Share

Bab 68

"Jadi, nomor yang nggak aku kenal itu kamu?" Ayra bertanya untuk memastikan lagi. Ia menatap Farid tanpa berkedip.

Farid mengangguk santai. "Bukannya aku bermaksud mau merusak hubungan kalian. Tapi aku kasihan sama kamu, Ra," ungkap Farid dengan tulus.

"Tapi kenapa kamu nggak ngaku aja sih? Aku blokir nomor kamu karena mengganggu pikiranku terus-menerus," ketus Ayra merasa kesal.

"Jhihh, maaf." Farid terkekeh pelan.

"Tapi makasih, ya? Jadi selama ini kamu paham dengan mereka?" Ayra menunjuk ke arah Reti dan Rendra yang tampak masih bercakap di tengah rooftop.

"Iya, aku tahu lah. Dia hamil, 'kan?" Farid mengendikkan bahu menunjuk Reti.

"Aku benar-benar nggak nyangka." Ayra menekan setiap suku kata. Ia enggan berada di sana terus. Lebih baik segera pergi agar kepalanya tidak bertambah pening.

Hari-hari Ayra kian terasa menggelap dan sendu. Sekarang semua orang telah pergi. Ia hanya harus memperkuat diri.

Gadis itu berjalan menuju kelas. Hari ini tidak ada pelajaran khusus yang diajarkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status