Share

Pertemuan – 16

Ah, Hayya baru saja bicara dengan Idris.

Mereka muncul begitu Hayya lepas genggaman.

Idris hampiri ia yang tidak lagi bergerak.

Azya tetap mematung dengan ngeri, memandang jasad musuh kami.

"Maaf terlambat," ujar Idris. "Mereka berhasil kabur dari Zibaq."

"Hampir saja!" Nemesis melompat turun dari pohon sambil memastikan aku berpegang erat di sisinya.

Aku diturunkan lalu menatap ketiganya. "Kalian terjebak?"

"Bisa dibilang begitu." Hayya menatap sekeliling, malah mengagumi keindahan purnama. "Ho ..."

Idris mengikuti arah pandangnya. "Indah, ya."

Azya ikut menatap purnama.

Ketiganya diam memandangi rembulan sementara aku dan Nemesis tidak tahu harus berbuat apa.

"Hei!" tegur Nemesis. "Kalian tahu cara keluar dari sini?"

Idris menghela napas. Ia tatap pedangnya yang bersimbah darah. "Kurasa tidak."

Kudengar Nemesis mengatupkan rahang. "Di mana ini?"

"Duduk dulu." Idris tunjuk sebuah batu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status