sisa tangis masih merundung perasaan emosional Rosa dalam sepanjang perjalanan mereka. Omong-omong, taman luas dengan beragam jenis bunga serta tumbuhan liar, pengunjungnya sudah tidak seramai sore tadi tatkala Arzan baru saja datang.Yah, tentu saja akibat langit nan telah menggelap sempurna di atas tanah yang sedang mereka pijak ini. Pun sesungguhnya tadi Arzan sempat berpikir guna membawa Rosa untuk segera kembali menuju kamarnya akan tetapi gadis tupai itu menolak dengan gelengan kuat namun tegas. Sementara dokter memberikan izin, Arzan tidak dapat berbuat apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 26

    USAI mendapatkan pemeriksaan akhir dengan hasil memuaskan, pihak rumah sakit akhirnya memberikan izin bagi Rosa untuk pulang. Luka-luka gadis tersebut tidak lagi mengkhawatirkan untuk kembali melakukan aktivitas harian. Kabar baik tersebut jelas-jelas Rosa sambut dengan sangat baik, termasuk dengan tiga sahabatnya. Akan tetapi ada satu masalah. Memang tidak cukup bisa hingga perlu di khawatirkan. Hanya saja anak-anak itu mulai berisik sewaktu memilihkan pakaian yang cocok bagi Rosa untuk pulang. Benar, pakaiaan adalah masalah besar bagi tiga anak perempuan itu. Mereka telah ribut-ribut sendiri atas keteguhan pendapat mereka masing-masing. Betul-betul tidak ada yang mau mengalah. Gadis serupa tupai tersebut kini masih mengenakan seragam pasien. Lima belas menit lalu, pertengkaran ketiga perempuan itu di mulai tatkala Chelsie menyarankan gaun panjang nan kemudian langsung di sanggah Jenna dengan pilihan roknya. Sementara di sisi lain Jessica juga bersikeras jikalau Rosa harus memakai c

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 27

    SETELAH tiga manusia nan mendadak menjabat sebagai wali pasien tersebut tertangkap basah sedang menguping pembicaraan. Mereka akhirnya bisa pulang usai menyelesaikan perdebatan panjang mengenai pakaian apa yang harus Rosa kenakan hari ini. Itu juga hasil dari menodong Arzan dengan kalimat : “Pilih rok, gaun atau kulot?” Tiga perempuan itu tidak ada sungkan sedikit pun ketika melemparkan tatapan tajam nan sangat menuntut, tidak mau kalah dan seakan-akan tidak menerima berbagai macam bentuk penolakan atas opsi mereka masing-masing. Yang tentunya juga membuat Arzan bingung sekaligus merasakan teror dari bagaimana cara mereka manatapnya dengan begitu lamat. Oleh karena itu kalau-kalau masih berniat pulang hari ini juga maka Rosa harus segera menengahi, terlebih-lebih lagi nyawa Arzan sedang terancam sekarang. Namun pada ujung cerita, Arzan tanpa sadar dan sangat-sangat tidak sengaja bergumam bahwasanya Rosa akan cantik menggunakan gaun floral dengan corak biru, nan mana gumaman itu rupa-

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12

Bab terbaru

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   SPECIAL BAB #1

    BEBERAPA hal terkadang berlalu begitu cepat tanpa di sangka-sangka. Seperti, misalnya kau tengah menonton sebuah film tetapi ternyata eksekusi adegannya tidak membuatmu tertarik dan lekas mendatangkan bosan, namun karena masih penasaran dengan ujung cerita pada akhirnya kau akan memilih mempercepat laju jalannya film tersebut tanpa pikir panjang. Iya, seperti itu. Inti adegan dan juga sekelumit kisah yang coba sutradara sampaikan dapat sekilas di pahami dan di ingat. Begitu juga akan kehidupan. Memang saat menjalaninya terasa berat, ingin menyerah dan membuatmu terasa ingin meninggalkan dunia dengan sesegera mungkin. Sebab kewarasan tengah berada di ujung tanduk. Akal sehat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi hati juga hancur lebur di obrak-abrik takdir. Pada akhirnya, hanya kata menyerah dan putus asa yang keluar dari belah bibir. Kehidupan dan takdir memang begitu. Benang merahnya sangat rumit untuk di uraikan dengan rangkaian kata belaka. Namun percayalah. Ketika semua

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   EXTRA BAB #2

    “ROSA! Lo tau nggakㅡ”“ENGGAK! NGGAK TAU! NGGAK TAU! GUE IKAN SOALNYA!”Sementara Arzan mengulum senyum geli, gadis chipmunk tersebut mati-matian menahan gondok. Bukan karena apa, setelah kejadian di mana ia juga mati-matian menggombali Arzan dan ketahuan oleh pemuda itu bahwa Rosa tengah mengerjainya sebagai ajang balas dendam. Arzan marah seharian, mogon bicara dan tahu-tahu besoknya malah menggantikan Rosa dalam hal gombal menggombali.Jantung Rosa tidak kuat. Memang ya, balas dendam itu tidak baik. Rosa malah nyaris spot jantung setiap saat karena Arzan membalasnya dua kali lebih parah daripada apa yang dia lakukan. Bahkan tak ragu-ragu untuk mengejarnya sepanjang sekolah demi berkata :“MAKMUMKU! KAMU MAU KEMANA? KOK CALON IMAMMU INI DITINGGAL?!”Rosa malu. Rosa nyaris sinting. Nyaris mati karena detakan jantungnya tak keruan. Sial. Lihat saja senyum manis Arzan yang masih betah bertengger. Rosa ingin sekali mencakar wajah tampan itu tetapi sayang kalau memiliki goresan. Rosa hany

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   EXTRA BAB #1

    “ZAN, tau nggakㅡ”“Udah dong, Saaa!”Arzan tidak sanggup. Arzan tidak kuat lagi. Arzan sudah tidak bisa menanggungnya lagi. Arzan bisa-bisa stres plus diabetes jika diberi gula terus-menerus. Bukannya apa-apa, hanya saja memang Arzan menyukai perubahan sifat Rosa. Sangat malahan. Manisnya tak tanggung-tanggung membuat Arzan terkadang malu sendiri. Arzan malah seperti anak gadis sementara Rosa seperti cowok yang hobi menggombalinya seperti sekarang.Tingkah manis Rosa terkadang datang begitu saja tanpa permisi, langsung menyerang danㅡtok! Pas sekali mengenai hatinya. Arzan lama-lama bisa jantungan kalau begini caranya.Rosa nyengir, tidak merasa bersalah sama sekali. “Gue 'kan belum selesai ngomong, sayangku. Aduh! Gemoy sekali Anda!” Rosa terbahak.Arzan tersenyum tabah. Sabar sekali menghadapi Rosa.“Zan, lo tau nggakㅡ”“Kalau gue mirip calon imam lo?” sambar Arzan jengah, kalimat ini sering sekali dilontarkan Rosa padanya. Bahkan tak malu mengungkapkannya di depan umum sekalipun. Ben

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   EPILOG

    HARI ini adalah hari pertama Rosa memasuki sekolah setelah libur nyaris satu bulan lamanya. Tak banyak yang berubah. Di pagi hari Rosa sudah bangun lebih dulu untuk memasak sarapan. Membangunkan Jessica agar mau berangkat sekolah tepat waktu namun gadis itulah yang paling susah untuk di atur. Sementara Lion bisa mengurus dirinya sendiri dengan baik. Iya, memang Jessica memilih tinggal bersama mereka meski kadang pulang juga. Rosa tak keberatan justru senang-senang saja.Rosa dan Lion tinggal di apartemen Jessicaㅡgadis itu yang memaksa. Rosa dan Lion tidak memiliki sanak saudara sehingga Demian menawarkan diri menjadi wali legal mereka. Setidaknya sampai Rosa lulus kuliah dan bekerja. Awalnya si gadis ragu namun setelah diyakinkan oleh ketiga sahabatnya, Rosa setuju. Hanya sampai ia mendapatkan pekerjaan tetap.Rosa berdecak sebal, masih mengenakan celemek bekas memasak dan saat kembali ke kamar Jessica masih dalam posisi sama persis saat ia tinggalkan tadi. “Jessica! Ih! Buruan mandi!

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 70

    ROSA kembali berduka. Di hari kepulangannya dari rumah sakit dan di hari yang sama pula Rosa melihat Julian terbaring lemah di atas ranjang. Penuh luka dan tak berdaya. Rosa tak merasakan apapun saat menatap Julian yang jangankan untuk kembali menyakitinya, bergerak saja sulit. Seorang polisi pun mendatanginya dengan sebuah kabar bernuansa gagak hitam. Bahkan Rosa belum betul-betul keluar dari rumah sakit tetapi hal-hal buruk sudah menunggu. Marie bunuh diri di rumah mereka dengan cara gantung diri di ruang tamu. Kematian sang ibu rupanya sudah berjalan selama empat hari dan baru terendus warga kemarin karena bau busuk yang menyengat. Lagi-lagi Rosa tidak bisa merasakan apapun. Gadis tersebut hanya diam, membiarkan polisi membawanya untuk mengidentifikasi mayat. Kemudian Marie dibawa pulang untuk dikebumikan dan Lion menangis di sisinya sepanjang hari pemakaman. Rosa tak menangis. Ia hanya menatap kosong pada tubuh Marie yang ditimbun tanah dengan raut datar. Banyak orang yang

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 69

    DI karenakan luka jahitan di perut maupun di kepala Rosa sudah mengering. Gadis tersebut diizinkan berjalan-jalan keluar kamar asal tetap pada pengawasan dan larangan yang seharusnya. Gadis chipmunk tersebut tentu senang akhirnya bisa keluar dari kamar super sumpek karena Jessica dengan kurang ajar membawa semua makanan yang di pantangkan untuknya. Rosa berdecih, mengumpat, melempar Jessica dengan vas bunga. Tetapi Jessica tetaplah Jessica. Kelakuannya tetap diulangi lagi ke esokannya. Hari inipun sama. Jessica dengan segenap hati dan baik sekali membawa pasta udang ke dalam kamarnya. Rosa mengumpat, berteriak histeris dan Jessica ngakak di tempat. Sahabat tidak ada akhlak. Rosa meremat kuat lengan Arzan sehingga pemuda tersebut meringis. “Kalau gue bisa, gue sleding kepalanya, Zan! Ih! Nyebelin banget, asli. Kuyang geblek, gue doain poninya hilang! Mampus!” gerutu Rosa, kesal pangkat seratus. “Cuih! Najis! Ishhh! Zaaaaan, mau pasta juga,” rengeknya. Arzan menghela napas berat,

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 68

    KAMAR inap Rosa ramai meski di isi hening, memperhatikan setiap gerak-gerik dokter yang kembali mengecek kondisi tubuh si gadis. Setelah Rosa sadar, Jessica seperti orang kerasukan menelepon semua orang, memberitahukan kabar gembira ini. Chelsie dan Jenna datang dengan napas terengah-engah dan mata membulat sempurna. Di susul Raffa, Revin dan Alvin kemudian. Lion pun juga datang setelahnya dengan masih mengenakan seragam basket. Jelas sekali kabur dari sesi latihan. Dokter tersebut berbalik dan membuat mereka menahan napas sejenak. Dokter tersebut tersenyum, “Pasien hanya butuh istirahat total untuk pemulihan. Jadi saya harap,” dokter tersebut menggantungkan kalimat dan tersenyum kecil. “Kalian tidak boleh terlalu memaksakan sesuatu hal pada pasien. Kalau begitu saya permisi dulu.” Mereka serentak menghela napas lega. Tepat setelah pintu tertutup mereka semua langsung mengerubungi setiap sisi ranjang Rosa. Seolah mereka adalah lalat yang baru saja melihat kue lava yang lezat. Jessi

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 67

    DUA minggu berlalu. Kondisi Rosa makin memburuk. Arzan tidak tahu harus bagaimana mendefinisikannya namun ia rasa setiap melangkah menuju kamar si gadis. Lututnya melemas melihat banyak alat penopang kehidupan yang terpasang di tubub Rosa. Arzan seharusnya bersyukur saat gadis itu masih bisa bertahan, tetapi ia malah berpikir jika Rosa ingin pergi. Napasnya memberat. Tepat seminggu Rosa masih berdiam diri di ranjangnya, Arzan sudah dibolehkan untuk pulang. Menjalani aktifitasnya seperti biasa, bahkan Arzan tidak merasakan apapun saat Pak Harry memujinya terus-terusan atas kinerja mereka pada OS. Setiap hari yang Arzan lakukan hanya pulang sekolah dengan cepat agar menghabiskan sisa hari di sisi ranjang Rosa. Tangannya terjulur untuk menyelipkan anak rambut Rosa ke belakang telinga si gadis. Agar wajahnya tidak tertutupi lagi selain dengan alat pernapasan. “Kayaknya di sana enak ya, Sa? Sampai lo nggak mau bangun gini,” ujar Arzan sendu. Diusapnya punggung tangan Rosa yang makin d

  • HOW BAD DO YOU WANT ME?   BAB 66

    MUNGKIN mempertahankan kewarasan bagi seseorang seperti mempertahankan dirimu di medan perang. Sulit, mematikan, menyakitkan namun fisik dan mental dipaksa untuk terus bekerja secara spontan. Satu saja salah langkah, kamu bisa saja jatuh pada kubangan menyakitkan bernama depresiㅡgangguan mental lainnya atau bisa jadi lenyap dari muka bumiㅡmati. Barangkali opsi terakhir sering dipakai karena kebanyakan dari mereka memilih untuk tidak bertahan.Apa Rosa akan begitu?Arzan tidak tahu dan tidak ingin menebak-nebak juga. Ia tidak ingin mendapatkan jawaban yang diluar dugaan nantinyaㅡnanti yang entah kapan. Tepat pukul sepuluh malam saat Krystal sudah terlelap di ranjang tambahan bersama laptop yang menyala. Alvin pun sudah pulang bersama Jessicaㅡkatanya. Arzan meloncat turun pelan-pelan dari ranjangnya. Meski dihantam pening, si pemuda tak goyah.Menarik tiang infus dengan gerakan sepelan mungkin agar tidak membangunkan Krystal, begitu pula saat membuka pintu. Lorong rumah sakit sudah agak

DMCA.com Protection Status