Beranda / Romansa / HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY / BAB 2 - POV Marco Pratama

Share

BAB 2 - POV Marco Pratama

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-31 11:22:41

Aku adalah seorang CEO dari perusahaan raksasa M&P yang di wariskan oleh keluargaku. Bisa di bilang aku adalah konglomerat generasi ketiga.

Orang sering menyebutku tampan, memiliki body yang keren dan selalu memakai pakaian mewah, banyak orang ingin memiliki hidup sepertiku. Tapi tidak banyak orang tahu kekuranganku, yaitu Aku memiliki kekurangan dalam hal cinta.

Aku terlahir dari keluarga besar Pratama, kakekku Yulius Pratama mendirikan perusahaan di bidang pangan yang saat ini telah bertumbuh pesat menjadi salah satu perusahaan raksasa. 

Sebagai cucu laki-laki pertama Aku sudah di takdirkan untuk meneruskan bisnis keluarga ini, walau sebenarnya Aku memiliki perusahaan sendiri yang bergerak di bidang jasa pengamanan atau bodyguard, Bisnisku,  Aku serahkan pengurusannya kepada sahabatku Charles, ku percayakan padanya untuk mengelola perusahaanku.

Aku memiliki seorang saudari yang berbeda sepuluh tahun denganku, bernama Nathalia Pratama. Gadis yang cukup cerewet tapi ceria. Walau kadang membuatku pusing dengan tingkah absurdnya, tapi Nathalia mampu membuatku tertawa.

Akupun telah menikah dengan seorang wanita yang mampu membuatku bergairah dan jatuh cinta. Pernikahan kami sebenarnya pernikahan bisnis yang direncanakan oleh kedua orangtua kami,  Laura istriku sudah menikah denganku namun belum bisa mencintaiku walau kami telah memiliki sedang putra.

Malam ini Aku dan Charles bertemu untuk menghabiskan waktu di kelab malam, di dalam keramaian itu Aku tetap merasakan kesepian. Hatiku begitu merasakan kesepian, semua sikap lembut dan penuh cinta yang ku berikan kepada Laura nyatanya tidak bisa membuka hatinya untuk bisa mencintaiku.

Laura selalu pergi setiap hari, beralasan untuk bekerja, Aku sebagai seorang suami yang mencintainya mendukung apapun yang istriku lakukan. Tapi suatu hari saat Aku ingin mengunjunginya di perusahaannya, pegawainya bilang jika Laura sangat jarang datang ke kantor, bahkan bisa dibilang tidak pernah datang ke kantor.

"Jadi selama ini kamu pergi kemana Laura?" Pikirku cemas.

Akhirnya hari ini Aku menyewa seorang detektif untuk mencaritahu kemana saja  Laura pergi. Untuk menghilangkan rasa curigaku kepadanya, ku harap apa yang ku cemaskan tidak terjadi.

Aku dan Charles bertemu di kelab malam tempat dimana kami biasa bertemu untuk menyegarkan pikiran. Charles bahkan memberikan ide gila kepadaku untuk memiliki seorang sugar baby.

"Bukan untuk menikah lagi, Marco. Tapi memiliki wanita simpanan , zaman sekarang lebih di kenal dengan sugar baby." Kata Charles. 

Ocehannya hanya ku dengarkan saja, masuk kuping kanan keluar kuping kira, hingga tiba-tiba segelas minuman tumpah di bajuku dan membuatku terkejut.

"What the fuck!" Teriakku saat bajuku sempurna basah oleh minuman.

Aku langsung berdiri untuk melihat siapa yang berani menumpahkan minuman itu di bajuku, seorang waitres wanita dengan pakaian yang minim dan memiliki tubuh yang indah berisi. Wajahnya begitu ketakutan, namun Aku tetap bisa melihat wajahnya yang cantik. 

Bibir sensualnya yang seperti Angelina Jolie sedikit membuat hatiku berdesir. "Marco, kendalikan dirimu."  Aku merutuki diriku sendiri dalam hati.

"Ma.. maafkan saya Tuan, saya tidak sengaja." Waitres itu begitu ketakutan sampai bibir sensualnya bergetar. Bahkan sampai kakinya terluka wanita itu tidak memperdulikannya dan malah fokus meminta maaf kepadaku.

Aku yang tidak tega melihatnya ketakutan seperti itu tidak sampai hati untuk memerahinya, toh wanita itu dengan tulus meminta maaf. Bahkan dirinya sendiri yang terluka, sedangkan Aku hanya basah saja.

Manajer kelab yang sudah tahu kami anggota VVIP segera datang dan meminta maaf juga. Masalah selesei bagiku, tidak ada yang perlu di perpanjang, masalah baju Aku dengan mudah bisa membelinya lagi. 

Charles temanku yang sangat jail mulai meledekku, tapi semua yang Charles ucapkan memang benar adanya, Aku sedikit tertarik dengan wanita tadi. Mungkin wajahku sudah bersemu merah, beruntung Charles tidak melihat itu karena cahaya di kelab yang remang.

Ponselku berdering, sus Jenah meneleponku, tidak seperti biasanya, pasti ini ada hal yang penting, waktu menunjukkan pukul satu dini hari.

Suster Jenah mengabarkan jika Raffa putraku sedang demam tinggi bahkan sampai mengigau. Aku menyuruh Suster Jenah untuk meminta istriku mengantarnya, bukannya aku merasa tenang tapi malah menjadi lebih khawatir saat Suster Jenah memberitahuku bahwa Laura tidak ada dirumah.

Aku segera bergegas ke rumah sakit, sengaja Aku meminta sus Jenah membawa Raffa langsung ke rumah sakit agar tidak menungguku terlalu lama dan kami bertemu di Rumah Sakit Cahaya Anak. Benar apa yang sus Jenah katakan, badan Raffa begitu panas.

"Laura,, jika kamu begitu acuh padaku tapi curahkanlah kasih sayangmu kepada Raffa, dia putra kandungmu." Batinku.

Raffa segera di tangani oleh dokter, masuk ke ruang UGD untuk mendapatkan penanganan intensif. Aku, sus Jenah dan pak Wahid menunggu di kursi panjang depan UGD. 

Kami hanya saling diam dengan rasa khawatir dengan keadaan Raffa yang terlihat parah.

Pikiranku teringat ke masa saat Raffa hadir di rahim Laura , tujuh tahun yang lalu, saat itu Laura memberitahuku bahwa dirinya ingin childfree , childfree yang sedang viral belakangan ini, oleh seorang selebgram yang memilih untuk childfree, Laura pun terinspirasi dari selebgram tersebut. Alasan Laura tidak ingin merusak tubuhnya, tapi Aku yang sangat menginginkan keturunan dengan sengaja menghamili Laura. 

Reaksi Laura begitu murka kepadaku, bahkan sampai memukuli perutnya, Aku yang kewalahan akhirnya mengurungnya di kamar, berusaha agar hal ini tidak sampai ke media, karena bisa mempengaruhi saham perusahaan. Pasti akan sangat ramai menjadi perbincangan media sosial jika tahu Laura memilih childfree.

"Aku benci kamu Marco, dan anak ini. Arrghh." Teriak Laura saat meronta ingin dilepaskan dari ikatannya.

"Tolong Laura, maafkan Aku. Untuk kali ini saja Aku mohon jaga dan rawat kandunganmu itu. Janin itu darah dagingmu, keturunanku. Aku akan memberikan semua yang kamu inginkan, berlian, Permata atau tas mahal, katakan saja. Asal jangan kau sakiti calon anakku yang ada di rahimmu." Pintaku memohon di hadapannya.

"Tidaakkk.. Aku tidak ingin semua itu, Aku akan membunuh bayi ini!" Laura terus meronta. 

Tak ku pedulikan teriakannya, yang aku pikirkan saat ini adalah keselamatan calon bayi kami.

Aku tetap merawat Laura dengan baik, semua ku lakukan dengan tanganku sendiri. Memasuki empat bulan kehamilan, Laura sudah mulai  tenang dan bisa menerima kehamilannya, terlebih ketika merasakan gerakan bayi di dalam perutnya. Laura merasakan hal berbeda hingga mau melunak dengan kehamilannya, kadang mengelus perutnya lembut.

"Apakah badanku akan kembali seperti semula jika aku melahirkan bayi ini?" Tanyanya dengan wajah datar sembari mengelus perutnya.

"Tentu, Aku akan mengupayakan semuanya demi kamu, sayang. Perawatan tubuhmu akan Aku support semaksimal mungkin agar bisa kembali sedia kala."

Mulai saat itu Laura mulai menerima kehamilannya, Aku pun membebaskan Laura seperti biasa, agar Laura bisa bergerak bebas tapi tetep memperhatikan kehamilannya, sampai sembilan bulan saat melahirkan, ketika melahirkan pun Laura tidak menampakkan wajah bahagia seperti ibu lainnya yang baru pertama melahirkan anak pertamanya.

Laura sangat acuh kepada Raffa, menengoknya saja tidak mau. Laura hanya fokus untuk memperbaiki tubuhnya, sesuai janjiku, Aku mensupport penuh dirinya. Seringkali Aku yang bergadang untuk merawat Raffa bersama sus Jenah.

Ponselku berdering hingga membuatku tersadar dari lamunanku. Chat masuk dari mata-mata yang Aku sewa. Sebuah foto yang dia kirimkan. Aku gegas membukanya, butuh waktu beberapa detik untuk mendownload foto itu. 

Bagai di sambar petir yang begitu dahsyat, mata-mata itu mengirimkan foto Laura yang tengah bercinta dengan panasnya dengan seorang laki-laki yang tidak Aku kenal. Bahkan mata-mata ku mengirimkan alamat apartemen laki-laki itu.

Darahku seperti mendidih, hatiku begitu sakit. Rasanya ingin melampiaskan kemarahanku jika tidak sadar ini sedang di rumah sakit.  Kepercayaanku dan cintaku seperti tidak ada harganya bagi Laura, dengan mudahnya dia berselingkuh di belakangku.

"Dasar wanita penghianat!" Batinku.

Sebuah ide muncul begitu saja, saran dari Charles sepertinya bagus juga. Saran tentang sugar baby. Segera ku hubungi Charles.

"Charles, Aku ingin kau Carikan Aku seorang sugar baby. Besok Aku tunggu kabarmu." 

"Ya, Aku akan membalas Laura juga dengan cara yang sama. Ku pastikan Laura akan merasakan hal yang lebih menyakitkan." Ucapku dalam hati.

Keesokan harinya, Charles datang ke kantorku,, untuk menanyakan keseriusanku dengan apa yang Aku ucapkan semalam.

"Kami yakin ingin memiliki sugar baby?"

"Kapan Aku pernah bermain-main dengan ucapanku, hah?" 

"Baiklah, Aku akan mencarikan wanita muda yang akan menjadi sugar baby mu." Cicit Charles dengan semangat.

Aku terdiam sejenak, tiba-tiba Aku teringat gadis waitres semalam, gadis muda dengan tubuh sintal dan bibir sensual. Terlihat masih sangat muda sekitar umur dua puluhan. 

"Bagaiman jika waitress wanita semalam itu? Kamu bisa mendapatkannya untukku, Char?"

"Wah ternyata memang kamu terpesona dengannya." Ucap Charles menggodaku lagi.

"Ya, Aku sedikit tertarik dengannya. Cari tahu tentang dirinya kepada kepala manajer kelab."

"Siap bos Marco." 

Charles segera keluar dari kantor Marco dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Semoga saja. 

"Gadis itu, Aku tertarik dan penasaran dengannya." Gumam Marco.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lilis Kaniasari
up terus .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 3 - Tidurlah Denganku

    Marco sudah mulai sibuk dengan pekerjaan di kantornya, hingga sedikit melupakan sakit hatinya atas penghianatan Laura."Pak Widodo, bagaimana untuk sekretaris yang akan menggantikan Cantika. Apakah sudah ada penggantinya?" Tanya Marco di sela-selanya menadatangani berkas. Cantika adalah sekretaris Marco, sudah satu bulan resign karena hamil dan ingin fokus pada kehamilannya."Sudah pak, baru masuk hari ini, sedang di trening oleh Bu Zoya agar mengerti apa saja yang harus dilakukannya sebagai sekretaris pribadi Pak Marco." Tukas Pak Widodo memberitahu."Baiklah, segera kirim dia nanti untuk menemani saya rapat di Hotel Husada." Tidak berapa lama, Bu Zoya masuk ke dalam kantor Marco dengan seorang gadis mengekor di belakangnya.Marco masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya, Marco dengan sangat teliti membacanya sebelum menandatangani berkas tersebut. "Pak Marco, Saya membawa sekretaris baru sebagai pengganti Bu Cantika. Pegawai baru bernama Isabella." Marco segera men

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 4 - Perjanjian

    "Tapi ada syaratnya.""Syarat apa Pak? Pasti saya akan memenuhinya.""Kamu harus tidur denganku malam ini."Bella sangat terkejut mendengar syarat yang harus Dia penuhi agar bisa meminjam uang itu."A.. apa?""Tidurlah denganku, untuk mendapatkan pinjaman itu."Rasanya Bella ingin memukul pria yang berada di hadapannya kini. Jika tidak mengingat itu adalah Bosnya."Saya terpaksa meminjam uang karena hal yang mendesak, tapi saya juga bukan wanita murahan yang akan mau begitu saja untuk menghabiskan malam dengan seorang pria!""Terserah, jika kamu tidak menerima syaratnya tidak masalah. Silahkan keluar, kamu tahu pintu keluarnya." Tukas Marco sembari menunjukkan tangannya ke arah pintu."Permisi!" Ketus Bella.Bella segera pergi dari ruangan Marco dengan hati sakit dan tercabik, merasa harga dirinya begitu di rendahkan. Air mata membendung di sudut netranya.Bella menangis di koridor kantor, begitu bingung dirinya mencari uang begitu banyak dalam waktu satu hari.Ponselnya berdering, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 5 - POV Isabella

    "Mama... Mama." Anak kecil laki-laki berusia dua tahun memegangi tanganku, seperti hendak memohon agar Aku tidak meninggalkannya sendiri. "Ethan sayang, Mama pergi bekerja dulu yah, ini sudah malam Ethan tidurlah bersama Nenek." Ucapku menenangkan anak sekecil itu. "Bu, Aku pergi bekerja dulu." Aku mengulurkan tangan untuk mencium punggung tangan Wanita yang telah melahirkanku itu. "Nak, kamu sudah terlalu bekerja keras, istirahatlah sejenak, jangan memforsir diri." "Aku harus segera mengumpulkan uang untuk operasi Ethan, Bu. Aku harus bekerja keras." "Ya sudah, hati-hati ya nak, kamu sungguh ibu yang baik." Aku tersenyum mendengar ucapan ibuku, "Aku titip Entah ya Bu." Aku segera bergegas dadi rumah karena waktu ganti sift di kelab malam sekitar satu jam lagi. Aku harus segera sampai. Aku Isabella, wanita berusia dua puluh satu tahun , sudah memiliki anak karena rayuan seorang pria waktu masih kuliah dulu. Tidak ingin menambah dosa lagi dengan membu*nuh janin di dalam k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 6 - malam yang gelap (21+)

    "Kau harus tidur denganku, malam ini."Bagai di sambar petir mendengar sebuah kalimat yang sama sekali tidak terpikirkan oleh Bella, akan keluar dari pria yang memiliki status sosial yang tinggi itu."Saya terpaksa meminjam uang karena hal yang mendesak, tapi saya juga bukan wanita murahan yang akan mau begitu saja untuk menghabiskan malam dengan seorang pria!" Tubuh Bella bergetar menahan amarah saat mengucapkannya."Baiklah jika kamu tidak setuju, kau tentu tahu pintu keluarnya!""Permisi!"Bella segera melangkah keluar, rasanya di ruangan yang dingin ber AC ini , tubuhnya merasakan panasnya amarah. Bella merasa sangat tidak berdaya bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri saat di hadapan Bos Marco.Ponselnya berdering, ibunya yang menelepon, memberitahukan bahwa kondisi Ethan drop lagi bahkan harus segera dioperasi."Ethan putraku masuk rumah sakit lagi dan kali ini harus segera di operasi karena kondisinya sudah down." Ucapnya dalam hati saat mendengar telepon dari Ibunya.Su

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 7 - Mulai Menyukainya

    Setelah membersihkan dirinya, Bella perlahan keluar dari kamar mandi. Cukup lama Bella berada di kamar mandi, mengguyur badannya dengan air, berharap noda-noda bekas sentuhan Marco pada tubuhnya hilang. Di sela-sela mandinya di bawah guyuran air, Bella malah membayangkan pergumulan panasnya tadi. Tak terasa tubuhnya menegang kala mengingatnya. Namun segera Bella tepis bayangan konyol itu,"Aku harus bisa mengendalikan diri dan hasratku, Aku tidak boleh melakukannya sampai menimbulkan 'perasaan' pada pria arogan itu!" Gumamnya.Bella segera mengganti pakaiannya, membuka lemari yang berada di kamar tersebut, Bella menyesali dirinya lupa membawa baju ganti. Melihat -lihat semua isi yang ada di lemari, tidak ada baju yang pantas Bella pakai, semua baju lingerie dengan model yang sexy dan menggairahkan."Apa-apaan ini! Kenapa hanya ada baju ini saja?" Rutuk Bella kesal karena tidak ada piyama tidur melainkan hanya lingerie saja.Terpaksa Bella memakai salah satu dari lingerie itu, Bella

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 8 - Seperti ABG

    Jam yang berada di atas nakas menunjukkan pukul lima pagi, Bella terbangun dan merasakan badannya sakit semua seperti di remuk oleh puluhan orang. Tangan pria yang sedang memeluknya perlahan ia singkirkan, agar tidak membangunkannya. Agar Bella bisa segera pergi dan menjenguk putranya yang sedang menunggunya.Begitu sudah rapih, Bella teringat bahwa dirinya juga harus bersikap 'perhatian' kepada Marco, jadi sebelum dirinya pergi, Bella membuatkan sandwich untuk Marco.Perlahan Bella pergi meninggalkan Marco yang masih tertidur pulas, memesan taksi dan menuju ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan Bella tak bisa menahan airmatanya lagi, kedua netranya membasah, dirinya tahu betul bahwa hal yang dirinya lakukan bersama Marco adalah sebuah kesalahan. Tapi Bella tidak mampu berontak karena dia sendiri menyetujui perjanjian itu."Sudahlah, Bel. Jangan berlarut dalam penyesalan, kamu hanya perlu bersabar selama satu tahun dalam kondisi ini. Setelah itu kamu bisa bebas." Ucap Bella dalam hat

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 9 - Berusaha mencari perhatian

    Balkon yang telah di hias indah dengan berbagai macam hiasan lampu serta bunga, meja dengan penuh makanan lezat sudah tersedia dengan rapih.Marco telah mengenakan setelan jas mahalnya dengan memegang bucket bunga mawar di tangannya. Menghampiri Bella yang masih berdiri di tempatnya."Apa kau menyukainya?" Tanya Marco saat melihat Bella hanya terdiam. Lalu meraih tangan Bella."A.. apa ini Tuan?" "Saya ingin makan malam denganmu." "Tapi.." pertanyaan Bella menggantung seolah ragu akan melanjutkannya."Tapi kenapa?" Selidik Marco penasaran akan apa yang hendak Bella sampaikan."Tapi Aku tidak menyukainya." Cicit Bella datar.Marco tersenyum kecut, mendengar jawaban dari Bella. Untuk membuat candle light dinner seperti ini dirinya bahkan menyuruh orang yang profesional."Oh oke.. setidaknya mari kita nikmati makanannya." Ajak Marco.Bella terdiam seperti memikirkan sesuatu dan Marco sangat penasaran dengan apa yang sedang di pikirkan oleh Bella."Kenapa hanya diam saja? Ayo kita mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 10 - Rengekan Raffa

    Setelah bersiap untuk pergi dari apartemen, sebelumnya Bella menyimpan tas mahal itu di lemari agar lebih terjaga saja ketika Tuan Marco hendak mengambilnya kembali.Bella menuju ke rumah sakit, Ethan putranya sudah di pindahkan ke ruangan biasa. Bahkan Ethan sudah sadarkan diri, wajahnya yang tadinya pucat kini sudah berwarna dan ceria."Nak, kamu tidak lembur lagi?" Tanya ibu Sarah kepada putri semata wayangnya."Tidak Bu. Atasanku sedang bersama keluarganya." Jawab Bella sekenanya.Ibu Sarah hanya manggut-manggut saja dengan penjelasan dari Bella."Oya, kata dokter Dev, Ethan sudah boleh pulang lusa." Wajah Bella berbinar saat mendengar informasi dari ibunya."Benarkah, Bu? Putraku akan hidup normal seperti anak pada umumnya?""Ethan akan tumbuh dengan baik karena memiliki ibu yang hebat dan pekerja kerasnya."Bella tersenyum getir mendengar ucapan ibunya. "Pekerja keras? Andai ibu tahu apa yang telah ku lakukan, akankah ibu masih menganggapku putrimu?" Ucap dalam hati Bella."Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15

Bab terbaru

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 162 - Kejadian yang mendekatkan

    Bugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 161 - Dua Pria

    Claire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 160 - Mengenang Masa Muda

    Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 159 - Usia Tua, Stamina tetap Muda

    "Mas, kenapa kamu mengajakku kemari?" Protes Bella pada Marco yang membawanya ke Apartemen lotus. "Aku merindukanmu, Sayang." Jawab Marco sembari mengecup lembut bibir Bella."Ish kamu ini Mas." Wajah Bella merona merah. "Kita sedang sibuk loh mengurus pernikahan Axel dan Sandra.""Oleh karena itu, Mas ingin mencuri waktu sibuk kita untuk menghabiskan waktu bersama." Kembali Marco menyesap bibir lembut Bella, walau hampir berusia kepala 5, Bella masih terlihat muda dan cantik.Perlahan Marco bahkan mengecupi leher jenjang Bella. Tawa kecil terdengar dari bibir Bella. "Mas, kamu ini gak sabaran terus."Tidak memperdulikan protes Istrinya, Marco justru membawa Bella ke atas ranjang mewah yang sudah dia siapkan.Tanpa melepaskan pagutannya, Marco mulai menindih tubuh Bella. Perlahan mulai membuka kancing kemeja berwarna skyblue yang di pakai Bella satu per satu. Menikmati Aroma bargamot dan lavender di setiap inci tubuh Bella.Perlahan Marco mulai melepas penutup kedua gunung kembar

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 158 - Calon Kakak Ipar

    Axel memanggil Claire berulang kali tapi tidak menyahut, gadis itu tengah melihat ke arah kolam koi sambil tersenyum. Pikiran Claire melayang ke tempat lain, pertemuan dengan Tristan di pagi hari tadi saat jogging membuatnya berbunga-bunga. Wajah tampan Tristan yang seolah menjadi daya tarik tersendiri untuknya. Entah perasaan apa yang menguasai Claire, gadis itu belum memahami betul yang terjadi kepadanya. Kesal adiknya tidak menyahut terus, Axel mendekati Claire yang masih saja asyik menatap ke arah kolam koi sembari tersenyum itu. "Claire.. Kakak panggil kamu dari tadi, sedang melamunin apa sih!" keluh Axel pada adiknya itu. Claire sontak kembali ke alam nyata dan menatap kakak laki-lakinya itu. "Kakak manggil aku?" "Iya, tapi kamu malah asyik melamun disini." Axel pura-pura sebal. "Kakak mau minta tolong sama kamu." "Iya maaf ka, Claire sedang memikirkan sesuatu tapi sudah lupakan saja, tidak penting kok. Kakak mau minta tolong apa?" Beruntung Axel tidak be

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 157 - Kebetulan tak terduga

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Claire belum bisa tidur juga. Pikirannya teringat saat makan malam bersama Tristan. Dari waktu yang mereka habiskan, tampak sisi lain dari Tristan yang Baik dan hangat. Jantung Claire kembali berdetak lebih cepat, apalagi teringat saat Tristan membersihkan nasi yang menempel di bibir Claire. Claire segera menepuki kepalanya perlahan. "Apa yang kamu pikirkan, Claire!" Selimut tebal berwarna ivory itu segera di tariknya untuk menutupi seluruh tubuhnya, agar berhenti membayangkan tentang Tristan.Claire akhirnya tertidur begitu saja tanpa sengaja. Waktu berlalu begitu cepat, pagi segera menampakkan sinar matahari yang hangat dan cerah. Gadis cantik itu menggeliat, lalu terdiam sejenak dan berdecak. "Bahkan di mimpiku pun, Aku memimpikannya!" gerutu Claire merasa kesal pada dirinya sendiri. Claire memimpikan Tristan, pria itu sekarang seolah melekat dalam pikirannya. "Lebih baik Aku mandi lalu pergi berolahraga sa

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 156 - Terpuaskan

    Axel memeluk tubuh indah Anjani yang tanpa memakai sehelai baju dan hanya tertutup selimut. Setelah lelah, Keduanya menghabiskan waktu untuk bercerita. "Mas minta maaf, karna tetap tidak bisa membatalkan pernikahan dengan Sandra." Mendengar itu Anjani hanya terdiam, pandangannya menerawang langit-langit rumahnya. Axel tahu jika Istri tercintanya itu kecewa, tetapi tidak mau mengungkapkan isi hatinya. "Andai kami menikah secara Sah negara mungkin Aku bisa mencegah pernikahan kedua suamiku. Tidak ada wanita yang mau berbagi suami. Posisiku hanya istri siri." batin Anjani. "Sayang... Aku tahu ini berat, tapi aku janji tidak akan pernah berpaling darimu. Ini hanya pernikahan Bisnis," bujuk Axel lalu mengecup pipi mulus Anjani. "Benarkah?" Anjani mengerlingkan matanya. "Tentu, Kamulah wanita satu-satunya di hatiku." Axel hendak mencium bibir ranum Anjani, namun istri sirinya itu malah menjauh. "Bagaimana jika kamu jatuh cinta kepada Wanita itu setelah melakukan mala

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 155 - Bathup

    Malam ini, Axel pulang ke Apartemen Anjani. Pikirannya benar-benar sangat kusut kali ini, permasalahan perusahaannya sudah berakhir. Tapi dia tetap harus menikah dengan Sandra dan hari H menuju pernikahan mereka tinggal 7 hari lagi. Bagaimana tidak? Undangan sudah di sebar, gedung sudah di pesan, terlebih Sandra sudah begitu mengharap. Dalam dunia ini memang yang paling kerjam adalah sebuah harapan. "Mas, mandilah dulu, Aku sudah menyiapkan air hangat untuk kamu berendam." celetuk Anjani membuyarkan segala macam pikirannya. Axel berjalan mendekati Anjani, lalu memegang tangannya mesra lalu berbisik di telinga Anjani. "Ikut aku mandi." "Aku sudah mandi, Mas." Tidak ingin mendapatkan penolakan dari Anjani, Axel mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Anjani lalu menciuminya. Hal yang Axel lakukan itu membuat Anjani memdesah pelan. "Sayang.. saat ini aku membutuhkanmu, jangan menolak permintaanku." bisiknya. "Baiklah kalau begitu." Setelah mendapat persetuju

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 154 - Awal Kedekatan

    "Pak Tristan, Maaf, saya ingin minta izin untuk pulang sekarang."Jono, Supir pribadi Tristan terlihat sangat panik. "Sa.. saya baru di kabari oleh ibu saya jika Istri saya jatuh dari tangga dan tidak sadarkan diri." Claire yang mendengarnya ikut khawatir dan kasihan. Namun, Wajah Tristan nampak tidak senang. "Bukankah saya sudah bilang jika saya tidak suka pekerja yang meminta izin di saat sedang bekerja!" Rasa kagum Claire saat di ruangan meeting tadi seolah sirna. Bosnya itu tetaplah pria dingin tak berperasaan. "Ma..Maafkan saya, Pak! Tapi ini sangat darurat, istri saya sedang mengandung 9 bulan, saya sangat khawatir dengan keadaan mereka berdua." Tristan nampak menimbang-nimbang, setelah mendengar istrinya Jono tengah mengandung masih ada sedikit rasa belas kasih di hati Tristan. "Baiklah, hanya kali ini saya menginzinkanmu." Awalnya Claire sangat tidak suka saat Tristan tidak mengizinkan Jono untuk pergi, tapi gadis itu juga ikut merasakan lega saat akhirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status