Share

Menuju Kebenaran – 7

Aku terbangun di kasur baru pada dini hari. Kulirik sekitar, tidak ada seorang pun menemani. Lantas, aku mencoba keluar dan mencari seseorang untuk diajak mengobrol.

Kemarin malam, Evergreen menyuruhku tidur di sini, walaupun aku merasa tidak nyaman lantaran ini terlalu asing.

Apalagi perihal malam itu. Aku seakan tidak percaya, namun tentu tidak bisa menolak ucapan Arsene.

Pintu kamar kubuka. Lantas mencari kamar Arsene untuk menjenguk.

Tok! Tok! Tok!

Aku hendak memanggil, tapi–

"Eh?"

Baru saja mengetuk, keluar wajah Dokter yang ... Berantakan. Rambutnya acak-acakan serta mata yang tampak kelelahan. 

"Remi?" herannya.

"Dimana Pa–"

Terdengar suara batuk dari belakang.

Bibirku bergetar. "Pa–"

Ia memotong. "Kamu tidurlah, biarkan ayahmu istirahat."

Klik

Ia tutup pintunya.

Aku yang tidak bisa berkata-kata, hanya duduk berharap cemas di luar sambil menyandarkan tu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status