Share

Menuju Kebenaran – 12

Dia bilang Khidir?

Nama itu ... Seperti tidak asing.

"Um, aku Remi," balasku canggung. Aku teringat. "Khidir, tadi kami–"

Khidir letakkan telunjuk di bibirnya. Aku seketika bungkam.

"Kalian aman," ujarnya. "Sahabatku mengambil alih tubuh Evergreen."

"Tunggu, apa?" Aku sungguh tidak percaya. "Bagaimana?"

"Rencana kami hampir berhasil," kata Khidir. "Sebentar lagi, benteng Evergreen–tidak, Zibaq–runtuh dan kita bisa kabur."

Aku terdiam.

Selama ini, mereka berjuang masuk ke rumah Evergreen. Aku belum pernah menengok ke luar, kuharap mereka berhasil.

Khidir lalu tersenyum. "Kamu tahu kenapa aku mengundangmu?"

"Karena Anda mengira aku kenal?" tebakku gamblang.

Si Khidir tertawa kecil. "Bisa jadi. Kamu tahu mengapa kalungmu bercahaya?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status