Share

HOT DUDA BERANAK 3
HOT DUDA BERANAK 3
Author: Dary_

ASAl TARIK

Brukk!

“Astaga! Bagaimana ini?!” gumam Cika yang merasa panik karena sudah menabrak sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan. Cika tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya bisa mengganti kerugian mobil mahal itu.

Di saat Cika terjatuh dari sepeda motornya tidak ada satupun orang yang berniat untuk menolongnya, bahkan mereka melihat Cika dengan pandangan penuh dengan rasa benci karena dirinya terlihat dekil dan miskin.

“Kenapa aku harus menabrak mobil ini sih” gerutu Cika sambil memukul sepeda motornya dengan kesal. Motor itu adalah motor antik yang sudah tua, dan telah menjadi saksi bisu kehidupannya yang menyedihkan.

“Dasar orang miskin. Mampus lah kau sana.” cibir salah satu orang yang sedang menatap Cika dengan tatapan tajam.

“Bukankah itu mobil dari tuan Bram? Ahh aku tidak yakin jika gadis miskin itu masih bisa selamat, karena setahuku siapapun yang mengganggu dan mengusik tuan Bram, mungkin orang itu bisa menghilang dari dunia ini." ucap salah satu orang itu dengan pandangan jijik melihat Cika

“Benar sekali” jawab mereka sambil menatap Cika dengan tajam. Cika yang mendengar tentang kata-kata buruk tersebut hanya bisa terpaku sambil terus memikirkan bagaimana caranya ia bisa bertanggung jawab karena ia benar-benar tidak memiliki uang bahkan pekerjaannya tidak bisa menutupi kehidupan sehari-harinya.

Cika berusaha untuk keluar dari kerumunan tersebut, kakinya berusaha melangkah. Namun, dia tidak bisa menemukan jalan keluar dan hanya bisa mendengar kata-kata makian. Cika mulai sesak, gadis itu seperti linglung tidak tau arah, namun dia tetap berusaha untuk keluar dan mendorong siapapun yang menghalangi jalannya beruntungnya gadis itu berhasil, akan tetapi karena mendorong terlalu keras, gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang yang tiba-tiba saja muncul dari hadapannya saat keluar dari kerumunan tersebut.

“Aghh.. Maaf” teriak Cika tak sengaja saat dirinya tidak sengaja menyenggol seseorang yang lewat di depannya.

“Ikut aku!” ujar pria tersebut, ia pun juga menarik Cika untuk menjauhi kerumunan-kerumunan orang.

“Anda siapa? Mau membawa saya kemana?” ujar Cika sambil memberontak. Ia merasa sangat ketakutan karena ia tidak mengerti dirinya akan membawanya kemana. Pria itu hanya diam dan tidak berkata apapun padanya.

“Tolong” teriak Cika ketakutan, ia hanya bisa pasrah tangannya ditarik oleh laki-laki itu karena seberapa kuat pun Cika mencoba melepaskan tangan itu, tetap saja dia tidak bisa karena kekuatan pria yang menariknya 10 kali lipat dari tenaganya yang hanya sekuat batang pisang saja.

Cika ditarik menuju perusahaan yang berada di hadapannya tadi. Perusahaan itu sangat besar, ia tidak menyangka bisa berada di sini, bahkan untuk hanya bermimpi saja rasanya Cika tidak berani karena memang dia tidak berharap banyak, namun ternyata sekarang dirinya bisa masuk ke dalam perusahaan besar itu.

“Lepaskan. Anda menyakiti saya.” teriak Cika kesakitan. Pria tersebut seolah tuli, dia seperti tidak mendengar perkataan cika yang minta dilepaskan. Cika sungguh tidak mengerti, siapa yang berani menculiknya seperti ini di siang hari saat masih banyak orang. Ia pun merasa heran kenapa bisa tidak ada orang yang membantunya, padahal sejak tadi dia sudah berteriak minta tolong. Namun, orang-orang hanya menatap kasihan padanya tanpa berniat untuk membantu Cika pergi.

Tak terasa kini gadis itu sudah berada di sebuah ruangan, yang mana saat memasukinya gadis itu di dorong masuk begitu saja, Cika berusaha untuk kabur dan membuka paksa pintu tersebut. Namun, sepertinya nasib sial menghampiri dirinya lagi jadi mau tidak mau Cika harus menetap di dalam ruangan tersebut.

Karena penasaran Cika lantas memberanikan diri berjalan ke depan, dia ingin bertanya maksud mereka menculiknya itu untuk apa, dan lagi Cika belum meminta izin atas ketidakhadirannya di toko hari ini sehingga pemilik toko akan sangat khawatir padanya, karena Cika adalah pegawai paling rajin di tokonya dan berhubungan dekat dengan sang pemilik toko.

“Siapa anda? Kenapa membawa saya kemari? Saya bukanlah orang kaya, jadi percuma saja anda menculik saya.” ucap Cika sambil berusaha pergi dari ruangan tersebut.

Laki-laki itu menyeringai dan menatap rendah Cika saat berkata “Anda telah menabrak mobil saya, jadi anda harus bertanggung jawab. Jika tidak saya akan membawa anda ke polisi”

“Maaf tuan, bukan maksud saya sengaja menabrak mobil tuan. Tetapi saya tidak tau jika ban motor saya akan tiba tiba saja meletus sehingga tidak sengaja menabrak mobil tuan. Saya tidak akan lari dari tanggung jawab, jadi beri saya waktu untuk membayar ganti rugi."ujar Cika merasa bersalah.

Cika yang sedari tadi tidak terlalu memperhatikan penculiknya hanya bisa merasa terkejut saat melihat wajah rupawan laki-laki itu. Matanya yang sekelam batu obsidian membuat Cika merasa terhipnotis, rambut dan bajunya yang terlihat rapi tidak bisa menutupi aura maskulin yang terpancar dari gerak-geriknya.

“Kau yakin?” ucap pria itu sambil menatap Cika dari atas sampai bawah. Tatapannya benar-benar meremahkan.

“Tentu saja. Emang kenapa?” ujar Cika sambil melihat pakaiannya yang ditatap oleh laki-laki yang berada dihadapannya.

“Apa ada yang salah dari pakaian yang ku pakai? Kenapa pria ini menatapku seperti itu? Memangnya kenapa kalau aku bilang akan bertanggung jawab? Siapa tau dia butuh pembantu jadi aku bisa kerja sampingan menjadi pembantu di rumahnya sampai hutangku lunas.” pikir Cika yakin karena menurutnya tidak ada yang aneh dengan dirinya.

“Kau tak akan mampu” ujar pria itu dengan senyuman meremehkan

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status