Share

Menuju Kebenaran – 5

Aku mengenalnya. Salah satu antek-antek Evergreen.

Tangannya menjelma jadi benda tajam merah yang menusuk dahan tadi, dengan tatapan tajam. Seringainya seolah mencengkeram jantungku.

Lucius.

Ya, aku masih ingat namanya. Bukanya dia berjanji tidak akan menganggu?

Lucius menyeringai. "Ia mencarimu!"

Gill refleks menarik kami menjauh, melesat lebih tepatnya.

DUR!

Dentuman bersahutan berima di telinga. Aku sempat menoleh dan melihatnya berjuang menangkap kami. Segala rintangan dilompati Gill seperti permainan anak-anak. Hanya kami berdua yang tidak tahu harus berbuat apa sementara Gill terus menjerit entah menambah kekuatan atau memberi sinyal. Pastinya, itu jeritan jiwa yang terbelenggu oleh ketakutan nan nyata.

"Mampus aku!" serunya sambil melompati dahan demi dahan, masih kuat memegang baju kami. "Apa jadinya kalau kalian yang trauma?!"

Kami diam saja, tidak tahu harus balas apa lagi. 

Aku terus mengamati Luci

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status