Share

RENCANA PEMBUNUHAN

Author: Reinee
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Jadi bosmu itu minta dicarikan orang untuk menghabisi istri dari laki-laki simpanannya?" Suami Atun terlihat shock mendengar penjelasan sang istri. Hal itu tentu saja sangat mengagetkannya. Semata duitannya dia, belum pernah selama hidup lelaki itu melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan melenyapkan nyawa orang.

"Dia bukan bosku. Dia itu Sri, Mas. Dia sahabatku, bukan bos." Sang istri langsung protes dengan kalimat suaminya.

"Iya iya, aku tahu." Lelaki itu kemudian meralat sebelum akhirnya kembali menampakkan wajah seriusnya. "Aku ini boleh dibilang orang baik juga bukan, tapi kalau disuruh bunuh orang …ya mikir mikir dulu, Tun. Lagian ada-ada aja Sri itu."

"Memangnya yang nyuruh kamu bunuh orang itu siapa to, Mas?" Atun malah mencebik.

"Lha itu tadi, bukannya kamu barusan bilang Sri minta aku buat menyingkirkan istri pacarnya?"

"Menyingkirkan istrinya si Dewo memang benar. Tapi ya tentu bukan kamu yang disuruh buat bunuh dia. Lagipula, memangnya kamu bisa? Orang cuma bunuh t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nana
kak k ga up tiap hari ya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   DUA MUSUH TAK TERLIHAT

    “Jaga kesehatan ya, Mi. Inget Mi, aku dan Glori sayang sama Mami. Kami nggak mau Mami kenapa-napa.”Celine hanya berpura-pura tersenyum bahagia saat melepaskan dua anak dan cucu-cucunya siang itu pergi meninggalkan rumah. Hatinya sebenarnya memang ingin sekali melihat mereka semuanya segera pergi dari rumah mewahnya karena tak ingin segala aktivitasnya menjadi fokus kekhawatiran bagi Jennifer dan Gloria. “Kalian tenang saja, mami pasti akan baik-baik saja. Safe flight ya, Sayang.” Dia pun mulai mencium satu per satu anak-anak dan cucu-cucunya sebelum akhirnya rombongan itu memasuki salah satu mobil mahalnya untuk diantar ke bandara. Tangannya melambai manis kala melihat mobil itu perlahan bergerak meninggalkannya. Celine sangat lega, bahkan tak sedikitpun merasa kehilangan dengan kepergian cucu-cucunya yang sangat lucu lucu itu. “Nyonya mau ke kamar sekarang?” Suara Irma membuyarkan senyum pura-pura Celine yang masih mengambang di wajahnya. Saking seriusnya bersandiwara, wanita itu

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   MENGALAHKAN RASA

    Beberapa hari setelah kembalinya Agnia, rumah Dewo terlihat hidup seperti sebelumnya. Semua benda yang tadinya tak terawat karena pembantu yang dibayar Dewo untuk mengurus rumahnya juga tak terlalu telaten seperti sang istri, kini tampak selalu rapi setiap saat. Tanaman-tanaman hias di halaman yang beberapa waktu sebelumnya banyak yang layu pun kini telah diganti dengan yang baru dan segar. Dewo mengedarkan pandangannya sebentar berkeliling halaman dari pintu rumah. Lelaki itu terlihat lebih segar dengan potongan rambut baru dan wajah bersihnya. Rupanya selama beberapa waktu sibuk dengan masalahnya dengan sang istri, dia sampai lupa memperhatikan setiap detail penampilannya. Hari sebelumnya, Agnia yang bahkan menyarankan padanya untuk pergi ke tukang cukur merapikan rambut. Bahkan wanita itu pula yang sibuk menemaninya ngobrol saat lelaki itu sedang mencukur jambang dan kumis yang mulai tumbuh di wajahnya. “Kamu nggak takut ada yang menyukaiku kalau aku terlihat lebih ganteng dari

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   TAMU TAK DIUNDANG

    Agnia belum juga mau beranjak dari tempat duduknya. Dia masih saja terpikir tentang pamitnya Alfa. Meski lelaki itu sudah mengatakan alasan yang sangat masuk akal, entah kenapa wanita itu tiba-tiba merasa ada hal lain yang menyebabkan Alfa berkata seperti itu padanya. Tapi tentu saja Agnia tak bisa menebak hal itu.Di tengah pikirannya yang masih melayang pada Alfa, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya dari arah pintu. Mata Agnia pun langsung melebar. Panjang umur sahabatnya itu. Baru saja beberapa saat yang lalu dia membicarakannya dengan Alfa, rupanya Rani telah ada di depan rumahnya saat ini. Dahinya langsung berkerut mengingat tak terdengar olehnya sedikitpun suara deru mesin mobil Rani yang berhenti di depan rumahnya sedari tadi. Sepertinya Alfa benar-benar telah menyita perhatiannya. Dengan riang, Agnia pun segera bangkit. Lalu berjalan tergesa menuju ke arah pintu depan. Dari kaca jendela, dia sudah bisa melihat bagian belakang tubuh Rani. Namun memang tak ada mobil wanita i

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   KEKECEWAAN SAHABAT

    “Aku sudah nggak apa-apa, Ran. Tenanglah, aku sudah baik-baik saja sekarang. Ini benar-benar pelajaran sangat berharga dalam hidupku.” Agnia mengelus punggung sang sahabat. Rani terlihat begitu sedih dalam pelukannya. Walaupun sebenarnya bukan itu maksud dari ucapan Agnia. Dia hanya ingin Narendra semakin menyadari bahwa apa yang mereka lakukan selama ini salah dan bisa berakibat seburuk itu.“Terus, gimana cara kamu pulang?” Rani bertanya lagi setelah kembali mendudukkan diri di kursinya.“Ada sepasang suami istri lagi mau ke pasar dini hari itu yang menemukanku. Mereka yang membantuku untuk ke kota. Lalu dari sana, aku meminta bantuan orang untuk menghubungkanku dengan Alfa,” jelasnya kemudian.Rani terlihat mengerutkan dahi mendengar nama Alfa disebut. Narendra pun sama, tetapi dia lebih memilih tetap diam di tempatnya, mendengarkan dua sahabat itu terus berbicara. “Sebentar, Ni. Seingatku, Alfa itu bos kamu di tempat kamu nulis kan?” “Iya, bener Ran. ““Wah, beruntung banget kam

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   KEBLINGER

    “Dasar perempuan bodoh! Nggak ngerti aku sama jalan pikiran temenmu itu, Ran.” Lelaki itu rupanya terlalu kesal dengan sikap Agnia, hingga membuatnya mengomel sepanjang perjalanan tanpa henti. Rani yang baru pertama kalinya melihat Narendra bersikap seperti itu, sampai kebingungan bagaimana harus bersikap. Beberapa kali hanya diliriknya lelaki yang tak sedikitpun menoleh dari jalanan di depannya sambil sesekali memukulkan telapak tangannya di kemudi. “Jangan gitu dong, Re. Sabar. Ini kita lagi di jalan loh.” Rani berusaha memperingatkan. Tentu dia tidak ingin hal buruk terjadi di saat saat dia sedang bersama dengan lelaki lain seperti itu. Kecelakaan, misalnya. Karena jika sampai itu terjadi, suami sirinya pastilah akan marah besar padanya. “Aku pikir dia sudah makin pinter sekarang. Ternyata malah tambah bodoh.” Kini terdengar Narendra tertawa dengan nada mengejek. Rani tahu Narendra tak sungguh-sungguh menertawakan Agnia. Lelaki itu pastilah hanya berusaha menyembunyikan kekecew

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   SELINGKUH ITU MENJIJIKKAN

    Rupanya tingkah nakal Narendra tak bisa sepenuhnya ditolak oleh Rani. Aneh rasanya memang, karena biasanya tak pernah ada getar-getar tak menentu selama ini kala wanita itu sedang berdua saja dengan Narendra. Bahkan sedikitpun tak pernah terpikir akan berbuat hal yang macam-macam dengan lelaki itu selama bertahun tahun dekat dengannya. Bisa jadi karena sebelumnya keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Bahkan Narendra yang aslinya memang mata keranjang tak pernah melihat Rani sebagai seseorang yang pantas untuk diajaknya berhubungan secara spesial. Entah apa yang sedang terjadi dengannya hari itu. Kemarahannya pada Agnia justru seperti menjadi pemicu hasrat terpendamnya selama ini yang coba diredamnya pada wanita itu, tapi tak lagi mampu dikendalikannya sekarang. Dan dia merasa Rani adalah orang yang tepat untuk melampiaskan semua itu. “Nggak mungkin, Re. Aku dan Agnia itu sahabatan. Aku nggak mungkin macam macam sama kamu.” Rani masih terus berusaha menyingkirkan dengan lembut

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   KELUARGA BARU

    Beberapa hari setelah kejadian itu, kehidupan di keluarga Dewo terlihat semakin membaik. Sikap Dewo yang tak mengalami perubahan setelah kedatangan Narendra ke rumah mereka membuat Agnia semakin yakin bahwa lelaki itu tak lagi menyuruh orang untuk memata-matai setiap apa yang dilakukannya seperti sebelum mereka berbaikan dulu. Dewo pun semakin menampakkan keseriusannya untuk berubah. Waktunya jadi lebih banyak dihabiskan untuk keluarga. Tidak pernah sekalipun kini dia pulang kantor melebihi jam yang seharusnya. Bahkan setiap kali ingin mampir ke suatu tempat untuk melakukan sesuatu, dia selalu menyempatkan diri untuk menelpon istrinya dan berpamitan. Semua hal baik yang sangat membahagiakan bagi Agnia itu, masih ditambah lagi dengan support penuh dari seluruh keluarga besar keduanya. Kedua orang tua Agnia maupun Dewo, bahkan adik-adik Dewo yang merasa ikut senang dengan kembali berbaikannya kakak dan kakak ipar mereka, kini jadi sering berkunjung bergantian. Mirna apalagi, tiap kal

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   KEKHAWATIRAN DEWO

    “Dengan Ibu Agnia?” Seorang lelaki muda berseragam lengkap sebuah jasa ekspedisi pengiriman instan sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Agnia sedikit mengerutkan dahi kala kemudian orang itu menyerahkan sebuah bingkisan berbentuk kotak berhias pita pada dirinya.“Tapi saya tidak sedang memesan apa-apa sepertinya, Pak. Bapak tidak salah amanat kan?” tanyanya pada sang kurir. Tangannya bahkan belum berani menyentuh bingkisan di depannya itu. “Sahabat Anda yang mengirimkan ini, Bu. Mohon diterima,” kata si kurir dengan sangat ramah. Mendengar kata sahabat, pikiran Agnia langsung tertuju pada Rani. Seingatnya, sudah hampir satu bulan dia tak lagi melihat atau bahkan berkomunikasi dengan sahabatnya itu lagi. Sejak kedatangannya dengan Narendra waktu itu, Agnia memang sudah tidak pernah lagi mendengar kabar dari Rani. Lalu bibirnya pun mulai tersenyum. Melihat tulisan nama toko kue paling terkenal di kota itu, membuat Agnia lantas berpikir bahwa Rani mungkin sedang ingin meminta maaf p

Latest chapter

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   DAMAI DI MATA AGNIA (TAMAT)

    Rani menatap sahabatnya yang duduk bersandar di sampingnya dengan kebingungan. Tangannya bahkan masih terasa gemetar usai membaca berita itu. Namun kondisi Agnia yang terlihat masih begitu lemah membuatnya ragu. Sayangnya, kebingungan Rani terbaca oleh Agnia yang sedang menoleh ke arahnya. “Kenapa, Ran?” tanyanya, masih dengan suara parau. “Eh, ehmm nggak kok, Ni. Nggak apa-apa,” jawabnya terbata. Meski dalam kondisi terpuruk, Agnia tentu tak tega melihat muka pucat pasi sahabatnya itu. Dia pun kemudian menggeser posisi duduknya, lalu berusaha memegang kening Rani. “Apa kamu sakit?” tanyanya. “Kalau memang nggak kuat, kamu pulang saja nggak apa-apa, Ran. Ada bapak ibu dan adik-adik Mas Dewo di sini. Mereka bisa menemaniku,” lanjutnya. Rani menggeleng. Dalam kondisi seperti itu, tentu saja Rani lebih memilih untuk tinggal bersama dengan Agnia dibanding beristirahat di kontrakan sendirian. Meski begitu, Rani masih belum ingin menceritakan kondisinya saat ini pada sahabatnya. “Aku ng

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   TRAGIS

    Roda empat Narendra melaju makin cepat di depan mobil polisi yang mengejarnya. Celine ingin terus mempertahankan kecepatannya demi tak tertangkap oleh polisi-polisi yang mengejarnya itu, sementara Narendra yang berusaha sekuat tenaga menghentikan wanita itu justru membuat gerak mobil jadi semakin tak tentu arah. “Cel, berhenti Celine!” Narendra makin panik. Ditambah lagi, suara sirine mobil polisi yang meraung raung di belakang mereka dan orang-orang di jalanan yang nyaris semuanya berhenti menyaksikan kejadian itu seolah menelanjangi keduanya. Narendra terus berteriak menyuruh Celine untuk menghentikan mobilnya. Sementara tangannya berusaha sebisa mungkin menghentikan Celine. Namun hal itu justru membuat Celine kehilangan fokus. Laju mobil pun semakin tak terkendali. Celine yang panik, bahkan tak sempat berpikir untuk menghentikan saja mobil itu dan menyerahkan dirinya pada pihak berwajib. “Diam kamu! Bisa diam nggak sih! Kamu justru bikin aku nggak fokus, Narendra!” kata wanita

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   MELARIKAN DIRI

    Tak lagi memperdulikan Celine, Narendra bergegas turun ke lantai bawah. Lelaki itu berjalan cepat menuju dimana mobilnya terparkir. Namun karena merasa belum selesai dengan Narendra, Celine mengejar hingga ke tempat parkir. Dorong mendorong kasar pun terjadi. Narendra yang yang ingin cepat pergi ke rumah Agnia merasa sangat terganggu dengan kehadiran Celine yang terus ingin mengajaknya bicara. Sementara itu, Celine yang masih merasa punya urusan dengan lelaki itu pun tak mau tinggal diam. Berulang kali dia menutup kembali pintu mobil yang dibuka oleh Narendra. Karena kesal dengan ulah Celine, Narendra akhirnya menghentikan niatnya untuk segera pergi. Dia kembali menutup kembali pintu mobilnya dengan kasar, kemudian berdiri berkacak pinggang di depan sang istri. “Mau kamu apa sih?! Kamu nggak lihat aku mau pergi? Aku juga punya urusan, Celine. Nggak bisa terus terusan meladeni tingkah konyolmu yang kekanak-kanakan kayak gini.”Melihat Narendra makin marah, Celine justru juga bertam

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   MERASA MENANG

    Rani akhirnya menemukan sebuah rumah kontrakan kecil yang langsung dibayarnya selama setahun ke depan. Sebenarnya bisa saja dia menyewa sebuah apartemen yang pastinya lebih nyaman daripada kontrakan yang dipilihnya saat itu. Tapi mengingat sudah tak ada lagi lelaki yang mensupport finansialnya saat ini, Rani memilih untuk berhemat sampai nanti dia mendapatkan sumber penghasilan lainnya lagi. Memikirkan kondisinya yang berbalik seratus delapan puluh derajat dari yang sebelumnya, Rani jadi teringat dengan nasib malang yang juga sedang menimpa sahabatnya. Untuk itulah, hari itu dia memutuskan untuk kembali mengunjungi Agnia di rumah sakit. Namun sesampainya di sana, Rani dibuat shock dengan telah berkumpulnya semua keluarga besar Agnia yang seolah sedang bersiap menghadapi sesuatu buruk yang akan terjadi. Dan benar saja, beberapa saat setelah kedatangan Rani, dokter akhirnya menyampaikan berita bahwa Dewo benar-benar telah pergi meninggalkan mereka semua. Tangis yang pecah dari Agnia

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   BAHU UNTUK BERSANDAR

    Di tengah tengah kebingungannya, Rani hanya teringat pada Agnia. Tapi saat taksi yang membawanya menuju rumah sahabatnya itu baru sampai setengah perjalanan, dia seperti baru tersadar bahwa keputusannya untuk pergi ke rumah Agnia adalah salah. Bagaimana mungkin dia berpikir untuk menumpang tinggal di rumah sahabatnya itu jika saat ini saja Agnia sedang mengalami kesulitan yang bahkan jauh lebih berat dibanding dirinya. “Nggak jadi, Pak. Saya turun di sini saja. Saya akan ganti ongkosnya,” katanya kemudian pada si driver taksi online yang ditumpanginya. Rani pun kemudian turun, lalu memutuskan untuk duduk sebentar di sebuah bangku taman untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya selanjutnya. Kembali ke rumah orang tuanya adalah hal yang jelas tidak mungkin dilakukannya. Selain karena keduanya sudah meninggal dunia, rumah itu kini juga telah diambil alih keluarga kakaknya yang sangat membencinya karena ketidakpeduliannya pada keluarga besar. Ternyata selama ini dia merasa hidupnya b

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   BUSUKNYA NARENDRA

    Wanita yang biasanya sangat patuh dan penurut pada Rani itu tak menampakkan gentar sedikitpun. Bahkan dia juga berani membalas saat mantan istri dari majikannya itu menampar pipinya berulang kali. “Saya sudah berusaha menjadi asisten yang baik, tapi kelakuan Anda sudah sangat keterlaluan. Anda mengkhianati suami Anda sendiri di rumahnya. Itu sama saja Anda membuang kotoran Anda di tempat makan yang telah diberikan majikan Anda. Sekarang lebih baik Anda pergi. Karena walaupun sampai menangis darah pun, Bapak tidak akan pernah memaafkan Anda,” kata wanita itu setengah mengancam. Mendengar kata-kata sang mantan pembantu, niat Rani untuk meminta maaf pada mantan suaminya pun urung sudah. Sepertinya memang benar apa yang dikatakan oleh mantan asisten rumah tangganya itu, suaminya tentu tak akan sudi lagi menerima permintaan maafnya mengingat dirinya bukan lah satu satunya wanita yang dia miliki. Rani mengutuk kebodohannya sendiri karena ternyata selama ini karena memilih untuk menerima

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   TERUSIR DARI RUMAH SUAMI

    Sementara itu di tempat lain, Narendra justru disibukkan dengan kecemburuan Rani yang tak jua Reda. Dia baru sadar sekarang bahwa sahabatnya itu kini sudah mulai tergila gila padanya, hingga harus merasa marah saat mendengar keinginannya untuk kembali mengejar Agnia. Narendra yang sore itu sudah kembali ke apartemennya bahkan harus disibukkan dengan chat panjang lebar Rani yang memaki makinya tentang rencananya sebelumnya. Namun bukannya bersedih dengan kelakuan Rani yang kolokan seperti anak kecil, Narendra justru makin berbangga bahwa ternyata dia bisa membuat sahabatnya itu bertekuk lutut juga padanya. Walaupun sebenarnya hal itu bukan hal yang diinginkannya. Seandainya saja yang tergila gila padanya itu adalah Agnia, mungkin ceritanya akan jadi lain. Tapi meski begitu, demi meredakan amarah Rani dan demi untuk membuat wanita itu terus tetap mau melayani semua keinginannya, Narendra terpaksa kembali menemui wanita itu malam harinya. Rani tentu saja terkejut melihat Narendra telah

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   DITANGKAPNYA SRI

    “Ada orang yang nyari Ibu di luar.”Sri baru saja keluar dari kamar mandi sore itu saat seorang pembantu rumah tangganya menghampiri. “Siapa?” tanyanya dengan mengerutkan dahi. “Nggak tahu, Bu. Tapi katanya polisi," kata si pelayan. Wajah Sri langsung pucat pasi mendengar itu. Sejujurnya, dari pagi perasaannya sudah tidak karuan karena belum mendapat kabar apapun dari Atun tentang hasil dari aksi orang-orang bayarannya yang katanya berencana melaksanakan tugas mereka hari sebelumnya. Tapi ditunggu sampai sore hari, Atun sama sekali tidak memberinya kabar apapun. “Kamu balik ke depan sana. Bilang saja aku nggak ada. Kemana gitu,” kata Sri dengan nada bingung. “Baik, Bu.” Wanita berusia sekitar empat puluh tahunan itu pun langsung berlalu meninggalkan majikannya dan bergegas menemui dua tamu yang sedang menunggu di depan pintu rumah makan. “Tidak ada gimana, tadi katanya ada?” kata salah seorang diantara kedua lelaki berseragam itu usai mendengar penjelasan bahwa Sri tak ada di ru

  • HANCUR BERSAMA SELINGKUHAN   KAMBUH LAGI

    Belum habis kesedihan dan ketakutannya dengan kondisi sang suami, Agnia harus dibuat shock oleh beberapa orang yang menyatroni rumahnya dengan senjata. Apalagi saat polisi kemudian menyatakan bahwa kemungkinan besar ketiga orang penyusup itu berniat untuk membunuhnya. Hal itu tentu bukan tanpa alasan. Polisi mengaitkan apa yang terjadi dengan adanya racun yang dikirimkan pada Agnia yang justru mencelakai suaminya. Ditambah lagi dengan keterangan seluruh keluarga Agnia yang menceritakan kejadian saat dirinya diculik beberapa waktu sebelumnya. Polisi semakin kuat menduga bahwa target utama dalam rencana pembunuhan di keluarga itu tentu lah Agnia. Mendengar keterangan yang disampaikan pihak kepolisian, Agnia makin yakin bahwa Rani tidak mungkin terlibat dalam pengiriman kue beracun yang mengakibatkan Dewo sekarat. Mengingat sahabatnya itu, Agnia yang sedang dalam kondisi bingung dan karena selama ini dia lah satu satunya sahabat yang selalu bersedia mendengar segala keluh kesahnya, akhi

DMCA.com Protection Status