Ditempat lain, tepatnya di sebuah kamar, seorang pria dewasa sedang menatap lurus jendela ruangannya, pria itu masih memusingkan cara mendapatkan pasangan sekarang, jujur saja dirinya tidak ingin menikah lagi, terlebih dia tidak mau kejadian yang lalu terulang kembali, Ya! Dia masih trauma.
Atas desakan sang nenek, mau tidak mau dirinya harus mengenalkan kekasihnya kepada sang nenek pada pesta ulangtahunnya yang akan di laksanakan 2 hari lagi, pria itu sungguh pusing, neneknya benar benar mengancamnya, bukan karena pria itu takut untuk menuruti permintaan sang nenek tetapi nenek mengancam kesehatannya agar pria itu segera menikah."Hah! apa aku yakin untuk menjadikan gadis yang baru ku temui tadi istriku? tapi aku masih bingung! bagaimana dengan ketiga anakku? kalau mereka tidak mau bagaimana? dan kalaupun mereka nyaman dengan gadis itu bagaimana? apa suatu saat nanti mereka merelakanku untuk putus hubungan dengan gadis itu atau malah melarangku untuk putus dengannya? huh! biarlah dulu, lebih baik aku fokus pada ulang tahun nenek saja! karena nenek pasti tidak akan diam jika aku masih belum memberikan kepastian wanita itu kepadanya!"Gumam pria itu frustasi.Pria itu masih bergelut dengan pikirannya, di satu sisi dirinya memikirkan nenek yang sangat dia cintai, namun di sisi lain ia juga memikirkan nasib ketiga anaknya, jujur saja selama ini ia tidak terlalu memperhatikan ketiga putra putrinya itu, karena pekerjaan yang selalu menjadi prioritasnya sehingga anak anaknya pun tidak mendapatkan perhatian yang cukup."Apa mereka butuh sosok ibu? gak mungkin! mereka tidak pernah memintanya padaku!"gumamnya tak terima ketiga anaknya meminta seorang ibu, karena jika mereka terlanjur sayang, maka mereka akan merasakan sakit yang sama untuk kedua kalinya, dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi!Sosok pria itu adalah saga, seorang duda dengan perawakan yang sangat tampan, diumur yang sudah kepala empat, dirinya masih sangat tampan, tubuh kekarnya, penampilan dewasanya, pasti siapapun akan mengira jika dia masih bujangan, karena umurnya saja yang tua tetapi wajahnya tidak. mungkin kalau ada orang lain yang mengatakan jika umurnya 30 tahun sepertinya akan percaya saja, karena emang wajah dan penampilannya masih sangatlah keren dan luar biasa.Dia merupakan ayah dari 3 orang anak, yaitu dengan 2 anak laki laki dengan satu anak perempuan, mereka sebenarnya kembar, hanya saja tidak identik. Dulu saga adalah orang yang paling bahagia, kehidupannya selalu diwarnai dengan kebahagiaan, memiliki istri yang baik dan anak anak yang luar biasa, namun sejak kejadian itu, kejadian yang membuat hidupnya hancur dan berantakan! Kejadian yang merampas seluruh kebahagiaan darinya! Iyaa! Ternyata dia baru menyadari jika ternyata istri yang selama ini dia kira sangat mencintainya, ternyata sudah bermain gila dibelakangnya! Dan yang lebih membuat saga tak percaya adalah selingkuhannya itu! Selingkuhannya adalah teman dekatnya sendiri.Bertahun tahun mereka bermain gila di belakang saga tanpa ketahuan! Saga dengan bodoh terlalu mencintai wanita bejat seperti itu! Bahkan wanita itu rela meninggalkan suami dan ketiga anaknya hanya untuk menikah bersama dengan pria bejat yang menjadi mantan teman dekat saga! Sungguh jika mengingat hal itu, masih ada rasa sakit dan tak percaya jika cinta yang selama ini dia kira suci dan berharga, ternyata lenyap begitu saja hanya karena orang ketiga.Bahkan sampai saat ini pun saga tidak pernah menganggap wanita yang mendekatinya ada, banyak sekali wanita wanita rendahan yang selalu mengejar ngejar dirinya, saga risih dan muak! bahkan saga tidak segan segan melemparkan mereka keluar dari perusahaan. Wanita seperti itu hanyalah lalat pengganggu yang tak bisa dipercaya."Tidak ada wanita yang bisa dipercayai didunia ini, mereka mengatakan kata cinta lalu meninggalkannya! Hah! Lucu sekali! Mereka mempermainkan kata cinta dan berselingkuh dengan orang lain!"gumam saga geram"Baiklah nek, kalau nenek sangat ingin sekali bertemu dengan pacar yang kupilih! Aku akan memberikan mu itu! Tapi jangan harap aku akan mencintainya! Aku hanya butuh wanita yang tidak akan merepotkanku nanti! Jadi aku hanya bisa mengancamnya untuk itu, saat memikirkan hal itu tadi, tiba tiba saja nasib baik menghampiri ku! Gadis itu, dia membuatku bisa memanfaatkannya dengan telah menabrak mobil mewah milikku"ucap saga dengan pikiran kacaunya."Sebenarnya uang bukanlah masalah besar bagiku, karena uang bukanlah hal yang terlalu penting, yang hanya ada dipikiranku saat itu adalah bagaimana cara untuk bertemu wanita yang bisa di ajak bekerja sama, karena nenek terus saja mengancamku dengan umurnya yang sudah tua! Hahh! Aku tidak ingin kehilangannya! Hanya neneklah satu satunya keluarga ku yang tersisa! Karena itulah, mau tidak mau aku harus menuruti permintaan nenek walau hal itu sungguh memberatkan untukku!"lanjut saga sambil menekan pelan keningnya yang pusing***Ditempat lain, saat ini Cika sudah sampai di toko kue tempatnya bekerja, ternyata betul apa yang menjadi ketakutan Cika, ibu Devi sudah menunggunya dengan perasaan cemas, melihat itu pun Cika tidak tega karena melihat raut wajah ibu Devi Yang sedih"Nakk, kamu tidak apa apa?"tanya ibu Devi khawatir sambil melihat keadaan Cika yang sedikit berantakan. "Tidak apa apa Bu, Cika baik baik saja, tadi hanya ada sesuatu hal di jalan, tapi tidak serius kok"jawab Cika berusaha menenangkan"Duhh nak, kamu membuat ibu ketakutan, soalnya kamu tidak biasa telat kaya gini, jika pun kamu terlambat atau ada urusan, pasti akan nelfon ibu dulu, ibu jadi khawatir nak"ucap ibu Devi dengan wajah yang sangat cemas"Maafin Cika ya Bu, Cika gak ngabarin tadi juga waktunya mepet banget jadi gak sempat untuk Cika memberikan kabar, tapi kan sekarang Cika sudah datang, ibu tidak usah khawatir lagi yaa"jawab Cika sambil memeluk ibu Devi yang masih cemas melihat keadaannya"Anak nakal, selalu bikin ibu khawatir, kamu kenapa gak tinggal di tempat ibu aja nak, kenapa harus pindah? Ibu kesepian disini, kamu gak ngerepotin ibuk kok"ucap ibu Devi membujuk Cika lagi, ini sudah berkali kali ibu Devi mengatakan hal tersebut, karena ibu Devi ingin Cika tinggal bersamanya tapi karena Cika ingin hidup mandiri dan tidak ingin ketergantungan dengan orang lain membuat Cika harus pindah."Ibuu, Cika ingin hidup mandiri, Cika tidak ingin menjadi beban untuk siapapun, Cika gak mau ngerepotin ibu lagi, sudah cukup selama ini Cika bermalas malasan dan mengantungkan hidup kepada ibu, karna ibu adalah orang berharga bagi Cika, jadi Cika ingin berusaha untuk mandiri dengan mencoba hidup diluar"ucap Cika yang sudah menentukan keputusan hidupnyaYa! Selama ini Cika juga bekerja part time diluar, dia harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan membantu biaya rumah sakit suami ibu Devi, meskipun ibu Devi selalu menolaknya tetapi bagi Cika ibu Devi adalah penyelamat hidupnya, jadi berapapun biaya yang dibutuhkan ibu Devi, Cika akan berusaha membantunya, meski harus bekerja part time lagi diluar. Karena akhir akhir ini juga toko selalu sepi pengunjung. Ntahlah, Cika bingung harus dengan cara apa lagi dirinya membantu toko ibu Devi, yang pasti, Cika akan selalu berusaha untuk membanggakan ibu Devi dan membalas jasa jasanya."Baiklah nak, ibu mengerti, semoga kamu menjadi anak yang sukses yaa, kamu boleh kok mampir atau nginep ke rumah ibu, karena pintu rumah ibu selalu terbuka untuk anak ibu yang sangat cantik ini"jawab ibu Devi sambil mencubit pipi Cika gemas. "Hehe makasih ibuku sayang"ucap Cika lalu memeluk ibu deviCika lalu kembali kepada kegiatannya sehari hari yaitu menjadi pegawai toko kue ibu Devi, Cika sangat senang bekerja disini, meskipun Cika hanya bekerja berdua bersama dengan teman kerjanya, tetapi Cika selalu merasakan kekeluargaan yang teramat di sini, perhatian ibu Devi Yang selalu memasakkan mereka makan siang, dan mengizinkan mereka beristirahat jika lelah seharian, ibu Devi adalah orang yang paling baik bagi Cika dan Cika sangat mencintai beliau seperti ibu kandungnya sendiri.Rekan kerja Cika bernama Rea, gadis yang masih berada dibawah Usianya itu kini menjadi tulang punggung keluarganya. Nasib yang dia miliki juga tidak beruntung, bahkan orang yang Rea anggap keluarganya sendiri, malah selalu menyiksa Rea dirumah dan selalu menghabiskan gaji hasil jerih payah Rea dengan foya foya.Cika sangat kasihan dengan rea, gadis itu selalu datang dengan luka lebam di tubuhnya, bahkan Cika sering menawarkan untuk tinggal di rumahnya saja, karena Cika sangat khawatir terjadi sesuatu kepada rea, bahkan hal yang lebih berbahaya lainnya, Cika tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan rea terluka seperti itu.Setiap rea datang, Cika akan selalu mengobati seluruh luka lebam tersebut, meskipun rea selalu menolak inisiatifnya, Cika tidak peduli! Bagi Cika Rea adalah keluarganya dan Cika tidak akan membiarkan keluarganya tersiksa seperti itu. Cika hanya bisa menyemangati rea agar menjadi wanita yang lebih kuat, serta menjadikan ini sebagai ujian yang suatu saat nanti pasti akan ada titik dimana kebahagiaan menjemputnya."Bagaimana aku bisa mengatakan beban yang kumiliki saat ini kepada mereka, jika beban yang mereka tanggung jauh lebih besar dari bebanku yang masih tak seberapa ini!"gumam Cika yang hanya bisa menerima nasib tidak beruntung yang telah menjadi takdirnya.Sepulang dari bekerja, Cika memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah taman, karena hari sudah malam sehingga sudah tidak ada lagi orang orang yang berada disekitar taman tersebut, Cika memarkirkan motornya, setelah itu berjalan menuju taman. Pemandangan taman tersebut emang tidak pernah gagal, meskipun sudah malam tetapi hawa sejuk dari pepohonan membuat otak Cika fresh. "Aghhh!!! Dasar pria tua gila! Keparat! gak punya hati! Sok berkuasa!"teriak Cika mengeluarkan uneg uneg yang seharian ini dirinya tahan."Huh, leganya... pria gila itu pasti sedang berbahagia di rumahnya! dia tidak akan memikirkan bagaimana nasib orang yang sudah di tindasnya!"teriak Cika kesal dengan pria tak punya hati nurani itu.Cika butuh waktu untuk menjernihkan pikirannya Yang sangat kacau hari ini, masalah hutangnya yang Cika sangat bingung bagaimana cara membayarnya, dirinya bahkan tidak diberikan pilihan untuk memilih, kecelakaan tidak sengaja tadi sungguh membuatnya tidak menyangka, masalah yang tidak
Setelah menenangkan rea, akhirnya gadis itu pun sudah berangsur angsur tenang, ujian pahit seperti ini sudah sering rea lalui, tetapi baru kali inilah rea mengumbar semuanya kepada Cika, sehingga keluarlah semua yang mengganjal dihatinya. Setelah cukup tenang, mereka pun kembali beraktivitas seperti biasanya.Setelah jam makan siang, sesuai rencana yang akan Cika lakukan, gadis itu akan kembali ke perusahaan pria yang kemarin dia tabrak mobilnya, karena perjanjian itulah dia harus datang karena takut pria itu akan mengancamnya ke kantor polisi, Cika sangat takut dengan ancaman itu, siapa juga kan yang tidak takut jika dipenjara! terlebih orang yang dia tabrak bukanlah orang sembarangan.Tak lupa Cika izin pamit kepada rea dan ibu Devi yang berada di dapur, ibu Devi memiliki tanggung jawab di dapur, yaa meskipun Bu Devi lumayan jarang datang, tetapi ibu Devi selalu membantu pekerjaan karyawannya meskipun dia adalah pemilik toko kue tersebut."Ibu... Cika izin mau keluar dulu yaa, ada k
"Baiklah tuan"jawab Cika dengan terpaksa karena dia tidak memiliki pilihan lain lagi"Besok kau akan melakukan tugas pertamamu menjadi kekasih ku, besok kau harus datang bersamaku kerumah untuk bertemu dengan nenekku! ingat! Jaga sikapmu! Jangan sampai nenek curiga dengan sandiwara kita! Buatlah senatural mungkin! Jika kau berbuat kesalahan, jangan salahkan aku jika aku langsung membawamu ke kantor polisi! karena aku tidak akan segan segan lagi"ucap saga memperingati CikaDasar!!! Cowok gilaa!! Maunya apasih! lama lama tu mulut ku tabok nih! Kesel banget liat mulutnya yang mengoceh ngoceh! Apalagi sampe mengancamku seperti itu!"Iya tuan, saya akan ber acting dengan baik, saya tidak akan membuat nenek tuan curiga sedikitpun, jadi percayalah kepada saya, saya tidak akan mengecewakan tuan"jawab Cika sambil menahan emosinya"Baguslah kalau kau bisa mengerti, karena aku tidak akan mengatakannya dua kali.""Ohh iyaa! Karena kita sudah mulai menjalankan rencana besok, kau harus mengetahui s
Sepulang dari kantor tuan saga, Cika mulai merasa lelah, lelah batin, lelah pikiran dan banyak hal yang membuat tubuhnya kelelahan. Karena hari udah hampir gelap, Cika memutuskan untuk kembali ke rumah saja, karena dirinya tidak sanggup jika harus lanjut bekerja lagi karena pikirannya saat ini sedang sangat tidak fokus, takutnya bukannya dia bisa fokus bekerja, tetapi malah mengacaukan pekerjaan nya sehingga membuat ibu Devi dan rea kerepotan.Sesampainya gadis itu dirumah, Cika lantas langsung membersihkan diri dan bersiap untuk tidur padahal hari masih senja tetapi Cika sangat ingin merebahkan badan, yaa... Meskipun tidak tidur, tetapi Cika ingin memikirkan pilihannya itu dengan pikiran tenang."Bagaimana ya? Besok aku harus menjalankan peranku sebagai kekasih pria gila itu! Ah astaga! Aku melupakan map nya! Baiklah, aku harus membacanya"ucap Cika yang baru teringat dengan map yang berisi kepribadian tuan saga, dan tak lupa Cika harus membacanya malam ini."Bay kasur empukku, aku ha
Brukk!“Astaga! Bagaimana ini?!” gumam Cika yang merasa panik karena sudah menabrak sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan. Cika tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya bisa mengganti kerugian mobil mahal itu.Di saat Cika terjatuh dari sepeda motornya tidak ada satupun orang yang berniat untuk menolongnya, bahkan mereka melihat Cika dengan pandangan penuh dengan rasa benci karena dirinya terlihat dekil dan miskin.“Kenapa aku harus menabrak mobil ini sih” gerutu Cika sambil memukul sepeda motornya dengan kesal. Motor itu adalah motor antik yang sudah tua, dan telah menjadi saksi bisu kehidupannya yang menyedihkan.“Dasar orang miskin. Mampus lah kau sana.” cibir salah satu orang yang sedang menatap Cika dengan tatapan tajam.“Bukankah itu mobil dari tuan Bram? Ahh aku tidak yakin jika gadis miskin itu masih bisa selamat, karena setahuku siapapun yang mengganggu dan mengusik tuan Bram, mungkin orang itu bisa menghilang dari dunia ini." ucap salah satu orang itu dengan pandangan j
"Saya akan berusaha semampu saya tuan" jawab Cika. Ia masih diam menunggu pria itu mengeluarkan suaranya kembali. Cika sebenarnya tidak berani untuk membalas perkataan pria itu. namun, karena wajah yang ditunjukkan pria itu terlihat seperti merendahkannya sehingga membuat Cika merasa kesal."Emang masalahnya Dimana sih jika aku bayar ganti ruginya? meskipun aku hanya mampu bayar secara nyicil, tapi apa salahnya?! kalau mau menjadikan aku babu juga gak masalah dari pada aku harus masuk penjara" pikir cika jika dirinya dijadikan pembantu pun cika tidak akan protes karena cika tahu kesalahannya."Saya akan berusaha tuan, bolehkan saya tau berapakah uang ganti ruginya?" tanya Cika. meskipun dirinya harus bekerja keras selama 10 tahun. dirinya akan tetap berusaha untuk membayar hutang tersebut sampai lunas."1 miliar" jawab pria itu santai"Hahhh?!" teriak Cika tak percaya. Ia sangat terkejut, jiwanya terguncang! dirinya bahkan tidak pernah menyentuh uang 100 juta, apalagi 1 miliar yang me