Share

Bab 72

"Mbak, mempelai prianya di mana, ya? Saya cari nggak ada," tanya salah satu perias pengantin kepada Sania yang masih dirias. Hampir selesai.

Sania perlahan menoleh ke sumber suara dengan perasaan biasa-biasa saja. Ia mengira kalau Attar paling pergi sebentar untuk urusan kecil. "Paling ke toilet, Mbak. Tunggu aja." Sania menyahut santai. Ia membalikkan wajah menghadap cermin. Orang di sebelahnya yang bertugas meriasnya pun melanjutkan tugas finishing.

"Saya sudah menunggu lebih dari tiga puluh menit loh, Mbak. Saya mau nambahin make-up dia sedikit. Tapi saya sudah cari ke mana-mana nggak ada. Tanya sama orang-orang yang hadir di depan pun nggak ada," kekeh wanita berusia tiga puluh tahunan itu yang berdiri di belakang Sania.

Sania membuka kedua kelopak mata. Jantungnya seolah direbut paksa dan dibawa pergi. Firasatnya mendadak tidak enak.

"Sebentar, Mbak." Sania menginterupsi periasnya agar berhenti dulu merias dirinya. Ia mengambil ponsel yang berada di dalam tas tak jauh darinya.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status