Share

Pertemuan – 9

Aku bangun terlalu dini. Langit malam masih menyelimuti tanah Ezilis Utara. Kuputuskan untuk berjalan keliling rumah. Berusaha untuk tidak membangunkan siapa pun.

Rencananya, aku mau menjenguk. Tapi, aku harus makan dulu.

Di tengah ruang makan, aku menemukan beberapa untuk mengisi perut. Sayangnya, tidak ada manisan.

Kalungku memancarkan cahaya biru.

"Remi?"

Itu ...

"Papa!" 

Aku mendekat sambil memeluknya. Tubuhnya kini terasa hangat.

"Sudah makan?" tanyanya sambil mengelus rambutku.

Aku mengiakan. "Kalau Papa?"

"Sudah."

Meski mengaku sudah, aku masih saja merasa lapar. Kuraih beberapa makanan yang ditata di meja. Ada semangkuk buah pencuci mulut yang bisa kunikmati.

Arsene duduk di depan, hanya mengamati makanan tanpa menyentuh.

Tanpa sadar, kugumamkan lagu yang biasa kunyanyikan sejak kecil. Dengan itu, hatiku semakin senang.

Kutatap sekeliling.

"Eh?!" Aku dikejutkan akan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status