Share

Ilusi – 5

Bahkan hingga larut malam kutunggu, ia belum juga bangun. Aku sudah mengumpulkan beberapa buah beri yang kuhabiskan selama menunggu.

Sambil duduk menyaksikan langit malam nan sunyi, aku membayangkan kehidupan bersama para Guardians penuh kedamaian. Kami duduk di serambi rumah sambil menikmati makanan ringan bersama, tertawa tanpa beban.

Hawa dingin menusuk kulit, kugenggam erat jubah Arsene sambil menunggu.

Aku tersentak.

Nemesis duduk santai di sebelah kiriku tanpa ekspresi. Sejak kapan ia bangun?

"Nemy?" Aku menatapnya.

"Kemarin, aku mendapat informasi dari pasangan itu tentang negeri ini," tutur Nemesis. "Namanya Ezilis Selatan, bagian dari negeri asalku."

Entah kenapa, aku jadi teringat Shan.

"Ayahku termasuk penyihir hebat?" tanyaku. "Jika iya, apa ia tewas saat ledakan Shan?"

Sayangnya, Nemesis tidak bisa me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status