Brukk!
“Astaga! Bagaimana ini?!” gumam Cika yang merasa panik karena sudah menabrak sebuah mobil yang terparkir di tepi jalan. Cika tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya bisa mengganti kerugian mobil mahal itu.Di saat Cika terjatuh dari sepeda motornya tidak ada satupun orang yang berniat untuk menolongnya, bahkan mereka melihat Cika dengan pandangan penuh dengan rasa benci karena dirinya terlihat dekil dan miskin.“Kenapa aku harus menabrak mobil ini sih” gerutu Cika sambil memukul sepeda motornya dengan kesal. Motor itu adalah motor antik yang sudah tua, dan telah menjadi saksi bisu kehidupannya yang menyedihkan.“Dasar orang miskin. Mampus lah kau sana.” cibir salah satu orang yang sedang menatap Cika dengan tatapan tajam.“Bukankah itu mobil dari tuan Bram? Ahh aku tidak yakin jika gadis miskin itu masih bisa selamat, karena setahuku siapapun yang mengganggu dan mengusik tuan Bram, mungkin orang itu bisa menghilang dari dunia ini." ucap salah satu orang itu dengan pandangan jijik melihat Cika“Benar sekali” jawab mereka sambil menatap Cika dengan tajam. Cika yang mendengar tentang kata-kata buruk tersebut hanya bisa terpaku sambil terus memikirkan bagaimana caranya ia bisa bertanggung jawab karena ia benar-benar tidak memiliki uang bahkan pekerjaannya tidak bisa menutupi kehidupan sehari-harinya.Cika berusaha untuk keluar dari kerumunan tersebut, kakinya berusaha melangkah. Namun, dia tidak bisa menemukan jalan keluar dan hanya bisa mendengar kata-kata makian. Cika mulai sesak, gadis itu seperti linglung tidak tau arah, namun dia tetap berusaha untuk keluar dan mendorong siapapun yang menghalangi jalannya beruntungnya gadis itu berhasil, akan tetapi karena mendorong terlalu keras, gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang yang tiba-tiba saja muncul dari hadapannya saat keluar dari kerumunan tersebut.“Aghh.. Maaf” teriak Cika tak sengaja saat dirinya tidak sengaja menyenggol seseorang yang lewat di depannya.“Ikut aku!” ujar pria tersebut, ia pun juga menarik Cika untuk menjauhi kerumunan-kerumunan orang.“Anda siapa? Mau membawa saya kemana?” ujar Cika sambil memberontak. Ia merasa sangat ketakutan karena ia tidak mengerti dirinya akan membawanya kemana. Pria itu hanya diam dan tidak berkata apapun padanya.“Tolong” teriak Cika ketakutan, ia hanya bisa pasrah tangannya ditarik oleh laki-laki itu karena seberapa kuat pun Cika mencoba melepaskan tangan itu, tetap saja dia tidak bisa karena kekuatan pria yang menariknya 10 kali lipat dari tenaganya yang hanya sekuat batang pisang saja.Cika ditarik menuju perusahaan yang berada di hadapannya tadi. Perusahaan itu sangat besar, ia tidak menyangka bisa berada di sini, bahkan untuk hanya bermimpi saja rasanya Cika tidak berani karena memang dia tidak berharap banyak, namun ternyata sekarang dirinya bisa masuk ke dalam perusahaan besar itu.“Lepaskan. Anda menyakiti saya.” teriak Cika kesakitan. Pria tersebut seolah tuli, dia seperti tidak mendengar perkataan cika yang minta dilepaskan. Cika sungguh tidak mengerti, siapa yang berani menculiknya seperti ini di siang hari saat masih banyak orang. Ia pun merasa heran kenapa bisa tidak ada orang yang membantunya, padahal sejak tadi dia sudah berteriak minta tolong. Namun, orang-orang hanya menatap kasihan padanya tanpa berniat untuk membantu Cika pergi.Tak terasa kini gadis itu sudah berada di sebuah ruangan, yang mana saat memasukinya gadis itu di dorong masuk begitu saja, Cika berusaha untuk kabur dan membuka paksa pintu tersebut. Namun, sepertinya nasib sial menghampiri dirinya lagi jadi mau tidak mau Cika harus menetap di dalam ruangan tersebut.Karena penasaran Cika lantas memberanikan diri berjalan ke depan, dia ingin bertanya maksud mereka menculiknya itu untuk apa, dan lagi Cika belum meminta izin atas ketidakhadirannya di toko hari ini sehingga pemilik toko akan sangat khawatir padanya, karena Cika adalah pegawai paling rajin di tokonya dan berhubungan dekat dengan sang pemilik toko.“Siapa anda? Kenapa membawa saya kemari? Saya bukanlah orang kaya, jadi percuma saja anda menculik saya.” ucap Cika sambil berusaha pergi dari ruangan tersebut.Laki-laki itu menyeringai dan menatap rendah Cika saat berkata “Anda telah menabrak mobil saya, jadi anda harus bertanggung jawab. Jika tidak saya akan membawa anda ke polisi”“Maaf tuan, bukan maksud saya sengaja menabrak mobil tuan. Tetapi saya tidak tau jika ban motor saya akan tiba tiba saja meletus sehingga tidak sengaja menabrak mobil tuan. Saya tidak akan lari dari tanggung jawab, jadi beri saya waktu untuk membayar ganti rugi."ujar Cika merasa bersalah.Cika yang sedari tadi tidak terlalu memperhatikan penculiknya hanya bisa merasa terkejut saat melihat wajah rupawan laki-laki itu. Matanya yang sekelam batu obsidian membuat Cika merasa terhipnotis, rambut dan bajunya yang terlihat rapi tidak bisa menutupi aura maskulin yang terpancar dari gerak-geriknya.“Kau yakin?” ucap pria itu sambil menatap Cika dari atas sampai bawah. Tatapannya benar-benar meremahkan.“Tentu saja. Emang kenapa?” ujar Cika sambil melihat pakaiannya yang ditatap oleh laki-laki yang berada dihadapannya.“Apa ada yang salah dari pakaian yang ku pakai? Kenapa pria ini menatapku seperti itu? Memangnya kenapa kalau aku bilang akan bertanggung jawab? Siapa tau dia butuh pembantu jadi aku bisa kerja sampingan menjadi pembantu di rumahnya sampai hutangku lunas.” pikir Cika yakin karena menurutnya tidak ada yang aneh dengan dirinya.“Kau tak akan mampu” ujar pria itu dengan senyuman meremehkan"Saya akan berusaha semampu saya tuan" jawab Cika. Ia masih diam menunggu pria itu mengeluarkan suaranya kembali. Cika sebenarnya tidak berani untuk membalas perkataan pria itu. namun, karena wajah yang ditunjukkan pria itu terlihat seperti merendahkannya sehingga membuat Cika merasa kesal."Emang masalahnya Dimana sih jika aku bayar ganti ruginya? meskipun aku hanya mampu bayar secara nyicil, tapi apa salahnya?! kalau mau menjadikan aku babu juga gak masalah dari pada aku harus masuk penjara" pikir cika jika dirinya dijadikan pembantu pun cika tidak akan protes karena cika tahu kesalahannya."Saya akan berusaha tuan, bolehkan saya tau berapakah uang ganti ruginya?" tanya Cika. meskipun dirinya harus bekerja keras selama 10 tahun. dirinya akan tetap berusaha untuk membayar hutang tersebut sampai lunas."1 miliar" jawab pria itu santai"Hahhh?!" teriak Cika tak percaya. Ia sangat terkejut, jiwanya terguncang! dirinya bahkan tidak pernah menyentuh uang 100 juta, apalagi 1 miliar yang me
Ditempat lain, tepatnya di sebuah kamar, seorang pria dewasa sedang menatap lurus jendela ruangannya, pria itu masih memusingkan cara mendapatkan pasangan sekarang, jujur saja dirinya tidak ingin menikah lagi, terlebih dia tidak mau kejadian yang lalu terulang kembali, Ya! Dia masih trauma.Atas desakan sang nenek, mau tidak mau dirinya harus mengenalkan kekasihnya kepada sang nenek pada pesta ulangtahunnya yang akan di laksanakan 2 hari lagi, pria itu sungguh pusing, neneknya benar benar mengancamnya, bukan karena pria itu takut untuk menuruti permintaan sang nenek tetapi nenek mengancam kesehatannya agar pria itu segera menikah."Hah! apa aku yakin untuk menjadikan gadis yang baru ku temui tadi istriku? tapi aku masih bingung! bagaimana dengan ketiga anakku? kalau mereka tidak mau bagaimana? dan kalaupun mereka nyaman dengan gadis itu bagaimana? apa suatu saat nanti mereka merelakanku untuk putus hubungan dengan gadis itu atau malah melarangku untuk putus dengannya? huh! biarlah dul
Sepulang dari bekerja, Cika memutuskan untuk berhenti sejenak di sebuah taman, karena hari sudah malam sehingga sudah tidak ada lagi orang orang yang berada disekitar taman tersebut, Cika memarkirkan motornya, setelah itu berjalan menuju taman. Pemandangan taman tersebut emang tidak pernah gagal, meskipun sudah malam tetapi hawa sejuk dari pepohonan membuat otak Cika fresh. "Aghhh!!! Dasar pria tua gila! Keparat! gak punya hati! Sok berkuasa!"teriak Cika mengeluarkan uneg uneg yang seharian ini dirinya tahan."Huh, leganya... pria gila itu pasti sedang berbahagia di rumahnya! dia tidak akan memikirkan bagaimana nasib orang yang sudah di tindasnya!"teriak Cika kesal dengan pria tak punya hati nurani itu.Cika butuh waktu untuk menjernihkan pikirannya Yang sangat kacau hari ini, masalah hutangnya yang Cika sangat bingung bagaimana cara membayarnya, dirinya bahkan tidak diberikan pilihan untuk memilih, kecelakaan tidak sengaja tadi sungguh membuatnya tidak menyangka, masalah yang tidak
Setelah menenangkan rea, akhirnya gadis itu pun sudah berangsur angsur tenang, ujian pahit seperti ini sudah sering rea lalui, tetapi baru kali inilah rea mengumbar semuanya kepada Cika, sehingga keluarlah semua yang mengganjal dihatinya. Setelah cukup tenang, mereka pun kembali beraktivitas seperti biasanya.Setelah jam makan siang, sesuai rencana yang akan Cika lakukan, gadis itu akan kembali ke perusahaan pria yang kemarin dia tabrak mobilnya, karena perjanjian itulah dia harus datang karena takut pria itu akan mengancamnya ke kantor polisi, Cika sangat takut dengan ancaman itu, siapa juga kan yang tidak takut jika dipenjara! terlebih orang yang dia tabrak bukanlah orang sembarangan.Tak lupa Cika izin pamit kepada rea dan ibu Devi yang berada di dapur, ibu Devi memiliki tanggung jawab di dapur, yaa meskipun Bu Devi lumayan jarang datang, tetapi ibu Devi selalu membantu pekerjaan karyawannya meskipun dia adalah pemilik toko kue tersebut."Ibu... Cika izin mau keluar dulu yaa, ada k
"Baiklah tuan"jawab Cika dengan terpaksa karena dia tidak memiliki pilihan lain lagi"Besok kau akan melakukan tugas pertamamu menjadi kekasih ku, besok kau harus datang bersamaku kerumah untuk bertemu dengan nenekku! ingat! Jaga sikapmu! Jangan sampai nenek curiga dengan sandiwara kita! Buatlah senatural mungkin! Jika kau berbuat kesalahan, jangan salahkan aku jika aku langsung membawamu ke kantor polisi! karena aku tidak akan segan segan lagi"ucap saga memperingati CikaDasar!!! Cowok gilaa!! Maunya apasih! lama lama tu mulut ku tabok nih! Kesel banget liat mulutnya yang mengoceh ngoceh! Apalagi sampe mengancamku seperti itu!"Iya tuan, saya akan ber acting dengan baik, saya tidak akan membuat nenek tuan curiga sedikitpun, jadi percayalah kepada saya, saya tidak akan mengecewakan tuan"jawab Cika sambil menahan emosinya"Baguslah kalau kau bisa mengerti, karena aku tidak akan mengatakannya dua kali.""Ohh iyaa! Karena kita sudah mulai menjalankan rencana besok, kau harus mengetahui s
Sepulang dari kantor tuan saga, Cika mulai merasa lelah, lelah batin, lelah pikiran dan banyak hal yang membuat tubuhnya kelelahan. Karena hari udah hampir gelap, Cika memutuskan untuk kembali ke rumah saja, karena dirinya tidak sanggup jika harus lanjut bekerja lagi karena pikirannya saat ini sedang sangat tidak fokus, takutnya bukannya dia bisa fokus bekerja, tetapi malah mengacaukan pekerjaan nya sehingga membuat ibu Devi dan rea kerepotan.Sesampainya gadis itu dirumah, Cika lantas langsung membersihkan diri dan bersiap untuk tidur padahal hari masih senja tetapi Cika sangat ingin merebahkan badan, yaa... Meskipun tidak tidur, tetapi Cika ingin memikirkan pilihannya itu dengan pikiran tenang."Bagaimana ya? Besok aku harus menjalankan peranku sebagai kekasih pria gila itu! Ah astaga! Aku melupakan map nya! Baiklah, aku harus membacanya"ucap Cika yang baru teringat dengan map yang berisi kepribadian tuan saga, dan tak lupa Cika harus membacanya malam ini."Bay kasur empukku, aku ha