Share

Pertemuan – 6

Aku alihkan pandangan ke kasur. 

Khidir tengah duduk di sana, mengerutkan kening. "Kenapa tidur di lantai?" 

Ia terdengar bingung, barangkali juga cemas. Namun, entah kenapa aku juga merasa bersalah. Harusnya aku menyuruh Zahra tidur di kasur lain.

Aku jadi tidak nyaman, langsung menunduk.

Khidir lalu duduk di lantai hingga posisi mereka sejajar. Ia elus rambut ungu Zahra yang masih diam tanpa ekspresi. 

"Tidak dingin?" tanya Khidir. 

Hening lama. 

Aku berniat menjauh, memberi mereka privasi. 

Terdengar isak tangis tertahan. 

Aku pun berpaling.

Mata Zahra berkaca, bibirnya bergetar. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia memeluknya erat. Dapat kudengar isak tangisnya.

Khidir awalnya tampak kaget. Ia kemudian mengelus rambutnya, hanya diam. 

Diri ini diam menyaksikan kedua ayah dan anak bertemu lagi setelah sekian lama. Lega rasanya bisa melihat mereka bersatu t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status